Showing posts with label Budidaya Mutiara. Show all posts
Showing posts with label Budidaya Mutiara. Show all posts

Budidaya Mutiara Laut, Pemanenan

Tujuan akhir budidaya mutiara laut tentu pemanenan. Mutiara-mutiara bisa diatur kapan waktu panennya sesuai dengan ukuran dan mutu yang diinginkan. Kerang sudah bisa dipanen mutiaranya pada umur 1,5-2 tahun sejak pemasangan inti atau nucleus. Berdasarkan pengalaman praktisi, mutiara-mutiara yang dihasilkan di lokasi perairan bertekanan air dan suhu rendah akan menghasilkan mutiara-mutiara yang kilauanya lebih indah, tapi proses pelapisan mutiaranya butuh waktu lama. Di lingkungan perairan yang sesuai, pemeliharaan 9-11 bulan sejak inti dimasukkan sudah bisa menghasilkan lapisan mutiara setebal 2 mm.

Sebelum mutiara-mutiara dipanen, puasakan kerang-kerang selama 3 minggu. Caranya, gantung kerang di kedalaman 1,5 m supaya banyak terpapar sinar matahari. Cara ini akan membuat mutiara-mutiara lebih berkilauan. Ukuran mutiara-mutiara yang dihasilkan bisa 80%-nya berukuran 12 mm ke atas.
Budidaya mutiara laut pemanenan
Mutiara
Dari hasil pemanenan budidaya mutiara laut, bisa dihasilkan 2 bentuk mutiara yaitu inti bulat dan blister. Untuk panen inti bulat memang sulit diperoleh. Teknik mengeluarkan mutiara-mutiara hampir mirip dengan memasukkan inti. Mula-mula sayat luka lama dengan incision knife ke arah mutiara bersemayam. Lalu tekan pelan-pelan mantel supaya mutiara keluar. Teknik yang lain yaitu dengan mengait mutiara dengan nucleus carrier.

Kerang-kerang yang sudah diambil mutiara-mutiaranya ini dikembalikan ke tempat budidaya untuk nantinya di-insersi ulang. Setiap kerang bisa di-insersi ulang sebanyak 2-3 kali. Lebih dari itu, biasanya mutiara-mutiara yang dihasilkan sudah jelek dan kerang juga sudah tak sehat.

Untuk panen blister lebih mudah dibandingkan dengan panen inti bulat. Potong otot aductor untuk melepaskan tubuhnya dengan cangkang. Dengan kehati-hatian, semua organ tubuh diambil sehingga yang tertinggal mutiara blister yang menempel pada cangkang. Daging kerang ini bisa dikonsumsi layaknya kerang-kerang pada umumnya. Mutiara blister diambil dari cangkang dengan memakai bor bermata dua atau bermata intan yang digoreskan di sekeliling mutiara sampai terlepas.

Setelah terlepas, mutiara blister berbentuk cekungan dan kondisinya masih kotor. Kotoran ini bisa dihilangkan dengan larutan HCl. Untuk memperoleh warna yang disukai berikan warna dasar pada bagian bawah mutiara, tutup dengan potongan cangkang yang sudah dibersihkan, lalu dibentuk sesuai dengan pola.
Mutiara-mutiara yang telah dipanen selanjutnya dicuci dengan air tawar supaya lendirnya hilang dan terlepas dari pengaruh air laut yang bisa memudarkan warna mutiara. Selanjutnya, bersihkan mutiara-mutiara dengan kain katun yang telah dibubuhi garam halus agak berkilau. Cara lainnya, masukkan ke mesin penggosok (pearl polishing machine) bersama garam halus.


Selanjutnya, mutiara-mutiara dimasukkan ke lot berdasarkan warna, bentuk dan beratnya. Pemasaran melalui pelelangan yang biasanya diselenggarakan oleh sebuah lembaga tertentu di kota-kota besar Indonesia. Perjalanan panjang budidaya mutiara laut hingga menghasilkan perhiasan mutiara, berakhir pada wanita-wanita cantik yang memakainya. 

Budidaya Mutiara Laut Perawatan dan Pemeliharaan

Tahap perawatan dan pemeliharaan kerang-kerang dalam budidaya mutiara laut memerlukan penanganan yang cukup ekstra. Pasalnya, kerang-kerang yang sudah ditanami inti atau nucleus rawan dari risiko kematian. Hama dan penyakit setiap saat mengancam kehidupannya. Berbagai macam organisme parasit ada di sekitar perairan budidaya yang terbuka luas itu.

