Showing posts with label Tips kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Tips kesehatan. Show all posts

Daun Sirsak Memulihkan Gangguan Penglihatan Akibat Katarak

Betapa pedih hati Eliana Margaretha, bukan nama sebenarnya, menyaksikan cucu kesayangan belajar membaca. Musababnya, ia tak bisa membantu sang cucu mengenali abjad di buku bacaan. "Huruf seperti k, h, b, d, i, dan l tampak sama," ujar Eliana. Bahkan, wajah cucunya pun hanya terlihat samar di mata wanita berusia 58 tahun itu. Nenek 2 cucu itu juga sulit menyaksikan tayangan televisi. Gambar di layar kaca itu kelihatan kabur. Matanya hanya mampu menangkap sosok orang sebagai benda putih.

Pandangan terbatas hanya beberapa meter. Matanya, terutama yang kanan, kerap gatal, perih, dan terasa mengganjal. Gangguan itu sampai menghambat aktivitasnya. Harap mafhum, meski sudah pensiun, ia aktif mengikuti arisan di kompleks perumahannya. Ibu 2 anak itu hanya bisa mengenali tetangganya dari suara. Ia pun kerap dituduh sombong lantaran enggan menegur tetangganya. "Padahal justru saya takut salah panggil," kata Eliana. Ia tidak memeriksakan diri ke rumahsakit lantaran takut mengetahui diagnosis dokter. Dari beberapa sumber yang ia baca, Eliana yakin ia menderita katarak.

Mata keruh
Menurut dr Gilbert WS Simanjuntak, SpM dari rumahsakit PGI Cikini, Jakarta Pusat, katarak adalah perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Lensa yang keruh menyebabkan cahaya sulit mencapai retina dan menghasilkan bayangan kabur pada retina. Efeknya penderita tidak bisa melihat objek dengan jelas. Jumlah dan bentuk kekeruhan pada setiap lensa mata bervariasi.

Penderita kadang tidak menyadari terserang katarak lantaran kekeruhan tidak di bagian tengah lensa mata. Penyakit itu terjadi secara perlahan-lahan sehingga penglihatan penderita terganggu secara berangsur. Menurut Gilbert, katarak tidak menular dari satu mata ke mata yang lain. Namun, katarak dapat terjadi di kedua mata dalam waktu bersamaan.

Gilbert menyatakan bahwa katarak bukan disebabkan pemakaian mata yang berlebihan. Kebanyakan kasus katarak terjadi karena proses degeneratif sel-sel saraf pelapis lensa mata. Menurunnya fungsi sel saraf seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Penderita katarak biasanya berusia 50 tahun ke atas. Namun, katarak dapat menyerang mata bayi karena ibu terinfeksi virus saat hamil muda.

Penanggulangan katarak hanya dapat diatasi melalui operasi. Namun, jika gejala katarak tidak mengganggu, penanganan sementara cukup dengan mengganti kacamata. Untuk mencegahnya, Gilbert menganjurkan perbaikan kualitas visual pasien. Antara lain: menggunakan pencahayaan yang lebih terang di rumah, menghentikan konsumsi rokok maupun alkohol, dan menggunakan kacamata pelindung dari radiasi ultraviolet jika keluar rumah.

Salah satu penyakit degeneratif pemicu katarak adalah diabetes mellitus. Kencing manis mengganggu pembuluh darah halus (mikro) sehingga pasokan nutrisi ke mata terhambat. Eliana termasuk penderita diabetes dengan kadar gula 400 mg/dl, jauh melebihi kadar gula normal 110-159 mg/dl.

Membaik
Jalan kesembuhan terbuka ketika ia mendengar acara di sebuah radio yang memperdengarkan pentas bincang bersama Ning Harmanto, herbalis di Koja, Jakarta Utara. Sehari berselang, ia mendatangi klinik Ning Harmanto. Ning memberikan daun sirsak Annona muricata dan ramuan herbal kombinasi yang mengandung pegagan Centella asiatica dan ashitaba (Angelica keiskei). Eliana mengonsumsi daun sirsak dan herbal lain dua kali sehari, pada pagi dan sore hari. Dua hari pascakonsumsi, ia justru mual dan pusing. Namun, berikutnya ia merasakan tubuhnya lebih segar. "Penglihatan menjadi lebih terang," ujarnya.

Selain teratur mengonsumsi daun sirsak, Eliana juga menerima terapi akupunktur dari Ning. Tujuannya memperlancar aliran darah. Dua bulan pascakonsumsi, Eliana mampu membedakan huruf dan mengajari cucunya membaca. Berikutnya, ia mulai mengenali wajah orang di sekitarnya. Namun, masih ada selaput yang membayang di matanya sehingga Eliana tetap rajin mengonsumsi teh sirsak agar sembuh total.

Belum ada riset senyawa yang bisa membuat anggota famili Annonaceae itu mengatasi gangguan mata. Namun, daun sirsak mampu menurunkan kadar gula darah, salah satu pemicu katarak. Penelitian Febbyola S. Moniaga dan rekan dari bagian Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, membuktikan daun sirsak ampuh menurunkan kadar gula darah tikus wistar yang telah diinduksi senyawa peningkat kadar gula darah. Hasil itu menunjukkan efektivitas daun dua kali lebih baik ketimbang insulin buatan yang beredar di pasaran.

Ning menuturkan, daun sirsak memiliki senyawa antioksidan tinggi, lebih tingg dibanding teh hijau. Senyawa antioksidan itu mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Itu sejalan dengan hasil penelitian Eka Purwatresna dari Departemen Biokimia, Institut Pertanian Bogor. Eka Purwatresna membuktikan bahwa ekstrak daun sirsak mengandung flavonoid, alkaloid, dan tanin. Zat-zat itu menghambat enzim alfa-glukosidase hingga 89%. Alfa-glukosidase termasuk enzim yang memecah karbohidrat menjadi glukosa di usus halus.

