Model Taman Minimalis Hunian Sehat

Memilih model taman minimalis tidak hanya mempertimbangkan keindahan semata. Namun, harus juga dipertimbangkan aspek kesehatannya bagi pemilik rumah dan lingkungan sekitarnya. Desain taman minimalis yang disarankan yaitu taman hamparan dengan satu titik pusat perhatian (point of view). Desain ini minim membuat bayangan, mendapat paparan sinar matahari banyak, minim organisme penyebab penyakit seperti nyamuk, kecoa dan tikus.

Elemen keras yang dipilih juga sebaiknya simpel, mudah dibersihkan, minim lekukan-lekukan atau ornamen-ornamen rumit lainnya. Elemen-elemen keras seperti lempengan-lempengan batu, cor-coran batu aritfisial bisa diterapkan untuk taman minimalis seperti ini. Untuk elemen-elemen lunak terdiri dari jenis-jenis tanaman yang tidak memerlukan perawatan ekstra. Jenis-jenis tanaman yang dipilih, antara lain; rumput, tanaman kriminil, kerokot, anggrek tanah.
Model taman minimalis hunian sehat
Model taman minimalis depan rumah
Dalam memilih model taman minimalis, pastikan saluran drainase lancar dan desain taman mampu mengarahkan air masuk ke saluran pembuangan air dengan lancar. Jangan sampai terjadi genangan air di dalam taman. Karena, genangan air ini akan menjadi sarang berbagai organisme sumber penyakit. Bagian saluran drainase ini biasanya disamarkan dengan hamparan kerakal atau kerikil.

Desain taman minimalis di depan rumah dibuat dengan keindahan yang menonjol dibandingkan dengan desain taman di belakang rumah. Hal ini mengingat, taman di depan rumah akan dinikmati oleh siapa saja. Sedangkan desain taman di belakang rumah lebih bersifat pribadi. Taman yang berada di depan rumah jangan sampai menghalangi bentuk rumah itu sendiri. Buat taman itu sebagai pelengkap perpaduan keindahan bentuk rumah.

Model taman minimalis yang sedang tren saat ini menampilkan hamparan konblok dengan rerumputan di sela-selanya. Desain ini ramah lingkungan. Bagian yang ditanami rumput akan memberi kesan kesegaran. Manfaat laiinya yaitu mampu menyerap air dari limpahan air hujan. Sebenarnya, jika ingin lebih ramah lingkungan, bisa dibuat biopori di beberapa tempat. Biopori kedalaman 1 meter dapat menampung air dan meresapkan air dalam jumlah banyak ke dalam lapisan tanah yang lebih dalam. Dengan demikian, air limpahan hujan banyak yang terserap ke dalam tanah dibandingkan yang mengalir di permukaan tanah. Jelas, hal ini akan mengurangi beban saluran drainase di daerah-daerah perkotaan.