Bulir rapat dipenuhi buah |
Ketujuh kultivar lada berikut ini merupakan hasil seleksi plasma nutfah yang dikoleksi oleh Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor. Tanaman-tanaman lada ini berasal dari berbagai daerah dan mereka memang memiliki kriteria unggul. Kriteria-kriteria unggul tersebut, antara lain: produksi tinggi, mampu berbuah secara teratur sepanjang tahun, buah mampu masak serentak, bunga relatif rapat dalam tiap bulir, tingkat persentase buah yang jadi tinggi, ukuran besar, dan kadar minyak tinggi.
Berikuti ini deskripsi 7 kultivar lada unggulan
1. Petailing-1
Keturunan varietas Lampung Daun Lebar (LDL) yang ditanam di Bangka. Bila diolah menjadi lada putih menjadi 2,8 kg/tanaman atau 4.480 kg/ha. Mulai berbuah pada bulan ke-10 sejak tanam. Jumlah rata-rata bulir tiap cabang sebanyak 13,4. Panjang bulir 8,7 cm yang berisi buah sekitar 60 butir. Persentase buah yang terbentuk sempurna bisa mencapai 64,8%. Kadar minyak 3,68%. Varietas petiling-1 mampu berbuah ditanam di lahan yang kurang subur. Tahan terhadap penyakit kuning, tapi masih mudah terserang oleh penyakit busuk batang.
2. Petailing-2
Hasil proses seleksi varietas Jambi yang ditanam di Bangka. Kultivar lada ini mulai berbunga teratur pada bulan ke-11 sejak ditanam. Produktivitas rata-rata tiap cabang sebanyak 11,5 bulir. Panjang bulir 11 cm yang berisi buah sekitar 80 butir. Tingkat persentase buah jadi sebanyak 66,1%. Tiap tanaman bisa menghasilkan lada putih kering sebanyak 3 kg atau 4.120 kg/ha. Kadar minyak 4,61%. Kultivar petailing-2 mudah terserang penyakit kuning, tapi agak tahan dengan penyakit busuk pangkal batang.
3. Natar-1
Natar-1 merupakan hasil seleksi klon dari varietas Belantung asal Lampung. Pertumbuhan dan perkembangannya akan lebih bagus bila dilakukan pemupukan yang tepat serta menerima sinar matahari yang cukup. Kultivar ini tahan terhadap penakit busuk pangkal batang. Sayangnya masih mudah terserang penyakit kuning. Sosok tanamannya yang merambat sangat bagus ditanam dengan tiang panjat hidup. Tentunya, pastikan wilayah tanam tersebut belum memiliki tingkat penularan penyakit busuk pangkal batang yang tinggi.
Kultivar natar-1 berbunga musiman, waktunya agak terlambat bila dibandingkan dengan kultivar-kultivar lainnya. Tiap cabang bisa menghasilkan bulir sebanyak 14,6. Panjang bulir rata-rata 8,7 cm dengan jumlah buah sebanyak 57,3. Tingkat persentase buah yang berhasil jadi bisa mencapai 66,7%. Produktivitas hasil lada hitam kering 2,5 kg/tanaman atau bisa menghasilkan produksi 4 ton/ha. Kadar minyak 3,27%.
4. Natar-2
Kultivar natar-2 merupakan hasil seleksi lada jenis kerinci yang dibudidayakan di Lampung. Batangnya pipih agak bulat. Kultivar ini rentan pada penyakit busuk pangkal batang. Ia akan mulai berbunga pada umur 12 bulan sejak tanam. Tiap cabang menghasilkan jumlah rata-rata bulir sebanyak 11,3. Panjang bulir mencapai 8,1 cm dengan jumlah buah sebanyak 56. Tingkat persentase buah yang berhasil jadi sebanyak 60,4%. Produktivitas lada hitam kering sebanyak 2,2 kg/tanaman atau 3,52 ton/ha. Kadar minyak 3,13%.
5. Lampung daun kecil
Kultivar yang tahan terhadap serangan penyakit busuk pangkal batang, tapi masih rentan terhadap penyakit kuning. Saat berbunga, ia bersifat serempak. Tiap cabang bisa menghasilkan jumlah rata-rata bulir sebanyak 34,9. Panjang bulir rata-rata 7,78 cm dengan jumlah buah 73,52. Tingkat persentase buah yang jadi sebanyak 48,46%. Produktivitas buah mencapai 2,42 kg/tanaman atau 3.885 kg/ha. Kadar minyak 3,83%.
6. Chunuk
Kultivar yang tahan penyakit busuk pangkal batang, tapi masih rentan terhadap penyakit kuning. Kultivar ini mampu berbunga terus-menerus. Tiap cabang bisa menghasilkan jumlah rata-rata bulir sebanyak 25,6. Panjang bulir 9,2 cm dengan jumlah rata-rata buah sebanyak 66,56. Tingkat persentase buah yang berhasil jadi sebanyak 43,39%. Produktivitas lada putih kering sebanyak 3 kg. Panen buah tak serempak, bisa 3 kali panen tiap tahun. Tiap panen bisa menghasilkan 1.970 kg/ha. Kadar minyak 3,65%.
7. Bengkayang
Kultivar asal Kalimantan Barat ini memiliki produktivitas yang tinggi yaitu bisa menghasilkan lada putih kering sebanyak 4.669 kg/ha. Tiap cabang bisa menghasilkan bulir sebanyak 42,6. Panjang bulir 9,8 cm dengan jumlah rata-rata buah 84,22. Tingkat persentase buah yang berhasil jadi sebanyak 68,3%. Kadar minyak 3,68%. Kultivar ini rentan terhadap penyakit busuk pangkal batang dan penyakit kuning sehingga dianjurkan untuk ditanam di lahan yang benar-benar terbebas dari penyakit tersebut.