Showing posts with label Budidaya ikan konsumsi. Show all posts
Showing posts with label Budidaya ikan konsumsi. Show all posts

Harga Benih Ikan 2016 di Purwokerto

Harga benih ikan 2016 di Purwokerto ini diambil langsung dari para pengepul dan petani. Berikut daftar harganya:
1. Harga benih ikan gurame 1 kilo sebanyak 3-4 ekor, Rp 40.000- Rp 50.000
2. Harga benih ikan gurame ukuran 3 jari, Rp 2.500/ekor
3. Harga benih ikan nilem 1 kilo ukuran jari orang dewasa Rp 35.000- Rp 45.000
4. Harga benih ikan bawal ukuran jempol Rp 300- Rp 325
5. Harga benih ikan bawal ukuran 3 jari Rp 1.000

Untuk benih ikan gurame tak selalu ada di pengepul, sedangkan harga nilem hampir setiap hari stok tersedia. Untuk saat ini, benih yang tersedia yaitu ikan nilem dan ikan bawal ukuran 3 jari.

Bagi yang ingin budidaya lele, tersedia benih lele di Pasar Ikan Beji dan pengepul di sekitarnya. Harga bervariasi. Benih ukuran 3-4, harganya Rp 200,-. Supaya budidaya lele Anda berhasil dengan panen melimpah, miliki buku Budidaya Lele Di Kolam Terpal yang sudah tersedia di Google Play Store. Klik saja tautan ini BELI.

Budidaya Lele Di kolam Terpal

Cara Memijahkan Ikan Tawes

Pemijahan ikan tawes memang termasuk ribet. Ikan konsumsi air tawar ini butuh lingkungan perairan yang persis dengan habitat aslinya. Itulah mengapa diperlukan air terjun buatan untuk membantu proses perkawinannya. Lebih jelasnya, simak cara memijahkan ikan tawes berikut ini.

Ikan tawes merupakan ikan penghuni sungai beraliran deras. Pemancing maniak sangat senang memperoleh ikan ini di sungai karena tarikannya (strike) sangat kuat. Hal ini wajar, mengingat ikan ini gesit dalam berenang dan sangat lincah bergerak. Di sungai, ia sering menampakkan kiluan sisiknya dengan punggungnya yang tinggi saat berenang sehingga sering disebut ikan putihan.
Cara Memijahkan Ikan Tawes
Ikan tawes

Sebagai ikan konsumsi, dagingnya tebal, gurih, tulang lunak, kremes-kremes. Masakan berbahan dasar ikan tawes, antara lain: goreng krispi, pecak, pepes, rujak, ikan bakar, dll. 

Ikan yang dipelihara selama satu tahun bisa mencapai bobot 1/2 kg perekor. Dengan bobot sebesar ini, ia sudah bisa dijadikan indukan dan siap dipijahkan. Ikan air deras ini bisa berpijah dengan baik di kolam dataran rendah sampai dengan daerah yang berketinggian 800 m di atas permukaan laut.

Ikan tawes memiliki sifat alami yang kuat sesuai dengan kehidupan habitat aslinya di perairan deras. Ia akan bersedia kawin bila merasakan lingkungan di sekitarnya mirip dengan kondisi asli sungai yang berarus deras. Bisa juga dengan lingkungan perairan yang mirip dengan rawa-rawa (permukaan airnya naik turun karena pada musim hujan). Dengan mengetahui sifat alami seperti ini, kita harus merekayasa kolam seperti layaknya perairan yang kaya oksigen.

Persiapan kolam pemijahan
Kolam pemijahan untuk ikan tawes memerlukan luas minimal 200 meter persegi, maksimal 2.000 meter persegi. Aliran air yang masuk ke kolam harus cukup deras, debit minimal 2 liter/detik. Kolam harus berada di tempat terbuka atau terkena terpaan sinar matahari langsung dari pagi sampai sore hari. Kolam seperti ini akan mudah dikeringkan. Kolam juga harus berdekatan dengan saluran air yang langsung bisa diambil airnya. Lebih bagus lagi letak salurang air lebih tinggi sehingga bisa diatur tingkat kederasan air yang masuk ke kolam.  

Induk tawes akan berpijah di dekat pintu pemasukan air. Suara gemericik air dari pintu masuk air akan merangsang indukan ikan tawes untuk melakukan perkawinan. Ini bisa direkayasa dengan cara membuat layaknya air terjun di pintu saluran air masuk ini. Sedangkan di salurang pembuangan, jangan dibuat rekayasa seperti air terjun atau meminimalkan suara gemirick air karena bisa saja ikan tawes malah lebih tertarik ke area saluran pembuangan ini.

Kolam pemijahan tidak boleh berlumpur di bagian dasarnya. Tanah dasar kolam sebaiknya berupa batu kerikil dan pasir. Terutama di bagian kiri kanan kowen yang berdekatan dengan pintu masuk air. Buat hamparan batu kerikil dan pasir sampai sejauh 10 meter dengan lebar sekitar 2 meter. Hal ini bertujuan telur-telur yang telah keluar dan terbuahi tidak sampai terbenam oleh lumpur. Terutama saat indukan tawes sedang banyak bertingkah selama proses pemijahan.

Kolam pemijahan ini juga berfungsi sebagai kolam penetasan telur dan pembesaran benih sekaligus. Dasar kolam sebaiknya berupa tanah liat berpasir. Kowen yang dibangun berukuran lebar 40 cm, dan dalamnya 20 cm untuk menampung benih-benih ikan saat panen kelak. Dasar kolam dibuat melandai ke arah pintu air pengeluaran.

Sebelum proses pemijahan, dasar kolam dikeringkan terlebih dahulu selama beberapa hari, tapi tanahnya tidak sampai pecah. Hal ini supaya telur-telur tidak sampai masuk ke dalam rekahan-rekahan tanah. Bila sampai terjadi, telur-telur bisa mati karena kekurangan oksigen atau tertimbun endapan lumpur. Bila memang terlanjur retak tanahnya, aliri kembali sebentar, lalu keringkan lagi sampai secukupnya.

Selama proses pengeringan berlangsung, lakukan seleksi indukan tawes yang akan dipijahkan. Induk jantan mudah dibedakan dengan indukan betinanya. Perut indukan betina lebih gendut daripada yang jantan. Pada pipi ikan jantan, terasa lebih kasar daripada yang betina, terutama pada saat matang telur. Indukan jantan memiliki gerakan lebih gesit dibandingkan dengan indukan betina.

Seleksi indukan
Untuk umur indukan betina sebaiknya sudah berumur lebih dari setahun ke atas, minimal 14 bulan. Bila indukan betina pernah dipijahkan, tidak boleh lebih dari 6 kali. Ciri indukan betina yang bagus yaitu sisik besar dan teratur, warna putih mengkilat jelas keperak-perakan. Bagian perut tampak lebar dan gendut, sampai lubang duburnya tergeser jauh ke belakang. Perilakunya lebih jinak dibandingkan dengan tawes betina yang tak memenuhi persyaratan. Indukan jantan yang siap kawin, minimal berumur 10 bulan. Sisik besar, tersusun teratur, warna putih mengkilat jelas keperak-perakan.

Semua indukan tawes harus sudah masuk masa matang telur atau telur-telur yang siap dilepas. Tanda-tanda induk betina yang masuk matan telur:
  1. Lubang dubur tampak berwarna keputih-putihan.
  2. Perut mengembang ke arah depan dan belakang, bila diraba terasa lunak dan empuk.
  3. Bila perut diurut, mudah sekali mengeluarkan cairan hitam dari lubang duburnya.
Hasil seleksi ikan-ikan indukan tawes ini dimasukkan ke kolam terpisah atau kolam pemeliharaan. Bisa dibuat dengan memisahkan kolam pemeliharaan jadi dua dengan membuat pagar dari jaring. Induk betina dimasukkan ke kolam yang berada di sisi bagian yang ada tempat masuk air. Sedangkan induk jantan dimasukkan ke kolam di sisi yang ada bagian saluran pembuangan.

Dengan cara seperti ini, induk betina tidak sampai terangsang mengeluarkan telur-telurnya. Indukan ini juga bisa dengan tenang menyantap makanan yang diberikan tanpa diganggun oleh indukan jantan. Menyimpan indukan ini juga jangan di kolam yang baru saja dikeringkan atau baru saja digenangi air baru. Sebab, indukan betina akan terangsang untuk mengeluarkan telur-telurnya. Bila memang kolam pemeliharaan masih baru, biarkan air dalam kolam sampai tak terasa sebagai air baru.

Pakan untuk indukan
Indukan ikan tawes diberi pakan berupa dedak halus sebanyak 1 kg untuk tiap 30 pasang induk per hari. Setiap 3 hari sekali, beri 2 kg daun-daunan seperti daun talas, singkong, pepaya. Tiap bulan sekali, beri 1/2 kg beras menir. Dengan pakan yang tercukupi, indukan akan memiliki tenaga yang cukup untuk proses pemijahan nantinya. Kolam penyimpanan ukuran 30 meter persegi bisa menampung 30 pasang indukan tawes. Kedalaman air kolam 50-70 cm. Kolam penyimpanan memang harus dalam bila dibandingkan dengan kolam pemijahan. Kolam penyimpanan boleh sedikit ternaungi oleh pepohonan.

