Budidaya Ikan Mola, Siap Geser Ikan Mas

Di kalangan peternak ikan air tawar, budidaya ikan mola masih belum terlalu akrab layaknya budidaya ikan mas. Wajar saja, ikan yang masih sekerabat denga ikan masa ini baru diperkenalkan kepada petani sekitar 40 tahun yang lalu. Dan perkembangannya belum begitu pesat. Ikan mola sempat booming ketika budidaya ikan mas terkena wabah herpes yang mengakibatkan para peternak melirik ikan dari genus Cyprinus ini.

Ikan mola memiliki sosok mirip ikan bandeng. Sisik berwarna keperakan dengan bagian punggung dan kepala mengkilap bersatu dengan bentuk tubuhnya yang memanjang. Masih berkerabat dengan ikan mas. Untuk persyaratan hidupnya, membutuhkan perairan dengan oksigen terlarut tinggi seperti layaknya ikan mas. Ikan mola bisa tumbuh besar hingga berbobot lebih dari 4 kg.
Budidaya ikan mola
Kolam jaring apung cocok untuk budidaya ikan mola
Budidaya ikan mola memiliki prospek yang tinggi. Tumbuh kembangnya relatif cepat. Dipelihara selama 8-10 bulan sudah berbobot 600-700 gram per ekor sejak menetas. Ikan ini biasana dipelihara di kolam tanah atau kolam jaring apung. Pemeliharaan di kolam jaring apung seperti di waduk atau danau sangat dianjurkan. Sifat ikan ini makan di dasar kolam sehingga bisa sebagai pembersih sisa-sisa pakan ikan mas atau nila yang berlebih. Pakan alami di waduk atau danau juga melimpah seperti fitoplankton, hydrilla dan eceng gondok yang siap melengkapi nutrisi bagi ikan mola. Pemberian pakan pellet untuk ikan bersisik sangat dianjurkan supaya lebih cepat besar.

Rasa daging ikan mola hampir sama dengan ikan mas dan nila. Ini berarti, ikan mola bisa menjadi bahan masakan untuk aneka kuliner ikan. Tak kalah rasanya dengan ikan mas atau nila. Pasar lokal meminta ikan konsumsi berukuran mulai dari 6 ons hingga 8 ons. Sedangkan, pasar ekspor meminta ikan mola berbobot di atas 8 ons karena nantinya akan dibuat fillet.


Dalam budidaya ikan mola, berbagai instansi pemerintahan telah membuat penelitian dan pengembangan ikan ini. seperti yang dilakukan oleh Balai Benih Air Tawar di Sukabumi dan Balitkanwar, Sukamandi. Untuk menghasilkan benih-benih berkualitas, dilakukan seleksi indukan yang ketat, mulai dari bobot, produktivitas telur dan kesehatannya.