Kerang-kerang yang sudah berisi inti atau nucleus selanjutnya harus dirawat dan dipelihara. Pada kedalaman perairan sekitar 7-9 m dari permukaan air, akan banyak berbagai macam organisme yang akan menumpan hidup pada kerang-kerang mutiara ini. Jenis organisme yang sering ditemukan hidup menempel yaitu teritip. Hewan ini hidup sebagai parasit. Di dalam tubuh teritip hidup berbagai organisme seperti cacing dan ikan-ikan predator yang bisa mengganggu kehidupan kerang-kerang. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembersihan teritip dan organisme lainnya untuk upaya pencegahan dari ancaman berbagai macam penyakit.
Pada perairan yang kandungan kalsium karbonatnya tinggi, harus lebih sering membersihkan teritip-teritip yang menempel. Teritip ternyata tidak menyukai wilayah perairan yang dasarnya berupa lumpur. Oleh karena itu, pemilihan lokasi perairan budidaya mutiara laut yang dasarnya berupa lumpur patut dijadikan pertimbangan. Karena bisa menghemat biaya pembersihan teritip.
Budidaya mutiara laut
Teritip, bersifat parasit
Pada saat pembersihan kerang-kerang dari teritip, lakukan juga pemeriksaan kondisi kerang-kerang. Bila ditemukan kerang yang mati harus segera dibuang. Terkadang berbagai hama seperti bintang laut, aneka jenis Gastropoda, Murex sp, Thais sp dan kura-kura bisa memangsa kerang-kerang ini. Tak luput juga ancaman dari berbagai macam penyakit seperti bunga karang (boring sponge), Cliona spp, cacing Polydora, Plychaeta dan boring bivalves.

Penyakit yang kerapkali dijumpai di dalm budidaya mutiara laut yaitu bunga karang. Penyakit ini menimbulkan bintik cokelat kecil memanjang atau seperti jaringan di cangkang. Cara mengatasinya dengan merendam kerang di larutan garam pekat selama 15 menit, selanjutnya dijemur selama kurang lebih 60 menit. Supaya perlakuan ini efektif, jaga kerang sakit ini sampai terkena air hujan. Cara lainnya yang bisa dilakukan yaitu dengan merendam kerang-kerang ke dalam air tawar selama 5-10 menit, selanjutnya rendam ke dalam larutan garam pekat dengan konsentrasi 30-40% selama 5-10 menit.


Kerang-kerang yang sudah dibersihkan, selanjutnya dimasukkan kembali ke dalam kerangkeng yang bersih dan digantung kembali ke rakit pemeliharaan budidaya mutiara laut. Untuk kerang-kerang yang mati, diambil sebagian dan dijadikan sampel untuk mengetahui ketebalan proses pelapisan mutiara yang sedang terbentuk.


Budidaya Mutiara Laut, Insersi Inti atau Nukleus

Insersi inti atau nucleus ke dalam tubuh kerang merupakan tahapan yang paling krusial dalam budidaya mutiara laut. Ini terkait dengan keahlian seseorang dalam meng-insersi dan ketepatan waktu operasi. Insersi dilakukan pada musim kemarau karena kemungkinan inti atau nukleuas keluar dari tubuhnya kecil. Bila dilakukan pada musim penghujan, inti bisa keluar bersama sel-sel telur saat musim-musim reproduksi kerang-kerang berlangsung.

Bahan dan alat-alat yang dibutuhkan, antara lain; shell opener, gunting, spatula dengan hook, incision knife, nucleus carrier, shell holder, probe, graft carrier, graft cutter dan forcep. Tiap-tiap alat tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri. Seorang tenaga ahli insersi lokal biasanya dipatok harga tiap sekali meng-insersi kerang bertarif Rp 25 ribu. Di farm-farm tertentu masih memakai tenaga ahli dari Jepang karena alasan pemasaran. Konsumen Jepang masih berpatokan pada siapa yang meng-insersi. Kalau yang meng-insersi dari orang Jepang mereka baru mau membeli mutiara-mutiara.
Budidaya mutiara laut insersi inti
Proses insrsi nukleus ke dalam tubuh kerang
Proses insersi diawali dengan meletakkan kerang di shell opener dengan posisi anterior menghadap operator. Bagian mantel dan insang yang menutupi organ dalam dibuka dengan memakai alat spatula (alat yang bentuknya berupa pisau tumpul). Tujuannya, supaya bagian-bagian organ dalam kerang terlihat jelas. Pakai hook (pengait) untuk menahan kaki, selanjutnya dibuat sayatan pada bagian pangkal kaki dengan memakai incision knife (pisau kecil).

