Irisan buah pare sebagai campuran sayur dalam mi |
Bersifat hipoglisemik
Zat beta karantin pada pare bersifat hipoglisemik (menurunkan kadar glukosa darah). Zat ini terdiri atas kumpulan senyawa-senyawa saponin steroid yang ternyata khasiat hipoglisemiknya lebih kuat daripada tolbutamida. Zat beta karantin akan merangsang sel-sel beta pulau langerhans untuk meningkatkan produksi hormon insulin. Peningkatan jumlah sel-sel beta di dalam kelenjar pankreas ini yang akan diperkuat oleh sifat hipoglisemik buah pare.
Senyawa-senyawa lainnya yang terdapat dalam buah pare yang mirip insulin yaitu polipeptida-p (P-insulin). Khasiat dari senyawa ini yaitu menurunkan kadar glukosa darah secara langsung. Di dalam buah pare juga terkandung senyawa-senyawa alkaloid yang memiliki manfaat yang sama.
Penghambat virus HIV dan tumor
Buah pare memiliki khasiat pengobatan sebagai penghambat perkembangan virus HIV dan tumor. Senyawa yang banyak berperan dalam hal ini yaitu alfa dan beta momorkarin. Buah pare matang berkhasiat melawan kanker leukimia. Hanya saja, bila konsumsi jus pare dosis tinggi yang berlebihan justru akan menimbulkan nyeri perut dan diare.
Jadi tak hanya enak disayur, buah pare juga memiliki banyak khasiat sebagai obat. Terutama bagi para penderita diabetes mellitus. Buah ini mudah diperoleh di pasar swalayan maupun pasar-pasar tradisional. Untuk keperluan obat diabetes mellitus, pilih buah yang bentuknya silindri, hijau muda, dan berjerawat putih kekuningan tak beraturan