Resep Gurame Organik Bakar

Resep gurame organik bakar ini sudah terbukti terasa enak, gurih dan memiliki cita rasa yang khas. Dengan memadukan berbagai ramuan rempah-rempah asli nusantara dan takaran yang pas akan membuat rasa bumbu berpadu apik bersama daging ikan gurame yang terkenal dengan dagingnya yang padat. Daging gurame juga tak berbau amis seperti yang biasa kita jumpai pada jenis-jenis ikan lainnya.
Menu gurame bakar termasuk menu favorit di kalangan para pecinta kuliner nusantara. 
Gurame Bakar Jimbaran Bali Imperial Taste The Sunan Hotel Solo
Gurame Goreng
Resep gurame organik bakar
Bahan-bahan
Ikan gurame bobot 8 ons, 2 ekor. Bersihkan sisiknya dan dikerat-kerat.
Air asam jawa             1 sendok makan
Gula pasir                    ¼ sendok teh
Air jeruk nipis             1 sendok  makan
Garam                         ¾ sendok teh
Kecap manis                4 sendok makan
Minyak atau mentega

Bahan untuk bumbu halus
Bawang merah            8 butir
Bawang putih              2 siung
Cabai merah                6 buah
Cabai rawit merah       2 buah
Ketumbar                    2 sendok teh
Jahe dengan panjang 2 cm

Alat
Anglo
Jepitan

Arang 


Cara membuat
  1. Ikan gurame yang sudah dibersihkan dan dikerat-kerat dilumuri dengan air jeruk nipis dan garam. Setelah itu, diamkan selama kurang lebih 15 menit.
  2. Minyak atau mentega dipanaskan. Bumbu halus ditumis sampai berbau harum. Selanjutnya, air asam jawan dimasukkan dan aduk rata bersama bumbu. Setelah itu, angkat bumbu halus dan tambahkan kecap manis, garam dan gula pasir. Aduk semua bahan tersebut hingga tercampur merata.
  3. Langkah selanjutnya, lumuri ikan gurame dengan bumbu yang baru saja ditumis. Diamkan hingga kurang lebih 15 menit.
  4. Ikan gurame yang sudah dilumuri bumbu tingal dibakar sambil diolesi dengan sisa bumbu yang ditumis
  5. Bakar ikan gurame hingga matang dan siap disajikan

Cukup mudah dipraktekkan bukan resep gurame organik bakar ini. Bumbu yang meresap ke dalam daging gurame dijamin menambah cita rasa daging gurame yang terkenal padat, gurih dan enaknya itu. Apalagi ikan gurame tersebut diambil dari peternakan gurame yang menerapkan konsep organik alias pakan yang diberikan hanya berupa dedaunan saja. Tidak memakai pakan pellet dari pabrikan.

Budidaya Ikan Hias Air Tawar Cupang Crown Tail

Budidaya ikan hias air tawar cupang menjanjikan keuntungan yang tinggi. Tidak hanya sebagai aduan, cupang hias pun memiliki nilai jual yang tinggi. Kali ini kita akan membahas cupang hias untuk tujuan kontes. Cupan juara kontes bisa berharga puluhan juta. Nilai yang sangat tinggi. Perawatan dan pemeliharaannya cukup mudah. Pemijahannya pun tidak membutuhkan persyaratan yang rumit.

Tak dibutuhkan kolam yang luas untuk budidaya cupang. Gunakan saja ukuran kolam seluas bak-bak yang biasa untuk mandi. Pada umumnya, ukura kolam yang diterapkan yaitu 1 m x 2 m atau menggunakan akuarium 100 cm x 40 cm dan tinggi 50 cm. Kolam dan akurium seluas ini untuk pembesaran. Sedangkan untuk pemijahannya, cukup menggunakan akuarium kecil atau ember sebagai wadah pemijahan.
Budidaya ikan cupang hias
Budidaya cupang
Dalam budidaya ikan hias air tawar cupang, membedakan jenis kelamin jantan dan betina sangatlah mudah. Cupang jantan memiliki warna yang lebih indah dan memiliki sirip yang panjang. Sedangkan cupang betina berwarna kusam dan sirip lebih pendek. Ciri indukan betina siap memijah yaitu umur telah mencapai 4 bulan, gerakan ikan tampak lambat dan bentuk badan membulat.

Cara memijahkan cupang
  1. Menyediakan wadah pemijahan berupa akuarium atau ember
  2. Beri air bersih dengan ketinggian 15-30 cm
  3. Masukkan cupang jantan
  4. Tutup wadah pemijahan
  5. Keesokan harinya, pada waktu sore hari, cupang betina siap memijah dimasukkan ke dalam wadah pemijahan.
  6. Biarkan semalaman, keesokan harinya tinggal diperiksa keadaan wadahnya. Biasanya, telur-telur sudah menempel di sarang yang bentuknya seperti busa yang dibuatkan oleh cupang jantan.
  7. Cupang betina diambil, sedangkan cupang jantan tetap berada di wadah pemijahan untuk merawat telur hingga menetas.