Selain daun sirsak, kulit manggis juga terkenal memiliki antioksidan tinggi. Riset Dr Ir Raffi Paramawati dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Serpong, Kotamadya Tangerang Selatan, Provinsi Banten, membuktikan kandungan antioksidan kulit manggis 66,7 kali wortel dan 8,3 kali jeruk. Nilai oxygen radical absorbance capacity (ORAC) xanthone atau senyawa aktif dalam kulit manggis yang berperan sebagai antioksidan mencapai 17.000-20.000.

Herbal lain yang meningkatkann kualitas penglihatan, antara lain: biji buah keben dan takokak. Pemakaiannya hanya dengan meneteskan langsung ke mata. Belum ada riset senyawa yang bisa membuat anggota famili Lecythidaceae itu mengatasi gangguan mata. Yang diketahui biji keben mengandung saponin sebesar 14%.

Menurut dr Hanny M Kartosen SpM, spesialis mata di RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, pemakaian herbal untuk memperbaiki lensa mata, memerlukan pengujian lanjut. "Mata merupakan organ penting yang bila rusak sulit diperbaiki lagi," kata Hanny. Untuk memperbaiki kondisi mata, ia menyarankan pasien mengonsumsi sayuran dan buah kaya vitamin A seperti wortel dan pepaya.

Sumber: Trubus 536-Juli 2014/XLV hal. 108

Ubi Jalar ungu Menjinakkan Kolesterol, dan Mempertahankan Fungsi Hati

Setahun terakhir, Wicaksono Widodo kerap merasakan sensasi berat di tengkuk. Rasa berat itu kerap menjalar ke leher dan kepala belakang sehingga ia merasa pusing. Sensasi itu muncul terutama ketika ia beraktivitas berat. Maklum, ia harus menangani tugas lapangan sekaligus membereskan pencatatan. Tugas itu menuntut Wicaksono mengendarai motor di tengah hari yang terik, membawa tas berisi dokumen dan laptop yang cukup berat.

Wicaksono belum pernah memeriksakan diri ke dokter maupun laboratorium klinik. Pembicaraan dengan rekan, kerabat, dan famili serta penelusuran di dunia maya, ia berkesimpulan mengidap kolesterol tinggi. Dalam sehari, Wicaksono menghabiskan minimal sebungkus rokok. Sudah begitu, ayah 2 anak itu gemar menyantap makanan cepat saji dan kuliner berbahan jeroan. Ia jugaa menyukai minuman bersoda.

Kolesterol baik
Menurut dr Yayan Sri Biyantoro, spesialis penyakit degeneratif dan imunologi di Surabaya, Jawa Timur, tubuh memerlukan kolesterol untuk melindungi sel dari kerusakan dan memproduksi hormon tertentu. "Saking pentingnya, organ hati mampu menyusun kolesterol sendiri kalau tidak mendapat asupan kolesterol dari makanan," kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya itu. Tubuh memerlukan asupan kolesterol densitas tinggi alias high density lipoprotein (HDL).

"HDL melindungi organ penting dan melancarkan proses metabolisme," tutur pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan itu. Masalahnya, makanan modern memborbardir tubuh dengan kolesterol. Sebagian besar justru berupa kolesterol densitas rendah alias low density lipoprotein (LDL) yang bersifat merusak sel. LDL bertanggungjawab terhadap pengentalan darah, penyumbatan pembuluh darah, sampai tekanan darah tinggi. Makanan sumber HDL, antara lain: berbagai produk alga, ikan laut, kacang-kacangan, dan beberapa jenis buah seperti anggur atau ubi jalar ungu.

Dr dr I Made Jawi MKes dan Ketut Budiasa dari Universitas Udayana, Denpasar, Bali. Jawi meneliti pengaruh air perasan ubijalar ungu terhadap angka kolesterol total, trigliserida, dan antioksidan total dalam darah kelinci. Ia menggunakan 20 kelinci betina dewasa berumur 3-4 bulan berbobot 1,6-1,7 kg. Jawi membagi kelinci menjadi 2 kelompok percobaan, setiap kelompok berisi 10 kelinci.

Semua kelinci mengonsumsi makanan tinggi kolesterol selama 90 hari. Makanan itu, antara lain: mengandung 4% lemak, 19% protein, dan 12% air. Ia juga menambahkan sebutir kuning telur per kelinci per hari. Kelompok pertama hanya diberi makanan tinggi kolesterol. Untuk kelompok kedua, Jawi menambahkan 3 ml air perasan ubijalar ungu per kelinci per hari ke dalam makanan. Periset kelahiran 57 tahun lalu itu membuat air perasan ubijalar ungu dengan memblender 1 kg umbi mentah tanpa kulit dengan seliter air lalu memisahkan ampasnya. Air itu ia didihkan lalu setelah dingin diberikan kepada hewan uji.

Sebelum dan setelah perlakuan, Jawi mengukur bobot tubuh, kadar kolesterol total, trigliserida, HDL, LDL, antioksidan total, serta angka serum glutamic oaxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT). Parameter-parameter itu, ia ukur dengan darah yang ia ambil dari pembuluh balik. Setelah perlakuan, kedua kelompok hewan uji mengalami kenaikan bobot, tetapi kenaikan kelompok kedua lebih kecil. Sementara tolok ukur lain menunjukkan perbedaan jauh, di mana kondisi kelompok kedua secara umum lebih baik.

Fenolik
Air perasan ubijalar ungu yang Jawi gunakan memiliki kandungan antosianin 146 mg per ml. Menurut Jawi, keberadaan antosianin di saluran cerna menghambat penyerapan kolesterol. "Jika berada dalam darah, antosianin menghambat pembentukan kolesterol di hati," uangkap Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas Udayana itu. Pada waktu sama, antosianin meningkatkan kadar HDL darah. Artinya, penurunan angka kolesterol total terjadi karena berkurangnya LDL dan pertambahan HDL. Hal sebaliknya terjadi di kelompok pertama, yang tidak mendapat air perasan ubijalar ungu.

