Appis mellifera, jenis lebah yang dipakai untuk terapi pengobatan |
Lebah yang dipakai untuk terapi sengatan lebah dari spesies Apis mellifera. Bisa sengatannya mengandung histamin, dopamine, melittin apamin, peptide-M, minimine, enzime phospholipase A, dan hyaluronidase. Senyawa-senyawa tersebut bermanfaat dalam penyembuhan berbagai macam penyakit, antara lain: rematik, keseleo, paralysis wajah, hemiplegia alternans inferior, spastic facial (daerah dekat mata yang bergerak-gerak), neuritis facial, neuritis dan neuralgia (nyeri urat syaraf).
Bisa sengatan lebah terasa pahit, wangi, bereaksi asam, dan memiliki berat jenis 1,1313. Substrat bisa cepat mengering pada suhu ruangan dan akan segera menyusut 30-40% dari bobot cairan mula-mula. Saat substrat mengering, berbentuk seperti karet. Pada suhu rendah, substrat akan membeku tapi dengan khasiat yang masih sama seperti sebelum membeku.
Untuk treatment pada pasien, si pasien harus diberi treatment uji coba untuk mengetahui tingkat sensitivitasnya selama 15 menit. Bagi pasien yang menunjukkan gejala hipersensitif, terapi sengatan lebah harus dihentikan. Treatment ini juga untuk mengetahui seberapa dosis yang tepat untuk diberikan kepada pasien tersebut. Ada orang yang bisa tahan mendapat sengatan lebah sebanyak 5.000 kali, ada juga yang tidak tahan sengatan lebah hanya beberapa kali saja.
Sengatan lebah untuk pengobatan, bisa lebah disuntikkan ke bagian titik-titik tertentu sesuai dengan jenis penyakit yang diderita oleh pasien.Untuk penderita sakit ringan, cukup 4-8 sengatan. Pasien dengan penyakit berat dan komplikasi bisa mendapat 25-30 sengatan. Frekuensi pengobatan bisa sampai 12 kali dengan jarak selang satu minggu. Biasanya untuk penderita penyakit ringan tak sampai 12 kali pengobatan, cukup separuhnya saja sudah sehat kembali.