1. Ubah nama 'diet' dengan nama lain
Namakan saja program pengaturan makan, atau rencana makan yang 'ringan-ringan' kalorinya, supaya Anda tak merasa tersiksa dan selalu membayangkan 'diet = kelaparan'.
2. Jangan 'kejam' pada diri sendiri
Namanya juga manusia, sering alpa. Kalau waktu berdiet sesekali tangan Anda nyasar ke kaleng biskuit, ya tidak apa-apa. Cuma, jangan keseringan dan segera kembali 'jalan yang benar'.
3. Diet perlahan-lahan
Maksudnya, jangan terlalu ekstrim mengubah pola makan. Jika Anda terbiasa mengkonsumsi susu berlemak, maka pindahlah ke susu rendah lemak, dan baru selanjutnya susu tanpa lemak. Hal ini juga berlaku bagi makanan-makanan dengan kandungan kalori tinggi.
4. Ganti cara menghibur hati
Mungkin Anda termasuk yang suka mengemil coklat atau kue-kue pada saat sedih atau frustasi untuk menyenangkan hati dan perasaan Anda yang sedang tertekan. Gantilah kebiasaan itu dengan beberapa cara 'sehat', misalnya mengobrol dengan teman sambil mencurahkan isi hati, atau berendamlah di bak mandi, seraya menggunakan aromaterapi.
5. Makanlah jika lapar
Mengetahui tanda-tanda bahwa tubuh lapar adalah hal yang penting supaya Anda makan sesuai kebutuhan. Misalnya, pada waktu malam Anda jarang merasa lapar, maka perbanyaklah makan ketika waktu makan siang, dan nikmati makan malam yang ringan.
6. Jangan menyetop makanan favorit
Tak usah terlalu drastis. Jika sesekali masih ingin menyantap kue tart atau black forest kesukaan Anda, silakan saja. Namun, makanlah dengan porsi yang sepantasnya saja.
7. Jauhi timbangan
Jangan mengukur berat badan Anda setiap minggu. Bisa saja Anda malah jadi stres. Lebih baik rasakan apakah rok Anda sekarang menjadi bagus 'jatuhnya' di bagian perut atau masih menggembung seperti dulu. (Femina, 1997)