Kondisi kolesterol tinggi yang dialami kelinci percobaan di kelompok pertama memicu peningkatan kadar malondialdehid (MDA), SGOT, dan SGPT darah. Secara singkat, ketiga tolok ukur itu menggambarkan kerusakan hati. Semakin tinggi angka, hati semakin rusak. "Kolesterol tinggi memicu pembentukan oksidan yang merusak sel," ungkap Jawi. Itu tidak terjadi di kelompok kedua. Musababnya, antosianin memiliki struktur fenolik yang kaya atom hidrogen. Atom-atom itu yang menjadi "peluru" peredam oksidan.

Sudah begitu, antosianin dalam ubijalar ungu bersifat hepatoprotektif. "Antosianin mencegah sel-sel hati mengalami stres oksidatif," tutur Jawi. Stres oksidatif terjadi ketika sel mengalami penurunan fungsi akibat kerusakan molekul penyusun. Ibarat mesin yang skrupnya terlepas satu per satu, sel yang mengalami stres oksidatif  bakal rusak. Jika banyak sel rusak, maka fungsi organ pun terganggu. Sebagai organ penawar berbagai racun, termasuk radikal bebas, hati paling rentan kerusakan akibat stres oksidatif. Itulah peran antosianin mencegah kerusakan hati sebelum terjadi.

Dalam percobaan, Jawi memberikan 3 ml air perasan per kelinci per hari. Dengan bobot umbi 1 kg dan volume air 1 liter, maka 3 ml air perasan setara 3 gram umbi. Jika diterapkan untuk manusia berbobot 70 kg, dosis itu setara 43 gram ubijalar ungu menurunkan kolesterol sekaligus melindungi hati dari kerusakan akibat stres oksidatif.

Toh, Jawi tidak menganjurkan konsumsi ubijalar ungu untuk mengobati gangguan fungsi hati. "Ubijalar ungu sekedar makanan fungsional, artinya mencegah terjadinya penyakit," ujar doktor Kedokteran Biomedik alumnus Universitas Udayana itu. Valentina Indrajati, herbalis dan praktikus pengobatan holistik di Bogor, Jawa Barat, menganjurkan konsumsi ubi jalur ungu untuk mendukung fungsi fisiologis tubuh. Jika fungsi tubuh optimal, penyakit pun menyingkir jauh.

Sumber: Trubus

Rumput Laut Bulung Boni Bikin Awet Muda

Ini rutinitas Astriani Aziza, mahasiswi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat. Setiap pagi, setelah mandi, ia mengoleskan calir atau lotion untuk melindungi kulitnya dari paparan sinar matahari. Pada malam hari, sebelum rebah ke peraduan, ia mengoleskan calir pelembab. Perawatan rutin itu membuat kulit Aziza mulus dan kencang.

Aziza hanya satu dari jutaan perempuan di dunia yang berusaha mempertahankan kecantikan. Harap mafhum, tampil cantik merupakan obsesi kaum hawa di seluruh dunia. Untuk meraih kecantikan itu tidak gratis. Setiap bulan, Aziza merogoh kocek hingga Rp 500 ribu untuk produk kecantikan, terutama perawatan kulit. "Saya membeli 3 produk agar kulit tetap cantik," katanya. Kesibukan di kampus menjadikan kulitnya terpapar matahari setiap hari.

Tabir surya
Kulit adalah organ tubuh manusia. Luas permukaan kulit manusia dewasa mencapai 2 meter persegi. Fungsi utamanya, melindungin organ peting, pembuluh darah, otot, dan tulang dari udara luar. Harap mafhum, udara membawa spora cendawan, mikrob, atau virus yang melayang-layang mencari mangsa. Terdiri atas 3 lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis. Kulit juga berfungsi untuk mempertahankan suhu tubuh. Ketika gerah, aliran darah lebih cepat dan pori-pori kulit membuka untuk membuang kelebihan panas. Saat dingin, pori-pori menutup untuk mempertahankan panas tubuh.

Di kulit luar juga terdapat lapisan rambut yang terhubung dengan syaraf untuk mengindera kondisi luar tubuh seperti sentuhan, suhu dan kelembapan, sinar ultraviolet (UV) yang dapat merusak sel-sel tubuh.

Untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan dini kulit perlu asupan antioksidan dari luar tubuh. Bahan antioksidan tersedia melimpah di alam: dalam buah, daun, bunga, dan akar tumbuhan. Tumbuhan yang sering dipakai sebagai sumber antioksidan, antara lain: teh hijau, buah anggur, ubi jalar ungu, atau rumput laut. Di Bali, konsumsi rumput laut jenis bulung boni (Coulerpa spp) sudah menjadi kebiasaan masyarakat.

Kelompok alga hijau itu menjadi kudapan di Pulau Dewata secara turun temurun. Tradisi itu menarik perhatian Wiraguna sehingga ia meriset kandungan zat aktifnya. Wiraguna lantas meneliti khasiat ekstrak bulung boni sebagai produk antioksidan alternatif. Ia menemukan bahwa bulung boni mengandung karotenoid, vitamin A, vitamin C, vitamin E, polifenol, asam amino, dan mineral. "Kandungan bulung boni sangat beragam," ujar ayah satu anak itu.

Penemuan Wiraguna sejalan dengan riset Julyasih dari Universitas Udayana pada 2011, yang menemukan kandungan 9 jenis karotenoid, antara lain: neoxanthin, astaxanthin, klorofil B, dan betakaroten. Dari penelitian Wiraguna, pemberian gel ekstrak bulung boni 0,2% dan 0,4% pada tikus wistar berefek sama dengan gel astaxantin 0,02%. Dosis gel ekstrak bulung boni yang optimal dari penelitian itu sebesar 0,2%. Ekstrak dengan dosis itu memberikan hasil maksimal melalui peningkatan ekspresi kolagen dermis, penurunan kadar MMP-1 dermis, dan penurunan ekspresi 8-OHdG dermis.

Riset itu juga memperlihatkan vitamin A pada bulung boni menangkal oksigen radikal dan menetralkan lipid peroksidase yang memicu kerusakan kulit. "Efeknya menunda bahkan memperbaiki gejala klinis penuaan dini kulit yang terjadi," kata Wiraguna.

