Seremoni Minum Teh Dari Negeri Tirai Bambu

Mengikuti seremoni minum teh dari negeri tirai bambu serasa tak sekedar minum teh biasa, tapi merupakan paduan seni dan kesehatan. Acara Cha No Yu biasanya diselenggarakan oleh kaum hawa menengah ke atas China. Mereka yang ikut dalam seremoni tampak takzim duduk tenang di atas tikar tatami selama prosesi upacara berlangsung.

Cha No Yu tak sekedar minum teh biasa

Tak perlu heran, kalau di China dan Jepang terdapat sekolah teh yang mengajari muridnya tentang tata cara minum teh (Cha No Yu). Dalam penyajian teh tak sekedar hanya menyiram air panas ke atas rajangan daun teh, tapi ada tata cara yang harus dipatuhi supaya cita rasa teh yang lezat itu dapat dinikmati oleh peminumnya.

Selama mengikuti seremoni minum teh dari negeri tirai bambu akan ditemui seperangkat perlengkapannya. Mulai dari teko keramik ukuran kecil untuk menampung seduhan teh, nampan untuk membuang seduhan teh yang pertama, wadah keramik, belahan ruas bambu, penjepit gelas, gelas penampung seduhan, penyaring seduhan.

Tata cara minum teh

1. Didihkan air di atas nayala api kecil. Setelah mendidih, tuangkan ke dalam teko keramik kecil sampai kira-kira seperempat ukuran teko.
2. Ambil rajangan bambu menggunakan belahan bambu dan masukkan ke dalam teko keramik berukuran kecil.
3. Tambahkan sedikit air mendidih. Usahakan air tetap di atas nyala api. Aduk perlahan teh yang telah diseduh.
4. Dari teko, air teh disaring supaya butiran teh tak turut terminum. Ketika air seduhan berkurang, tambahkan kembali air mendidih secukupnya.
5. Air teh yang mengumpul di gelas penampung, dituang ke dalam cangkir minum.
6. Tuangan pertama kali sebaiknya jangan diminum. Hal ini dilakukan untuk membersihkan gelas. Caranya dengan menggoyang-goyangkan gelas berisi air teh supaya panasnya merata ke seluruh permukaan gelas.
7. Setelah itu, baru seduhan berikutnya air teh siap dinikmati kelezatannya.

Seremoni minum teh dari negeri tirai bambu ini memang sangat pantas untuk jamuan keluarga atau jamuan dengan relasi bisnis yang mengerti dan memahami arti seni. Benar-benar elegan dan ekslusif bagi kebanyakan orang.

Amazing: The Art of Cooking Japanese Food

Menakjubkan, seni memasak ala orang Jepang ini. Dengan cekatan, ia memasak berbagai bahan makanan yang sudah disediakan. Bahan-bahan itu diolah di atas wajan datar. Liukan tangan saat memasak memberi seni pertunjukkan sendiri. Dari awal memasak hingga akhir memasak sangat memperhatikan kehigienisan semuanya. Tentu, menyantap masakan yang terhidang di sini akan mendapat dua manfaat sekaligus yaitu nikmatnya masakan sekaligus seni pertunjukkan sang chef itu sendiri.

The Art of Cooking Japanese Food

Antara Ngeri dan Iba, Santap Cumi Hidup

Cara santap cumi hidup ini memang tampak ngeri, merasa iba juga, dan membuat terkagum-kagum. Setelah memotong sebagian tubuh cumi bagian atas tentakel untuk diambil daging bagian dalamnya, bagian tentakel dibiarkan tetap hidup dan diletakkan di atas papan. Tentakel tampak bergerak-gerak dan mampu berdiri tegak menopang bagian tubuhnya yang tersisa. Setelah bagian daging dipotong dan disayat-sayat tipis, pada akhirnya tentakel ini juga dipotong-potong. Tampak potongan tentakel menggeliat-geliat saat disajikan ke pelanggan yang akan menyantapnya. Anda mau memakannya?

Tentakelnya masih bisa berdiri tegak

Seni Membakar Ikan Ala Jepang Yang Penuh Cipta Rasa Karsa

Semua bagian tubuh ikan yang akan dibakar ini tak ada yang terbuang. Mulai dari sisik-sisiknya, tulang dan kepalanya. Proses membakar ikan yang tampak rumit dan unik sebanding dengan hasil tampilan dan rasanya. Benar-benar karya masterpiece yang penuh dengan daya cipta rasa dan karsa.

Seni membakar ikan ala Jepang

Seni Membakar Ikan Sidat Ala Jepang

Cara membakar ikan sidat ini memang memiliki rasa seni yang tinggi. Tak hanya rasanya yang ditonjolkan. Mulai dari proses pengolahan ikan, cara membakar, pemberian bumbu hingga penyajiannya memang benar-benar bercita rasa tinggi. Siapapun jadi merasa sayang untuk menyantapnya karena begitu cantik tampilannya.

Sidat bakar ala Jepang