Tahap budidaya ikan hias air tawar cupang selanjutnya, yaitu membesarkan burayak-burayak cupang. Pada awalnya, burayak-burayak cupang masih memakai cadangan kuning telurnya. Setelah habis cadangan kuning telurnya, segerap dipindahkan ke kolam pembesaran. Setelah dipindahkan, beri kutu air. Wadah pembesaran burayak-burayak ini sebaiknya ditutup bagian atas supaya tidak terkena terpaan air hujan atau angin. Setelah 10 hari, burayak-buarayak dipindahkan lagi ke wadah yang lain. Pemindahan ini dilakukan supaya burayak cepat membesar.


Tujuan akhir dari budidaya ikan hias air tawar cupang yaitu pemanenan. Panen bisa dilakukan setelah cupang berumur 1 bulan. Lakukan seleksi cupang-cupang ini. Pilih cupang yang memiliki bentuk tubuh bagus, sehat, tampak indah. Taruh cupang-cupang berkualitas ini ke dalam wadah tersendiri secara individual supaya tidak terjadi pertarungan. Cupang yang berumur 1,5-2 bulan akan menampilkan keindahannya. Cupang ini siap mengikuti kontes atau siap dipasarkan.

Ternak Ikan Nila Segmen Pembenihan

Supaya usaha ternak ikan nila lebih efisien, di kalangan peternak ikan membagi 3 segmen usaha, yaitu pembenihan, pendederan dan pembesaran konsumsi. Semua segmen menguntungkan, asalkan tahu teknik budidayanya dengan benar. Usaha ternak ikan ini akan tetap eksis sepanjang masa karena memiliki pasar yang stabil dari mulai hulu sampai hilir. Bukankah, warung tenda pecel lele dan nila bertebaran di sepanjang jalan.

Nila merupakan ikan introduksi dari Afrika. Mudah berkembang biak dan berperilaku agresif sehingga bisa mendesak populasi ikan jenis-jenis lokal. Tidak heran, di beberapa daerah, nila terkadang disebut hama. Daya adaptasinya tinggi, suhu air yang dikehendakinya berkisar di angka 20-30 derajat celcius. Bisa hidup di air tawar, payau atau air laut asalkan sudah mengalami proses adaptasi.
Ternak ikan nila pembenihan
Nila merah
Untuk ternak ikan nila segmen pembenihan, peternak perlu mengetahui perilaku perkembangbiakannya. Induk nila yang sudah siap dipijahkan harus minimal berbobot 100 gram. Dalam proses pemijahan secara alami, nila jantan akan membuat sarang di dasar kolam. Selanjutnya nila betina meletakkan telur dan akhirnya dibuahi. Induk betina akan mengerami telur-telur ini di dalam mulutnya. Telur akan menetas dalam waktu 4 hari dan menjaga larva-larva ini hingga kurang lebih 14 hari lamanya. Jumlah anakan yang jadi biasanya berkisar pada angka 200-300 ekor.

Untuk pemijahan secara intensif, perlu kolam dengan desain khusus. Desain kolam dibuat bersekat-sekat. Ada tiga bagian sekat kolam yang berbentuk lingkaran. Sekat untuk lingkaran pertama khusus untuk indukan jantan (diambil nila jantan yang berukuran besar, lebih dari 500 gram/ekor), tapi induk betina leluasa masuk ke dalam lingkaran ini. sekat untuk lingkaran kedua khusus untuk indukan betina (nila betina berukuran lebih kecil, 250 gram/ekor), nila jantan tidak bisa masuk ke dalam sekat ini. Sekat bagian ketiga hanya bisa dimasuki oleh larva, induk betina tidak bisa masuk ke dalamnya. Dasar kolam dibuat tetap berlumpur seperti layaknya pada pemijahan cara alami.

Pada penerapan ternak ikan nila secara intensif, komposisi jumlah indukan jantan dan betina untuk kolam bentuk lingkaran bersekat ini yaitu 40 ekor nila jantan dan 250-300 ekor nila betina. Pada lingkaran pertama untuk induk jantan luasnya 10 meter persegi, lingkaran kedua untuk nila betina luasnya 10 meter, lingkaran ketiga untuk larva luasnya 44 meter persegi.


Mekanisme kerja desain kolam ini yaitu setelah pemijahan selesai, telur akan dierami oleh nila betina dan dibawa keluar dari lingkaran pertama. Nila betina akan mengasuh larva-larva ini di kolam lingkaran kedua. Larva-larva akan berkembang sampai pada ukuran kurang lebih 1 cm. Anakan-anakan nila ini akan terkumpul di kolam bagian lingakaran ketiga. Anakan-anakan nila ini secara otomatis terusir dari lingkaran kedua karena diganggu oleh kumpulan nila betina. Selanjutnya, peternak tinggal mengambil benih-benih ikan nila ini. Ternak ikan nila secara intensif terbukti lebih efektif dan efisien dalam produktivitasnya.