Langkah selanjutnya proses insersi dalam budidaya mutiara laut yaitu, buat saluran dari tempat sayatan menuju ventral swelling sehingga membentuk huruf C dengan pisau kecil melengkung pada ujung probe agar inti tidak jatuh atau dimuntahkan kembali. Cara lainnya, sayatan bisa juga dibuat pada bagian pangkal intestinal loop.

Potongan mantel yang sebelumnya sudah disiapkan, dimasukkan ke dalam saluran dengan memakai graft carrier (alat tusuk kecil melengkung) pada bagian ujung sesuai dengan posisi yang ditentukan. Langkah selanjutnya, gunakan nucleus carrier (alat yang dilengkapi mangkuk kecil di bagian ujung) untuk mengambil ini. masukkan inti sejalan dengan arah masuknya mantel. Pada saat mengambil ini, ujung nucleus carrier dibasahi air dulu supaya inti melekat.

Hal penting yang harus diperhatikan pada saat menempatkan inti yaitu harus benar-benar menempel ke mantel. Lapisan mantel harus menghadap ke cangkang yang memproduksi cairan atau lendir. Bila tidak, proses pelapisan mutiara bisa gagal terbentuk.


Dalam budidaya mutiara laut, tahap pekerjaan insersi seperti ini memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi. Salah sedikit saja bisa berakibat fatal. Seseorang yang sudah ahli biasanya sudah memiliki jam terbang tinggi dalam insersi. Bagi yang sudah ahli, bisa meng-insersi inti ke dalam tubuh kerang sebanyak 500-1.000 ekor per hari.

Budidaya Mutiara Laut, Persiapan Inersi

Tahapan yang memerlukan keahlian khusus dalam budidaya mutiara laut yaitu inersi inti ke dalam tubuh kerang. Saking pentingnya tahapan tersebut, perlu persiapan inersi yang benar-benar baik dan tepat. Sebelum melakukan inersi, kerang harus dipuasakan terlebih dahulu selama 30-45 hari. Tujuannya, supaya tubuh kerang lemah sehingga kerang tak menolak saat inti atau nucleus mutiara dimasukkan ke dalam tubuhnya. Perlakuan puasa ini biasanya mengakibatkan kematian kerang sekitar 1-2% dari total kerang-kerang yang dipuasakan.

Cara perlakuan puasa yaitu memasukkan kerang-kerang ke dalam kerangkeng, lalu dibungkus waring atau karung goni untuk mencegah pakan alami masuk ke dalam karung. Selanjutnya, kerangkeng digantung pada kedalaman 1,5 m dari permukaan air laut. Setelah 45 hari kemudian, kerang-kerang yang siap dilakukan inersi akan terlihat lemah. Bisa dicek dengan sentuhan kalau kerang yang sudah lemah tidak segera menutup cangkangnya.
Budidaya mutiara laut persiapan inersi
Kerang siap inersi
Dari hasil pengecekan ini, tidak semua kerang-kerang siap di-inersi. Biasanya hanya 30-40% saja dari total semua kerang-kerang yang dipuasakan. Kerang-kerang yang masih tampak kuat dikembalikan lagi untuk dipuasakan lagi. Perlakuan puasa ini termasuk kegiatan penting dalam budidaya mutiara laut karena menentukan keberhasilan proses pembentukan mutiara.

Ada teknik lain yang bisa dilakukan untuk membuka cangkang-cangkan kerang ini. caranya, pertama-tama, masukkan kerang-kerang ke dalam keranjang, lalu digantung di rakit selama 24 jam. satu jam sebelum dioperasi, kerang dimasukkan ke keranjang dengan posisi engsel atau dorsal ke bawah. Teknik ini akan memaksa cangkang kerang membuka walau tak banyak. Setelah itu siapkan kerang di shell opener. Supaya cangkang-cangkan kerang tak menutup kembali, ganjal dengan baji yang berbentuk segitiga dan bagian ujungnya berkerucut.