Proses pemijahan ikan tawes
Bila kolam pemijahan sudah cukup kering dan indukan juga sudah siap memijah, kolam pemijahan mulai diisi dengan air baru. Lakukan pengisian air pada pagi hari. Bila air sudah mencapai ketinggian sekitar 20 cm, masukkan indukan tawes. Tak perlu menunggu sampai penuh ketinggian air (35-50 cm), asal sudah cukup merendam ikan-ikan sampai punggung. Saluran air harur dijagar kelancarannya.

Jumlah indukan yang masuk ke kolam tergantung pada luas kolam pemijahan yang tersedia. Tiap pasang induk memerlukan luas kolam antara 20-50 meter persegi. Perbandingan bobot induk jantan dan betina 1:1. Bobot induk betina total harus sama dengan bobot induk jantan total dalam satu kolam pemijahan.

Masukkan indukan pada pukul 10 pagi. Biasanya, pada sore harinya mereka mulai kejar-kejaran. Pemijahan ikan tawes berlangsung pada malam hari, sekitar pukul 7-10. Terkadang bisa juga terjadi lebih malam. Saat pemijahan akan terdengar seperti orang yang sedang menggerutu.

Bila air yang masuk ke kolam cukup deras, pemijahan akan terjadi di daerah permukaan. Bila air yang masuk kurang deras, pemijahan terjadi di tempat yang dangkal, misalnya di daerah tepian atau di dekat pintu masuk air. Selama proses pemijahan, beri pakan berupa dedak halus dan dedaunan seperti yang biasa diberi saat di kolam penyimpanan. Keberhasilan memijahkan ikan tawes akan terlihat dari telur-telur yang tersebar di dasar kolam.

Atasi Penyakit Gurame Dengan Herbal

Cacahan batang dan daun kamboja bisa atasi penyakit gurame yang terserang cendawan Saprolegnia. Getah yang keluar dari tanaman bernama latin Plumeria acuminata ini akan menggempur cendawan parasit yang mengakibatkan sisik rontok, kulit bengkak dan berselaput putih. Pemberiannya dilakukan rutin tiap pagi. Seminggu setelah rutin diberikan, pada tubuh gurame akan mulai tampak tanda-tanda kesembuhan dan nafsu makan ikan mulai kembali normal. Itulah salah satu obat herbal untuk atasi penyakit gurame. Masih banyak jenis-jenis herbal yang bisa dipakai untuk mengobati gurame yang terserang penyakit.
Atasi Penyakit Gurame Dengan Herbal
Daun ubi jalar, sebagai obat antistress benih-benih gurame
Tanaman randa nunut (Drymaria cordata) juga bisa dipakai untuk mengobati cendawan parasit. Caranya, ambil 5-10 lembar daun untuk 30 liter air. Remas-remas daun randa nunut sampai lumat hingga mudah diperas. Angkat ampasnya, masukkan gurame sakit ke dalam larutan herbal ini selama 60 menit. Selama ikan sakit diberi perlakuan ini, karantina ikan di kolam terpisah supaya tak menulari ikan-ikan lainnya yang masih sehat.

Mengkudu (Morinda citrifolia) juga bisa atasi penyakit gurame yang disebabkan oleh virus. Berikan buah dan daunnya secara rutin pada ikan-ikan gurame. Khasiat buah dan daunnya bisa meningkatkan daya tahan tubuh ikan. Sebenarnya tak hanya gurame yang suka menyantap buah dan daunnya, jenis-jenis ikan lainnya seperti nila, tawes, bawal juga menyukainya. Untuk ikan-ikan ukuran 10 cm dan tampak mulai terkena serangan herpes bisa diantisipasi dengan daun mengkudu. Caranya, ambil 10 lembar daun, remas-remas di dalam wadah berisi air sebanyak 5 liter air selama 60 menit. Karantina ikan sakit di kolam terpisah supaya tak menular ke ikan-ikan lainnya yang masih sehat.

Herba ubi jalar, pepaya dan bandotan berkhasiat sebagai antistress untuk benih-benih ikan saat pemanenan dan pengiriman. Remasan daun-daun herba tersebut akan menenangkan benih-benih ikan di wadah. Remasan daun-daun herba yang sudah disaring dan dilarutkan ke dalam kantong berisi benih-benih juga akan menenangkan benih-benih selama pengangkutan. Khasiat seperti ini juga berlaku untuk daun pepaya yang diremas-remas.

Kemampuan herba atasi penyakit gurame memang tak sehebat dengan obat-obatan kimia. Oleh karena itu, lakukan pemberian rutin sebagai pakan camilan. Kehadiran penyakit disebabkan oleh daya tahan tubuh yang menurun dan kualitas air yang buruk. Faktor cuaca ekstrim juga menyebabkan kemunculan penyakit. Bagi peternak ikan, lebih baik mencegah daripada mengobati karena bila sudah terlanjur ikan-ikan sakit, pemulihannya lebih sulit dan menghabiskan banyak biaya dan juga kerugian finansial.

Harga Nila, Bawal, Lele, nilem, Gurame Konsumsi Bulan Juli 2015

Harga nila, bawal, lele gurame konsumsi bulan Juli 2015 di Banyumas, Jawa Tengah tersaji berikut ini. Daftar harga berikut ini berlaku untuk konsumen akhir:
Harga nila per kilogram; Terendah Rp 20.000, Tertinggi Rp 22.000
Harga bawal per kilogram; Terendah Rp 16.000, Tertinggi Rp 18.000
Harga Nila, Bawal, Lele, nilem, Gurame Konsumsi Bulan Juli 2015
Lele konsumsi

Harga lele per kilogram; Terendah Rp 20.000, Tertinggi Rp 22.000
Harga nilem per kilogram, Terndah Rp 22.000. tertinggi Rp 24.000
Harga gurame per kilogram; Terendah Rp 40.000. Tertinggi Rp 45.000
Trend harga ikan-ikan di atas semakin naik hingga menjelang lebaran tiba. Hal ini mengingat permintaan ikan-ikan di atas semakin meningkat di masyarakat.

Kenaikan harga ikan-ikan di atas juga mendongkrak harga-harga ikan di tingkat petani. Biasanya selisih Rp 5.000-8.000. Kenapa selisihnya besar? Pengepul menanggung risiko besar untuk menampung ikan-ikan konsumsi dari petani. Mulai dari kematian saat baru saja tiba di kolam penampungan, biaya transportasi, pemasaran bahkan kematian ikan selama di kolam penampungan sebelum diangkut ke pasar atau konsumen akhir.

Harga nila, bawal, lele, nilem, gurame konsumsi bulan Juli 2015 masih akan berfluktuasi dalam beberapa hari ke depan. Pada saat ini banyak petani yang melepas ikan ukuran konsumsi. Di samping faktor iklim yang memang sudah berakhir musim tebar ikan juga karena permintaan pasar yang sedang meningkat. Untuk pembenihan, petani memilih berhenti sementara karena dipastikan benih-benih ikan rawan terserang penyakit. Stok benih relatif meningkat di kalangan petani segmen pembenihan.

Miliki buku Budidaya Lele Di Kolam Terpal : Jurus-jurus Sukses Panen Melimpah. Buku yang menjelaskan secara rinci teknis budidaya lele di kolam terpal. Dilengkapi tips dan kiat-kiat sukses pelihara lele. Buku tersedia di Google Play Store...


Ternak Ikan Belida, Manfaat Ganda Sebagai Hiasan Dan Konsumsi

Ternak ikan belida memiliki dua manfaat sekaligus yaitu sebagai ikan hias dan sebagai ikan konsumsi. Pada saat masih kecil, bentuknya mirip pisau dengan corak-corak di tubuhnya yang seperti batik. Tampak cantik sehingga cocok sebagai pengisi akuarium. Namun, karena pertumbuhannya yang cepat sehingga ukuran akuarium tak muat. Mau tidak mau dipelihara di kolam dalam. Setelah tumbuh besar dengan panjang 60 cm, ikan ini sebagai menu makanan karena dagingnya memang enak dikonsumsi.
Ternak Ikan Belida, Manfaat Ganda Sebagai Hiasan Dan Konsumsi
Ikan belida bangkok bisa jadi ikan hias juga ikan konsumsi
Ada tiga jenis ikan belida yang sudah dikenal sebagai penghuni akuarium, yaitu belida afrika (Notopterus afer), belida bangkok (N. chitala) dan belida lokal (N. notopterus) atau yang biasa disebut dengan belida jawa atau sumatra. Ketiga jenis belida tersebut memiliki bentuk yang sama, tapi coraknya yang berbeda. Belida afrika memiliki corak seperti batik, belida bangkok memiliki corak bulatan-bulatan hitam mulai dari perut sampai ekor dan belida lokal tampak polosan saja.

