Tempe benguk bumbu santan dan geblek/jalabia |
Jenis benguk yang bisa dibuat tempe yaitu benguk putih. Warna kulit polongnya hitam, tapi bijinya berwarna putih. Benguk putih ini memiliki tekstur paling lunak di antara dua jenis benguk lainnya yang berwarna kulit kemerah-merahan dan yang berwarna hitam legam. Tanaman benguk mampu hidup di lahan-lahan kritis dan tahan banting dengan cuaca ekstrim. Tak heran kalau tanaman masuk keluarga Leguminosae ini masih banyak dijumpai di daerah Gunungkidul, Wonogiri sampai dengan Jawa Timur.
Cara membuat tempe benguk
Mula-mula biji benguk yang akan dibuat tempe direbus terlebih dahulu. Setiap 10 kg benguk, lama perebusan butuh waktu sekitar 45 menit. Selama perebusan, benguk dicampur abu 1 kg untuk menetralkan racun MCn yang terkandung di dalam biji. Setelah matang, kulit-kulit biji ini dikupas. Pengupasan biji bisa dilakukan cara manual maupun dengan mesin pengupas. Biji-biji benguk yang sudah bersih dan bebas dari racun ditandai dengan tidak terbentuknya lagi buih saat biji-biji tersebut direndam.
Biji-biji benguk yang sudah bersih, selanjutnya dirajang dengan cara diremas-remas atau dengan alat perajang. Selanjutnya, rajangan benguk ditiriskan. Rendam lagi rajangan benguk ini sampai tak terbentuk buih dan terasa lunak. Benguk yang tak lagi membentuk buih saat direndam berarti sudah terbebas dari racun. Selanjutnya tinggal direbus selama 20-30 menit. Lalu didinginkan dan diangin-anginkan. Selanjutnya tinggal diberi ragi kapang tempe dan dibungkus dengan daun pisang.
Setelah 2 hari 2 malam, tempe benguk sudah jadi dan siap digoreng atau diolah menjadi makanan lainnya. Misalnya saja, orang Jogja suka sekali membuat tempe bacem, dibuat masakan lodeh atau cuma digoreng begitu saja. Kandungan gizi benguk, lemak 3-5%, protein 28-32% dan karbohidrat 47%. Kandungan karbohidratnya tertinggi di antara kedelai dan kecipir.