Tahap selanjutnya, siapkan potongan mantel. Daging harus dalam keadaan hidup yang diambil dari kerang donor. Bagian mantel yang diperlukan yaitu lapisan epitel luar atau bagian yang bersinggungan dengan cangkang. Untuk bagian mantel yang berwarna hitam harus dibersihkan dengan pisau atau kapas hingga bersih.

Dengan kehati-hatian tinggi, mantel diletakkan di atas grafting cutting block untuk nantinya dipotong berbentuk bujur sangkar berukuran 4 mm. Idealnya, ukuran mantel sepertiga dari ukuran inti atau nucleus yang akan dimasukkan. Supaya sel-sel mantel tetap hidup, masukkan ke dalam cawan berisi air laut. Pertahankan suhunya di kisaran 17-220 C supaya mantel bisa bertahan hidup hingga 2 jam.

Pemasangan inti atau nucleus dilakukan pada pukul 08.00-17.00. Sebelum dilakukan operasi, kondisi cangkang kerang harus dalam posisi agak terbuka. Caranya, letakkan kerang ke bak air dengan tingkat kepadatan yang tinggi. Cara lainnya yaitu dengan memasukkan kerang-kerang ke bak air secara bertahap. Cara ini akan memaksa cangkang-cangkan kerang membuka dengan sendirinya.


Bahan inti atau nucleus mutiara terbaik terbuat dari bahan cangkang sejenis kerang air tawar yang berasal dari Sungai Misissipi. Inti atau nuklesu ini bertekstur keras, berat, dan cocok dengan nacre untuk pembentukan lapisan-lapisan mutiara. Bahan inti dari cangkang Xaneus phylum, plastik atau keramik bisa juga dipakai. Sayangnya, hasil mutiara yang diperoleh kurang bagus. Ukuran inti berkisar 3-9 mm yang disesuaikan dengan ukuran diameter kerang yang akan di-inersi.

Budidaya Mutiara Laut, Mempersiapkan Kerang Bakalan Siap Inersi

Bagi pemain budidaya mutiara laut, ketersediaan kerang bakalan yang siap inersi sepanjang waktu adalah suatu kewajiban. Para pembudidaya jelas tak bisa mengandalkan dari hasil tangkapan alam. Alasannya, ukuran kerang hasil tangkapan alam sangat bervariasi, hasil jumlah tangkapan juga terbatas. Oleh karena itu, solusi yang bisa dijalankan yaitu pasokan kerang bakalan dari hasil budidaya.

Kerang akan memijah pada bulan Juli-Agustus. Pada saat musim memijah, kita akan sangat mudah mendapatkan bibitnya, tapi di luar bulan-bulan tersebut akan sangat sulit diperoleh. Aral rintangan masih belum berakhir, pada saat awal musim penghujan tiba, tingkat kematian bibit-bibit kerang ini sangat tinggi. Bisa lebih dari separuhnya berakhir dengan kematian.
Budidaya mutiara laut pembesaran kerang siap inersi
Pembesaran sistem kantung (pocket net)
Melihat kenyataan seperti ini, mau tidak mau pelaku usaha budidaya mutiara laut harus mengambil bibit kerang hasil hatchery. Ini pun masih belum menjamin ketersediaan bibit kerang secara kontinyu. Pada bulan-bulan tertentu, masih terjadi produksi bibit-bibit kerang yang sangat minim. Oleh karena itu, sampai sekarang ini masih dilakukan penelitian dan pengembangan teknik-teknik pemijahan kerang yang lebih baik supaya produksi bibit-bibit kerang stabil tiap bulan.

Untuk pembesaran awal, digunakan waring berkantung yang terbuat dari jaring bermata halus. Masukkan kerang ke kantung-kantung tersebut. Bibit kerang berukuran 0,5 cm atau umur 60 hari dari hatchery siap dibesarkan ke rakit. Dengan metode ini akan diperoleh pertumbuhan bibit sekitar 1 cm/bulan.