Ternak ikan belida untuk tujuan ikan hias sudah jelas mengutamakan tumbuh kembang ikan pada saat masih kecil. Corak indah yang terdapat pada masing-masing ikan akan memudar seiring dengan pertumbuhannya. Corak batik, bulatan-bulatan akan menghilang. Namun, bentuknya yang mirip pisau akan tetap menampilkan pesonanya yang tak kalah indah dan unik. Keunikan lainnya, belida tak memiliki bentuk ekor yang jelas seperti yang biasa terlihat pada ikan-ikan lainnya. Tak memiliki sirip punggung dan ekor. Yang ada adalah sirip yang dimulai dari dada sampai ke ujung badan ikan. Sirip inilah yang digunakan untuk bergerak maju mundur layaknya jenis ikan-ikan lainnya.

Pakan ikan belida berupa ikan-ikan kecil. Ia bersifat predator. Menyukai perairan yang relatif teduh. Suhu air sekitar 24-28 derajat Celcius, ber-pH 6,2, air relatif bersih. Bila di akuarium, airnya haru selalu dalam kondisi bersih. Beri potongan kayu tak beraturan serta tumbuh-tumbuhan karena belida sangat menyukainya. Ikan ini termask nokturnal yang banyak aktif di malam hari dan menyukai tempat sedikit gelap. Ikan belida ukuran 50 cm butuh pakan ikan kecil seperti mas atau nila ukuran 3 cm sebanyak 10-15 ekor/hari. Ikan Belida juga bersifat kanibal, tak segan-segan memangsa rekan-rekannya sendiri yang ukurannya lebih kecil.

Untuk tujuan ikan konsumsi, persyaratan kolam ternak ikan belida yang ideal dibutuhkan kedalaman air sekitar 1,5-2 meter. Di dasar kolam diletakkan kayu-kayu yang tak beraturan. Campurlah kolam dengan memelihara indukan-indukan nila. Produktivitas nila menghasilkan anakan-anakan ikan sangat tinggi. Anakan-anakan inilah yang nantinya dipakai sebagai pakan ikan-ikan belida. Ini untuk menekan kebutuhan pakan ikan-ikan kecil hidup yang harganya tentu mahal.

Prospek dan Potensi Ternak Ikan Nila Standar Ekspor

Prospek dan potensi ternak ikan nila sangat besar, baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor. Ikan ini juga mudah dibudidayakan dan sangat adaptif dengan kondisi perairan yang ada di Indonesia. Dengan lama pemeliharaan 4-6 bulan, tebar benih awal ukuran 20-30 gram/ekor bisa menghasilkan ikan-ikan nila berbobot 300-400 gram siap konsumsi. Pellet yang diberikan berkadar protein minimal 26%.
Prospek dan Potensi Ternak Ikan Nila Standar Ekspor
Ukuran nila standar ekspor (800 gram)
Ikan nila bisa dipelihara di laut, air payau dan air tawar. Ia memiliki sifat 'euryhallen' yaitu mampu beradaptasi dengan baik pada perairan dengan kadar salinitas berbeda-beda tanpa ada efek buruk terhadap kehidupan dan tumbuh kembangnya. Kelebihan lainnya, ketahanan terhadap berbagai perubahan lingkungan sangat luar biasa. Ikan nila bersifat omnivora (pemakan segala) dan mampu mencerna makanan secara efisien, pertumbuhannya cepat, daging di kedua sisi tubuhnya cukup tebal sehingga bagus untuk fillet (sayatan daging tanpa tulang).

Prospek dan potensi ternak ikan nila untuk tujuan menghasilkan fillet sangat bagus. Daging ikan nila memiliki tekstur dan rasa mirip ikan kakap merah. Rasa daging seperti ini disukai oleh konsumen di Amerika Serikat, Arab Saudi, Kuwait dan negara-negara arab lainnya. Permintaan fillet dari negara-negara tersebut itulan yang membuat potensi ekspor fillet nila sangat besar.

Untuk bisa menghasilkan fillet berkualitas ekspor perlu diterapkan budidaya intensif. Mulai dari sejak pembenihan hingga pembesaran harus terkelola dengan baik. Budidaya intensif memiliki tujuan untuk menghasilkan benih-benih seragam dan hasil panen seragam. Bobot nila standar ekspor 800 gram/ekor ke atas.

Ikan nila hanya bisa berpijah di air tawar. Bila pembesaran yang akan dilakukan berlokasi di perairan payau, maka diperlukan benih-benih nila yang berasal dari air tawar. Benih yang dipakai mulai dari berbobot 20-30 gram/ekor. Sebelum benih-benih ini dipelihara di kolam-kolam air payau atau bersalinitas tinggi perlu diadaptasikan terlebih dahulu. Lama proses adaptasi bisa memakan waktu 2-3 minggu.

Tahap awal, benih-benih dipelihara di dalam bak selama beberapa hari dengan air tawar. Kepadatan tebar 100-200 ekor per meter persegi. Bila benih-benih tampak sehat dan dalam keadaan prima, secara bertahap kadar garam dalam air ditingkatkan. Caranya, sebagian air dibuang dan diganti dengan air payau atau air laut sedikit demi sedikit. Perubahan kadar garam (salinitas) setiap hari berkisar 2-3 permil.

Proses adaptasi ini dihentikan jika kadar garam telah menunjukkan kisaran salinitas yang diinginkan. Untuk tambak yang berair payau bersalinitas 20-29 per mil. Untuk tambak berair laut bersalinitas 30-35. Alat pengukur kadar garam yaitu salinometer atau refrektometer.

Pilih benih-benih nila yang sudah diberi perlakuan monoseks (berkelamin jantan). Benih-benih seperti ini memiliki pertumbuhan yang cepat, tebar benih ukuran 3-5 cm yang dipelihara selama 4-6 bulan sudah bisa berbobot rata-rata 500-600 gram. Bandingkan dengan benih-benih yang bukan monosex, hanya berbobot rata-rata 200 gram dengan lama pemeliharaan yang sama.

Tiap meter persegi tambak, berkedalaman 100 cm dapat ditebari 20-30 ekor benih nila berbobot 20-30 gram per ekor. Bisa pula padat tebar 15 ekor per meter persegi untuk benih-benih yang panjangnya 12-15 cm. Suhu air tambak berkisar 25-29 derajat Celcius, pH air berkisar 7,0-8,00. Kepadatan tebar semakin dikurangi seiring dengan dengan bertambahnya umur dan besarnya ikan. Ikan nila yang sudah berbobot 500-600 gram per ekor kepadatan tebarnya dikurangi menjadi 4 ekor per meter persegi dengan kedalaman air 100 cm.

Sebagai pemacu pertumbuhan supaya cepat besar, ikan nila berbobot 10-50 gram per ekor butuh pakan tambahan berupa pellet berdiameter 2 mm dengan kandungan protein minimal 27%, serat kasar maksimal 6,5 %. Untuk nila yang bobotnya di atas 50 gram per ekor sampai ukuran siap panen (800 gram per ekor) butuh pakan pellet berdiameter 3 mm (kadar protein minimal 26%, serat kasar maksimal 7,5%). Pelihara nila yang mulai benih ukuran 20-30 gram per ekor hingga siap panen (800 gram) butuh masa pemeliharaan selama 6-8 bulan. Jika nila yang dikehendaki hanya 300-400 gram/ekor hanya butuh masa pemeliharaan 4-6 bulan.

Prospek dan potensi ternak ikan nila standar ekspor buat perikanan Indonesia sangat besar. Mengingat, pantai Indonesia terpanjang di dunia dan kondisi perairan yang sangat cocok untuk tumbuh kembang nila. Untuk memenuhi standar ekspor tidaklah sulit, asalkan dikelola dengan baik dan benar. Indonesia berpotensi menjadi pengekspor fillet nila terbesar di dunia.

Ternak Bulus (Trionix cortilagineous) Kualitas Ekspor

Ternak bulus (Trionix cortilagineous) kualitas ekspor merupakan solusi yang tepat dari permasalahan kelangkaan bulus di pasaran. Maklum, selama ini bulus masih mengandalkan tangkapan alam yang tak menentu hasilnya. Selain itu, hasil tangkapan alam memiliki bobot yang tak seragam dan regenerasinya di alam lambat. Tujuan negara ekspor bulus yaitu Taiwan dan Hongkong.
Ternak Bulus (Trionix cortilagineous) Kualitas Ekspor
Bulus
Upaya budidaya bulus sangat dianjurkan, bahkan sudah dimulai oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar Sukamandi. Teknis budidayanya relatif mudah. Dibutuhkan 4 kolam yang terdiri dari kolam pemeliharaan induk, kolam peneluran, kolam pendederan dan kolam pembesaran. Bentuk kolam bisa berupa persegi maupun bulat. Kolam pemeliharaan induk berukuran 5 m x 10 m dengan kedalaman 75 cm bisa menampung bulus sebanyak 30 ekor.

Bagian dasar kolam diberi pasir dengan ketebalan 20 cm sebagai tempat berlindung bulus. Ia bisa membenamkan diri ke dalam pasir saat cuaca panas atau usai makan. Kolam juga dilengkapi dengan papan atau bambu yang mengapung di tepi kolam untuk tempat pakan dan tempat berjemur bulus.

Indukan bulus bisa diambil dari hasil tangkapan alam atau hasil dari penangkaran ternak bulus (Trionix cortilagineous). Ciri-ciri indukan bulus yang bagus yaitu sehat, karapas bebas dari cendawan, tidak ada cacat, mata jernih dan lincah. Bobotnya untuk indukan betina 3-3,5 kg, indukan jantan 2-2,5 kg. Jumlah indukan betina dengan indukan jantan menggunakan perbandingan 3:1. Ciri indukan bulus jantan berekor panjang dan karapas rata, sedangkan indukan bulus betina karapas cembung, ekor pendek dan membulat.

