Showing posts with label Beternak. Show all posts
Showing posts with label Beternak. Show all posts

4 Ayam Hias Silangan Terbaru Buruan Hobiis

Baru-baru ini muncul 4 ayam hias silangan terbaru yang menjadi buruan para hobiis. Empat ayam hias itu, antara lain: Puma akronim puyuh-serama, Bekillland, Bekima, dan Pelni. Semua ayam hias tersebut merupakan hasil persilangan antara unggas-unggas lokal dengan unggas-unggas introduksi sehingga menghasilkan keturunan persilangan yang unik dan langka. Ayam hias ini memiliki nilai lebih pada warna bulu, suara khas, dan ukuran ayamnya yang mini di bawah ukuran rata-rata.
4 Ayam Hias Silangan Terbaru Buruan Hobiis
Ayam hutan hijau sangat bagus disilangkan dengan ayam hias lainnya untuk memperoleh bulu-bulu indah

4 ayam hias silangan terbaru buruan hobiis:
1. Puma
Puma adalah akronim dari Puyuh dan Serama. Sang penangkarnya adalah Sugandi Wisuddhi yang merupakan hobiis ayam hias di Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat. Tujuan persilangan ini untuk menghasilkan ayam hias berkuran mungil layaknya serama dengan warna bulu-bulunya yang indah serta memiliki suara unik seperti puyuh gonggong. 

Puyuh gonggong memiliki ukuran sedang yang panjangnya bisa mencapai 28 cm. Unggas endemik Pulau Jawa ini memiliki warna jingga kemerahan di bagian kepala sampai tengkuk dan berkalung hitam di lehernya. Kakinya berwarna merah, bersuara monoton yang terdengar unik, lembut, dan panjang. 

2. Bekilland
Bekilland merupakan hasil persilangan antara ayam polland betina dengan ayam hutan hijau pejantan (Gollus vorius). Penampilan bekilland terlihat unik karena ada jambul kecil di kepala serta pipi dan gelambir bawah yang ditumbuhi bulu-bulu lebat sehingga terkesan tampak brewok. Suaranya bersih dan panjang khas ayam polland. 

3. Bekima
Bekima merupakan hasil persilangan antara ayam hutan hijau dengan serama. Keunikan yang menonjol yaitu suaranya yang khas dan lantang. Sosok mirip bekisar tapi berukuran mungil. Pada umumnya ayam bekisar memiliki pakem suara o-e. Suara o diturunkan dari ayam hutan hijau, sedangkan suara e berasal dari suara ayam kampung. Untuk hobiis yang ingin menghasilkan warna bulu menawan, pemakaian ayam hutan hijau sangat bagus sebagai induk persilangan. 

4. Pelni
Pelni adalah ayam hias silangan yang berasal dari ayam pelung dengan ayam serama. Sosoknya berukuran mini alias pelung mini. Dari hasil persilangan ini diharapkan bisa mengeluarkan suara layaknya ayam pelung. 

Itulan 4 ayam hias silangan terbaru yang sedang booming menjadi buruan para hobiis. Anakan yang dijual (DOC) sudah berharga ratusan ribu per ekor. Apalagi nanti kelak kalau sudah besar dan benar-benar bagus. Semua ayam hias ini berukuran mini sehingga irit dalam pemberian pakan. Pakan dari pabrik bisa dipakai, mulai dari DOC yang diberi starter, umur sebulan sampai 6 bulan ke atas diberi pakan pabrik voer grower. Untuk stamina tubuh dan daya tahan tubuh boleh ditambahkan vitamin, minyak ikan, dan madu yang diberikan rutin ke dalam air minum setiap sebulan sekali. Pakan tambahan yang bisa diberikan, antara lain: beras merah, pepaya, jagung muda, jangkrik, ulat hongkong, dan kroto yang diberikan selang seling.

Beternak Domba

Beternak domba memang sedang banyak peminatnya. Tak hanya orang-orang desa saja yang berminat, para investor yang tinggal di kota-kota juga turut serta ambil bagian keuntungan dari ternak ruminansia ini. Pasalnya, keuntungan yang diperoleh memang menggiurkan dan bisa menjadi investasi dengan imbal hasil tinggi baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Beternak Domba
Kandang domba

Domba merupakan hewan ternak ruminansia (pemakan hijauan) yang dimasukkan ke dalam kelompok ruminansia kecil. Sama seperti halnya dengan kambing. Karena pakan utamanya adalah hijauan, makan yang harus dipikirkan terlebih dahulu yaitu tempat pemeliharaan, Tempat pemeliharaan yang tepat sebaiknya jauh dari pemukiman padat. Terutama bagi peternak yang akan memelihara domba dalam jumlah banyak.

Mengenal domba
Berdasarkan tujuan pemeliharaannya, dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  1. Domba untuk tujuan breed khusus penghasil wool.
  2. Domba untuk tujuan pedaging.
  3. Domba untuk tujuan keduanya yaitu penghasil wool sekaligus pedaging.

Dalam prakteknya, tujuan beternak domba bisa tak jelas. Pasalnya, domba penghasil wool sering dikawinsilangkan untuk menghasilkan jenis domba pedaging yang baik. Domba penghasil wool, antara lain: Merino, Dorset, Suffolk dan Cheviot. Ciri fisik yang menonjol dari domba-domba ini yaitu berbadan gemuk. Ukurannya bisa 2-3 kali ukuran domba-domba jenis lokal. Domba-domba lokal, antara lain: domba periangan, domba garut dan domba ekor gemuk. Dari ketiga jenis domba lokal tersebut, domba ekor gemuk yang berukuran paling besar.

Domba berbeda dengan kambing. Domba memiliki warna putih sampai kelabu, bulu berambut keriting, sedikit lunak. Sedangkan kambing memiliki bulu dampak yang menempel pada badan dengan warna-warna kombinasi putih, coklat dan hitam. Pada kambing lebih menyukai dedaunan, sedangkan domba lebih suka rumput walaupun dua-duanya juga makan rumput dan dedaunan.