Dua bulan kemudian, lakukan penjarangan. Pertumbuhan bibit-bibit kerang pada saat itu sudah mencapai 3-4 cm. Selanjutnya, pindahkan bibit-bibit kerang ke kantung berukuran 40 cm x 60 cm yang bisa diisi sejumlah 6 kerang. Pada saat kegiatan penjarangan, lakukan juga pembersihan bibit-bibit kerang dengan sikat atau parang dari teritip. Kegiatan penjarangan diulangi lagi tiap bulan. Bibit-bibit kerang dimasukkan ke dalam waring yang ukurannya lebih besar. Untuk ukuran waring berkantung 6 bisa memuat bibit-bibit kerang ukuran 8 cm, untuk ukuran waring berkantung 4 bisa memuat bibit-bibit kerang ukuran 8-10 cm, dan ukuran waring berkantung 3 memuat bibit-bibit kerang ukuran 12 cm.

Kelemahan dari penggunaan waring yaitu pertumbuhan kerang-kerang relatif lambat dan mudah kotor. Ada teknik pembesaran yang lebih efektif yaitu menggunakan sistem kotak yang terbuat dari fiberglass berukuran 40 cm x 70 cm. Kotak ini disekat-sekat lagi berdasarkan tumbuh kembang ukuran kerang. Ukuran kotak 2 cm x 4 cm x 4 cm untuk menampung bibit-bibit kerang ukuran 2-4 cm, ukuran kotak 4 cm x 8 cm x 8 cm untuk menampung bibit-bibit kerang ukuran 6-8 cm. Teknik ini memiliki kelebihan pertumbuhan kerang lebih cepat besar, ruang gerak leluasa dan tetap bersih. Pemeliharaan selama 1 bulan, bibit-bibit kerang sudah bisa bertambah 1,3-1,5 cm.

Kelebihan sistem kotak lainnya, tingkat kematian bibit-bibit kerang rendah karena terlindungi dari para predator seperti ikan buntal, kakatua dan penyu. Pemeliharaan dengan sistem kotak bisa menghasilkan kerang-kerang siap inersi sebanyak kurang lebih 80% dari total jumlah bibit yang dipelihara. Bandingkan dengan penerapan sistem kantung yang hanya menghasilkan kerang-kerang siap inersi sebanyak 40-50% saja. Kelebihan lainnya, cangkang tumbuh lebih gemuk sehingga bisa dimasuki inti mutiara yang berukuran lebih besar.

Bibit-bibit kerang yang sudah berukuran 12-18 cm atau yang sudah berumur 1,5-2 tahun siap dimasuki inti mutiara. Untuk mengukur kerang memakai jangka sorong yang dimulai dari dorsal atau engsel ke arah ventral. Kerang-kerang yang berukuran kecil sebaiknya jangan di-inersi walau sudah cukup umur karena pertumbuhannya bisa sangat lambat dan produksi lendir sangat kurang. Biasanya, kerang-kerang yang berasal dari tangkapan alam bisa mencapai ukuran 30 cm, tapi lendir yang dihasilkan relatif sedikit. Kerang-kerang ini kurang baik memproduksi mutiara bulat. Namun, masih bisa diberi perlakuan blister.


Keberhasilan budidaya mutiara laut ditentukan juga oleh seleksi kerang-kerang siap inersi. Pilih kerang-kerang yang sehat, bentuk cangkang bulat, tebal, tidak cacat, berwarna cerah, sisik dan garis radier jelas. 95% dari kerang-kerang sehat ini bisa menghasilkan mutiara dengan baik. Kerang yang sakit tampak jelas dari mantelnya yang turun. Kerang sakit disebabkan oleh adanya perubahan suhu yang drastis, terserang cendawan atau bakteri patogen. Suhu perairan yang optimal untuk pertumbuhannya berkisar di angka 28-300 C. Jika suhu perairan kurang dari itu, kerang-kerang bisa stress.  

Budidaya Mutiara Laut, Persyaratan Lokasi

Menentukan lokasi budidaya mutiara laut merupakan prioritas utama karena sebagai penentu keberhasilan budidayanya. Lakukan survey terlebih dahulu untuk melihat kesesuaian persyaratan budidaya kerang. Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi budidaya, yaitu; faktor risiko, tingkat kemudahan dan ekologi perairannya. Ingat! Usaha ini memang termasuk bisnis high risk atau berisiko tinggi.