Astaxantin
Radiasi ultraviolet menimbulkan reaksi akut seperti terbakar surya (sunburn), imunosupresi atau penurunan kekebalan tubuh, atau stres oksidatif. Sementara paparan sinar matahari kronis dapat berakibat penuaan dini alias photoaging dan kanker kulit. Proses penuaan terjadi akibat akumulasi perubahan patologis sel dan jaringan seiring waktu. Efeknya adalah kemampuan jaringan untuk mengganti atau memperbaiki diri dari kerusakan semakin berkurang. "Akibatnya tubuh tidak dapat memperbaiki kerusakan secara alami," kata Wiraguna. Itu membuka peluang bagi produsen kosmetik untuk menawarkan produk pelindung kulit.

Berbagai produk tabir surya hadir untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV pun membanjiri pasaran. "Banyak yang mengandung astaxantin," kata Wiraguna. Astaxantin merupakan antioksidan dengan kekuatan 50-100 kali vitamin E. Selain astaxantin, produk tabir surya biasanya mengandung bahan kimia titanium oksida (TiO2) dan seng oksida (ZnO). Antioksidan dalam tabir surya memiliki dua lapisan pelindung. Lapisan pertama melindungi secara pasif dengan menyerap lalu memantulkan sinar UV, sedangkan lapisan kedua melindungi secara aktif melalui peningkatan cadangan antioksidan.

"Peningkatan kemampuan itu adalah meredam radikal bebas yang berasal dari sinar UV," ujar alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Udayana itu. Wiraguna menuturkan, masyarakat perlu menggunakan tabir surya untuk melindungi  kulit dari efek buruk paparan sinar UV. "Sifat pemakaian produk tabir surya di kulit hanya bertahan sementara, sehingga produk itu perlu diulang pemakaiannya," katanya. Padahal harga produk tabir surya tidak murah. Sebagai gambaran produk pelindung sinar UV kualitas bagus mencapai Rp 150 ribu untuk masa pakai selama sebulan.

Menurut Prof Dr dr J Alex Pangkahila MSc SpAnd FSS AIFO, pakar seksologi di Denpasar, Bali, produk tabir surya hanya mampu mengurangi pembentukan radikal bebas sebesar 55%. Itu sebabnya guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Udayana itu menjelaskan penambahan topikal antioksidan dalam produk tabir surya merupakan cara untuk meningkatkan perlindungan kulit terhadap paparan sinar UV. Salah satunya menambahkan ekstrak bulung boni.

Manfaat bulung boni sebagai sumber antioksidan untuk mencegah penuaan dini baru sebatas uji pada hewan percobaan. "Uji klinisnya akan segera dilakukan," kata wiraguna. Penelitian yang perlu dilakukan menurut suami Ir Ni Made Wiratni itu adalah mengukur efektivitas bulung boni dalam menghambat tanda-tanda penuaan dini kulit lain seperti penurunan kelembaban kulit dan peningkatan pigmentasi. Hal itu agar bulun boni dapat menjadi produk antipenuaan kulit pada masa depan.

Sejatinya penduduk negara tropis seperti Indonesia memerlukan pelindung sinar UV. "Penuaan dini kulit menjadi masalah masyarakat di daerah tropis karena sinar matahari ada sepanjang musim," kata Alex. Selain menggunakan produk tabir surya, perlindungan fisik seperti pakaian tertutup, payung, turut berperan mengurangi paparan sinar matahari.

Sumber: Trubus 535-Juni 2014/XLV hal. 94

Bulan Suci Tetap Wangi Berkat Daun Mint

Anisa Rahma, bukan nama sebenarnya, merasa minder menghadapi nasabah ketika bulan puasa tiba. Pegawai bank swasta itu khawatir mulutnya mengeluarkan bau tak sedap. Meski sudah menggosok gigi saat sahur, Anisa tetap merasakan aroma tak sedap keluar dari mulut. "Apalagi saat siang hari," ujarnya. Padahal, menurut Lucy Hendriany, pekebun organik di Bandung Provinsi Jawa Barat, ada cara enak mengatas masalah itu.

Lucy meminum teh bercampur daun mint saat sahur. Ia memetik 2 lembar daun mint segar dan mengiris kecil, lalu menambahkan saat menyeduh teh. "Konsumsi teh mint setiap hari membantu mengurangi keluhan bau mulut," ujarnya. Lucy menyukai sensasi harum daun anggota famili Labiate itu. Itulah sebabnya ia mengonsumsi teh daun mint setiap hari.

Atasi halitosis
Bau mulut salah satu masalah kaum Muslim saat berpuasa. Menurut drg Felicia Paramita, dokter di Rumahsakit Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, puasa menyebabkan mulut kering sehingga terjadi perubahan pada kuman dalam mulut. Bau mulut atau dalam bahasa kedokteran biasa disebut halitosis, terjadi ketika saluran pencernaan dan rongga mulut kering. Pasalnya, aktivitas mengunyah makanan terhenti saat puasa, sehingga produksi air liur pun turun. 

Mulut kering menyuburkan pertumbuhan bakteri anaerob. Bakteri itulah yang kemudian membuat bau mulut. "Itu sebabnya masalah bau mulut muncul kala Ramadhan," ujar alumnus Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia itu. Konsumsi daun mint menjaga mulut tetap lembab dan merangsang produksi air liur. Penelitian Roza Haghgoo dan rekan dari jurusan kesehatan gigi, Universitas Shahed, Teheran, Iran, membuktikan mint ampuh mencegah bau mulut.

Roza meneliti 84 wanita berusia 14-18 tahun yang menderita gangguan bau mulut. Ia membagi pasien dalam dua kelompok. Kelompok pertama berkumur 15-20 ml obat kumur yang mengandung 1% ekstrak mint. Sebagai kontrol kelompok kedua berkumur selama 30 detik dan tidak diperbolehkan makan 30 menit setelahnya. Hasilnya, penderita halitosis yang berkumur dengan ekstrak mintt berkurang hingga 53%.