Bila Anda ingin memelihara domba, perlu diperhatikan 3 hal berikut ini:
  1. Ketersediaan bibit. Bibit domba impor jelas lebih mahal dengan bibit domba lokal.
  2. Kondisi iklim setempat. Perhatikan temperatur dan kelembaban udara setempat. Domba-domba impor butuh iklim yang sejuk. Bila suhu setempat terlalu tinggi, domba akan merana hidupnya.
  3. Permintaan pasar. Pilih jenis domba yang paling banyak disukai pasar. Di Indonesia, domba pedaging jelas banyak diminta oleh pasar ketimbang domba penghasil wool.
Pembuatan kandang domba
Ada tiga macam kandang yang perlu dibangun, yaitu kandang induk yang baru saja melahirkan, kandang penggemukan, dan kandang perkawinan. Kandang induk berisi anakan domba yang baru saja lahir. Nantinya, si induk akan mengasuh anaknya sampai nanti kelak siap disapih. Setelah anak domba disapih, bersihkan kandang dan digantikan dengan penghuni baru. Lakukan pergiliran ini supaya induk yang sedang menyusui tidak terganggu oleh domba-domba lainnya.

Kandang penggemukan dipakai untuk memelihara domba yang dibuat tersendiri. Satu kamar untuk satu ekor domba. Di kandang inilah domba pedaging atau domba wool dibesarkan hingga nantinya siap dijual. Domba-domba ini diberi makan, minum dan tidur. Dengan ruang terbatas ini, domba-domba akan terbatas ruang geraknya sehingga asupan makanannya hanya terkonsentrasi untuk tumbuh kembangnya saja. Domba-domba ini tak akan sempat berlarian atau berkelahi dengan teman-temannya.

Kandang yang ketiga yaitu kandang perkawinan. Kandang ini hanya untuk menyatukan domba pejantan dan betina yang sedang birahi. Hal ini bisa dilakukan bila peternak ingin mengawinkan domba-domba tersebut secara alami. Bila peternak ingin mengawinkan domba dengan metode kawin suntik, kandang perkawinan tidak usah dibuat.

Ketiga macam kandang tersebut harus memiliki persyaratan sebagai berikut: tersedia ventilasi yang cukup supaya sirkulasi udara lancar, lantai kandang tidak menempel pada tanah (rumah panggung), sanitasi kandang selalu terjaga. Jarak lantai kandang dengan tanah dibuat 50 cm. Tanah di bawah lantai kandang harus dibuat sedemikian rupa tetap kering. Caranya, disemen miring sehingga kotoran dan urin bisa digelontor ke satu saluran pembuangan kotoran. Lantai bersemen yang miring ini akan memudahkan pembersihan kotoran domba yang berupa padatan.

Bentuk kandang beternak domba
Untuk domba betina dewasa dibutuhkan luas lantai 1 meter persegi per ekor. Untuk anakan domba dibutuhkan 0,4 meter persegi per ekor. Untuk domba jantan dewasa dibutuhkan 3,4 meter persegi per ekor. Kandang dengan ukuran ini untuk sistem pemeliharaan intensif. Untuk kandang betina dewasa yang akan disatukan dalam satu kandang, batas jumlah maksimun sebanyak 60 ekor.

Buat kandang sesuai dengan ketersediaan anggaran. Kandang domba berbentuk kotak persegi yang sederhana sangat disarankan. Bahan-bahan untuk membuat kandang dipilih yang berbahan sederhana tapi kuat. Tiap kandang harus berisi tempat makan, tempat minum, kotak kecil untuk garam dapur untuk kebutuhan mineral bagi domba-domba, sirkulasi udara lancar.

Lebar kandang maksimal 12 meter karena bila terlalu lebar, akan mengakibatkan udara dalam kandang pengab dan sulit mengusir bau busuk kotoran. Untuk panjang kandang beternak domba boleh berapa saja. Tinggi kandang bagian depan minimal 5 meter, sedangkan tinggi kandang bagian belakang minimal 4,5 meter. Semakin tinggi kandang sebenarnya semakin baik, sayangnya biaya pembuatan juga semakin besar.

Cara Membuat Daging Asin

Berikut ini cara membuat daging asin yang mudah dipraktekkan oleh siapa saja. Bahan daging yang diperlukan tak memerlukan persyaratan seperti pada pembuatan dendeng yang seminimal mungkin mengandung lemak. Untuk membuat daging asin, bisa memakai daging yang banyak lemaknya.

Cara Membuat Daging Asin
Daging diberi bumbu, tutup rapat dan simpan selama 8 hari sebelum dikeringkan
Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan daging asin yaitu irisan daging jangan terlalu tebal. Karena irisan yang terlalu tebal akan membuat kondisi 'mati kering' yaitu suatu kondisi daging yang bagian luarnya tampak kering, tapi bagian dalamnya masih basah.

Konndisi daging 'mati kering' akan mengakibatkan pembusukan di dalam dan merusak mutu daging asin. Walaupun diperbolehkan daging berlemak, tapi sebaiknya dibatasi jumlahnya. Hal ini untuk mencegah daging asin berbau tengik setelah lama disimpan. Batasi kadar lemak dalam daging tak lebih dari 30%.

Semua bagian daging bisa diasin, baik yang mengandung lemak maupun yang berupa daging saja. Untuk 10 kg daging memerlukan garam 3 kg, gula merah 1 kg, sendawa 1,5 sendok teh dan air bersih. Alat-alat yang diperlukan, antara lain: tempayan tempat merendam, meja papan, pisau pengiris, panci untuk merebus bumbu, panci untuk mencuci daging, nyiru dan ruang pengeringan.

Cara membuat daging asin

  1. Potong-potong daging selebar telapak tangan dan tebal cukup satu jari saja. Potongan-potongan daging ini dicuci menggunakan air dingin. Lalu ditiriskan sampai air tak menetes lagi.
  2. Masak air sebanyak 2/3 bagian dari panci, biarkan sampai mendidih, masukkan bumbu berupa garam, gula dan sendawa. Aduk-aduk sampai merata.
  3. Siapkan tempayan untuk merendam daging. Pastikan tempayan bersih dan higienis. Selanjutnya, masukkan potongan-potongan daging ke dalam tempayan. Susun daging-daging tersebut dengan rapi, lalu tuangkan larutan bumbu ke dalam tempayan sampai semua daging terendam. Selanjutnya tempayan ditutup dan ditempatkan di ruangan yang bersih dan berangin. Biarkan tempayan tersebut selama 8 hari.
  4. Setelah disimpan selama 8 hari, daging dikeluarkan dari dalam tempayan. Keluarkan satu per satu daging dan direntangkan di atas nyiru atau alas. Selanjutnya tinggal dijemur sampai kering di ruang pengeringan.
  5. Setelah daging kering bisa dikemas menggunakan plastik, lalu disimpan di tempat bersih dan kering. 
Daging asin mampu awet sampai 2 bulan lebih. Sebelum dimasak, daging awetan ini direndam dulu ke dalam air selama setengah jam. Air untuk merendam ini diganti sampai dua kali supaya mengurangi kadar garam yang terkandung di dalam daging. Selanjutnya, daging tinggal dimasak.

