Sebelum membuat naskah buku nonfiksi, sebaiknya lakukan riset secara menyeluruh. Kumpulkan segala macam bentuk tulisan dari berbagai media. Terima dulu apa adanya informasi yang telah didapat. Biarkan kita memahami dulu isi sebuah tulisan tanpa mengkritisinya. Pahami isi tulisan dari sudut pandang penulis. Kita akan mengetahui berbagai macam pola tulisan. Ada tulisan yang hanya berupa promosi, konfirmasi, memberi tahu sesuatu yang baru (inovasi baru), ejekan, keluh kesah, ancaman dll.
lakukan hal yang sama saat melakukan riset pada narasumber. Dapatkan semua informasi yang dibutuhkan terkait dengan naskah buku nonfiksi pada narasumber. Informasi dan data-data yang didapat harus apa adanya. Jangan mempengaruhi nara sumber agar sejalan dengan ide dan pikiran kita. Kalau Anda lakukan itu, kita akan sulit mengidentifikasi permasalahan yang sebenarnya. Terkadang, kita mendapatkan informasi dari nara sumber yang berlebih-lebihan atau logika yang dipakai narasumber salah. Catat saja informasi tersebut. Jangan membantah, mengkoreksi atau menolaknya.
Setelah semua data-data terkumpul, baik dari data sekunder (bentuk tulisan) maupun data primer (dari narasumber) saatnya melakukan analisa. Pada saat melakukan analisa ini, menuntut ilmu dan pengetahuan kita sendiri. Metode analisa yang bisa dipakai tergantung tema naskah yang akan dibuat. Metode analisa dibagi dalam dua kelompok besar yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Kedua metode tersebut bisa dipakai bersama-sama.
Saat melakukan analisa, kita akan mengetahui banyak data-data yang saling tersusun, saling mendukung, saling melengkapi atau malah sebaliknya. Semua analisa yang kita buat harus berpatokan dengan tema naskah yang akan dibuat. Pada saat menganalisa data-data, terkadang kita harus membuang data-data yang tidak penting atau data-data sampah karena tidak sesuai dengan isi tema naskah buku yang akan dibut.
Analisa pendahuluan tersebut selanjut dibuat poin-poin penting untuk dijadikan sebagai kerangka karangan naskah buku. Dengan demikian, kita sudah membuat rancangan bangunan naskah yang akan dibuat. Bentuk akhir buku pun sudah terlihat jelas.
Langkah selanjutnya, menulis naskah buku nonfiksi yang berpatokan pada kerangka naskah yang sudah dibuat. Tidak harus urut dalam membuat naskah buku dari bab 1, bab 2 dst. Karena terkadang seorang penulis belum menemukan ide atau gagasan yang bagus pada tiap bab. Terkadang ada sifat manusiawi dari penulis yang pada posisi “bad mood” sehingga sulit untuk mendapatkan ide. Lakukan penulisan naskah sampai lengkap. Isi naskah buku tidak boleh menggantung. Jangan sampai nantinya pembaca serasa seperti terputus pada saat membaca keseluruhan isi naskah.
Apabila isi materi naskah buku telah lengkap, saatnya melakukan pengembangan-pengembangan. Dalam pengembangan-pengembangan ini, dapat membaca kembali data-data yang sudah didapat atau mencari data-data baru yang relevan. Pengembangan-pengembangan ini terkadang memang ada tujuan untuk menarik para pembaca. Terkadang pula ada selipan konten humor yang menyegarkan supaya pembaca tidak merasa bosan.
Ok...sekarang saatnya kita coba membuat naskah buku nonfiksi. Tak ada yang sulit bagi yang mau mencobanya. ^_^