Penelitian Para Sujana dan rekan dari Jurusan Bioteknologi, Sri Venkateswara University, Tirupathi, India, menunjukkan kandungan menthol dalam mint bersifat antibakteri yang mampu melawan bakteri, di antaranya Bacillus subtilis, Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Proteus vulgaris.

Hidangan berbuka
Selain bau mulut, masalah lain yang kerap terjadi saat berpuasa adalah rasa mual, perut kembung, sering bersendawa, dan perih di ulu hati. Anisa juga kerap mengalaminya. Saat berbuka, mual semakin hebat. Alhasil ia hanya dapat makan sedikit. Menurut Dr Mangestuti Agil, di RSUD dr Soetomo, itu adalah gejala sakit mag atau gastritis. Dalam lambung terdapat asam lambung yang berfungsi untuk mencerna makanan dan membunuh bakteri.

Asam lambung diproduksi setiap saat, sedangkan makanan hanya bertahan 4 jam di dalam lambung sebelum berlanjut ke usus. Saat makanan habis, asam lambung berbalik "mencerna" dan mengiritasi dinding lambung. Kondisi itu yang menyebabkan rasa perih dan mual di ulu hati. Konsumsi buah kurma mencegah gangguan mag itu sebagaimana hasil riset Ebtesam Abdullah Saleh dan rekan dari Otoritas Kesehatan Nasional, Doha, Qatar.

Ia membuktikan konsumsi kurma ketika berbuka mengurangi gangguan mag. Kurma mengandung zat gula tinggi mudah cerna sehingga mampu menyediakan energi bagi sel-sel tubuh secara cepat. Dengan begitu kondisi tubuh yang lemas karena puasa cepat kembali segar. Pantas selama Ramadhan, kurma banyak tersedia di pasar modern hingga tradisional di tanah air. Buah kurma (Phoenix dactylifera) terbukti kaya nutrisi seperti karbohidrat, protein, dan vitamin esensial. Dalam setiap 100 gram kurma kering terkandung vitamin A 50 IU, tiamin 0,09 mg, riboflavin 0,1 mg dan niasin 2,2 mg.

Zat-zat gizi itu berfungsi membantu melepaskan energi, menjaga kulit dan saraf agar tetap sehat serta penting untuk fungsi jantung, Riboflavin dan niasin membantu melepaskan energi dari makanan, sementara tiamin membantu melepaskan energi dari karbohidrat. Selain itu, kurma mengandung antosianin, fenol, sterol, karoten, prosianidin, dan flavonoid yang merupakan sumber antioksidan.

Riset itu jelas berita baik untuk penggemar kurma di tanahair, khususnya umat Muslim. Mereka terbiasa berbuka puasa dengan kurma terutama selama Ramadan. Ajaran islam memang sudah menganjurkan konsumsi kurma untuk berbuka puasa sejak 14 abad silam. Para ahli gizi membuktikan mengonsumsi kurma ibarat mengonsumsi energi "cepat saji".

Penahan lapar
Selain sebagai hidangan berbuka, kurma juga baik dikonsumsi saat sahur. Menurut Dr David Conning, direktur jenderal Yayasan Nutrisi Inggris, tubuh menyerap segelas air yang mengandung glukosa dalam 20-30 menit. Namun, gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45-60 menit. Pantas, orang yang makan banyak kurma pada waktu sahur lebih segar dan tahan lapar.

Sering kali sahur diisi oleh makanan seadanya, sedangkan saat berbuka ingin mengonsumsi daging. Buah dan sayuran justru kerap terlupakan. Pola itu mengakibatkan gangguan gerakan usus yang berujung pada sembelit dan diare. Kandungan serat dalam kurma berfungsi memperlancar gerakan usus yang secara alami bisa mempermudah buang air besar.

Kurma juga mengandung mineral penting seperti magnesium, potasium, dan kalsium yang diperlukan tubuh. Berbagai literatur menyebutkan kurma juga berfaedah sebagai antimikrob, antiradang, pelindung lambung, pelindung hati, dan pelindung ginjal. Kurma bahkan mencegah kerusakan sel akibat mikrob. Ingin sehat dengan cara enak saat puasa. Makan saja kurma?

Sumber: Trubus 536-Juli 2014/XLV hal. 96

Menikmati Kreasi Olahan Sarang Walet

Keinginan Nur Alifah merasakan olahan sarang walet terwujud sudah pada 2012. Ketika itu, ia menemani suami menghadiri pembukaan kedai yang menjual minuman berbahan sarang walet. Di sana, Nur mencicipi teh tarik sarang walet yang disediakan tuan rumah. "Rasanya enak," kata Nur mengenang. Sejak saat itu, dua kali dalam sebulan Nur rutin mengonsumsi teh tarik sarang walet. Ia tertarik mengonsumsi teh itu karena sarang walet terkenal berkhasiat bagi kesehatan. Nur memilih teh karena ia gemar meminum seduhan daun Camelia sinensis.

"Setelah mengonsumsi teh tarik sarang walet, badan menjadi terasa bugar dan tidak mudah lelah," kata warga Weleri, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah itu. Penangkar buah di Yogyakarta, Ir Wiwik Wijayahadi dan rekan pun menyempatkan diri mampir ke kedai kopi sarang walet setelah mengunjungi mitra bisnis di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Sebagai pencinta biji tanaman anggota famili Rubiaceae, Wiwik memesan kopi susu sarang walet. "Rasanya enak, saya suka," kata penggemar tanaman buah itu.

Terjangkau
Olahan sarang walet yang Nur dan Wiwik konsumsi itu hasil kreasi konsultan walet Asia Tenggara, Drs Arif Budiman. Arief berhasrat memasyarakatkan sarang walet ke seluruh khalayak ramai. Selama ini, sarang walet hanya menjadi sajia kalangan menengah ke atas. Harap mafhum harga sarang walet relatif tinggi. Rp 10-14 juta per kg. Lazimnya sarang walet dibuat menjasi sup.