Cara membuat daging asin seperti ini sudah banyak dikenal orang. Pengolahannya praktis dan mudah. Pemberian garam akan menarik air yang terkandung di dalam daging. Garam ini juga akan membasmi mikroba-mikroba yang terdapat di dalam daging. Gula dan sendawa akan memberi warna daging tampil kemerah-merahan dan membantu keawetan. 

Cara Membuat Dendeng Daging Sapi

Berikut ini cara membuat dendeng daging sapi yang bisa dilakukan dalam skala rumah tangga maupun usaha kecil menengah. Untuk membuat dendeng berkualitas tinggi, diperlukan daging yang seminimal mungkin tanpa lemak atau lebih baik lagi hanya berupa daging saja. Daging yang seperti ini akan menghasilkan dendeng yang rasanya enak dan awet disimpan.

Daging segar tak bisa tahan lama disimpan pada suhu kamar. Untuk mengawetkan daging segar ini perlu diberi perlakuan khusus. Pengawetan daging memberikan banyak keuntungan, antara lain: harga jual lebih tinggi, mudah diperdagangkan ke tempat-tempat yang jauh, bermanfaat sebagai makanan cadangan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Salah satu cara pengawetan daging yaitu dibuat dendeng. Pengawetan seperti ini sudah dikenal sejak nenek moyang kita. Dendeng bisa awet sampai berbulan-bulan bila diletakkan di ruang penyimpanan yang baik. Pada dasarnya, hampir semua jenis daging bisa dibuat menjadi dendeng. Baik itu daging yang berasal dari hewan ternak (sapi, kerbau, kambing dan domba) maupun hasil perburuan (kijang, rusa, babi hutan). Asalkan daging dalam kondisi baik dan berasal dari hewan sehat.

Lemak harus seminimal mungkin
Pilih daging yang sehat dan telah dilayukan selama beberapa waktu. Daging yang asalnya baru saja disembelih, kurang baik diolah langsung menjadi dendeng. Daging ini masih berlangsung peristiwa 'rigor mortis' atau kejang bangkai. Daging ini juga masih terasa keras. Bila dipaksakan diolah, akan dihasilkan daging olahan yang keras dan alot. Daging seperti ini perlu dilayukan atau didiamkan selama 24 jam supaya empuk.

Daging yang diambil dari paha dan lulur akan memberikan hasil yang terbaik. Pasalnya, daging di bagian tersebut sangat sedikit mengandung lemak sehingga mudah dikeringkan dan bisa memberikan hasil dendeng berkualitas baik. Meskipun bagian-bagian lainnya bisa juga diolah menjadi dendeng, asalkan tidak banyak mengandung lemak.

Cara membuat dendeng daging sapi
Bahan-bahan

  • Daging sapi     10 kg


Bumbu-bumbu

  • Gula pasir          2 kg
  • Gula jawa          4 ons
  • Garam dapur      4 ons
  • Ketumbar          2 ons
  • Bawang putih     60 gram
  • Laos kering        40 gram
  • Jinten                 20 gram
  • Sendawa           20 gram

Sendawa ini akan membuat warna daging kecoklat-coklatan sekaligus bahan pengawet.

Alat-alat

  • Pisau
  • Meja papan
  • Nyiru
  • Panci
  • Alat pengering


Langkah-langkah pembuatan

  1. Bersihkan daging dari lemak, pembuluh darah, pembuluh limfe, dan urat-urat syaraf sehingga yang tersisa berupa jaringan otot atau dagingnya saja. 
  2. Sayat tipis-tipis daging di atas meja papan. Tebal sayatan kira-kira 1 cm, lebar 5 cm dan panjang 10 cm. Sayatan mengikuti arah serat daging supaya lebih mudah dalam penyanyatan dan pemotongan juga hasil sayatan akan tampak bagus.
  3. Rendam sayatan-sayatan daging tersebut ke dalam cairan bumbu. Bumbu dibuat dengan cara merebus gula pasir dan gula jawa sampai mencair, lalu tambahkan bumbu lainnya yang telah dihaluskan seperti garam dapur, sendawa, bawang putih, ketumbar, laos kering dan jinten. Semua bumbu yang tercampur diaduk sampai merata. Setelah bumbu dingin, baru sayatan-sayatan daging dimasukkan ke dalam bumbu ini. Supaya bumbu cepat meresap ke dalam daging, sayatan daging diremas-remas pakai sendok kayu selama beberapa lama di dalam larutan bumbu. Selanjutnya, biarkan terendam selama 48 jam. Pastikan ruang penyimpanan sejuk dan bersih.
  4. Lakukan penjemuran di ruang plastik. Ruang penjemuran ini terbuat dari plastik yang dimulai dari atap, dinding layaknya greenhouse. Ruangan penjemuran ini berukuran 150 cm x 150 cm x 200 cm. Buat salah satu sisinya bisa dibuka dan ditutup. Di dalam ruangan diletakkan rak bambu sebanyak 4 tingkat dengan jarak 40 cm. Letakkan daging-daging di atas nyiru dan atur di rak bambu tersebut. Penjemuran langsung di luar bisa saja dilakukan, tapi butuh waktu lama dan riskan terkontaminasi lalat dan debu-debu. 


Dari 10 kg daging sapi akan dihasilkan dendeng kering sebanyak 7,5 kg. Dendeng kering berkadar air 12% sehingga bisa tahan disimpan sampai 6 bulan lamanya. Ruang penyimpanan harus bersih, kering dan tertutup rapat.

