Showing posts with label Penulisan. Show all posts
Showing posts with label Penulisan. Show all posts

Tips Berburu Jasa Penulis Artikel

Di era internet seperti sekarang ini, model bisnis berbasis teks lebih dominan dibandingkan berbasis gambar, suara dan video. Hal ini karena teks dinilai lebih hemat dan tak memakan banyak space. Tak heran kalau bisnis konten jauh lebih semarak dibandingkan dengan lainnya. Suburnya bisnis konten berbasis teks ikut menyuburkan penyedia jasa penulis artikel. Konten bisa memuat banyak informasi yang berguna bagi masyarakat.
Tips Berburu Jasa Penulis Artikel
Penulis content
Bagi pemilik web dan blog, konten memuat banyak tujuan. Mulai dari sekedar untuk hobi, menyampaian sebuah informasi, memberikan sumbangsih pendidikan, eksistensi diri hingga bisnis. Tujuan-tujuan itu sah-sah saja dimiliki oleh pemilik web dan blog. Tergantung pada pemilik web dan blog, konten bisa di-update rutin tiap hari atau tiap periode tertentu. Bila web dan blog itu tidak memiliki tujuan bisnis, update konten kapan saja tidaklah suatu masalah. Lain halnya kalau untuk tujuan berbisnis. Harus ada keteraturan dalam meng-update konten. Sampai-sampai pemilik blog atau web tak bisa melakukanny sendiri. Ia perlu butuh bantuan orang lain.

Untuk memperoleh konten berkualitas, murah, terpercaya dan profesional dari para pembuat konten, berikut ini tips berburu jasa penulis artikel:
  1. Ikut grup penulisan atau tergabung dengan agensi penulisan. Kehadiran grup-grup penulisan  offline maupun online sangat membantu menyediakan penulis-penulis konten berkualitas. Manfaatkanlah sebaik-baiknya.
  2. Periksa testimony dari rekan-rekan sesama blogger lainnya Setiap agensi penulisan biasanya menampilkan testimony-testimoni dari para pelanggannya. Periksa nama akun pelanggan dan reputasinya di forum-forum atau grup penulis. Jangan mudah terpincut dengan testimony yang terpampang di web pemilik jasa atau komen-komen yang ada di dalam suatu thread.
  3. Minta sampel artikel dari penulis konten Untuk memastikan kualitas artikel, mintalah sampelnya. Pastikan artikel user friendly dan SEO friendly.
  4. Pemilik jasa tersebut selalu online atau mudah dihubungi. Pemilik jasa yang selalu online lebih mudah dipercaya dibandingkan dengan mereka yang hanya kadang-kadang saja.
  5. Pemilik jasa memiliki web atau blog yang selalu ter-update. Pemilik jasa yang selalu update web atau blog milikna sendiri memberikan kepercayaan tinggi pada pelanggannya. Kita tak akan percaya ia seorang pemanah kalau ia sendiri tak pernah latihan memanah.
  6. Sudah terbangun reputasinya di dunia internet marketing Untuk konten tujuan bisnis, reputasi jasa penulis artikel memiliki reputasi yang bagus di dunia internet marketing. Hal ini bisa dibuktikan dari sering bertenggernya web atau blog miliknya di mesin pencarian.
  7. Minta rekomendasi atau saran dari rekan-rekan blogger lainnya. Jika Anda kurang begitu mengenal pemilik jasa konten web, minta saran pada blogger lainnya adalah langkah bijak. Hal ini untuk menghindari penipuan atau hal-hal yang tak diinginkan.

Web dan blog yang selalu ter-update secara rutin akan terus meningkat nilainya di mata pengguna internet maupun di mata mesin pencarian. Pemilik web akan memperoleh pengunjung organik yang benar-benar orang sedang mencari informasi sesuatu di internet. Kunjungan user organik ini secara otomatis menaikkan reputasi web dan blog yang Anda miliki. Mesin pencarian dari google, bing, AOL, ask atau lainnya, tak segan-segan untuk menempatkan web atau blog Anda di halaman depan.