Selain itu, alasan lain Arief mengolah sarang walet adalah "Untuk menyiasati harga walet yang anjlok," kata ayah 4 putra itu. Sejak Agustus 2011 hingga kini, harga sarang walet turun menjadi Rp 5-7 juta per kg. Jatuhnya harga karena kebijakan Cina yang menghentikan impor sarang walet. Cina konsumen sarang walet terbesar di dunia. Isu tentang bahaya kandungan nitrit tinggi di sarang walet merebak di negeri tirai bambu itu.

Terhambatnya bisnis sarang walet karena ditemukan kadar nitrit di sarang yang di atas ambang Food and Drug Adimistration (FDA) Amerika Serikat, yakni 200 ppm. Pihak Cina menentukan standar batas nitrit maksimum 30 ppm.

Kreasi olahan
Hadirnya minuman olahan sarang walet bisa memotivasi peternak walet agar bangkit. Arief mengatakan, sarang baru panen mengandung nitrit. Melalui proses pencucian, kadar nitrit turun dan aman dikonsumsi. Arief memang belum mengukur kadar nitrit sarang walet yang ia gunakan. Meskipun begitu, Arief menjamin sarang walet yang ia olah aman dikonsumsi. Apalagi kedai kopi sarang walet sudah mendapat Sertifikat Produk Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Artinya produk minuman serbuk walet kreasi Arief aman dikonsumsi. Ketika permintaan kian banyak, "Terbuka kemungkinan kami menerima pasokan dari peternak lain nantinya," ujar alumnus Universitas Muhammadiyah Surakarta itu.

Tidak mudah membuat aneka olahan liur walet. Ariel bereksperimen membuat olahan sarang walet sejak 2006. Semula ia menguji coba kopi, teh, dan es buah walet ke tetangga sekitar rumah. Dengan cara itu, ia mengetahui resep mana yang banyak disukai. Bahkan, untuk resep kopi, Arief mengundang kawannya yang ahli kopi. "Kawan saya yang ahli kopi itu menyukai kopi walet racikan saya'" kata Arief. Setelah dirasa resep olahan walet itu diterima pasar, Ariel mulai menjualnya. Ia menggunakan ruangan di depan rumah berukuran 6 m x 12m untuk kios olahan waletnya.

Saat itu, rata-rata ia menjual 20-50 gelas dengan harga Rp 10-15 ribu/gelas. Dari hari ke hari konsumen semakin banyak. Akhirnya pada 2013 Arief membuat kedai kopi berukuran 6 m x 15 m berjarak 2 km dari lokasi semula. Tempat itu bisa menampung 75 orang. Selain tempat lebih besar, olahan walet pun lebih beragam. Menu tambahan itu, antara lain: kopi susu, kopi tarik, kopi hitam, dan teh susu yang diberandol Rp 15-30 ribu per porsi.

Khasiat
"Menu favorit yaitu teh tarik karena disukai semua umur dan golongan," kata Arief. Dalam sehari, ia rata-rata menjual 200 gelas. Konsumen berasal dari Kendal, Semarang, dan Yogyakarta. Meskipun harganya terjangkau, Arief menjamin khasiat sarang walet tetap terasa. "Konsumen mengonsumsi minuman sarang walet karena khasiatnya," kata Arief.

Ia menggunakan sarang walet berkualitas sedang sebagai bahan baku olahan. Cirinya, antara lain: berbentuk sudut, berwarna putih, serta bersih dari kotoran dan bulu. Sarang walet berasal dari dari rumah walet milik Arief yang tersebar di 4 lokasi yaitu Kapuas, Buntok, Karengpangi, dan Weleri. Tiga tempat pertama berlokasi di Provinsi Kalimantan Tengah. Yang terakhir berlokasi di Kabupaten Kendal, hanya berjarak 2 km dari kedai kopi. "Itulah salah satu alasan olahan sarang walet saya berharga terjangkau," kata Arief.

Sebelum digunakan sarang walet hasil panen dicuci dan dikeringanginkan di suhu ruang selama 6-7 jam. Setelah itu Arief memblender sarang walet agar menjadi serbuk lalu dimasukkan ke oven selama 20 menit. "Pemanasan bertujuan mematikan bakteri," katanya. Setelah dingin serbuk sarang walet disimpan dalam kemasan berbahan aluminum foil.

Peneliti di Balai Besar Pascapanen Pertanian, Sri Usmiati SPt MSI mengatakan pengeringan sarang walet dan dibentuk tepung salah satu cara agar khasiat sarang walet tidak hilang. Sebab jika diolah bersamaan saat menggarang biji kopi sarang walet bisa rusak. Musababnya sebagian besar sarang walet tersusun atas protein yang rentan rusak jika diolah pada suhu tinggi.

Pengembangan pasar
Dalam bentuk serbuk, sarang walet mudah diolah menjadi berbagai menu minuman. Tiap olahan sarang walet memiliki kandungan berbeda. Petugas membuat minuman tinggal memasukkan racikan menu yang dipesan pelanggan. Arief juga menggunakan kopi dan teh kualitas prima sehingga olahan nikmat dan berkhasiat.

Melihat animo masyarakat yang begitu besar dengan kehadiran minuman sarang walet itu, Arief berencana membuka cabang di kota lain. "Daerah yang berminat antara lain: Batam, Jakarta, dan Yogyakarta," kata mantan wartawan di koran harian terbesar di Jawa Tengah dan Jawa Timur itu. Ia juga berencana membuka kedai kopi sarang walet di Ho Chi Min, Vietnam, dan Shanghai.

Menurut konsultan walet di Kelapagading, Jakarta Utara, Harry K Nugroho MBA, produk sarang walet seperti kopi dan teh merupakan cara lain mengonsumsi sarang walet. "Harga sarang walet yang turun memungkinkan untuk dibuat produk seperti itu," kata Harry. Yang terpenting masyarakat mesti mengetahui khasiat sarang walet. Harry juga melayani konsumen yang membeli sarang walet untuk dijadikan olahan. "Kebanyakan mereka mengambil sarang walet yang patah karena harga lebih murah," ucap praktikus dari Eka Walet Center itu.