Cara Menghasilkan Susu Sapi Hingga 18 liter/hari

Produktivitas susu sapi perhari nasional rata-rata 6,5 liter. Padahal, bisa lebih dari angka itu. Lalu, bagaimana cara menghasilkan susu sapi hingga 18 liter/hari. Kuncinya ada pada pemberian pakan, lingkungan kandang yang nyaman dan sanitasi yang baik.
Cara Menghasilkan Susu Sapi Hingga 18 liter/hari
Sapi Friesian Holstein yang memang bertujuan untuk menghasilkan produksi susu yang tinggi
Pemberian pakan, jenis pakan, jumlah dan komposisi pakan berpengaruh pada produksi dan kualitas susu. Pemberian pakan konsentrat bisa meningkatkan produksi susu, tapi kadar lemaknya menurun. Sebaliknya, pemberian rumput dalam jumlah banyak akan meningkatkan kadar lemak, tapi menurunkan produksi susu.

Besaran komposisi antara rumput dengan konsentrat tergantung pada kualitas rumput yan diberikan. Semakin tinggi kualitas rumput yang diberikan, semakin sedikit konsentrat yang ditambahkan ke pakan sapi perah. Ada 3 kategori kualitas rumput. Kategori rumput berkualitas rendah, antara lain: jerami padi, jagung dan pucuk tebu. Kategori rumput berkualitas sedang, antara lain: jenis-jenis rumput lapangan, rumput gajah dan benggala. Kategori rumput berkualitas tinggi, antara lain: daun lamtoro, daun umbi-umbian, gamal atau gliricidae dan daun-daunan dari famili Leguminosae.

Bila komposisi pakan yang diberikan ke sapi sudah tepat, langkah berikutnya yaitu frekuensi pemberian pakan dan pemerahan susu yang perlu ditingkatkan. Frekuensi pemerahan yang ditingkatkan dari 2 kali sehari menjadi 4 kali sehari, berarti pemberian pakannya ditingkatkan menjadi 8 kali. Dengan demikian produksi susu bisa meningkat sampai 54,8%.

Sistem perkandangan harus dibuat senyaman mungkin bila ingin menghasilkan susu sapi hingga 18 liter/hari. Bahan-bahan yang dipakai untuk membuat kandang harus bisa menyerap panas. Lingkungan kandang yang nyaman untuk sapi-sapi asal Eropa bersuhu 16 derajat Celcius. Sedangkan untuk jenis-jenis sapi tropis suhu lingkungan kandang berkisar di angka 15-30 derajat Celcius.

Lingkungan perkandangan harus tercipta senyaman mungkin untuk sapi-sapi perah ini. Sudah menjadi sifat alami sapi-sapi yang mengeluarkan panas sebagai cara adaptasi terhadap lingkungan. Panas ini berasal dari konversi bahan pakan yang sebenarnya diperlukan untuk pembentukan susu. Bila sapi-sapi ini terlalu banyak mengeluarkan panas, banyak energi yang terbuang sehingga berakibat pada penurunan produksi susu yang dihasilkan.

Perhatikan juga kondisi sanitasi sapi-sapi yang dipelihara. Jangan sampai sapi-sapi mudah terserang penyakit. Bersihkan kandang-kandang sapi dengan baik beserta lingkungan sekitarnya. Tempat pakan harus rutin dibersihkan dari sisa-sisa rumput dan konsentrat supaya tidak terlanjur ditumbuhi jamur. Kondisi lantai kandang diupayakan tetap relatif kering dan tak ada genangan air. Kotoran sapi-sapi diletakkan sejauh mungkin sebagai upaya pencegahan dari serangan berbagai penyakit.

Dengan memperhatikan tiga faktor yaitu pakan, lingkungan nyaman dan sanitasi yang baik, menghasilkan susu sapi hingga 18 liter/hari bisa terwujud. Tinggal bagaimana para peternak mau menerapkannya.

Jadwal pemberian pakan dan pemerahan yang ditingkatkan
03.30
Pemberian konsentrat yang diikuti dengan pemberian air minum dan umbi-umbian.
04.00
Pemerahan (bisa dibarengi pemberian sedikit konsentrat saat memerah)
Setelah pemerahan selesai bisa diberi pakan hijauan.
09.30
Pemberian konsentrat yang diikuti dengan pemberian air minum dan umbi-umbian.
10.00
Pemerahan yang bisa dibarengi dengan pemberian sedikit konsentrat
Pemberian hijauan (silase dan hay) setelah pemerahan.
15.30
Pemberian konsentrat yang diikuti dengan pemberian air minum dan umbi-umbian
16.00
Pemerahan yang dibarengi dengan pemberian sedikit konsentrat
Pemberian hijauan (silase dan hay) setelah pemerahan selesai.
21.00
Pemberian konsentrat yang diikuti dengan pemberian air minum dan umbi-umbian.
22.00
Pemerahan yang dibarengi dengan pemberian konsentrat
Pemberian hijauan (silase dan hay) setelah pemerahan

Cara Memilih Ayam Serama Kriteria Kontes

Begini cara memilih ayam serama kriteria kontes; dada membusung dan leher menekuk ke belakang sampai menyentuh ekor adalah kriteria utama. Kriteria lainnya yaitu ukuran jengger harus proporsional dengan kepala. Perlu kejelian dalam memahami anatomi ayam kate ini. Apalagi hobiis memang benar-benar menginginkan ayam asal Kelantan, Malaysia itu dengan kualitas tinggi.
Cara Memilih Ayam Serama Kriteria Kontes
Ayam serama
Kecil, berat hanya 300-500 gram, tubuh bulat, padat, saat berdiri tegak harus tampak sombong, angkuh tapi tetap anggun. Saat berjalan seperti layaknya prajurit. Ayam serama seperti inilah yang layak untuk diikutkan dalam suatu kontes. Untuk memperoleh ayam serama seperti itu harus dimulai sejak seleksi bibit. Pilih ayam serama dewasa yang sudah berusia 1 tahun dan dalam keadaan sehat. Pada umur tersebut, kualitas serama sudah terlihat jelas dan stabil. Umur ayam di bawah itu biasanya masih akan mengalami perubahan fisik yang banyak. Untuk mengetahui umur ayam ini, tanyakan pada penjualnya. Selain itu, cermati jengger dan keseluruhan bagian-bagian tubuh ayam.