Dengan mengambil jasa penulis artikel terpercaya, web atau blog milik Anda akan memberikan keuntungan yang berlipat. Entah itu untuk keperluan branding, eksistensi diri maupun keuntungan bisnis. Apalagi masa depan dunia internet akan semakin maju dan terus berkembang seiring dengan tuntutan dunia.

Outline Judul Yang di-ACC Oleh Penerbit Via Agensi

Baru kemarin tanggal 17 Januari 2014, dua ajuan judul saya di-acc oleh penerbit melalui agensi. Tentu saya senang, karena ini berarti saya mendapatkan kepercayaan dari agensi dan penerbit untuk membuat naskah buku. Dua judul buku tersebut masuk kategori agrokompleks. Satu judul bertemakan pertanian dan perkebunan. Sedangkan judul satunya lagi bertemakan hewan ternak.

Saya mulai bergabung dengan agensi ini sejak bulan Mei 2012. Awal mula saya berkiprah di agensi ini mengikuti proyek Anne Ahira yang terkenal dengan tag “Asian Brain” itu. Proyek ini membuat tulisan dalam bentuk artikel yang nantinya dimuat di website miliki Anne Ahira. Saya tidak terlalu kagok dengan penulisan semacam ini karena sejak tahun 2010, saya aktif menulis di pabrikartikel.com. Di situs ini, pembuatan artikel sangat ketat dengan editornya yang galak-galak. Tapi, justru itu, kemampuan saya menulis jadi semakin terasah.

Pada awalnya pembuatan artikel di proyek Anne Ahira cukup mengagetkan, karena setiap artikel berjumlah antara 1100-1200 kata. Waktu itu saya diberi tugas 10 keyword (kw) yang harus diselesaikan dalam waktu seminggu. Bagi pendatang baru, cukup menguras tenaga dan pikiran. Tapi, aku sudah bertekad untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Akhirnya, tepat seminggu kemudian, tugas-tugas pembuatan artikel telah selesai.

Di agensi ini tersedia juga penawaran pembuatan naskah buku. Pengelolanya mem-posting beberapa tawaran judul kepada anggotanya. Pada awalnya, tawaran judul yang sering muncul yaitu judul-judul bertemakan kuliner dan ketrampilan. Saya yang memiliki basic kehutanan tentu tidak bisa mengikutinya. Lama-kelamaan tema yang ditawarkan bervariasi, mulai dari kuliner, ketrampilan, agama.

Variasi beragam tawaran judul ini tentu semakin menarik para penulis sesuai dengan minatnya. Saya termasuk ikut ambil bagian dari semua ini. awal-awal saya membuat outline masih berantakan. Terkadang gak percaya diri. Outline saya sering ditolak dan tidak mendapat Acc dari penerbit.

Hingga pada suatu saat, ada tawaran judul membuat sketsa dari pensil dari agensi ini. kebetulan saya memiliki bakat menggambar. Jadilah saya ikut membuat outline dan kukirimkan ke penanggung jawab agensi ini. Alhamdulillah, setelah menunggu beberapa minggu, outline saya diterima. Saya beberapa kali harus merevisi gambar sketsa yang saya buat oleh sang editor. Saya mematuhi instruksi beliau. Setelah beberapa revisi hingga dirasa sesuai  selera editor, selanjutnya saya diberi Surat Perjanjian Kerja (SPK).

Awal pertama kali melihat SPK saya kaget, karena waktu deadline (DL) hanya satu bulan. Bagi saya yang baru memulai membuat naskah tentu terasa berat. Tapi, aku sudah bertekad, harus bisa selaesai. Pada akhirnya, naskah sketsa saya bisa terselesaikan walau molor beberapa minggu.