Pakan yang diberikan berupa pasta atau ikan rucah yang dicincang kecil-kecil. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 2 kali sehari dengan takaran 3,5 kg untuk indukan sebanyak 30 ekor. Musim kawin akan berlangsung pada bulan Juli-September. Induk-induk bulus betina siap kawin akan menuju kolam peneluran yang berada di samping kolam induk. Untuk menuju kolam peneluran ini ada saluran penghubung yang berupa lubang. Nantinya, induk bulus betina yang akan kawin akan mebenamkan tubuhnya ke dalam pasir.

Lebar ukuran kolam peneluran 1 meter, panjang disesuaikan, kedalaman 1 meter. Kolam peneluran ternak bulus (Trionix cortilagineous) berisi pasir laut dengan ketebalan 40 cm dan tidak diisi air. Bagian atasnya dipasang naungan supaya telur-telur tidak terkena percikan air hujan. Media pasir untuk peneluran harus dalam keadaan kering. Pada bagian salah satu dinding kolam dibuat lubang untuk mengambil telur. Biasanya, tiap indukan bisa menghasilkan telur sebanyak 35 butir.

Telur-telur harus segera diambil untuk dimasukkan ke dalam lemari penetasan. Lemari ini terbuat dari kayu yang tersusun 3 lapis. Setiap lapisan bisa menampung 90 butir. Lengkapi dengan lampu bohlam 40 Watt dan alas pasir. Taruh telur-telur di atasnya, selanjutnya ditutup dengan pasir sampai terbenam semua. Suhu lemari penetasan dipertahankan 36-380 C.

Setelah 2 bulan, telur-telur akan menetas dan menjadi tukik. Tukik-tukik ini akan masuk dengan sendirinya ke dalam baskom berisi air yang ada di tiap rak. Pindahkan segera tukik-tukik ke kolam pendederan berukuran 3 m x 4 m, tinggi 60 cm dan bagian dasarnya beralaskan pasir laut. Jangan lupa diberi bambu atau papan sebagai tempat pakan dan berjemur tukik-tukik.

Pakan untuk tukik-tukik ini sama dengan yang diberikan pada induk-induk bulus. Hanya saja ukuran potongan ikan rucah harus berukuran lebih halus. Setelah 1 bulan berada di kolam pendederan, tukik dipindahkan ke kolam pembesaran dengan kepadatan 7-10 ekor per meter persegi. Bulus siap dipanen saat mencapai bobot 5-8 ons/ekor atau pemeliharaan selama 11 bulan sejak menetas. Pemberian pakan pasta malah lebih cepat, hanya sekitar 6 bulan saja. Hasil panen ternak bulus (Trionix cortilagineous) ukuran standar ekspor siap diborong oleh eksportir.

 BELI


Ternak Ikan Kerapu Tikus di Tambak, Permintaan Pasar dan Harga Tinggi

Tak perlu membuat keramba jaring apung di tengah laut untuk ternak ikan kerapu tikus. Cukup memakai tambak yang biasa dipakai untuk pelihara udang. Tingkat kelulusan hidupnya tinggi, bisa mencapai 90% lebih. Kerapu tikus (Chromileptis altivelis) mudah beradaptasi dengan perairan bersalinitas sampai 5 ppt. Tak seperti jenis-jenis kerapu lainnya yang menghendaki persyaratan perairan yang khusus.
Ternak Ikan Kerapu Tikus di Tambak, Permintaan Pasar  dan Harga Tinggi
Kerapu tikus, hidangan favorit orang-orang etnis Cina
Harga ikan kerapu tikus terbilang mahal. Per kilogramnya bisa mencapai harga di kisaran Rp 500-750 ribu. Prospek yang tinggi di harga pasaran ditunjang dengan teknis budidaya yang lebih mudah. Pasalnya, jenis kerapu ini bisa dipindahkan pemeliharaannya dari perairan berkarang ke perairan pesisir pantai dengan air payau. Peternak tak perlu repot membuat keramba jaring apung dan segala peralatan penunjang lainnya yang menguras kantong.

Ada tiga tahap ternak ikan kerapu tikus di tambak, yaitu tahap pendederan, pembesaran awal dan pembesaran akhir. Tahap pendederan yaitu pembesaran benih 4-6 gram menjadi gelondongan 20-30 gram. Tahap pembesaran awal dari gelondongan sampai ukuran 50-70 gram. Sedangkan pembesaran akhir, mulai dari ukuran 70 gram per ekor menjadi ukuran ikan siap konsumsi, di atas 400 gram/ekor.

Teknis pemeliharaan dengan cara memindahkan setiap tahapan budidaya ke tempat lain atau biasa disebut sistem modular. Yang dimaksud tempat lain tak harus kolam atau tambak yang berbeda. Tambak yang sama juga bisa dipakai, tinggal diberi sekat. Tujuannya, untuk mencegah berkurangnya kualitas dasar tambak akibat lamanya masa budidaya. Pembatasan ruang pemeliharaan juga bisa berdampak pada efisiensi pemberian pakan dan mempermudah pengontrolan.

Satu unit ternak ikan kerapu tikus membutuhkan 3-4 petak. Tiap petak dipakai untuk pendederan, pembesaran awal, pembesaran akhir dan tendon air. Alternatif lainnya supaya lebih praktis, tambak diberi sekat dengan jaring bermata 0,5-1 inci yang dibuat 3 bagian. Luas ideal untuk pendederan 300-400 m2, pembesaran awal 700-1.000 m2 dan pembesaran akhir seluas 500-1.000 m2.

Ada perbedaan salinitas antara di kolam pembenihan dengan tambak sehingga perlu dibuat perlakuan adaptasi secara bertahap. Jangan sampai menebar benih secara tiba-tiba atau langsung karena bisa menyebabkan kematian benih. Benih-benih dimasukkan ke dalam bak penampungan terlebih dahulu dengan padat tebar 200 ekor/m2 selama 10-15 hari. Secara bertahap tingkat salinitasn air kolam penampungan diturunkan dengan cara mengurangi air laut ke dalam kolam penampungan dan menambahkan air tawar.

Perlakuan adaptasi juga berlaku untuk pakan. Tentukan jenis pakan yang diberikan, bila pellet maka sedikit demi sedikit diberi pellet. Bila nantinya pakan berupa ikan segar atau ikan rucah, maka diberi ikan jambret atau rucah sedikit demi sedikit sampai terbiasa. Yang perlu diperhatikan, buang bagian-bagian keras ikan segar atau rucah yang akan diberikan seperti duri-durinya. Potong-potonglah ikan sesuai dengan bukaan mulut ikan. Pemberian pakan tidak dilakukan sekaligus dalam satu waktu, melainkan sedikit demi sedikit sampai kenyang (bisa 2-3 kali pemberian dalam sehari).

Pada saat tahap pembenihan, tumbuh kembang ikan sangat bervariasi. Perlu dilakukan seleksi untuk mencegah terjadinya kanibalisme. Pasalnya, ikan-ikan yang masih seukuran mulut ikan-ikan yang lebihs besar, ikan yang kecil ini bisa disantap.

Bila salinitas kolam penampungan telah sama dengan air di tambak, benih-benih ini siap ditebar. Sebelumnya, tambak untuk ternak ikan kerapu tikus perlu diolah terlebih dahulu yang meliputi pengapuran, pemupukan dan pembasmian hama. Pemasangan jaring untuk sekat-sekat harus sudah siap sebelum ditebar benih. Untuk mengurangi sifat kanibalisme di antara ikan-ikan, taruh potongan-potongan pipa peralon di dasar kolam. Potongan pipa ini bisa dimanfaatkan benih-benih berukuran kecil sebagai tempat perlindungan.

Penebaran benih dilakukan pada waktu pagi hari. Pada saat itu kandungan oksigen terlarut sedang meningkat secara berangsur-angsur. Padat tebar pada tahap pendederan sebanyak 10 ekor/m2. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore dengan dosis 10-20% dari total bobot ikan setiap harinya.

Air tambak harus dijaga kualitasnya, tambahkan air setiap hari sebanyak 5-10% setiap harinya akibat adanya penguapan (evaporasi). Tiap bulan sekali air tambak diberi 30 gram kapur per meter persegi. Supaya tumbuh kembang ikan-ikan terkontrol, perlu dilakukan sampling tiap 15 hari sekali sampai masa habis pemeliharaan sekitar 2 bulan. Cara sampling, timbang 20-30 ekor yang diambil dari beberapa area. Dari taksiran bobot rata-rata per ekor, peternak dapat memperkirakan total bobot ikan dalam tambak. Dengan data ini, bobot pemberian pakan bisa diperkirakan dengan mengalikan saja dosis standar yang dipakai. Pemeliharaan dikatakan berhasil bila pada akhir masa pendederan, jumlah ikan yang hidup sekitar 85% dari jumlah awal tebar.