Cara memilih ayam serama kriteria kontes
Kepala
Bentuk kepala bulat kecil proporsional dengan jengger. Gerigi jengger berjumlah maksimal 5, teratur dengan bentuk dasar melengkung. Bagian pangkal jengger tampak kokoh, kuat dan lebar seimbang dengan tinggi serit. Helai yang baik melebihi bagian belakang kepala. Jengger sehat berwarna merah dan cerah. Bila berubah menjadi gelap, ada kemungkinan stress atau sakit.

Pada bagian anting telinga kecil berbentuk oval. Pial melengkung seimbang berbentuk oval, tanpa lekukan dan tidak berkerut. Wajah bulat kecil, bebas dari bulu. Paruh pendek melengkung. Lubang hidung kecil dan tidak tersumbat. Mata bulat menonjol berwarna cerah. Ukuran kuping kecil.

Leher
Ukuran leher tampak proporsional, tegap, kepala terangkat dengan posisi ke belakang. Nilai lebih akan diberikan bila kepala condong ke belakang sampai menyentuh ekor.

Sayap
Sayap berukuran besar dan panjang. Saat berdiri tegak, sayap lurus vertikal ke bawah menyentuh tanah, menutupi mata kaki. Jangan pilih sayap robek, bulu melintir dan terpotong karena saat diperlombakan akan didiskualifikasi. Sayap dipotong menandakan kaki terlalu pendek atau tubuh tidak proporsional.

Punggung
Punggung rapat membentuk huruf "U" tersembunyi oleh bulu sadel dan bulu leher. Bila dilihat dari atas, ukuran punggung lebih sempit dibandingkan lebar bahu.

Bulu
Bila dilihat dari samping, bulu leher tampak condong ke bawah. Dari depan seperti huruf A tanpa menutupi dada. Bulu leher besar meruncing halus, lebat dan panjang jatuh terurai hingga menutupi bahu mengelilingi leher.

Bulu sadel ramping melengkung, berbentuk pedang menggantung, berakhir di atas perut, menyebar ke belakang menutupi ekor dan menggantung di pinggang.

Tubuh
Ukuran tubuh harus mungil dengan bagian punggung terlihat melekuk landai dari depan hingga ke pantat. Pilih ayam dengan tinggi 3,5-4 kali ujung jengger sampai anting telinga.

Dada
Bagian dada tampak terangkat, bidang, gempal dan menonjol. Kalau ditarik garis vertikal berada jauh dari paruh. "Garis" kepalas ke leher menuju dada berbentuk huruf "S".

Kaki
Kaki panjang, bersih, sejajar, tidak bengkok dan proporsional. Paha pendek gemuk, di ujungnya meruncing rapi. Tulang kering berukuran pendek, bulat, tersusun rapi. Jari berjumlah empat, agak panjang, lurus dan ukuran seimbang.

Ekor
Posisi ekor tegak lurus ke belakang dan selalu menyentuh kepala. Ekor lebar, panjang di atas kepala. Ekor pedang berjumlah sepasang: panjang, kuat melengkung ramping. Kalau dilihat dari belakang, ekor seperti huruf A. Dari atas, simetris; dari samping, mekar sempurna.

Dengan memakai panduan cara memilih ayam serama kriteria kontes di atas, hobiis berpeluang peroleh kesempatan mengikuti kompetisi. Syukur-syukur bisa meraih juara. Bila sering menang kontes, ayam serama milik Anda bisa berharga puluhan juta Rupiah. Sangat menarik bukan?

Perlakuan Pascapenetasan Telur Usaha Ternak Bebek

Waktu yang tepat untuk pengambilan anak bebek dari mesin tetas sangatlah penting, karena akan menentukan kualitas anak bebek dalam pertumbuhan selanjutnya. Waktu yang tepat pada hari ke-27 ditambah 12 jam. Tetapi hal ini pun masih bergantung pada usia induk, berat telur dan umur penyimpanan telur. Jika diambil terlalu cepat, anak bebek masih basah dan mengandung semacam jeli, sehingga mudah terkena infeksi atau kedinginan dan akhirnya diafkir. Demikian juga jika terlalu lambat ia akan mengalami dehidrasi yang akibatnya menambah jumlah yang diafkir.

Setelah anak bebek diambil dari mesin tetas langsung dibawa ke ruangan sortir. Dalam ruang ini dilakukan penghitungan jumlah yang menetas, memilih betina dan jantan, serta menyingkirkan yang afkir. Anak bebek betina dan jantan setelah dihitung lantas dimasukkan ke dalam kardus dan siap dikirim. Temperatur ruang sortir berkisar 24-28 derajat Celcius dengan ventilasi yang baik.
Usaha ternak bebek
Anak bebek sehat
Sanitasi dan kebersihan
Lokasi penetasan merupakan tempat yang mempunyai risiko tinggi terhadap pertumbuhan mikroorganisme. Sebagai konsekuensinya sanitasi dan kebersihan mempunyai peranan penting. Jika sanitasi tidak dilakukan secara rutin akan mengakibatkan bangunan ruang penetasan menjadi lebih susah untuk dibersihkan, peralatan menjadi tidak efisien dan ada kemungkinan mikroorganisme berkembang di tempat-tempat yang sulit untuk dibersihkan.

Untuk menjaga dan mengurangi risiko pertumbuhan mikroorganisme harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut. Batasi jumlah pengunjung ke dalam bangunan penetasan, dan jangan menerima tamu yang baru saja berkunjung ke peternakan lain. Hanya kendaraan operasional yang digunakan di lokasi penetasan, dan jika sudah dipakai sebaiknya dicuci dengan desinfektan. Sediakan bak-bak desinfektan di setiap pintu bangunan ruang penetasan. Permukaan bagian dalam seperti dinding, lantai dan pintu dibersihkan setiap hari dengan desinfektan. Alat-alat seperti tempat telur dan lainnya segera dicuci setelah digunakan. Pastikan peralatan tersebut telah kering sebelum digunakan kembali.


Ruang incubator bagian dalam dan luar juga harus dibersihkan setiap minggu. Saat membersihkan bagian dalam sebaiknya secepat mungkin agar pintu tidak terbuka lama dan temperatur mesin setter akan turun. Gunakan larutan hipoklorit. Selanjutnya ruang penetasan juga harus dibersihkan setelah anak bebek dikeluarkan. Seluruh bagian yang ada di dalam mesin dibersihkan dan dicuci dengan dengan air yang disemprotkan (bertekanan tinggi) dan terakhir dibilas dengan desinfektan. Sedangkan bagian luarnya dibersihkan seminggu sekali, dan setelah kering sebaiknya difumigasi dengan bahan kimia permanganate kalikus atau formalin 40%.

