- Nama makanan/nama produk.
- Komposisi atau daftar ingredient.
- Berat bersih (netto) isi.
- Nama dan alamat pabrik atau pihak pengimpor.
- Nomor pendaftaran
- Kode produksi
- Tanggal kadaluwarsa.
- Petunjuk atau cara penggunaan.
- Petunjuk atau cara penyimpanan.
- Nilai gizi.
- Tulisan atau pernyataan khusus, misalnya : 'Halal', 'Tidak cocok untuk bayi', 'Mengandung babi', 'Untuk vegetarian', dll.
Perhatikan pernyataan khusus pada label produk makanan tersebut |
Pernyataan 'rendah kalori' juga membantu bagi mereka yang sebenarnya tidak sedang menerapkan program diet. Jangan sampai mereka yang sedang memerlukan tambahan gizi malah keliru mengkonsumsi produk-produk makanan rendah kalori. Bisa-bisa malah kekurangan nutrisi. Informasi tentang 'halal' atau 'untuk vegetarian', juga sangat penting bagi kaum muslimin dan mereka yang berpantang makan-makanan hewani. Informasi ini akan memberikan ketenangan batin saat mengkonsumsi produk-produk makanan yang berlabel seperti itu.
Selain itu, informasi yang tepat tentang kandungan produk juga dapat menghindari terjadinya alergi bagi orang-orang tertentu terhadap suatu komponen yang terkandung di dalam produk makanan. Kondisi saat ini, dengan semakin meningkatnya kesadaran konsumen akan keterkaitan erat antara pangan dan kesehatan, telah meningkatkan tuntutan akan informasi yang lebih banyak tentang produk pangan yang akan dikonsumsinya. Di beberapa negara maju, seperti Amerika Serikat, informasi tentang kandungan gizi dan nilai kalori telah terformat sedemikian rupa sehingga kita dapat memilih produk-produk dengan kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita masing-masing.
Selain gambar, dalam label juga harus terdapat pernyataan (claim). Baik itu pernyataan tentang keunggulan akan gizi atau pernyataan tentang khasiat terhadap kondisi atau penyakit tertentu. Namun, pencantuman pernyataan tersebut tidak bisa semaunya, harus sesuai aturan yang ada.