Setelah pemeliharaan selama 2 bulan, saatnya masuk tahap pembesaran awal ternak ikan kerapu tikus. Untuk tahap pembesaran awal tak harus diambil benih-benihnya, lebih praktis dibuka sekatnya saja. Sebelum dibuka sekatnya, lebih baik dihitung terlebih dahulu jumlah totalnya. Padat tebar tahap pembesaran awal yaitu 4-5 ekor/m2.

Jenis pakan yang diberikan masih sama dengan saat tahap pendederan. Dosisnya saja yang diturunkan menjadi 4-6% dari total bobot ikan tiap harinya. Untuk mengetahui tumbuh kembangnya, lakukan sampling tiap 15 hari sekali. Pada akhir pemeliharaan, sudah berbobot 50-70 gram per ekor.


Benih-benih ukuran 70 gram/ekor ini selanjutnya dipindahkan ke tambak pembesaran hingga ukuran konsumsi. Lama pemeliharaan butuh waktu 15-16 bulan untuk mencapai bobot 350-400 gram per ekor. Pada tahap pembesaran akhir ternak ikan kerapu tikus, sifat kanibalisme sangat rendah sehingga hampir sebagian besar ikan kerapu tikus masih tetap hidup.

 BELI

Ternak Ikan Kerapu, Tips Memilih Lokasi Budidaya

Idealnya, ternak ikan kerapu berada di habitat aslinya. Lokasi budidaya jauh dari muara sungai atau area tambak-tambak kolam ikan konsumsi dan udang. Pasalnya, muara merupakan tempat terkumpulnya aneka limbah baik limbah rumah tangga maupun limbah organik sehingga kualitas airnya buruk bagi kehidupan ikan-ikan kerapu. Selama ini, bila penyakit sudah menyerang ikan-ikan kerapu, tak ada obat yang manjur mengatasinya.
Ternak Ikan Kerapu, Tips Memilih Lokasi Budidaya
Benih ikan kerapu siap dibesarkan
Habitat asli ikan kerapu yaitu di terumbu-terumbu karang, mulai dari perairan dangkal sampai pada kedalaman 100 meter. Ikan-ikan ini betah berada di antara rumpon-rumpon alami maupun buatan. Ikan kerapu muda menyukai perairan karang pantai yang berkedalaman 1-3 meter. Dasar perairan yang berpasir dan ditumbuhi padang lamun (seagrass) sangat disukai oleh ikan-ikan kerapu kecil. Seiring dengan tumbuh kembangnya, ikan-ikan dewasa berpindah ke perairan yang lebih dalam (7-40 meter).

Lokasi ternak ikan kerapu yang berupa keramba jaring apung sebaiknya sangat sedikit mengalami gangguan alam. Contohnya saja, deburan ombak yang terus-menerus terjadi, badai dan gelombang besar dan peralihan arus laut yang ekstrim. Deburan ombak yang terjadi terus-menerus akan membuat air bergejolak yang mengakibatkan ikan-ikan jadi stress. Nafsu makan ikan bisa berkurang drastis. Badai yang datang bisa merusak konstruksi kolam. Hal yang sama juga dengan adanya arus laut yang kuat yang mengakibatkan posisi keramba berantakan, bahkan hanyut.

Lokasi keramba jaring apung juga harus jauh dari lalu lintas kapal atau perahu nelayan yang biasanya memang mengeluarkan suara keras pada mesinnya. Kapal-kapal juga berpotensi membuang limbah pada perairan seperti minyak dan oli yang berdampak buruk bagi kehidupan ikan-ikan.

Lokasi ternak ikan kerapu yang terbaik yaitu berada di sekitar teluk dan berada di selat. Bagus juga lokasi yang berada di perairan terbuka dengan terumbu karang sebagai penghalang (barrier reef). Perairan harus jernih dan terbebas dari kejadian alam seperti arus balik (up welling).

Parameter-parameter lainnya yang harus terpenuhi, antara lain; parameter fisika dan kimia perairan. Salinitas yang bagus untuk kehidupan ikan kerapu yaitu 28-32 ppt. kisaran suhu air laut 27-290 C. Hindari perairan yang suhunya terlalu fluktuatif karena mengganggu metabolisme tubuh. pH air normal yang cenderung mendekati basa (6,5-8). pH air yang cenderung asam tidak bagus untuk ikan kerapu. Aktivitas ikan turun, lemah dan mudah terinfeksi. Jika pH air terlalu basa, warna kulit putih keruh, sirip mengembang yang disertai dengan kerusakan pada kulit dan insang.


Pada saat pemberian pakan juga harus memperhatikan sifat jenis kerapu yang dipelihara. Untuk kerapu macan, cara pemberian pakan bisa ditebar merata. Untuk kerapu bebek, cara pemberian pakan harus sedikit demi sedikit seperti layaknya menyuapi bayi. Cara penebaran juga harus dengan teknik yang benar. Untuk populasi 10.000 ekor, memasukan benih-benih kerapu tidak sekaligus dalam satu waktu. pertama 2.000 ekor, pada bulan berikutnya baru ditambahkan lagi. Penebaran 2.000 ekor pertama itu untuk mengetahui respon ikan terhadap leingkungan lokasi ternak ikan kerapu. Jika tumbuh bagus berarti penambahan ikan kerapu bisa dilanjutkan.

Budidaya Teripang, Teknik Pembenihan Mudah

Sekarang, sudah ada teknik budidaya teripang untuk segmen pembenihan yang bisa diterapkan oleh para peternak ikan laut atau nelayan. Hal-hal yang perlu diperhatikan agar budidaya hewan tak bertulang belakang ini menuai kesuksesan, antara lain; pemilihan lokasi, pemilihan indukan, penetasan telur dan perawatan larva dan pendederan.
Budidaya Teripang, Teknik Pembenihan Mudah
Jutaan telur dikeluarkan

Pemilihan lokasi
Persyaratan lokasi budidaya yang harus terpenuhi, yaitu tersedia air yang berlimpah, bersih dan bebas dari polutan. Hindari lokasi budidaya berdekatan dengan sungai karena mudah membuat air menjadi keruh. Perlengkapan lainnya untuk teknis budidaya yang harus disediakan, antara lain; bak fiber, aerator, pompa air, baskom dan stok pakan alami.

Pemilihan indukan
Seleksi indukan teripang yang memiliki bobot minimal 400 gram/ekor. Sebelum pemijahan dilakukan, perlu proses adaptasi di kolam pemeliharaan supaya teripang-teripang ini tidak stress dan organ-organ reproduksinya berkembang dengan normal. Proses adaptasi bisa memakan waktu sebulan. Setelah kurang lebih sebulan, indukan teripang siap dikawinkan dengan metode rangsang pijah (induced spawning) dan thermal shock.

Caranya, seleksi beberapa calon indukan teripang, lalu masukkan ke kotak plastik berlubang. Angkat wadah itu sampai ke permukaan air supaya terkena sinar matahari. Suhu air permukaan 320 C; di dasar sekitar 290 C. Jemur indukan teripang mulai pukul 08.00-17.00. Tujuan penjemuran ini untuk memberi kesempatan teripang membuang feses sebelum berpijah.

Sorenya, indukan teripang diangkat, lalu dimasukkan ke dalam baskom plastik bervolume 60 liter. Kondisikan air dengan suhu 270 C supaya indukan teripang terangsang memijah. Setiap wadah berisi 4-6 ekor indukan teripang. Jumlah sebanyak ini karena indukan teripang ini belum diketahui kelamin dan tingkat kematangan gonadnya.

Proses pemijahan
Pada saat proses memijah itulah baru diketahui jenis kelaminnya. Si pejantan akan tampak lebih atraktif dengan menggeliat-geliatkan badannya. Ujung anteriornya naik ke atas dan tampak meruncing. Tak lama kemudian, si pejantan akan mengeluarkan sperma dari gonopore secara terus-menerus hingga 1 jam. Zat feromon berupa zat kimia dari sperma akan merangsang betina untuk mengeluarkan telur. Indukan betina yang birahi ditandai dengan bagian ujung anterior yang membengkak, lalu menyemburkan telur sebanyak 2-3 kali.

Tak semua indukan teripang akan melakukan pemijahan. Dari hasil penelitian, minimal terdapat 2 pasang indukan yang kawin. Jumlah yang sedikit ini sudah mencukupi untuk menghasilkan banyak anakan. Indukan yang memijah akan ditandai dengan adanya warna putih mirip kabut yang menyelimuti permukaan air. Lapisan kabut ini berisi telur-telur teripang. Jumlahnya bisa mencapai 1 juta telur.

Langkah selanjutnya, indukan-indukan dipindah ke wadah lain. Telur-telur diserok menggunakan saringan lembut, lalu dicuci dengan air yang mengalir ke baskom sampai air kembali bening. Telur-telur yang terbuahi akan bergerak-gerak di permukaan air. Pindahkan telur-telur ini ke bak fiber yang sudah disiapkan. Supaya populasinya tidak terlalu padat, telur-telur ini dibagi ke dalam 3 bak sehingga masing-masing bisa berisi 300-400 ribu telur.