Proses Penetasan Usaha Ternak Bebek

Proses penetasan usaha ternak bebek dimulai dari perlakuan pemanasan pendahuluan (preheat), menetaskan atau memasukkan telur ke dalam mesin setter selama 25 hari, dan memasukkan telur dari setter ke dalam penetas yang biasa disebut transfer selama 3 hari. Berikutnya pengambilan anak bebek dari penetas atau biasa disebut take off, dan akhirnya penyimpanan anak itik sebelum dikirim ke tempat tujuan.

Pemanasan pendahuluan ditujukan supaya saat telur masuk mesin setter tidak mengalami perubahan temperatur mendadak yang tadinya 18 derajat celcius di tempat penyimpanan menjadi 37,5 derajat celcius di dalam setter. Ruangan yang biasa digunakan adalah ruangan atau koridor yang ada di depan pintu mesin setter dengan temperatur optimal sekitar 20-24 derajat celcius dan berkelembaban 75-80%. Telur berada dalam ruang pemanasan pendahuluan ini selama 12 jam. Ruangan ini harus mempunyai ventilasi yang baik untuk menghindari kondensasi (pengembunan). Sanitasi dan kebersihan ruangan dilakukan dengan larutan desinfektan setiap hari.
Penetasan usaha ternak bebek
Anak bebek baru menetas
Dari ruang pemanasan pendahuluan telur dimasukkan ke dalam mesin setter (incubator). Incubator merupakan sebuah tempat yang lingkungannya dapat dikontrol dengan tepat. Telur dalam periode ini berkisar 25 hari. Pengontrolan harus dilakukan setiap 3 jam secara regular terhadap temperatur, kelembaban dan ventilasi. Sedangkan pembalikan telur harus dilakukan minimal satu kali sehari.

Ada empat faktor utama yang harus dikontrol pada masa ini. pertama temperatur optimal untuk penetasan telur bebek 37,5 derajat celcius atau 99,5 derajat Fahrenheit. Variasi temperatur tidak lebih dari 0,25 derajat Celcius. Kedua, kelembaban. Untuk penetasan yang optimal sekitar 60%. Ketiga, ventilasi. Terlalu kecil ventilasi akan menghasilkan CO2 tinggi yang akan menyebabkan perkembangan embrio terganggu. Demikian juga jika ventilasi terlalu besar akan menyebabkan daya kerja mesin lebih berat untuk menjaga kestabilan temperatur dan kelembaban. Keempat posisi telur, pemutaran telur sekitar 90 derajat sebaiknya dilakukan setiap jam. Maksud pemutaran untuk menjaga kuning telur atau embrio selama perkembangannya berada di tengah-tengah (tidak menempel).

Pemeriksaan telur (candling) bertujuan mengetahui fertilitasnya. Candling dilakukan pada usia penetasan 7-10 hari. Dengan adanya candling, telur yang tidak fertile bisa dijual sebagai telur konsumsi dan yang baik dikembalikan ke dalam incubator.

Transfer telur dari setter ke dalam mesin tetas dilakukan pada usia penetasan 25 hari. Pada saat transfer juga dilakukan pemisahan antara embrio hidup, embrio mati dan embrio busuk. Hanya telur dengan embrio hidup yang dimasukkan ke dalam mesin tetas.

Dalam mesin tetas telur dieramkan selama 3 hari sampai telur-telur tersebut menetas. Tiga faktor yang harus diperhatikan dan dikontrol pada masa ini:
  1.  Temperatur. Temperatur yang optimal pada periode ini berkisar 36,4-37,3 derajat Celcius.
  2. Kelembaban. Kelembaban yang dibutuhkan berkisar 30 derajat pada temperatur basah (wet bulb) yang secara bertahap dinaikkan sampai 34 derajat pada hari ke-28
  3. Ventilasi. Saat telur baru masuk mesin tetas, posisi ventilasi harus rendah dan secara bertahap mulai ditingkatkan. Jadi temperatur, kelembaban dan ventilasi hendaknya dikontrol setiap 3 jam. sedangkan, alarm dikontrol satu kali sehari.


Pada hari ke-27 lebih, anak bebek mulai memecahkan kerabang. Saat itu kelembaban mulai ditingkatkan, demikian juga ventilasinya. Tindakan ini dilakukan agar saat anak bebek memecahkan kerabang telur tidak megalami kekeringan atau menempel pada kerabang. Kekeringan atau menempel pada kerabang akan menyebabkan kematian anak bebek atau anak bebek menjadi abnormal.

Peluang Usaha Penetasan Telur Untuk Ternak Bebek

Peluang usaha penetasan ternak bebek berpotensi meraup laba tinggi. Pasalnya permintaan Day Old Duck (DOD) selalu kontinyu dan terus-menerus bertambah. Kemajuan teknologi penetasan telur juga terus-menerus berkembang. Mengikuti permintaan pasar yang terus-menerus meningkat. Untuk skala kecil, peternak bisa menggunakan metode entog, sekam dan mesin penetasan sederhana. Namun, untuk skala besar tentu dibutuhkan mesin tetas berkapasitas jumbo yang bisa menetaskan telur sampai ribuan ekor dalam satu waktu. Dari semua metode tersebut, kunci keberhasilan penetasan telur bebek yaitu mampu menjaga sanitasi dan kebersihan selama proses penetasan berlangsung.

Produksi anak bebek akan baik apabila ditangani secara baik sejak telur dihasilkan oleh indukan hingga menetas. Perlu diingat, telur merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme. Karenanya, setiap tahap dari semua proses penetasan yakni penanganan telur tetas sebelum dimasukkan ke dalam incubator, di dalam incubator, masuk ke dalam penetas dan penanganan setelah anak bebek menetas harus dilakukan secara baik dan benar.
Penetasan ternak bebek
Penetasan telur bebek
Secara umum tujuan penetasan telur adalah memberikan lingkungan yang optimal bagi perkembangan embrio di dalam mesin tetas. Penampakan akhir yang bisa dicapai tergantung dari penanganan penetasan yang baik dan pengontrolan pada tahap-tahap penetasan terutama diarahkan pada sanitasi dan kebersihannya.

