Perawatan dan Pemeliharaan Dalam Budidaya Ikan Lele

Perawatan dan pemeliharaan dalam budidaya ikan lele meliputi pengawasan kolam harian, pengawasan terhadap hama penyakit, data-data tumbuh kembang ikan dan kesehatannya. Pengawasan yang baik bisa berdampak pada hasil panen yang memuaskan.

Kesehatan ikan baik dapat terlihat dari agresifitas lele saat menyantap pellet dan habis tidaknya pakan harian. Jika lele tampak kurang bernafsu makannya, ada kemungkinan ikan-ikan tersebut sedang stress atau sakit. Jatah pakan harian yang tidak habis juga menandakan adanya masalah pada ikan tersebut. Perlu ada upaya-upaya pemeriksaan pada lele-lele yang sedang dipelihara dan mencari upaya-upaya penganggulangannya. Telat merespon keadaan buruk seperti ini akan berakibat fatal pada pemeliharaan ikan lele. Bisa mati semua dalam satu kolam.
Paranet untuk budidaya ikan lele
Kolam dipasangi paranet sebagai perlindungan
Ini pakan lele yang membuat cepat bongsor
Konstruksi kolam lele peraup laba besar
Rahasia pilih lokasi kolam ikan lele
Benih seragam mempercepat panen
Penanggulangan penyakit pada ikan lele
Panen laba besar dari budidaya ikan lele
Kesehatan ikan dapat dipantau dengan cara sampling. Gunakan anco atau jala untuk mengambil lele yang dipergunakan untuk keperluan sampling. Anco terbuat dari jaring yang bentuknya bulat atau segi empat. Anco diturunkan bersamaan dengan pakan ke dalam air kolam. Tunggu hingga 15 menit untuk memberi kesempatan ikan-ikan makan. Setelah itu angkat sehingga akan tertangkap beberapa ekor lele yang akan digunakan sebagai sampling.
Budidaya Ikan Lele
Langsung Hasil Ternak Lele Sangkuriang
Mengetahui tumbuh kembang ikan selama budidaya ikan lele berlangsung adalah wajib. Untuk mengetahuinya perlu dilakukan penimbangan. Buat program penimbangan setiap minggu atau 10 hari sekali. Data-data pertumbuhan dan perkembangan ikan ini bermanfaat untuk memperkirakan berapa jumlah pakan yang akan diberikan.

Pengawasan selama pemeliharaan ikan lele tidak hanya pada kolam saja, area atau lingkungan sekitar kolam juga perlu dilakukan pengawasan. Terutama dari ancaman hama yang bisa sewaktu-waktu datang dan sporadis ke kolam. Jenis serangga dari genus Notonecta termasuk hama yang mengerikan. Serangga ini dikenal dengan sebutan bebeyesan oleh masyarakat Sunda. Ukurannya hanya sebesar beras dan bisa terbang dari satu kolam ke kolam lain. Bebeyesan secara bergerombol memasuki kolam yang biasanya baru ditebar ikan. Serangga ini menyerang benih berukuran kecil dengan cara menusuk dan menghisap ikan sampai mati.

Jelas serangan serangga ini sangat merugikan. Saat serangan tiba, para peternak masih kesulitan untuk mengatasinya. Serangga ini hanya menyerang benih-benih yang berukuran 2-3 cm sehingga peternak bisa mencegah serangan serangga ini dengan cara menebar benih yang ukurannya sudah lebih dari 7 cm. Pengawasan harus dilakukan setelah seminggu penebaran benih. Bila terdapat tanda-tanda ada serangan dari serangga ini segera saja diserok dengan saringan halus dan dimusnahkan.

Dalam budidaya ikan lele intensif, hama lainnya yang mengancam ikan-ikan antara lain; linsang, kucing liar, berang-berang dan burung kowak. Hama-hama ini muncul sewaktu-waktu tanpa disangka. Kerugian yang ditimbulkan cukup besar. Upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan membuang semak-semak di sekitar kolam atau tumpukan kayu yang berada di sungai.