Bawang putih segar untuk pengobatan |
Allicin senyawa aktif berkhasiat obat
Siung bawang putih segar yang dipecah atau digeprek, senyawa allin akan dipecah oleh enzim allinase menjadi allicin. Allicin ini merupakan senyawa aktif yang berkhasiat sebagai antiseptik dan antibiotik. Senyawa ini bisa mengatasi berbagai macam infeksi seperti disentri, tifoid dan tuberkulosis. Dengan khasiatnya yang seperti ini, masyarakat biasa menumbuk bawang putih dan memanfaatkannya sebagai obat luar layaknya salep. Tumbukan bawang putih yang dioleskan ke bisul akan mempercepat kematangannya.
Beragam manfaat yang bisa diperoleh dari bawang putih, antara lain: tonik, meningkatkan nafsu makan, mengatasi cacing usus, ekspektoran, peluruh keringat, diuretik, penurun tekanan darah, pengontrol gula darah, penawar racun, diare, disentri, tuberkulosis, batuk berdahak, influenza, hipertensi, diabetes, dan hiperkolesterolemia.
Antioksidan
Kandungan selenium memiliki khasiat sebagai antioksidan dan penghambat oksidasi kolesterol-LDL sehingga tak tercipta senyawa peroksida dan radikal bebas yang berisat karsinogenik. Selenium ini juga memiliki banyak manfaat sebagai penghambat perkembangan kanker dan polip di usus besar, pencegah koagulasi trombosit, peningkatan sistem imun tubuh dan menghambat replikasi virus.
Cara pakai bawang putih untuk penyakit luar seperti luka dan infeksi dapat dilakukan dengan menggiling halus, beri air sedikit dan selanjutnya dioleskan ke bagian yang sakit. Untuk pengobatan penyakit dalam, ambil 3-4 siung bawang putih, selanjutnya digiling halus atau dikunyah langsung, lalu ditelan. Semua siung yang akan dipakai untuk pengobatan harus dalam keadaan masih segar. Bila sudah mengalami pemanasan, senyawa-senyawa aktifnya akan rusak dan tidak berkhasiat untuk pengobatan.