Beternak Domba

Beternak domba memang sedang banyak peminatnya. Tak hanya orang-orang desa saja yang berminat, para investor yang tinggal di kota-kota juga turut serta ambil bagian keuntungan dari ternak ruminansia ini. Pasalnya, keuntungan yang diperoleh memang menggiurkan dan bisa menjadi investasi dengan imbal hasil tinggi baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Beternak Domba
Kandang domba

Domba merupakan hewan ternak ruminansia (pemakan hijauan) yang dimasukkan ke dalam kelompok ruminansia kecil. Sama seperti halnya dengan kambing. Karena pakan utamanya adalah hijauan, makan yang harus dipikirkan terlebih dahulu yaitu tempat pemeliharaan, Tempat pemeliharaan yang tepat sebaiknya jauh dari pemukiman padat. Terutama bagi peternak yang akan memelihara domba dalam jumlah banyak.

Mengenal domba
Berdasarkan tujuan pemeliharaannya, dibedakan menjadi tiga, yaitu:

  1. Domba untuk tujuan breed khusus penghasil wool.
  2. Domba untuk tujuan pedaging.
  3. Domba untuk tujuan keduanya yaitu penghasil wool sekaligus pedaging.

Dalam prakteknya, tujuan beternak domba bisa tak jelas. Pasalnya, domba penghasil wool sering dikawinsilangkan untuk menghasilkan jenis domba pedaging yang baik. Domba penghasil wool, antara lain: Merino, Dorset, Suffolk dan Cheviot. Ciri fisik yang menonjol dari domba-domba ini yaitu berbadan gemuk. Ukurannya bisa 2-3 kali ukuran domba-domba jenis lokal. Domba-domba lokal, antara lain: domba periangan, domba garut dan domba ekor gemuk. Dari ketiga jenis domba lokal tersebut, domba ekor gemuk yang berukuran paling besar.

Domba berbeda dengan kambing. Domba memiliki warna putih sampai kelabu, bulu berambut keriting, sedikit lunak. Sedangkan kambing memiliki bulu dampak yang menempel pada badan dengan warna-warna kombinasi putih, coklat dan hitam. Pada kambing lebih menyukai dedaunan, sedangkan domba lebih suka rumput walaupun dua-duanya juga makan rumput dan dedaunan.

Bila Anda ingin memelihara domba, perlu diperhatikan 3 hal berikut ini:
  1. Ketersediaan bibit. Bibit domba impor jelas lebih mahal dengan bibit domba lokal.
  2. Kondisi iklim setempat. Perhatikan temperatur dan kelembaban udara setempat. Domba-domba impor butuh iklim yang sejuk. Bila suhu setempat terlalu tinggi, domba akan merana hidupnya.
  3. Permintaan pasar. Pilih jenis domba yang paling banyak disukai pasar. Di Indonesia, domba pedaging jelas banyak diminta oleh pasar ketimbang domba penghasil wool.
Pembuatan kandang domba
Ada tiga macam kandang yang perlu dibangun, yaitu kandang induk yang baru saja melahirkan, kandang penggemukan, dan kandang perkawinan. Kandang induk berisi anakan domba yang baru saja lahir. Nantinya, si induk akan mengasuh anaknya sampai nanti kelak siap disapih. Setelah anak domba disapih, bersihkan kandang dan digantikan dengan penghuni baru. Lakukan pergiliran ini supaya induk yang sedang menyusui tidak terganggu oleh domba-domba lainnya.

Kandang penggemukan dipakai untuk memelihara domba yang dibuat tersendiri. Satu kamar untuk satu ekor domba. Di kandang inilah domba pedaging atau domba wool dibesarkan hingga nantinya siap dijual. Domba-domba ini diberi makan, minum dan tidur. Dengan ruang terbatas ini, domba-domba akan terbatas ruang geraknya sehingga asupan makanannya hanya terkonsentrasi untuk tumbuh kembangnya saja. Domba-domba ini tak akan sempat berlarian atau berkelahi dengan teman-temannya.

Kandang yang ketiga yaitu kandang perkawinan. Kandang ini hanya untuk menyatukan domba pejantan dan betina yang sedang birahi. Hal ini bisa dilakukan bila peternak ingin mengawinkan domba-domba tersebut secara alami. Bila peternak ingin mengawinkan domba dengan metode kawin suntik, kandang perkawinan tidak usah dibuat.

Ketiga macam kandang tersebut harus memiliki persyaratan sebagai berikut: tersedia ventilasi yang cukup supaya sirkulasi udara lancar, lantai kandang tidak menempel pada tanah (rumah panggung), sanitasi kandang selalu terjaga. Jarak lantai kandang dengan tanah dibuat 50 cm. Tanah di bawah lantai kandang harus dibuat sedemikian rupa tetap kering. Caranya, disemen miring sehingga kotoran dan urin bisa digelontor ke satu saluran pembuangan kotoran. Lantai bersemen yang miring ini akan memudahkan pembersihan kotoran domba yang berupa padatan.

Bentuk kandang beternak domba
Untuk domba betina dewasa dibutuhkan luas lantai 1 meter persegi per ekor. Untuk anakan domba dibutuhkan 0,4 meter persegi per ekor. Untuk domba jantan dewasa dibutuhkan 3,4 meter persegi per ekor. Kandang dengan ukuran ini untuk sistem pemeliharaan intensif. Untuk kandang betina dewasa yang akan disatukan dalam satu kandang, batas jumlah maksimun sebanyak 60 ekor.

Buat kandang sesuai dengan ketersediaan anggaran. Kandang domba berbentuk kotak persegi yang sederhana sangat disarankan. Bahan-bahan untuk membuat kandang dipilih yang berbahan sederhana tapi kuat. Tiap kandang harus berisi tempat makan, tempat minum, kotak kecil untuk garam dapur untuk kebutuhan mineral bagi domba-domba, sirkulasi udara lancar.

Lebar kandang maksimal 12 meter karena bila terlalu lebar, akan mengakibatkan udara dalam kandang pengab dan sulit mengusir bau busuk kotoran. Untuk panjang kandang beternak domba boleh berapa saja. Tinggi kandang bagian depan minimal 5 meter, sedangkan tinggi kandang bagian belakang minimal 4,5 meter. Semakin tinggi kandang sebenarnya semakin baik, sayangnya biaya pembuatan juga semakin besar.