Lokasi usaha yang berada di lautan membuat budidaya kerang penghasil mutiara berisiko tinggi. Terutama faktor alam yang seringkali sulit diprediksi. Untuk meminimalkan risiko-risiko kegagalan perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain; pilih lokasi yang perairannya relatif tenang, terlindung dari pengaruh angin dan gelombang. Lokasi seperti ini biasanya terdapat di wilayah teluk.
Budidaya mutiara laut
Lokasi budidaya mutiara laut
Kualitas perairan harus jauh dari sumber-sumber penyebab pencemaran seperti jauh dari lokasi jalur pelayaran, jauh dari lokasi pabrik. Kerang sangat peka terhadap gerakan sehingga mudah mengatup. Pilih perairan yang berarus sedang, 3 cm/detik. Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau lokasi budidaya mutiara laut berada di daerah terpencil yang biasanya aksesibilitasnya sangat minim.

Perairan yang sangat tenang juga tidak bagus untuk budidaya kerang. Pasalnya, berbagai kotoran akan menumpuk pada satu lokasi yang menyebabkan timbulnya gas-gas ammonia yang bisa berdampak pada kematian kerang-kerang. Perairan berarus kuat juga tak bagus karena kerang-kerang sulit menangkap pakan yang lewat. Arus kuat juga mudah membuat keruh perairan, waring cepat kotor sehingga harus sering dibersihkan.

Kerang akan tumbuh bagus bila berada di perairan yang jernih dan bersih. Hindari lokasi budidaya berdekatan dengan muara sungai karena aliran air dari sungai ini bisa terjadi penumpukan lumpur. Disarankan, lokasi budidaya berdekatan dengan vegetasi mangrove karena di lokasi ini kaya akan bahan-bahan organik. Dasar perairan dipilih yang berkarang atau campuran karang pasir seperti pada daerah gugusan karang. Daerah seperti ini banyak terkandung kalsium karbonat yang menjadi bahan dasar pembuatan cangkang dan lapisan mutiara. Gugusan karang ini juga berlimpah pakan.

Pakan alami yang tersedia di gugusan karang, antara lain; beragam jenis phytoplankton seperti Chlorella, Skeletonema costatum, Ceratium fusus, Nitzchaia sp, Rhizolenia hebetate, Hylodiscus stelliger, Asterinela japonica dan Euglena. Pakan-pakan alami ini sangat penting keberadaannya untuk tumbuh kembang kerang-kerang penghasil mutiara.

Persyaratan lokasi untuk budidaya mutiara laut lainnya yaitu pilih perairan yang berkadar garam 35% supaya nantinya dihasilkan mutiara-mutiara berkualitas tinggi. Perairan dengan kadar garam tinggi yang mencapai 50-55% akan merubah warna mutiara menjadi kuning keemasan. Kedalaman perairan juga menentukan kualitas mutiara-mutiara yang dihasilkannya. Semakin dalam perairan semakin bagus mutiara yang dihasilkan, hanya saja tumbuh kembangnya lambat karena pakan alami minim. Mutiara yang dihasilkan berwarna lebih putih, proses pelapisan mutiara sangat lambat. Uji beda kualitas air menentukan warna mutiaranya. Di Nusa Tenggara Barat biasanya dihasilkan mutiara berwarna kuning, bila kerang-kerang dipindah ke Ambon dan Sumbawa menghasilkan mutiara warna putih karena perbedaan kualitas airnya.

Suhu perairan yang dikehendaki oleh kerang-kerang berkisar di angka 25-310 Celcius. Suatu lokasi perairan yang suhunya berfluktuasi tinggi akan membuat kerang-kerang stress. Bila terjadi perubahan suhu yang drastis akan berakibat pada kematian kerang-kerang.

Satu hal lagi penentu keberhasilan budidaya mutiara laut di luar hal-hal teknis di atas yaitu faktor keamanan. Karena kasus penjarahan dan perampokan bisa saja terjadi karena berada di lokasi yang terpencil. Lengkapi sarana dan prasarana yang memadai untuk keperluan pengamanan dari mulai tenaga formal keamanan, informal hingga keterlibatan masyarakat setempat. Jaga hubungan sosial dengan ketiganya secara baik dan berkesinambungan untuk menciptakan lingkungan yang aman.

