Inilah jenis umbi asli yang
digunakan sebagai sumber pangan pokok nenek moyang kita jauh sebelum kedatangan
Hindu datang ke nusantara. Dari sekian banyak genus Dioscera, uwi ungu (Dioscera alata) paling digemari untuk
dikonsumsi dan paling aman dikonsumsi dibanding dengan jenis-jenis lainnya.
Umbi ini tak perlu melalui pengolahan banyak untuk siap disantap. Cukup dikukus
saja sudah enak dan aman disajikan.
Sosok tanaman uwi merambat dengan
cara melilitkan batangnya layaknya ular. Ia bisa tumbuh sampai ketinggi 10
meter. Tumbuh hanya semusim, saat jelang musim kemarau daun-daunnya menguning
dan batangnya mati. Itulah kenapa kalau di musim kemarau, tanaman ini seperti
menghilang. Batang dan daun tak memiliki duri sehingga cocok bila ditanam
sebagai tanaman pagar rumah. Daun berbentuk hati dengan bagian-bagiannya ada
yang berwarna semburat ungu.
Es krim uwi ungu
Uwi ungu (Dioscera alata) tak
hanya dimanfaatkan umbinya saja sebagai sumber pangan. Sekarang, dimanfatkan
pula sebagai pengobatan. Warna umbinya yang ungu itu, kaya beta karoten yang
bagus sebagai antioksidan. Beberapa produsen olahan makanan memanfaatkan umbi
berwarna ungu menjadi es krim. Umbi yang berasa tawar dan pulen ini sangat
cocok diolah dan dipadukan dengan beragam rasa. Umbi ini juga bisa diolah untuk
diambil patinya dan difermentasi untuk menghasilkan alcohol.
Dalam dunia pengobatan herbal,
umbi uwi ungu bermanfaat untuk pengendalian penyakit diabetes, kardiovaskuler,
kanker, menambah jumlah koloni bakteri berguna di usus sekaligus menghambat
perkembangan bakteri patogen., senyawa beta karoten bermanfaat menghambat
proses oksidasi. Masyarakat sendiri sudah memanfaatkan umbi ini sebagai obat
pencahar, penyakit cacingan, mengatasi demam, lepra.
Sosok tanaman merambat |