Berikut ini cara pengolahan
kunyit supaya memenuhi standar kualitas pabrik. Pertama-tama, pilih kunyit
segar yang tampak bersih, umur panen 8-9 bulan, memiliki aroma khas dan
kerkadar air 10-12%. Untuk simplisianya memiliki tebal sayatan 3-5 mm. Sayatan
tak boleh terlalu tipis karena bisa mengakibatkan senyawa aktif kurkuminoid
menguap (standar pabrik kadar kurkuminoid 2%).
Kunyit umur 8-9 bulan |
Senyawa kurkuminoid merupakan
senyawa penting dan utama di dalam kunyit. Senyawa ini terbukti ampuh mengatasi
berbagai macam penyakit. Ia memiliki sifat antiinflamasi, antikolesterol,
antihepatoksik dan antilipi peroksida. Kenyataan kunyit memiliki segudang
manfaat inilah yang membuat para pembuat jamu tradisional dan pabrik jamu
berskala besar selalu membtuhkan kunyit dan simplisianya dalam jumlah besar dan
kontinyu.
Untuk menghasilkan simplisia
kualita pabrik, berikut ini cara pengolahan kunyit yang tepat:
Kunyit segara harus dipanen pada
umur 8-9 bulan. Ini bisa dilihat dari pertumbuhan vegetatifnya yang berakhir
yaitu layunya daun atau mengering. Batang dan daun mirip tanaman sedang mati. Pada
saat itu kadar kurkumin sedang tinggi-tingginya, sekitar 4%. Bila umur kunyit
kurang dari 8 bulan, kadar kurukumin masih sedikit.
Rimpang kunyit segar dibersihkan
dari tanah-tanahnya yang melekat dengan cara direndam ke dalam bak pencucian
selama 2-3 jam. Dalam pencucian ini juga dilakukan sortir berdasarkan
ukurannya. Rimpang berukuran besar dan kecil dipisahkan tersendiri. Rimpang cacat
karena gerekan serangga dipisah juga. Rimpang-rimpang yang sudah bersih
diangin-anginkan selama setengah hari atau tampak kering.
Rimpang segar yang sudah kering
dikemas dalam karung atau plastik untuk siap dikirim bila ada permintaan. Rimpang
kunyit segar bisa juga diolah lebih lanjut menjadi simplisia. Rimpang kunyit
segar diiris-iris memakai pisau berbahan baja antikarat. Pengirisan melintang
dengan ketebalan 3-5 mm. Irisan setebal ini tidak mudah retak saat dikeringkan
dan bisa meminimalkan penguapan senyawa kurkumin.
Rajangan kunyit tidak langsung
dijemur, tapi dicelup terlebih dahulu ke dalam air mendidih. Lama pencelupan
ini sekitar 40-60 menit hingga tekstur lunak atau sampai air rebusan berbusa
dan mengeluarkan bau khas kunyit. Sebelum pencelupan, kulit ari rimpang dibuang
terlebih dahulu sehingga rimpang yang semula berwarna kecoklatan berubah
menjadi jingga merah.
Irisan rimpang yang telah
dicelup, selanjutnya ditiriskan dan dikeringanginkan hingga kering di tempat
teduh. Langkah selanjutnya tinggal dijemur beralaskan tikar atau karung. Lakukan
pembalikan setiap 3 jam supaya keringnya merata. Jika cuaca mendung, segera
diangkat untuk menghindari kontaminasi senyawa-senyawa lain yang tidak
dikehendaki. Lama pengeringan normal sekitar 5-6 hari untuk memperoleh kadar
air 10-12%.
Bila musim penghujan, pengeringan
bisa dilakukan dengan oven. Irisan rimpang disusun dalam rak lalu dimasukkan ke
dalam oven. Pengovenan dilakukan pada suhu 50-800 C selama 5-7 jam.
Rimpang yang telah kering segera
dikemas ke dalam karung supaya terhindar dari penyerapan kembali uap air. Simpan
rimpang-rimpang ini di gudang berventilasi, tidak bocor, bersih dan terbebas
dari hama gudang. Untuk mencegah dari serangan rayap, oleskan oli bekas pada
lantai dan beri bantalan kayu untuk menaruh karung berisi simplisia kunyit. Lakukan
pengontrolan secara rutin untuk upaya antisipasi dari serangan jamur. Bila ditemukan
simplisa terserang jamur, segera saja dipisah. Dengan pengeringan yang baik,
rimpang bisa tahan simpan selama 2-3 bulan sebelum akhirnya disetorkan ke
pabrik.