Budidaya Mutiara Laut di Teluk Nara Pearl Farm

Jangka waktu untuk menghasilkan mutiara memang butuh waktu lama sekitar 4 tahun. Namun, bagi investor, jangka waktu tersebut tak begitu masalah untuk menanamkan uang ke dalam budidaya mutiara laut ini hingga milyaran Rupiah. Hasil estimasi keuntungan yang didapat dari penjualan mutiara-mutiara ini sangat menyilaukan mata. Dengan modal 10 ribu kerang yang siap inersi bisa dipanen sebanyak 12,5 kg mutiara. Jika satu butir mutiara seberat 3 gram dihargai 2 juta Rupiah, maka pendapatan yang diperoleh bisa mencapai Rp 4 milyar. Sangat luar biasa bukan?
Budidaya mutiara laut
Budidaya mutiara laut
Budidaya kerang penghasil mutiara memang padat modal. Tidak mengherankan kalau perusahaan yang berkecimpung di budidaya ini hanya gelintiran saja. Untuk memelihara 20 ribu kerang, sebuah perusahaan harus berinvestasi sekitar 2 milyar Rupiah pada tahun 1990. Uang investasi tersebut hanya untuk membangun sarana prasaranan budidaya dan pembelian kerang. Belum lagi biaya operasional pemeliharaan selama 1,5-2 tahun.

Poin-poin di atas itulah yang membuat banyak investor harus menahan hasrat dan berpikir keras untuk terjun ke budidaya mutiara laut, walau menjanjikan keuntungan yang luar biasa tinggi. Sebenarnya, marjin keuntungan yang diperoleh dari harga jual mutiara berkualitas rendah dengan biaya pemeliharaannya terbilang tinggi. Keuntungan yang diperoleh pembudidaya masih tinggi. Apalagi teknologi teknik inersi sudah dikuasai oleh tenaga ahli lokal yang tidak membutuhkan biaya besar untuk menggaji mereka. Tidak seperti tenaga ahli dari Jepang yang gajinya di atas Rp 50 juta/orang/bulan.

Prospek bisnis mutiara akan tetap bagus karena penggemar mutiara kian meningkat. Ditunjang oleh kondisi alamnya yang terkenal sebagai south sea pearl. Dan hanya di Indonesia, mutiara-mutiara berukuran besar bisa diproduksi. Pembudidaya Indonesia bisa menghasilkan mutiara berukuran 15-16 mm. Sedangkan pembudidaya dari Amerika Serikat dan Jepang hanya bisa menghasilkan mutiara ukuran 12 mm. Ukuran rata-ratanya hanya 8-9 mm.


Jenis kerang dalam budidaya mutiara laut yaitu Pinctada maxima. Jenis ini tersebar luas di perairan nusantara dari mulai Pantai Jawa, Madura, Lampung hingga Papua. Tak mengerankan kalau banyak investor yang kepincut dengan kilauan butiran air mata kerang-kerang ini. Kunci keberhasilan menghasilkan mutiara-mutiara berkualitas adalah menguasai teknik budidayanya.

Budidaya Mutiara Air Tawar

Enam provinsi Cina sejak awal 1980-an mengembangkan budidaya mutiara air tawar secara besar-besaran. Jenis tiram air tawar yang diternakan adalah Cristaria plikata, karena dapat cepat panen. Mutunya dianggap sama baik dengan mutiara laut, bahkan ada yang diameternya telah mencapai 16 mm. Itu berkat campur tangan Akademi Ilmu Pengetahuan China.

Budidaya Mutiara Air Tawar
Budidaya Mutiara Air Tawar
Peternak mutiara air tawar dilatih menjaga kualitas air, dengan uji laboratorium secara teratur. Konon bahkan ada yang menguji kualitas air setiap 6 jam. Jadi, tidak mengherankan bila sekarang China diakui sebagai pusat budidaya mutiara air tawar dunia. Tersedianya lingkungan yang betul-betul jernih dan lestari memang sangat menentukan budidaya mutiara.

Panen mutiara air tawar yang melimpah, memungkinkan harganya menjadi murah. Manfaatnya pun berkembang untuk industri kosmetik. Selama berabad-abad, perempuan China menggunakan bubuk mutiara untuk menjaga kehalusan kulit dan gairah hidup. Itulah rahasia mengapa puteri Tionghoa tampak awet muda.