Perkembangan telur sampai anakan teripang
Telur-telur akan segera menetas dalam waktu 36 jam sejak terbuahi. Beri pakan alami berupa fitoplankton seperti Dunaliella sp, Chetocheros sp, Isochrysis sp, atau Phaeodactylum sp dengan frekuensi pemberian 2 kali sehari. Perkembangan selanjutnya setelah 3 hari, akan bermetamorfosis menjadi auricularia. Larva berukuran 500 mikron yang melayang-layang di kolom air. Selang 14 hari kemudian, larva berubah menjadi doliolaria yang berukuran 1 mm. Larva-larva ini masih bersifat planktonik alias melayang-layang.

Dalam waktu 3 hari larva berkembang menjadi pentactula yang bentuknya seperti tabung dengan 5 tentakel pada ujung anterior. Di bagian ujung posterior terdapat kaki yang membantu pergerakan. Larva ini bersifat bentik atau mengendap di dasar. Siapkan spat collector yang terbuat dari fiber atau plastik gelombang yang dipotong kecil-kecil. Plastik ini sebagai tempat menempel algae atau diatome bentik, seperti Navicula sp.

Pemeliharaan selama 3 bulan, juvenile teripang akan berkembang menjadi anakan teripang seukuran lidi. Anakan teripang ukuran selidi ini selanjutnya ditaruh ke bak fiber lain yang berisi pasir. Beri pakan algae atau diatome bentik secara rutin.


Setelah pemeliharaan 4 bulan, lakukan seleksi bobot untuk mengurangi kepadatan populasi. Nantinya, benih-benih teripang yang berbobot 10 gram di pindah ke bak fiber lain. penggelondongan selama 6-8 bulan, benih-benih teripang akan berbobot 30 gram. Tingkat kelulusan hidupnya memang kecil, hanya sekitar 200 ekor tiap bak. Benih-benih teripang ini siap dibesarkan di keramba pembesaran.

Budidaya Teripang, Harga Jualnya Jutaan Rupiah Perkilogram

Harga jual teripang kering bisa mencapai 1,5 juta Rupiah perkilogram. Sayang pasokan dari para nelayan tak menentu karena memang sudah terbilang langka keberadaannya. Salah satu solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi kurangnya pasokan hewan laut family Holothuridae yaitu budidaya teripang secara intensif. Pemeliharaan memakan waktu 1 tahun untuk memperoleh bobot 300 gram per ekor sejak menetas.
Budidaya Teripang, Harga Jualnya Jutaan Rupiah Perkilogram
Teripang kering
Jenis-jenis teripang yang bernilai ekonom tinggi, antara lain; teripang gosok (Holothuria scabra), teripang gama (Stichopus variegatus), teripang nanas (Stichopus ananas), dan teripang grindo (Holothuria vitiensis). Teripang-teripang tersebut diekspor ke Malaysia, Singapura, Taiwan, Hongkong, Korea dan China dengan volume besar. Orang-orang di negara tersebut, mengolah teripang kering menjadi makanan favorit mereka seperti sup dan mi.

Di Korea dan Jepang, daging teripang malah dikonsumsi dalam keadaan segar. Mereka percaya teripang ini memiliki daya afrodisiak bagi pengkonsumsinya sehingga tokcer dalam bercinta. Daging teripang mengandung 48% protein, 2% lemak, 17% kadar air, 21% mineral dan 7% abu. Daging teripang mengandung kolesterol yang rendah sehingga aman disantap bagi para penderita tekanan darah tinggi.

Dalam budidaya teripang tidak dituntuk untuk menerapkan teknologi budidaya yang tinggi. Pembesaran teripang bisa dilakukan di perairan dangkal, landai dan tenang. Tak butuh banyak tenaga kerja untuk segala operasional budidaya, cukup satu orang saja untuk merawat dan memlihara keramba berukuran 10 m x 10 m atau 10 m x 20 m. Untuk benih-benih teripang bisa diambil dari Balai Budidaya Laut, Provinsi Lampung.

Padat tebar benih 250 gram per meter persegi dengan bobot benih 30 gram. Beri pakan alami dengan cara menaburkan pupuk ke keramba secara periodik. Biomassa pakan alami yang mencukupi kebutuhan populasi sekitar 1.600 ekor teripang yaitu 250 gram/m2. Dengan pemeliharaan intensif seperti ini, dalam waktu 1 tahun sudah mencapai bobot rata-rata 300 gram.


Bila Anda tertarik di segmen pembenihan teripang, teknologi yang diterapkan relatif gampang. Dari hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Balai budidaya Laut Lampung, hasilnya memuaskan. Apalagi penerapan budidaya teripang yang dilakukan secara intensif dan berkesinambungan.

 BELI

Pembesaran Ikan Sidat Konsumsi Prospek Meraup Laba Tinggi

Pembesaran ikan sidat (Anguilla bicolor) konsumsi menggunakan kolam terbuka. Artinya, kolam berada di ruang terbuka, tidak di dalam ruangan. Bentuk kolam yang dipakai bisa berbentuk persegi panjang, bujur sangkar atau bentuk-bentuk lainnya. Luas kolam bisa dimulai dari 500-2.000 meter persegi. Kedalaman kolam sekitar 100-150 cm. Air yang dipakai bisa air sirkulasi yang berarus deras maupun air tergenang.

Pembesaran ikan sidat
Kolam pembesaran ikan sidat di Beji Purwokerto
Padat tebar tergantung pada kondisi kolam, luas kolam dan teknis pemeliharaannya. Standar padat tebar yang dipakai untuk kolam tergenang seluas 0,5-1 hektar yaitu 2,5 kg benih tiap meter persegi. Untuk kolam sirkulasi yang luasnya 200 meter persegi bisa ditebar benih sidat sebanyak 4 kg tiap meter persegi. Pakan yang diberikan berupa pellet berdiameter 3 mm dengan kandunga protein 48% berkadar lemak 18-23%.

Setelah dua bulan pemeliharaan pembesaran ikan sidat (Anguilla bicolor), benih sudah berukuran jari dengan panjang tubuh 20-30 cm. Sidat-sidat ini selanjutnya diseleksi untuk dikelompokkan menjadi tiga ukuran. Mulai dari ukuran yang besar-terbesar, sedang dan kecil. Pertumbuhan ikan sidat tergantung pada faktor kondisi kolam, dan teknis budidaya yang diterapkan. Pertumbuhan sidat-sidat ini beragam. Biasanya, 20% sidat-sidat akan tumbuh cepat besar, 60% pertumbuhan sidat normal dan sisanya sidat-sidat yang pertumbuhannya lambat.

Ukuran sidat konsumsi yaitu sudah berbobot 1,5-2 kg/ekor atau panjang sekitar 45-60 cm. Hama penyakit yang sering menyerang ikan sidat antara lain kuman berlendir (Fiedibacter columnaris), bakteri Trichodina, bakteri Branchiomycon, cacing Dacylogyrus, parasit Myxidine. Protozoa lonceng Epystilis, larva-larva kerang. Masing-masing penyakit tersebut bisa diobati dengan formalin atau obat-obat ikan yang sudah tersedia di pasaran. Patuhi aturan pakai dan dosis yang tertera pada kemasan obat.

Keuntungan pembesaran ikan sidat (Anguilla bicolor) di Indonesia yaitu memiliki kondisi suhu yang optimal yaitu sekitar 25-310 C. Dengan demikian masa pembesaran akan lebih singkat bila dibandingkan dengan sidat-sidat yang dipelihara di iklim subtropis. Nafsu makan ikan-ikan sidat lebih tinggi yang dipelihara di perairan wilayah tropis seperti Indonesia. 

Keren!!! Perlu Dicoba Cara Membersihkan Ikan Gabus

Keren nih penjual ikan asal Vietnam. Cara membersihkan ikan gabus yang ia tampilkan benar-benar unik. Sisik-sisik ikan dikupas layaknya mengupas buah kulit mangga. Dengan irisan tipis mengikuti alur sirip punggung, ia menarik sirip punggung ikan gabus layaknya menarik tambang. Demikian juga kerennya saat membersihkan bagian kepala dan isi perut ikan gabus yang tanpa membelah bagian perutnya. Cukup mematahkan bagian-bagian insang di kedua sisinya dan bagian tengah, kemudian isi perut ikan gabus ditarik sehingga keluar seluruhnya. Setelah bagian-bagian sirip dada dipotong, tinggal dibersihkan total. Perempuan Vietnam ini benar-benar ahli.
Cara membersihkan ikan gabus
Cara membersihkan ikan gabus


Cara Membuat Aquaponik Dengan Wadah Terpisah

Ada 3 model aquaponik yang sudah dikenal di masyarakat luas. Namun, kali ini akan diterangkan cara membuat aquaponik dengan wadah terpisah yang terdiri dari dua bagian saja yaitu wadah bak penampungan ikan dan bak tanaman sayuran. Model ini cocok bagi para hobiis. Manfaat yang bisa diambil tentu selain panen ikan dan sayuran juga mempercantik estetika halaman rumah.

Rancangan aquaponik terdiri dari 6 bagian, yaitu bak ikan, bak penampung pertama, filter biologis, bak penampung kedua, tanaman hidroponik dan bak penampung ketiga. Nantinya, air akan mengalir ke semua bak tersebut. Tiap-tiap bak memiliki fungsi dan peran masing-masing. Bak ikan berfungsi sebagai penyedia bahan organik dari sisa pakan dan limbah ikan. Bak penampung pertama bertugas mengendapkan lumpur dari bak pertama.

