Ikan arwana super red yang
diperdagangkan harus ber-chip. Microchip terbuat dari plastik silinder dengan
panjang 1 cm. Chip berisi kumparan kawat, magnet dan angka-angka yang nantinya
hanya bisa terbaca oleh reader. Data-data ini sangat penting untuk kegiatan
jual beli atas spesies ikan langka dan dilindungi ini. Apalagi untuk tujuan
ekspor yang harus mengantongi dokumen lengkap dan melalui persyaratan yang
ketat.
Semua ikan arwana yang berukuran
mulai 15-20 cm harus ada chip-nya. Ini sebagai ciri khas ikan arwana hasil
penangkaran. Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat akan
selalu memeriksa nomor seri yang sesuai ada di sertifikatnya. Tiap ikan arwana
hanya memiliki 1 unik microchip dengan 1 nomor unik juga. Mirip KTP sebagai
identitas kewarganegaraan seseorang.
Ikan arwanan super red berchip |
Untuk proses pemasangan microchip
hanya butuh waktu sekitar 15 menit/ekor. Justru proses yang butuh waktu lama
itu saat pemanenan ikan, pembiusan dan pelepasan kembali ke kolam. Ikan arwana
super red harus tetap fit walau sudah ditanami chip dan kondisinya tetap prima.
Sisik dan siripnya tidak boleh sampai rusak. Langkah-langkah proses pemasangan
microchip ke dalam tubuh ikan arwana diuraikan sebagai berikut:
Air kolam diturunkan sampai
tersisa hanya 1/3 tinggi kolam. Gunakan jaring polyethylene (PE) bermata 1 inci
untuk memanen ikan-ikan arwana. Tentunya jaring tersebut sudah dilengkapi
dengan pelampung dan pemberat. Dibutuhkan setidaknya 4 orang untuk menarik
jaring supaya terbentang ke masing-masing sudut kolam. Keempat orang ini harus
maju perlahan-lahan supaya lumpur di dasar kolam tidak teraduk-aduk sangat
banyak. Dengan kondisi air yang tetap jernih, ikan arwana tetap sehat. Buat
ruang gerak semakin sempit sehingga menjadi 2-3 m supaya ikan-ikan arwana mudah
ditangkap. Jaring dibentangkan ke atas supaya ikan-ikan tidak loncat melewati
jaring.
Ikan arwana super red diserok
secara hati-hati, jangan sampai sisik-sisik terlepas. Masukkan satu per satu
ikan arwana ke dalam kantong plastik lalu di angkat ke tepian kolam. Selanjutnya
masukkan ke dalam kotak Styrofoam berukuran 60 cm x 150 cm x 40 cm. Tentunya
kotak Styrofoam ini sudah terisi air sebanyak 1/3 volume kotak tersebut.
Beri 2-3 tutup botol (300 ml)
obat bius. Aduk-aduk air supaya cairan obat bius larut merata. Masukkan ikan
arwana ke dalam kotak Styrofoam dan tutuplah supaya ikan tak melompat keluar. Biarkan
beberapa saat hingga ikan pingsan yang ditandai dengan gerakannya yang melambat
dan tubuh pipihnya mengapung di air.
Siapkan peralatan untuk
pemasangan microchip seperti injeksi, microchip dan reader (alat pendeteksi
nomor microchip). Sebelum peng-implanan, cek terlebih dahulu nomor microchip dari
hasil bacaan reader dengan nomor yang tertera pada sertifikat. Tiap ekor arwana
hanya dipasangi 1 mikrochip dengan nomor yang unik.
Microchip ditanam pada bagian
sisik ke-2 atau ke-3 dari punggung ikan arwana super red. Sisik disibak,
selanjutnya jarum didorong ibu jari kuat-kuat sehingga menusuk daging. Pada bagian
inilah tingkat ketebalan dagingnya paling tinggi sehingga microchip mudah
tertanam. Namun, perlu kehati-hatian jangan sampai terkena syarafnya yang bisa
mengakibatkan kecacatan. Untuk pencegahan dari penyakit atau infeksi, bekas
sntikan diolesi dengan antibiotic.
Ikan arwana super red yang baru
saja dimasuki microchip selanjutnya dicek dengan reader. Ini dilakukan untuk
memastikan microchip yang terpasang bisa terbaca dan berfungsi dengan baik. Selanjutnya
ikan dimasukkan ke dalam plastik dan dilepaskan kembali ke kolam. Apabila ikan
arwana akan diekspor, pihak eksportir wajib memanggil petugas BKSDA setempat
untuk memeriksa legalitas dokumen. Di bandara, ikan arwana ini tak perlu dicek
mikrocipnya. Petugas karantina hanya mendata jumlah ikan secara acak. Ikan mahal
ini siap melalangbuana ke belahan dunia lain.