Manggis Cepat Panen Sudah Ditemukan, Bibit Unggul Masih Kendala

Manggis cepat panen sudah ditemukan! Jadi tak perlu ragu berkebun manggis untuk meraih laba. Anggapan lama panen buah yang memperoleh julukan queen of fruit, saatnya buang-buang jauh. Pasalnya, dengan menerapkan teknik mempercepat pembuahan, tanaman manggis bisa berbuah dalam waktu 5-7 tahun. Pada beberapa kasus malah bisa hanya 3 tahun saja. Sangat menarik dan menggiurkan bukan?
Manggis Cepat Panen Sudah Ditemukan, Bibit Unggul Masih Kendala
Satu ranting 2 buah, bisa dipakai sebagai pohon induk unggulan
Teknik mempercepat pembuahan telah menggairahkan para pekebun untuk mengusahakan tanaman manggis. Hal ini tentu berdampak pada permintaan bibit yang akan terus meningkat. Sayangnya, kendala justru muncul dari ketersediaan indukan unggul yang masih terbatas. Padahal, indukan ini penting sebagai sumber produksi bibit buah manggis unggul. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, biji yang terbentuk adalah proses apomixis atau tanpa adanya proses penyerbukan sehingga sifat anaknya persis sama dengan induknya.

Apa yang disebut indukan manggis saat ini seperti manggis bogor, manggis purworejo, manggis wanayasa dan manggis tasik hanya memberi petunjuk daerah asal penanaman. Masing-masing manggis tersebut memang memiliki keunggulan, tapi itu disebabkan faktor tanah dan iklim yang sesuai. Bukan terbentuk karena faktor genetis. Hal ini bisa dibuktikan bila tanaman manggis unggul di suatu daerah, kemudian ditanam di daerah lain, maka hasilnya dipastikan akan mengalami perubahan sesuai dengan kondisi tempat barunya.

Seandainya ada varian dalam tanaman manggis (Garcinia mangostana), tingkat keragamannya mungkin sempit. Misalnya saja, manggis variegata. Penampilan tanaman sama persis mangga, hanya saja daun memiliki corak belang hijau-putih. Keragaman ini terjadi karena mutasi alamiah. Untuk memperbanyak tanaman ini bisa dilakukan dengan sambung pucuk atau susuan sehingga bisa menjadi varietas tersendiri.

Ada satu jenis manggis yang tiap ranting bisa menghasilkan 5-7 buah sekaligus di daerah Sumatera Barat dan Bengkulu. Hanya saja tanaman ini memiliki kekurangan, yaitu hanya beberapa ranting yang bisa seperti itu. ranting lainnya hanya satu buah saja. Indukan manggis unggul pernah dijumpai di Bogor. Dalam satu tangkai bisa muncul 3 buah dengan berat 200 gram, sedangkan tangkai yang hanya berbuah satu saja berbobot 120 gram. Sayangnya, sifat seperti ini tak bertahan lama. Setelah tanaman tumbuh normal, pada musim selanjutnya sifat keunggulan seperti ini lenyap. Hal ini memberikan petunjuk bahwa kejadian seperti ini karena pengaruh fisiologis tanaman, bukan karena genetis.

Perkembangan selanjutnya bisa lebih buruk lagi. Dari ratusan atau ribuan ranting dalam satu pohon hanya 10-15% yang mampu berbuah setiap musim. Pada musim berikutnya, giliran ranting lain yang akan berbuah. Untuk kriteria pohon induk unggulan sebaiknya diambil pohon yang rantingnya bisa berbuah lebih dari 50% dari total ranting yang ada. Dan tiap ranting bisa menghasilkan buah lebih dari 1. Pohon manggis unggul seperti ini sulit ditemukan.

Kerabat manggis yaitu mundu dan mundar bisa berbuah sampai 10 butir tiap tangkai. Sayangnya, kedua jenis buah ini belum bisa dikawinsilangkan dengan manggis karena adanya perbedaan waktu berbunga yang tegas. Namun, kedua jenis tanaman tersebut masih bisa dimanfaatkan sebagai batang bawah supaya pertumbuhannya lebih cepat. Itu pun hanya terbatas pada tahun pertama dengan tingkat keberhasilan 50%. Potensi sebagai batang bawah masih kalah dengan G. malakensis dan G. porrecta. Kedua jenis manggis hutan tersebut memiliki kompatibilitas sampai 60-80%.