Budidaya Mutiara Laut di Teluk Nara Pearl Farm

Jangka waktu untuk menghasilkan mutiara memang butuh waktu lama sekitar 4 tahun. Namun, bagi investor, jangka waktu tersebut tak begitu masalah untuk menanamkan uang ke dalam budidaya mutiara laut ini hingga milyaran Rupiah. Hasil estimasi keuntungan yang didapat dari penjualan mutiara-mutiara ini sangat menyilaukan mata. Dengan modal 10 ribu kerang yang siap inersi bisa dipanen sebanyak 12,5 kg mutiara. Jika satu butir mutiara seberat 3 gram dihargai 2 juta Rupiah, maka pendapatan yang diperoleh bisa mencapai Rp 4 milyar. Sangat luar biasa bukan?
Budidaya mutiara laut
Budidaya mutiara laut
Budidaya kerang penghasil mutiara memang padat modal. Tidak mengherankan kalau perusahaan yang berkecimpung di budidaya ini hanya gelintiran saja. Untuk memelihara 20 ribu kerang, sebuah perusahaan harus berinvestasi sekitar 2 milyar Rupiah pada tahun 1990. Uang investasi tersebut hanya untuk membangun sarana prasaranan budidaya dan pembelian kerang. Belum lagi biaya operasional pemeliharaan selama 1,5-2 tahun.

Poin-poin di atas itulah yang membuat banyak investor harus menahan hasrat dan berpikir keras untuk terjun ke budidaya mutiara laut, walau menjanjikan keuntungan yang luar biasa tinggi. Sebenarnya, marjin keuntungan yang diperoleh dari harga jual mutiara berkualitas rendah dengan biaya pemeliharaannya terbilang tinggi. Keuntungan yang diperoleh pembudidaya masih tinggi. Apalagi teknologi teknik inersi sudah dikuasai oleh tenaga ahli lokal yang tidak membutuhkan biaya besar untuk menggaji mereka. Tidak seperti tenaga ahli dari Jepang yang gajinya di atas Rp 50 juta/orang/bulan.

Prospek bisnis mutiara akan tetap bagus karena penggemar mutiara kian meningkat. Ditunjang oleh kondisi alamnya yang terkenal sebagai south sea pearl. Dan hanya di Indonesia, mutiara-mutiara berukuran besar bisa diproduksi. Pembudidaya Indonesia bisa menghasilkan mutiara berukuran 15-16 mm. Sedangkan pembudidaya dari Amerika Serikat dan Jepang hanya bisa menghasilkan mutiara ukuran 12 mm. Ukuran rata-ratanya hanya 8-9 mm.


Jenis kerang dalam budidaya mutiara laut yaitu Pinctada maxima. Jenis ini tersebar luas di perairan nusantara dari mulai Pantai Jawa, Madura, Lampung hingga Papua. Tak mengerankan kalau banyak investor yang kepincut dengan kilauan butiran air mata kerang-kerang ini. Kunci keberhasilan menghasilkan mutiara-mutiara berkualitas adalah menguasai teknik budidayanya.