Beberapa waktu kemudian, ada tawaran judul bertemakan pertanian seperti tanaman buah mangga, lengkeng, buah naga. Karena pada saat itu saya masih menjadi karyawan, saya tidak mengambilnya. Hingga pada suatu saat, ada tawaran judul rambutan, saya mencoba mengambilnya. Setelah itu, banyak tawaran judul-judul bertemakan pertanian dan perkebunan. Ya sudah, ini memang sesuai dengan latar belakang pendidikan. Saya total berminat dengan tema-tema tersebut sampa sekarang ini.

Lakukan Riset Sebelum Menulis

Sebelum membuat naskah buku nonfiksi, sebaiknya lakukan riset secara menyeluruh. Kumpulkan segala macam bentuk tulisan dari berbagai media. Terima dulu apa adanya informasi yang telah didapat. Biarkan kita memahami dulu isi sebuah tulisan tanpa mengkritisinya. Pahami isi tulisan dari sudut pandang penulis. Kita akan mengetahui berbagai macam pola tulisan. Ada tulisan yang hanya berupa promosi, konfirmasi, memberi tahu sesuatu yang baru (inovasi baru), ejekan, keluh kesah, ancaman dll.

lakukan hal yang sama saat melakukan riset pada narasumber. Dapatkan semua informasi yang dibutuhkan terkait dengan naskah buku nonfiksi pada narasumber. Informasi dan data-data yang didapat harus apa adanya. Jangan mempengaruhi nara sumber agar sejalan dengan ide dan pikiran kita. Kalau Anda lakukan itu, kita akan sulit mengidentifikasi permasalahan yang sebenarnya. Terkadang, kita mendapatkan informasi dari nara sumber yang berlebih-lebihan atau logika yang dipakai narasumber salah. Catat saja informasi tersebut. Jangan membantah, mengkoreksi atau menolaknya.

Setelah semua data-data terkumpul, baik dari data sekunder (bentuk tulisan) maupun data primer (dari narasumber) saatnya melakukan analisa. Pada saat melakukan analisa ini, menuntut ilmu dan pengetahuan kita sendiri. Metode analisa yang bisa dipakai tergantung tema naskah yang akan dibuat. Metode analisa dibagi dalam dua kelompok besar yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Kedua metode tersebut bisa dipakai bersama-sama.

Saat melakukan analisa, kita akan mengetahui banyak data-data yang saling tersusun, saling mendukung, saling melengkapi atau malah sebaliknya. Semua analisa yang kita buat harus berpatokan dengan tema naskah yang akan dibuat. Pada saat menganalisa data-data, terkadang kita harus membuang data-data yang tidak penting atau data-data sampah karena tidak sesuai dengan isi tema naskah buku yang akan dibut.

Analisa pendahuluan tersebut selanjut dibuat poin-poin penting untuk dijadikan sebagai kerangka karangan naskah buku. Dengan demikian, kita sudah membuat rancangan bangunan naskah yang akan dibuat. Bentuk akhir buku pun sudah terlihat jelas.

Langkah selanjutnya, menulis naskah buku nonfiksi yang berpatokan pada kerangka naskah yang sudah dibuat. Tidak harus urut dalam membuat naskah buku dari bab 1, bab 2 dst. Karena terkadang seorang penulis belum menemukan ide atau gagasan yang bagus pada tiap bab. Terkadang ada sifat manusiawi dari penulis yang pada posisi “bad mood” sehingga sulit untuk mendapatkan ide. Lakukan penulisan naskah sampai lengkap. Isi naskah buku tidak boleh menggantung. Jangan sampai nantinya pembaca serasa seperti terputus pada saat membaca keseluruhan isi naskah.

Apabila isi materi naskah buku telah lengkap, saatnya melakukan pengembangan-pengembangan. Dalam pengembangan-pengembangan ini, dapat membaca kembali data-data yang sudah didapat atau mencari data-data baru yang relevan. Pengembangan-pengembangan ini terkadang memang ada tujuan untuk menarik para pembaca. Terkadang pula ada selipan konten humor yang menyegarkan supaya pembaca tidak merasa bosan.

Ok...sekarang saatnya kita coba membuat naskah buku nonfiksi. Tak ada yang sulit bagi yang mau mencobanya. ^_^