Pada bagian filter biologis yang di dalamnya hidup mikroorganisme perombak bahan-bahan organik supaya menjadi ion-ion yang siap diserap oleh tanaman. Contohnya saja, nitrogen menjadi nitrat dan fosfor menjadi fosfat. Mikroorganisme ini berasal dari lumpur atau tanah yang ditaruh di bagian bawah bak. Sebagai tempat hidup mikroorganisme ini bisa dengan cara menempatkan butiran Styrofoam atau biji plastik yang berukuran sebesar kacang kedelai. Nantinya, benda-benda tersebut akan ditempeli oleh mikroorganisme tersebut.

Air selanjutnya mengalir ke dalam bak penampung kedua. Di bak ini, air diatur tingkat kemasamannya sebelum mengalir ke bagian sistem hidroponik. Bahan-bahan organik merupakan penyumbang kemasaman yang tinggi pada air. Oleh karena itu, perlu dinetralkan dengan pemberian kapur. Pemeriksaaan kemasaman air menggunakan pHmeter. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kemasaman tinggi, lakukan pemberian kapur sedikit demi sedikit hingga angka pH berada dalam keadaan netral.

Air yang sudah netral dan mengandung hara yang cukup ini selanjutnya mengalir ke substrat hidroponik. Nantinya, tanaman akan menyerap unsur-unsur hara ini dan mensuplai oksigen terlarut ke dalam air ini. Sebelum air mengalir ke kolam ikan, air ditampung dan disaring terlebih dahulu. Untuk menjamin siklus air ini berlangsung terus-menerus, pompa celup yang berada di dalam kolam dan pompa udara harus berfungsi dengan baik. Sirkulasi siklus air seperti ini akan mencegah terjadinya perebutan oksigen terlarut baik untuk ikan-ikan maupun tanaman.


Cara membuat aquaponik dengan wadah terpisah di atas bisa berfungsi dengan baik asalkan hitung-hitungan luasan kolam, jumlah ikan, persentase kotoran dan sisa limbah, luasan tanaman hidropnonik dilakukan dengan tepat. Walhasil, panen ikan dan panen sayuran sekaligus bisa tercipta seperti halnya sistem mina padi yang sudah dulu ada.


Kombinasi Ternak Ikan Nila-Aquaponik

Kombinasi ternak ikan nila aquaponik akan menghasilkan dua macam panen, yaitu panen ikan dan panen sayuran. Terlebih lagi metode ini diterapkan di pekarangan rumah kita. Akan semakin berlipat-lipat nilainya. Nilai estetika, hasil panen ternak, hasil panen sayur mayur dan nilai kepuasan bagi sang pemilik rumah itu sendiri.

Aquaponik adalah kombinasi dua budidaya antara ikan dengan hidroponik dalam satu kesatuan sistem. Keduanya akan saling memberikan manfaat. Budidaya ikan akan mensuplai nutrisi atau hara dari sisa-sisa pakan dan kotoran bagi tanaman sayuran. Sedangkan tanaman sayuran itu sendiri akan mensuplai oksigen terlarut ke dalam air yang sedianya dibutuhkan oleh ikan-ikan.

Pada penerapan kombinasi ternak ikan nila aquaponik dilakukan dengan wadah yang terpisah. Air dari bak ikan dialirkan melalui filter dan bak penampung sebelum diserap oleh tanaman. Filter ini terdapat mikroorganisme yang berperan dalam penguraian bahan-bahan organik yang ada di dalam air. Air yang kaya nutrisi ini nantinya dipakai oleh tanaman sembari tanaman memberikan asupan oksigen pada air ini. Air yang kaya kandungan oksigen terlarut ini nantinya masuk ke kolam ikan.

Manfaat lainnya yang bisa diambil dari metode ini yaitu pemilik kolam tak perlu repot-repot menguras dan membersihkan kolam. Bila sistem bekerja dengan baik, kolam ikan akan tetap bersih sepanjang waktu dan kita tinggal rutin memetik hasil sayuran dan panen ikan. Praktis dan menyenangkan bukan?

Sebenarnya, ada tiga metode penerapan sistem ini, yaitu; metode pertama menerapkan penggabungan budidaya ikan dan budidaya sayuran dalam satu wadah. Metode kedua, wadah dibuat terpisah antara budidaya ikan dengan budidaya sayuran. Metode ketiga, menerapkan bak-bak penyaring. Metode yang paling banyak dipakai adalah metode kedua karena cocok untuk skala hobiis sekaligus bisa mempercantik halaman rumah.


Kombinasi ternak ikan nila aquaponik ini cocok dipakai di tengah-tengah perkembangan pembangunan yang pesat. Terutama mereka yang hanya memiliki lahan relatif sempit, tapi sudah “ngebet” kepengin memiliki kolam dan kebun sayuran sekaligus. Kelak metode ini umum diterapkan di kota-kota besar yang sudah dipenuhi oleh gedung-gedung beton.


Usaha Ternak Belut, Pembesaran Layak Ekspor

Usaha ternak belut secara intensif bisa menghasilkan ukuran layak ekspor hanya dalam tempo 6-8 bulan saja. Ukuran kolam yang dipakai 25-100 meter persegi. Harga ekspor menjadi tujuan karena nilai laba yang menggiurkan bila dibandingkan dengan harga pasar lokal. Apalagi permintaan dari negara Hongkong, Taiwan dan Korea selalu kontinyu dengan volume yang semakin meningkat.

Pembesaran belut (Monopterus alba) sebenarnya tidaklah terlampau sulit. Kuncinya ada pada media, benih dan pakan. Tumbuh kembang optimal bila dipelihara di daerah dengan ketinggian antara 400-700 m dpl. Air untuk kehidupannya harus bersih, bebas dari zat-zat pencemar, pH 5,5-7 dengan suhu perairan 18-220 Celcius. Ukuran kolam beton untuk pembesaran minimal 5 m x 5 m, maksimal berukuran 10 m x 10 m. Ketinggian kolam 1,2 m. Bagian atas bisa diberi atap naungan supaya air kolam tidak meluap saat hujan. Ada saluran pemasukan dan pengeluaran air. Ikan belut memerlukan oksigen terlarut yang cukup sehingga kolam pemeliharaan harus bersirkulasi.

Pelaku usaha ternak belut memakai media khusus yang terdiri dari tanah sawah setinggi 20 cm, disusul kemudian dengan pupuk kandang kotoran kambing, tanah dan batang pisang. Untuk batang pisang bisa diganti dengan kompos. Di atasnya lagi lapisan tanah setebal 10 cm dan jerami setinggi 15 cm. Lakukan pemberian pupuk NPK dan urea sebanyak 2,5 kg secara merata ke seluruh permukaan media.

Lapisan terakhir yaitu tanah setinggi 20 cm. Setelah semua media tersusun, rendam media dengan air setinggi 15 cm selama 2 minggu. Nantinya media tersebut akan terjadi proses fermentasi. Media yang sudah terfermentasi sempurna tidak muncul gas-gas lagi saat ditusuk-tusuk dengan tongkat. Media seperti ini siap diisi dengan bibit belut. Namun, sebelum diberi bibit belut, air dibuang terlebih dahulu dan diganti dengan yang baru.

Bibit-bibit belut sebaiknya yang dipiliha dari hasil persilangan belut sawah dengan belut rawa-rawa. Karena bibit-bibit belut seperti ini memiliki pertumbuhan yang cepat dan relatif tahan terhadap penyakit. Bibit-bibit belut berkualitas memiliki ciri-ciri sebagai berikut: tubuh mulus tak ada bekas gigitan, gerakan lincah, tidak lemas saat dipegang, berwarna kuning kecoklatan.

Padat tebar yang diterapkan 1,5 kg per meter persegi. Dengan demikian, ukuran kolam 5 m x 5 m bisa menampung sekitar 40 kg bibit belut. Langkah selanjutnya usaha ternak belut tinggal pemeliharaan yang meliputi pemberian pakan, pengontrolan kondisi kolam dan pemberantasan hama penyakit.

Pemberian pakan tidak boleh sampai terlambat karena belut memiliki sifat kanibalisme yang tinggi. Waktu pemberian pakan antara pukul 18.00 sampai dengan 19.00 karena belut merupakan hewan nokturnal. Takaran pemberian pakan 5% dari total bobot belut yang dipelihara. Jenis-jenis pakan yang bisa diberikan antara lain; pellet khusus belut, keong mas, bekicot, cacing, belatung dan ayam mati yang dibenamkan ke dalam kolam.

Sukses usaha ternak belut tergantung pada pengontrolan pemeliharaan. Terutama dari ancaman hama dan penyakit. Hama seperti itik, ular dan tikus bisa disiasati dengan cara mekanis. Yang termasuk sulit, adanya serangan penyakit jamur. Kemunculan jamur berkaitan langsung dengan kualitas air yang buruk dan kandungan oksigen terlarut yang rendah. Belut yang terserang jamur menjadi kurus yang pada akhirnya mati.

