Bunga rambutan |
Cara mencegah kerontokan bunga rambutan dan mangga yang paling jitu yaitu ketiga faktor yang telah disebutkan harus terpenuhi dengan baik. Satu tandan bunga mangga terdapat sekitar 400 kuntum, sedangkan satu malai rambutan terdapat 1.700 kuntum. Namun, keguguran bunganya bisa mencapai 99%. Pada mangga, yang bisa berkembang menjadi buah hanya 3-4 butir, sedangkan pada rambutan yang berhasil menjadi buah sekitar 1-50 buah saja. Belum lagi faktor ketidaksamaan pemasakan benang sari maupun putik dan jumlah bunga jantan yang lebih banyak.
Bunga yang menjadi buah harus mengalami penyerbukan terlebih dahulu. Proses penyerbukan ini memerlukan bantuan serangga. Selain berperan sebagai penghulu, serangga ini juga tak sengaja memindahkan hormon pembungaan yang akan merangsang putik dalam pembentukan buah. Hormon ini sangat menguntungkan karena bila proses penyerbukan gagal, proses pembentukan buah masih bisa tetap terjadi berkat adanya hormon ini. Oleh karena itu, jangan sekali-kali mengusir serangga-serangga penyerbuk ini. Karena ketiadaan serangga justru akan membuat bunga-bunga berguguran. Untuk itulah selama pohon mangga maupun rambutan sedang berbunga sebaiknya hindari penyemprotan pestisida. Bila terpaksa harus dilakukan pemberian pestisida, lakukan dengan cara infus melalui batang pohon.
Untuk mencegah kerontokan bunga rambutan dan mangga maupun buah-buah yang masih pentil, pohon memerlukan air dalam jumlah yang cukup. Air yang tersedia ini bukan dalam bentuk air hujan karena jatuhan air hujan akan menyebabkan bunga-bunga dan buah pentil berguguran. Air yang diinginkan oleh pohon yaitu dalam bentuk air tanah. Mangga memang tahan dengan kondisi tanah kering, tapi untuk perkembangan buahnya, ia memerlukan air tanah yang cukup. Bila kekurangan air dalam tanah bisa mengganggu proses perkembangan buah. Buah yang kekurangan air akan keriput dan rasanya kurang manis.
Bila air tanah sangat minim bisa dilakukan pengairan bawah permukaan (sub irrigation). Penyiraman konvensional bisa juga dilakukan, tapi harus dengan jumlah air yang cukup sampai membasahi tanah tapi tidak sampai tergenang. Untuk mengurangi penguapan yang berlebih bisa dilakukan dengan pemberian mulsa. Mulsa ini akan menangkap uap-uap air yang berlangsung pada saat malam hari. Uap-uap ini akan membentuk embun yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh tanaman untuk perkembangan buah.
Cara mencegah kerontokan bunga rambutan dan mangga lainnya yaitu memperhatikan persaingan penggunaan unsur hara. Akibat persaingan yang tinggi dengan tanaman lain bisa mengakibatkan buah kempes atau tidak berkembang dengan baik. Untuk itu, lakukan pemberian pupuk kalsium dan pupuk daun kira-kira 3 bulan sebelum pembentukan bunga sesuai dengan dosis anjuran dalam kemasan.
Pemberian larutan KNO3 pada rambutan bisa menambah dompolan bunga dan mempercepat masa pembungaan. Cara pemberian dengan menyemprotkan larutan pada pucuk-pucuk cabang dengan dosis 2-3 liter KNO3 untuk tiap 10 pucuk tanaman. Pada pohon mangga, beri zat pengatur tumbuh NAA untuk mempercepat pembungaan. Penyemprotan dilakukan 3 kali dengan interval pemberian 1 bulan. Konsentrasi larutan 0,25, 50, dan 75 ppm. Pada saat pembungaan berlangsung beri pupuk urea 0,5 kg atau ZA 1,3 kg atau DS 0,9 kg per pohon atau NPK 2:1:2.
Pemberian hormon Giberrelin dapat merangsang pembungaan. Pemberian hormon ini sangat baik untuk pohon yang belum pernah berbunga sama sekali. Pemberian hormon NAA dosis rendah sekitar 5% akan membantu proses penyerbukan untuk bunga-bunga yang kurang berhasil menyerbuk.
Dengan mengaplikasikan cara mencegah kerontokan bunga rambutan dan mangga di atas, niscaya akan diperoleh buah-buah yang bergelayutan di pohon mangga dan rambutan. Panen buah pun bisa melimpah dan keuntungan pun bisa berlipat-lipat.