Dalam budidaya ikan lele, ada
beberapa strain yang biasa dipelihara oleh petani, antara lain; dumbo, phyton
dan sangkuriang. Masing-masing strain ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun,
kunci keberhasilan dalam beternak lele terletak pada pemilihan benih yang
seragam. Karena benih yang seragam akan memudahkan perawatan dan pemeliharaan
mulai dari kepadatan tebar, pemberian pakan hingga estimasi hasil panen.
Prinsip dasar ternak lele
intensif yaitu menghasilkan panenan yang berukuran relatif seragam. Hal ini
bisa tercipta dimulai sejak awal pemeliharaan yang memakai benih baik. Persyaratan
benih yang baik, antara lain; ukuran seragam, tidak ada cacat, sehat, gerakan
tampak agresif, bebas dari serangan penyakit.
Hatchery ikan lele sangkuriang |
Cara memilih lokasi kolam ternak lele
Cara membuat konstruksi kolam lele
Manajemen pemberian pakan lele
Kontrol tepat lele agar cepat panen
Penanggulangan penyakit pada ikan lele
Panen laba besar dari budidaya ikan lele
Cara membuat konstruksi kolam lele
Manajemen pemberian pakan lele
Kontrol tepat lele agar cepat panen
Penanggulangan penyakit pada ikan lele
Panen laba besar dari budidaya ikan lele
Para pegiat budidaya ikan lele
biasanya memperoleh benih berkualitas dari pembenihan sendiri. Hal ini
dilatarbelakangi, kualitas bisa terjaga dan terjamin, risiko kematian minimal
selama pengangkutan. Cara lain mendapatkan benih dari hatchery yang sudah
dipercaya. Misal dari balai benih ikan air tawar.
Langsung Hasil Ternak Lele Sangkuriang |
Pemilihan ukuran benih menentukan
lama ternak lele. Ukuran benih 10-12 cm atau berumur kurang lebih 1 bulan dari
telur akan mencapai ukuran konsumsi bila dipelihara selama kurang lebih 60
hari. Benih ukuran seperti ini memang lebih mahal harganya dibandingkan dengan
benih ukuran 2-3 cm. Bila benih berasal dari hatchery lain, jangan sampai
keliru dengan benih kuntet yaitu benih yang berukuran relatif sama, tapi sudah
berumur tua.
Jarak pengangkutan yang jauh
berisko kematian pada benih bila langsung ditebar. Lakukan aklimasi terlebih
dahulu sebelum ditebar ke dalam kolam. Tak jarang gagalnya budidaya ikan lele
karena sebab kurangnya perhatian perlakuan aklimasi. Perhatikan juga kondisi
kualitas air mulai dari suhu, kadar okigen terlarut, dan pH air. Perubahan air
secara drastis juga bisa berakibat pada mudahnya ikan mati. Penebaran sebaiknya
dilakukan pada waktu pagi atau sore hari.
Benih-benih yang akan ditebar
direndam dulu ke dalam larutan antibiotic. Bisa memakai antibiotic tetrasiklin,
supertetra, atau terramycin dengan dosis 1 sendok teh per 10 liter air. Perendaman
ini berguna untuk mencegah serangan parasit yang melekat di kulit atau insang. Lama
perendaman sekitar 15 menit. Setelah itu baru ditebar ke dalam kolam.
Tingkat kepadatan tebar juga
perlu diperhatikan dalam ternak lele. Sesuaikan dengan luasan kolam yang
tersedia. Tiap luasan meter persegi bisa diisi sebanyak 50-100 ekor benih
berukuran 10-12 cm. Kepadatan tebar bisa dinaikkan sampai 150 ekor per meter
persegi jika pemberian pakannya juga intensif.
Perhatikan teknik tebar budidaya
ikan lele ke dalam kolam. Kantong plastik berisi benih diapung-apungkan
terlebih dahulu di permukaan air kolam. Tujuannya, supaya suhu air dalam
kantong sama dengan suhu air kolam. Setelah itu, buka ikatan kantong dan buka
perlahan-lahan kantong plastik. Proses percepatan penyesuaian suhu ini bisa
dipercepat dengan memasukkan air ke dalam kantong secara perlahan-lahan. Baru setelah
kurang lebih 15 menit, seluruh air dalam kantong beserta benih-benih lele
dituang ke dalam kolam.