Setelah 2 bulan pemeliharaan, perlu dilakukan pengurangan kepadatan tebar. Sebagian belut-belut dipindahkan ke kolam pemeliharaan lain. Tanaman eceng gondok juga harus dikurangi. Setelah 4 bulan kemudian, belut siap dipanen. Dari 40 kg bibit belut yang berukuran 10-15 gram bisa dihasilkan 500 kg belut berukuran 100-200 gram per ekor. Ukuran ini disukai oleh pasar Hongkong. Bila pemeliharaan dilanjutkan, belut akan berukuran 400-500 gram per ekor. Ukuran belut ini disukai oleh pasar Taiwan. Sedangkan pasar lokal bisanya menghendaki ukuran yang lebih kecil.


Hasil akhir usaha ternak belut adalah pemanenan. Ada dua tahap pemanenan. Panen pertama untuk tujuan pengurangan kepadatan dengan cara menggunakan bubu. Panen kedua baru panen total atau panen kering. Belut-belut yang baru saja dipanen harus dimasukkan ke dalam air bersih supaya lumpur dan kotoran-kotoran yang ada terlepas. Tahap terakhir adalah penyortiran sesuai dengan grade yang diminta oleh pasar.


Usaha Ternak Ikan Nila, Trik Memisahkan Burayak

Bagi pelaku usaha ternak ikan nila yang mengambil segmen pembenihan, ada trik mudah memisahkan burayak-burayak nila dari indukannya. Tidak perlu menyerok kumpulan burayak-burayak pada tiap-tiap indukan. Cukup sediakan hapa berukuran 120 cm x 120 cm x 120 cm di kolam, nantinya burayak-burayak tersebut masuk dengan sendirinya ke dalam hapa. Burayak-burayak nila tersebut akan merasa aman dan betah di dalam hapa.
Usaha ternak ikan nila trik memisahkan burayak
Hapa
Bagi peternak kecil yang memelihara ikan dari berbagai jenis, tentu tidak ada cukup biaya untuk beternak secara intensif. Selain butuh biaya tinggi, diperlukan ketrampilan yang memadai. Peternak seperti ini biasanya hanya memiliki 1 kolam saja. Jadi tak memiliki kolam khusus untuk memelihara anakan-anakan ikan. Untuk mensiasatinya, menyediakan hapa untuk memelihara anakan-anakan ikan di kolam yang sama.
Usaha ternak ikan nila trik memisahkan burayak
Pasang hapa ke dalam kolam
Bagi pelaku usaha ternak ikan nila skala kecil, harga hapa relatif terjangkau. Harga hapa yang sudah jadi berkisar Rp 80 ribu sampai dengan Rp 100 ribu. Bila ingin membuatnya sendiri, harga jari per meternya hanya di kisaran Rp 5 ribu hingga Rp 7.500. Ukuran lubang jaring dipilih yang bisa dimasuki burayak-burayak nila. Jangan dipilih yang terlalu kecil ataupun terlalu besar sehingga burayak-burayak nila sulit masuk atau ukuran lubang terlalu besar yang membuat ikan-ikan predator bisa dengan mudah masuk.

Pasang hapa yang sudah jadi di kolam dengan cara merentangkan tiap-tiap sudut hapa dengan tali plastik yang kuat. Bagian jaring yang tidak terendam air diatur ketinggiannya sekitar 20-30 cm supaya ikan-ikan jenis lain tidak mudah melompat masuk ke dalam hapa. Biarkan hapa beberap hari, tak lama kemudian burayak-burayak nila akan dengan sendirinya masuk ke dalam hapa. Tidak perlu menyerok burayak-burayak nila yang ada pada tiap indukan.
Usaha ternak ikan nila trik memisahkan burayak
Larva nila di dalam hapa, masuk dengan sendirinya
Trik memisahkan burayak-burayak nila ini sangat efektif dan efisien bagi pelaku usaha ternak ikan nila. Tak perlu repot-repot dan mempersingkat waktu. Peternak bisa mengerjakan kegiatan-kegiatan lainnya, sementara burayak-burayak itu sendiri dengan suka rela masuk ke dalam hapa untuk hidupannya. Burayak-burayak nila ini akan merasa aman dan akan berkembang dengan baik.


Ternak Ikan Bawal Segmen Pembesaran Konsumsi

Serapan ikan konsumsi di masyarakat memang besar sehingga berapapun stok yang tersedia di produsen selalu habis. Hal ini tentu memberikan peluang dengan mas depan cerah bagi para pelaku ternak ikan bawal segmen pembesaran konsumsi. Ukuran ikan yang diminta oleh pasar 4 ekor tiap kilogram. Bila bobotnya lebih akan tetap terserap oleh para pengeola kolam pemancingan. Mereka memang membutuhkan ikan bawal berukuran besar untuk memanjakan para pelanggan mereka yang datang.

Bagi peternak ikan bawal, pembesaran ikan konsumsi bisa dilakukan dalam skala rumah tangga. Lama pemeliharaan antara 4-12 bulan, pemeliharaan selama 4 bulan bisa menghasilkan bobot rata-rata 2,5 ons. Sedangkan pemeliharaan selama 12 bulan bisa menghasilkan bobot rata-rata 0,5-1 kg per ekor. Kolam yang dipakai kolam beton atau kolam terpal. Sirkulasi air kolam lancar. Pakan yang diberikan berupa pellet berprotein 28-32% dan diselingi dengan aneka dedaunan, sayuran atau sisa-sisa makanan kita. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari.

Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya ternak ikan bawal segmen pembesaran konsumsi berhasil dengan baik yaitu selalu menjaga kualitas air dengan rutin mengganti air kolam, takaran pemberian pakan dalam jumlah optimal (tidak kurang juga tidak berlebih), untuk keperluan usaha diperlukan 10 kolam berukuran masing-masing 2 m x 3 m. Hal ini diperlukan untuk menjaga kontinyuitas produksi.

Benih yang ditebar berukuran 7-9 dengan tingkat kepadatan 15 ekor per meter persegi. Dalam satu tahun pemeliharaan, total jumlah ikan sebanyak 1.500 ekor. Survival rate sekitar 90%. Rencana pemanenan setelah ikan bawal berbobot 3 ekor per kilogram. Dengan demikian, estimasi total panen ikan bawal sekitar 4,5 kuintal dalam satu tahun.


Ternak ikan bawal segmen pembesaran konsumsi realtif lebih mudah, asalkan peternak bisa menjaga kualitas air dan menjaga suhu air relatif hangat. Yang terpenting jangan sampai telat dalam pemberian pakan. Pasalnya, ikan bawal yang kelaparan bisa saling menyerang yang bisa berakibat pada luka berat dan kematian.


Ternak Ikan Bawal Segmen Pembenihan

Ternak ikan bawal berprospek tinggi. Pasalnya, harga ikan introduksi dari Amerika Selatan ini murah meriah dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Hal ini yang menyebabkan permintaan dari usaha kuliner maupun rumah tangga terbilang tinggi. Rasa ikan ini juga tak kalah dengan lele atau nila, walau kepopulerannya masih harus berjuang keras dengan kedua jenis ikan tersebut. Permintaan yang tinggi di masyarakat ini yang membuat budidaya ikan bawal layak dikembangkan.

Ikan bawal memiliki pertumbuhan yang cepat, mudah beradaptasi di segala macam perairan bahkan yang kandungan oksigennya rendah. Sayangnya, ikan bawal sulit memijah secara alami. Ia perlu dirangsang supaya bisa memijah dengan pemberian hormon hipofisa. Ikan bawal yang sudah siap dipijahkan harus sudah berumur lebih dari 2 tahun dan berbobot 3-4 kg. Ikan bawal berbobot 5-6 kg bisa menghasilkan telur sebanyak 500-700 ribu butir setiap kali memijah.

Pelaku ternak ikan bawal segmen pembenihan harus melakukan teknik pemijahan yang benar. Indukan betina maupun betina yang sudah matang gonad dirangsang dengan hormon hipofisa dengan cara disuntik. Penyuntikan dilakukan di bagian tubuh yang dagingnya tebal seperti di daerah punggung. Untuk mengeluarkan telur dan spema dilakukan pengurutan atau stripping. Setelah telur diacmpur dengan sperma dan diaduk dengan bulu halus selanjutnya ditaruh I bak penetasan. Pembenihan dilakukan pada musim hujan.

Telur-telur yang terbuahi akan segera menetas dan memulai fase perkembangan larva. Setelah kuning telur menipis, larva diberi pakan alami berupa artemia atau Daphnia. Pemeliharaan selanjutnya di kolam pendederan. Lakukan pemberian pakan berprotein tinggi supaya benih-benih cepat besar. Dari 20 indukan betina dan 20 indukan jantan bisa dihasilkan benih-benih sebanyak 2,8 juta ekor dalam satu tahun.


Ternak ikan bawal segmen pembenihan memiliki pangsa pasar untuk peternak pendederan dan pembesaran konsumsi. Walaupun harga benihnya termasuk rendah, tapi volume permintaan yang tinggi di kalangan peternak membuat nilai ekonominya juga tinggi. Tak kalah dengan jenis-jenis ikan air tawar lainnya. Apalagi ikan bawal mudah dipelihara dan dirawat. Tidak seperti pada jenis ikan-ikan lainnya.