Pra-penetasan
Penanganan pra-penetasan ditujukan pada penanganan telur sebelum masuk mesin tetas. Proses ini terdiri dari pengumpulan telur, pengangkutan dari kandang ke penetasan, seleksi telur, pencucian telur dan penyimpanan telur.

Waktu pengumpulan telur sebaiknya dilakukan pagi hari sebelum pekerjaan lain dilakukan. Bebek biasanya bertelur pada pukul 04.00-06.00 pagi, sehingga telur tidak terlalu lama dibiarkan dan tidak memberi kesempatan mikroorganisme untuk berkembang dan masuk ke dalam telur. Pengumpulan dilakukan secara berurutan agar bebek tidak kaget yang dapat menyebabkan banyak telur yang pecah akibat terinjak-injak. Telur-telur yang dikumpulkan disusun dalam tempat telur (egg tray).

Setelah telur-telur dikumpulkan sebaiknya telur yang berukuran besar ditempatkan di tumpukan paling atas supaya tidak terimpit dan pecah. Tumpukan tempat telur jangan lebih dari lima tingkat. Apabila menggunakan kendaraan saat mengangkut telur dari dari kandang ke tempat penetasan aturlah kecepatannya terutama pada jalan yang rusak dan belokan. Akan lebih baik lagi jika dalam pengangkutannya menggunakan egg tray holder.

Selanjutnya telur diseleksi, berat telur yang ideal berkisar 60-80 gram, telur-telur yang beratnya di bawah 60 gram dan di atas 80 gram sebaiknya jangan ditetaskan. Bentuk telur normal bulat lonjong, yang abnormal dan telur retak meskipun sehalus rambut jangan ditetaskan. Selain itu, telur yang sangat kotor juga jangan ditetaskan. Pisahkan telur yang bersih dan agak kotor pada tempat berbeda.

Pencucian telur dilakukan 2 kali tidak hanya ditujukan untuk membersihkan telur tapi juga menghilangkan seluruh mikroorganisme yang melekat di kulit telur. Selain itu, selaput lendir yang menutupi kerabang (kutikula) perlu dikeluarkan supaya saat menetas anak bebek tidak sulit memecahkan kerabang yang menutupinya. Dalam pencucian ini digunakan mesin yang bisa mempertahankan temperatur secara konstan dan mengalirkan air dari satu sisi ke sisi lainnya. Aliran air ini digerakkan oleh motor berkecepatan 1400 rpm dengan baling-baling. Baling-baling ini berfungsi menyedot dan mengalirkan air yang telah dicampur dengan bahan kimia.

Pencucian pertama dengan temperatur air 37 derajat celcius yang dicampur desinfektan mengandung chlorine seperti Germex, Vircons, Biocide dan lainnya., selama 10 menit. Kedua, dengan temperatur air 38 derajat celcius yang dicampur desinfektan yang mengandung bahan klor dan soda seperti sodium hipoklorit ditambah sodium karbonat selama 7 menit.


Telur sebaiknya disimpan paling lama 7 hari dengan temperatur ruang penyimpanan sekitar 18 derajat celcius dan kelembaban 75-80%. Ventilasi ruang penyimpanan harus baik supaya sirkulasi udara di dalam ruangan tersebut selalu segar. Akan lebih baik lagi jika dilakukan pembalikan telur 3 kali sehari. Untuk sanitasi dan kebersihan ruang penyimpanan telur sebaiknya dilakukan seminggu sekali.

Cara Ternak Ayam Bangkok Unggul

Cara ternak ayam Bangkok berikut ini bisa menghasilkan ayam aduan berkualitas tinggi dan bermental juara. Peternak perlu memperhatikan teknik budidaya yang benar, mulai dari pemilihan kondisi kesehatan indukan, kondisi fisik struktur pertulangan, gaya bertarung, mental bertarung, perawatan selama pemeliharaan dan frekuensi keikutsertaan kontes kejuaraan.

Dalam pemilihan indukan ayam aduan ini, peternak perlu mengetahui perbedaan ayam Bangkok asli dengan ayam Bangkok lokal.  Perhatikan bagian warna pangkal bulu, struktur pertulangannya, gaya dan mental bertarungnya. Masing-masing ayam tersebut memiliki perbedaan yang khas. Kalau hanya dilihat sepintas saja, tak ada perbedaan berarti di antara keduanya.

Pemilihan kualitas indukan memang berperan penting dalam cara ternak ayam Bangkok untuk tujuan memperoleh kualitas ayam aduan yang unggul. Pada ayam Bangkok asli, warna pangkal bulunya tampak kekuning-kuningan yang biasa disebut dengan khemine. Bagian khemine ini yang membuat bulu-bulu ayam tak mudah rontok dan terbebas dari gangguan kutu.
Cara ternak ayam bangkok
Ayam Bangkok

Pada struktur pertulangan ayam Bangkok asli, tampak lebih padat dibandingkan dengan ayam Bangkok lokal. Jika diraba, tulang ayam Bangkok akan terasa lebih keras dan terasa mantap. Dilihat dari gaya bertarung dan mentalnya, yang asli memiliki 4 gaya bertarung, yaitu teknik kunci, teknik kontrol, teknik berlari dan teknik bongkar sikap sayap. Dalam hal mental, ayam Bangkok pemberani yang lebih banyak disukai oleh penggemar ayam aduan.

Cara ternak ayam Bangkok untuk memperoleh keturunan berkualitas tinggi.
Ciri indukan ayam Bangkok jantan unggul
  • Sayap rapat
  • Paruh melengkung layaknya paruh elang dan agak panjang
  • Bentuk kepala seperit buah pinang
  • Tulang leher rapat
  • Berkokok nyaring dan mantap suaranya
  • Badan membulat
  • Tulang ekor rapat dan keras
  • Kaki dan sisik kering
  • Bulu tampak mengkilat
  • Jari kaki halus dan panjang
  • Saat bertarung, bagian lawan yang sering diserang yaitu di sekitar kepala dan leher

Ciri indukan ayam Bangkok betina unggul
  • Badan mirip batang pohon pinang
  • Kaki kering dengan jari kaki halus dan panjang
  • Tak ada riwayat terkena penyakit sejak menetas
  • Mata menjorok ke dalam
  • Mata tampak bersih
  • Tampak dari depan, bentuk kepala seperti kepala ular
  • Panjang tulang di bawah pangkal ekor sekitar 3-4 jari
  • Memiliki taji

Cara ternak ayam Bangkok untuk menghasilkan keturunan unggul harus juga disertai dengan perawatan dan pemeliharaan yang baik. Ayam Bangkok pejantan bisa dijadikan sebagai indukan sesudah satu kali ganti bulu atau sudah berumur 1 tahun 6 bulan. Untuk ayam Bangkok betina baru bisa terjadi setelah 3 kali bertelur. Semakin tambah umur ayam, semakin bagus kualitas keturunannya.

