Ramuan herbal pelenyap ketergantungan narkoba ini berasal dari Tiongkok. Ramuan yang terdiri dari bahan herbal dan hewan ini berkat jasa Prof Li Hesong dari Quanzhou, Provinsi Fu Jian. Pemberian ramuan setiap 4 jam terhadap penderita narkoba selama 8 hari. Hasilnya, darah di dalam pecandu narkoba terbebas dari segala jenis racun narkoba dan efek ketagihan terhadap barang setan pun sirna.
Bagaimana narkoba meracuni tubuh?
Pada saat pecandu narkoba sedang sakaw, ia bisa berbuat apa saja seperti mencuri, menipu, membunuh orang demi mendapatkan uang untuk membeli barang haram tersebut. Ia melakukan semua itu untuk menghilangkan rasa sakit akibat sakaw juga untuk memperoleh kenikmatan sesaat. Setelah konsumsi narkoba, si pecandu ini merasa segar bugar kembali dan beraktifitas layaknya orang normal. Namun, saat darah meminta jatah narkoba kembali, ia akan merasakan sakaw hingga terasa sakit kelojotan. Itulah mengapa para pecandu narkoba banyak melakukan kejahatan kriminal.
Sakit yang diderita oleh pecandu narkoba sulit membuat mereka berhenti mengkonsumsinya. Bahkan semakin menjadi-jadi dan semakin bertambah dosis yang diperlukan. Dosis narkoba yang diperlukan semakin tinggi hingga semakin tak terkontrol. Hal ini yang membuat pecandu narkoba ini sebenarnya mengalami keracunan. Gejala keracunan itu sendiri ditandai dengan badan berkeringat dingin, perut mual, mulut berbusa, pingsan, bahkan sampai jiwanya tak dapat tertolong lagi.
Pecandu narkoba sudah banyak kehilangan nalar. Ia tidak lagi mempertimbangkan kerusakan organ-organ dalamnya seperti liver, jantung, ginjal dan otak. Pecandu kelas berat dengan dosis tinggi, racun sudah masuk ke dalam otak lewat liver. Akibatnya, pengidap menjadi gila sehingga sulit lagi disembuhkan.
Untuk melenyapkan ketergantungan dari narkoba ini tak semudah membalikan telapak tangan. Banyak klinik-klinik yang menawarkan perawatan untuk para pecandu narkoba ini. Sayangnya, perawatan yang dilakukan sering malah menyiksa si pecandu narkoba tersebut. Misalnya saja, saat sedang sakaw, kaki dan tangan si penderita diikat, selanjutnya direndam ke dalam air dingin. Usaha ini memang bisa mengurangi ketergantungan narkoba, tapi tidak melenyapkan racun narkoba yang ada di dalamnya.
Ramuan herbal pelenyap ketergantungan narkoba
Nah, dengan ramuan herba dan hewanl ini, pecandu narkoba tak perlu mengalami banyak penderitaan selama melakukan terapi dari ketergantungan narkoba. Ramuan ini terdiri dari Panax ginseng 10,54%, Panax guinguefolius 4,22%, Astragalus membraneaus 10,54%, Atratylodes macrocephalakoide 6,33%, Rehmania glutinosa 6,33%, Ophiogon japonicus 5,05%, Ostrea riularis gaula 5,33%, Glycyrrhiza uralensis 5,0%, Ziziphus jujuba 6,75% dan Pantocrini horn 10%.
Masing-masing bahan tersebut diolah dengan suhu dan waktu yang berbeda-beda. Misalnya, Rehmania glutinosa dimasak dalam air bersuhu maksimal 62 derajat Celcius selama 32 jam. Bahan lainnya, ada yang direbus dalam air dengan suhu maksimal 70 derajat Celcius selama 55 jam. Bahan lainnya ada yang dimasak selama 6 jam dengan suhu 90 derajat Celcius. Semua proses tersebut dilakukan dengan cermat menggunakan skala laboratorium sehingga semua serba terukur dan teliti.
Semua bahan-bahan yang telah dimasak selanjutnya dicampur menjadi satu. Masak kembali dengan api kecil sampai panas mencapai 80 derajat Celcius dan air menyusut sampi 65%. Bahan tersebut selanjutnya disterilisasi dan dikemas dengan kantong plastik khusus. Tiap kantong plastik berisi 190 cc ramuan. Ini adalah takaran sekali minum.
Ramuan herbal ini diberikan ke pecandu narkoba setiap 4 jam. Setelah perawatan 3 hari, hasilnya darah si pasien terbebas dari segala jenis racun narkoba. Si pecandu narkoba masih harus tetap minum ramuan herbal selama 5 hari untuk memulihkan fungsi organ-organ dalam tubuh. Total perawatan sampai 8 hari. Dengan ramuan herbal ini, efek ketagihan dan sakaw sudah tak dialami lagi oleh pecandu narkoba. Si pecandu narkoba pun tak mengalami beragam perlakuan yang menyiksa tubuh.