Sumber: Trubus 535-Juni 2014/XLV hal. 132

Makasar Cegah Hipertensi

Roswiem Ruslan tetap tenang ketika mengetahui tekanan darahnya naik hingga 160 mmHg. Alih-alih membeli obat, Roswiem justru menuju halaman rumah. Ia memetik 8-10 buah makasar, menggerus buah hitam itu, lalu menelannya dengan bantuan air putih. Ia mengonsumsi buah anggota famili Simaroubaceae itu sekali sehari usai makan. Tiga bulan berselang, tekanan darah Roswiem kembali normal di kisaran 110-120 mmHg.

Menurut ahli penyakit dalam dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumahsakit Cipto Mangunkusumo, Prof Rully MA Roesli MD PhD, seseorang disebut hipertensi bila tekanan darah di atas 140/85 mmHg. Tekanan darah normal berkisar 120/70 mmHg. Setiap kenaikan tekanan darah 20 mmHg/10 mmHg meningkatkan risiko komplikasi serangan jantung dan stroke sampai 2 kali lipat.

Lebih efektif
Menurut Rully Roesli, pemicu hipertensi beragam. Sebut saja kegemukan, kurang olahraga, stres, konsumsi alkohol, atau konsumsi garam berlebih. Roswiem memang kerap mengonsumsi ikan asin. Ikan awetan itu menjadi menu harian pria berusia 70 tahun itu. Padahal, "Garam termasuk bahan pangan yang harus dikurangi untuk menghindari hipertensi," kata Rully.

Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran itu menyarankan menjaga pola makan seimbang, rajin olahraga, dan mengurangi tingkat stres untuk menghindari hipertensi. Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Rully menyarankan memilih olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, berlari santai, dan berenang. lakukan selama 30-45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu untuk menjaga tubuh tetap sehat dan segar.

Kebiasaan Roswiem mengonsumsi buah makasar untuk menurunkan tensi mengilhami istrinya, Dr Anna Roswiem, MS, untuk melakukan penelitian. Dosen Departemen Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB itu menggunakan buah makasar hasil tanaman sang suami. Ia mengekstrak 50 gram buah makasar matang sempurna berwarna hitam untuk penelitiannya. Anna menggunakan 16 tikus jantan sprague dawley berbobot 200-300 gram sebagai hewan uji. Ia membagi tikus menjadi 4 kelompok. Kelompok pertama diberi akuades sebagai kontrol negatif. Kelompok kedua sebagai kontrol positif diberi obat sintetis penurun tekanan darah (obat X), sementara kelompok 3 dan 4 mengonsumsi fraksi air dan heksana buah makasar.

Semua kelompok tikus mengidap hipertensi setelah Anna menyuntikkan adrenalin 1,2 mikrogram per kg bobot badan tikus. Anna menginjeksi kelompok 2 dengan obat X, berbahan aktif zat penurun tekanan darah yang kerap diresepkan dokter kepada para pasien. Anna menginjeksi 0,0714 mg per kg bobot fraksi air buah makasar ke kelompok 3. Sementara kelompok 4 mengonsumsi fraksi heksana buah makasar sebanyak 0,0714 mg per kg bobot badan tikus.

Hasilnya menggembirakan. Ekstrak buah makasar menurunkan tekanan darah sistolik, atau angka saat fase darah sedang dipompa jantung. Fraksi air buah makasar menurunkan 72,75 mmHg (34,4%) tekanan darah sistolik, dari 211,5 mmHg menjadi 138,75 mmHg. Penurunan itu tertinggi dibanding perlakuan lain. Efek perlakuan terlihat 20 menit sejak injeksi. Fraksi air menurunkan tekanan darah 20 menit lebih cepat dibanding obat X yang menurunkan tekanan darah bertahap tetapi stabil.

Beracun
Buuah belur, nama lain buah makasar, tumbuh tegak setinggi 0,3-3 m. Batang berwarna abu-abu kehijauan. Daun memanjang, sekitar 5-10 cm dan lebar 2-4 cm. Bagian ujung agak meruncing, tepi bergerigi, dan berwarna hijau. Buah berwarna hijau keluar dari pinggiran batang daun. Ketika matang, warna buah berubah hitam. Bentuknya oval, rata-rata berdiameter 7 mm. Bila kering, buah akan keriput seperti biji pepaya kering. Buah itu yang efektif menyembuhkan hipertensi.

Penelitian Lan Zhang dan rekan dari Biology of Plants Disease and Insect Pests, Institute of Plant Protection, Chinese Academy of Agricultural Sciences, Beijing, Cina, menyebutkan buah makasar mengandung senyawa aktif berkhasiat obat, seperti brusatol, brusamarin, brusealin, asam stearinal, dan brusenol. Diduga, senyawa-senyawa itu saling bahu-membahu menangkal hipertensi.

Menurut Kazuaki Yamada dari Laboratorium of Bioorganic Chemistry, Fakultas Pertanian, Hokkaido University, Jepang, selain hipertensi, khasiat buah makasar, antara lain: menurunkan demam, menyembuhkan pendarahan, dan menyembuhkan malaria. Namun, buah itu juga mengandung zat glikosida kosamin yang beracun. Menurut Anna, konsumsi lebih dari 10 buah menyebabkan mual, muntah, dan keracunan. Anak-anak dan wanita hamil dilarang menelan Brucea javanica sekalipun dalam jumlah kecil. "Wanita hamil berpotensi mengalami keguguran, sementara anak-anak bisa mual dan muntah," kata Anna.

Hipertensi tergolong penyakit degeneratif yang kerap diderita orang berusia lebih dari 50 tahun. Sebabnya, tingkat kelenturan pembuluh darah semakin berkurang. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia sangat tinggi yaitu 25,8% dari total penduduk dewasa. Artinya 1 dari 4 orang dewasa di Indonesia menderita hipertensi.