Cara mengawinkan ayam Bangkok
Ada dua cara perkawinan alami yang bisa dilakukan, yaitu cara kandang umbaran dan cara tembak dogdogan. Cara kandang umbaran dilakukan dengan menaruh ayam jantan dan betina dalam satu kandang. Biarkan mereka melakukan perkawinan dengan sendirinya. Peternak cukup memberi makan dan mengawasi tumbuh kembangnya.  Jika cara ini sulit terjadi perkawinan, bisa dilakukan cara kedua yaitu tembak dogdogan. Caranya, pegang ayam betina, nanti dengan sendirinya ayam jantan akan mendatangi si betina untuk melakukan perkawinan. Cara terakhir ini terbukti paling efektif dilaksanakan.


Seminggu setelah terjadinya perkawinan, ayam betina sudah bertelur. Telur-telur ini bisa dierami oleh induknya atau dengan mesin penetas. Untuk telur yang jumlahnya kurang dari 20 butir, cukup dierami oleh induknya. Dalam perkawinan ini dilarang menggunakan indukan yang masih satu keturunan karena bila tetap dilakukan akan menghasilkan keturunan dengan kualitas yang semakin menurun. Cara ternak ayam Bangkok untuk menghasilkan keturunan unggul ini sudah banyak dipraktekan di berbagai daerah. Hasilnya, keturunan ayam Bangkok berkualitas unggul.

Cara Membuat Kandang Kelinci

Berikut ini cara membuat kandang kelinci yang bisa mendongkrak produktivitas perkembangan dagingnya. Kandang harus dibuat senyaman mungkin bagi kehidupan hewan-hewan ternak. Ukuran kandang yang biasa diterapkan yaitu 60 cm x 50 cm x 40 cm untuk jenis-jenis kelinci berukuran sedang. Sedangkan, jenis-jenis kelinci berukuran besar, ukuran kandang menyesuaikan dengan ukuran tubuhnya. Biasanya 3 kali lipatnya dari ukuran kelinci supaya bisa selonjoran karena hewan ini sangat senang dengan perilaku seperti ini.

Kandang yang bisa mendongkrak tumbuh kembang kelinci harus memperhatikan konstruksinya dan sanitasinya. Kebersihan kandang harus tetap terjaga supaya kelinci-kelinci tetap sehat. Perhatikan bahan-bahan yang dipakai sebagai alas kandangnya. Alas kandang yang terbuat dari bambu dinilai lebih baik dibandingkan dengan alas kandang terbuat dari kawat ram. Perhatikan jarak bilah antar bambu, buat yang rapat, tapi kotoran kelinci bisa terbuang dengan mudah. Jika terpaksa memakai kawat ram, beri lapisan kardus atau Koran supaya kaki-kaki kelinci mudah mencengkeram kawat.
Cara membuat kandang kelinci
Bagian V dari kandang kelinci

Cara Membuat Kandang Ayam Kampung

Prinsip dasar cara membuat kandang ayam kampung berikut ini yaitu memberikan kenyamanan pada ayam-ayam yang dipelihara semaksimal mungkin. Kualitas kandang berpengaruh besar pada kuantitas dan kualitas hasil ayam-ayam yang dipelihara. Konstruksi kandang itu sendiri sangat beragam, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling modern. Bagi peternak, perhatikan betul jenis kandang yang akan dibuat dan kemampuan kapasitas jumlah ayam-ayam yang akan dipeliharanya. Jangan sampai membuat kandang berukuran besar, tapi tidak memiliki kemampuan memeliharanya.

Ayam kampung biasanya dipelihara dengan cara bebas berkeliaran di pekarangan rumah. Namun, hal itu hanya terjadi pada saat siang hari. Malamnya, harus dimasukkan ke dalam kandang. Terutama untuk anakan ayam atau day old chicken (DOC). Ada dua cara yang umum dipraktekkan oleh para peternak skala rumahan yaitu anakan ayam tetap diasuh oleh induknya dan anakan ayam yang dikandangkan secara intensif. Kali ini kita akan membahas anakan ayam yang dikandangkan secara intensif.
Cara membuat kandang ayam kampung
Kandang DOC
Cara membuat kandang ayam kampung
Desain kandang dibagi menjadi dua bagian. Yaitu bagian kandang yang terbuat dari papan dan satunya lagi sebagian terbuat dari ram kawat. Kandang yang terbuat dari papan dipakai anakan ayam sewaktu malam hari, sedangkan kandang yang terbuat dari ram kawat dipakai pada waktu siang hari.

Anak-anak ayam ini tidak pernah keluar dari kandang. Untuk memeindahkan anakan ayam dari kandang papan ke kandang ram kawat digunakan sekat pemisah yang terbuat dari tripleks. Sekat pemisah ini bisa dibuka dan ditutup dengan cara menarik sekat tersebut. Lubang ventilasi harus dibuat cukup supaya sirkulasi udara di dalam kandang tetap lancar.


Cara membuat kandang tipe ini sudah banyak diterapkan oleh peternak ayam kampung skala rumahan. Hasilnya, tingkat kematian anak ayam sangat sedikit dibandingkan dengan anakan ayam yang dibiarkan bebas berkeliaran bersama induknya. Anakan ayam hanya berada di dalam kandang selama kurang lebih 2 minggu saja. Peternak akan lebih mudah mengawasi anakan-anakan ayam di dalam kandang ini sehingga kebutuhan nutrisi pakan dan kesehatannya bisa tetap terjaga. Terkadang, peternak menambahkan lampu tempel bila suhu kandang masih terlampau rendah. Penempatannya di bagian sisi tengah dinding, diberi dudukan yang kuat dan cerobong asap mengarah keluar lubang ventilasi.