Sumber: Trubus 535-Juni 2014/XLV hal. 114

Khasiat Daun Sirsak, Si Penghancur Kanker Hati

Olahraga pada pagi hari amat menyenangkan bagi Peter Saptenno karena bisa bergerak bebas. Namun, pagi itu, usai olahraga, ia justru merasakan derita. Sepulang berolahraga, perutnya terasa melilit. "Beda dengan lapar, rasanya perut seperti dipelintir dari dalam," kata Peter. Ia mengatasinya dengan berbaring. Sayang, alih-alih reda, rasa sakitnya justru semakin bertambah.

Pada pukul 22.00, Peter menyerah. Pihak keluarga memboyongnya ke rumahsakit lantaran rintihan kesakitan yang tak kunjung reda. Malam itu rohaniawan di Gereja Baptis Indonesia, Semarang, Jawa Tengah, itu hanya menjalani pencitraan USG. "Saya menolak opname karena bau rumahsakit membuat seluruh tubuh terasa sakit," kata Peter. Untuk melengkapi pemeriksaan, esoknya ia kembali ke rumahsakit. Tujuannya menjalani pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT-scan).

Beragam fungsi
Citra pemindaian kedua alat itu menjadi bekalnya berkonsultasi dengan dokter spesialis kanker. Saat memeriksa citra USG dan CT-Scan, sang paramedis terkejut, lalu menggelengkan kepala. Seonggok daging ganas setebal 10 cm dengan diameter 7-8 cm bercokol di organ hati Peter. "Bapak mengidap kanker hati stadium lanjut, tetapi punya stamina hebat. Biasanya kanker lever setebal 2 cm saja membuat si penderitanya terkapar," tutur Peter menirukan ucapan sang dokter. Tanpa tindakan medis, dokter menyatakan waktu Peter hanya tersisa setahun.

Pernyataan dokter membuat ayah 3 anak itu bagaikan tersambar petir pada siang bolong. Maklum, ia peduli kebugaran menghindari minuman keras, rokok, atau obat-obatan. Ia bahkan aktif berolahraga tenis dan lari. Menurut Dr dr Hardhi Pranata SpS MARS, dokter spesialis di Rumahsakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta, penyebab kerusakan hati beragam. Mulai dari faktor keturunan, pola konsumsi, infeksi virus, hingga gaya hidup.

Lever alias organ hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh. Fungsinya beragam, mulai dari menetralkan racun, menyusun protein, memproduksi empedu untuk mencerna lemak atau kolesterol, sampai membuang sampah melalui usus besar. Masih ada fungsi mengatur pembekuan darah dengan memproduksi keping darah, menyusun protein kode untuk mengaktifkan proses-proses tertentu dalam tubuh, hingga menyimpan cadangan kelebihan gula.

Hati juga menjadi "pabrik" sel darah merah. Saat umurnya lebih dari 120 hari, sel-sel darah merah itu dibongkar kembali di hati. Kandungan bilirubin dan hemoglobin untuk menyusun sel darah merah baru. Segudang fungsi itu dijalankan dalam organ berbobot hanya 1,3-1,7 kg dalam tubuh manusia dewasa yang berbobot 70 kg itu. Efeknya gangguan hati seremeh apa pun berefek ke seluruh tubuh.

Cara mutakhir
Seandainya Peter tanggap, gejala gangguan hati sejatinya tampak lebih dari 10 tahun silam. Saat itu, seorang rekan mengatakan kalau putih mata Peter tampak kekuningan. Namun, ia abai karena tidak merasakan keluhan apa pun. Menurut dr Hardhi Pranata, aktivitas tinggi dan kurang istirahat menjadikan hati bekerja lebih keras untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Jika itu terjadi dalam waktu lama, hati bakal rusak. Kondisi itulah yang dialami Peter.

Spesialis kanker mendiagnosis Peter mengidap kanker hati stadium 4 dan merekomendasikan ia menjalani pengobatan dengan metode terbaru. Metode itu berjuluk TACE (Transcatheter arterial chemo embolization). Cara itu menghentikan pasokan darah ke dan dari jaringan kanker sehingga jaringan itu melemah. Selanjutnya jaringan itu diberi obat kemo dosis tinggi sampai akhirnya kanker mati. "Cara itu diklaim lebih cepat dan lebih manjur menyembuhkan kanker," kata Hardhi. Peter menolak pengobatan itu lantaran tidak sanggup menanggung biaya TACE. Ia lantas meminta pendapat kedua kepada dokter yang menjadi langganan keluarga.

Sang dokter merekomendasikan Peter menemui dr Paulus Wahyudi Halim MedChir, dokter penganjur herbal di Serpong, Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Ditemani sang istri, ia lantas terbang ke Jakarta dan langsung menuju Serpong. Melihat kondisi kanker yang diidap Peter, Paulus pun tidak berani menjanjikan kesembuhan. "Mari berusaha dan berdoa bersama," tutur Paulus. Dokter alumnus Universitas Degil Studi Padova, Italia, itu lantas meresepkan ramuan herbal dengan kandungan utama daun sirsak untuk Peter.

Riset ilmiah
Menurut Paulus, daun sirsak (Anonna muricata) mampu menembus jaringan kanker. Sejatinya, terapi di tempat Paulus terbilang sangat merepotkan. Peter mesti jauh-jauh menempuh jarak Semarang-Jakarta dengan pesawat. Sudah begitu, ia harus berangkat pada Sabtu agar mendapat waktu untuk berkonsultasi pada Senin. Efeknya, ia harus menginap 2 malam. Lantaran kesulitan berjalan, ia mesti meminta bantuan awak maskapai untuk menyediakan kursi roda ketika naik-turun pesawat.

Sudah begitu, Paulus memberikan 9 jenis kapsul dan 2 jamu yang mesti ia minum 4 kali sehari. "Setiap hari saya minum 36 kapsul," kata Peter. Ketelatenan dan kesungguhan Peter terbayar pada pekan kedua. Suatu pagi, ia mampu bangkit sendiri dari tempat tidur. Sebelumnya, sekadar beranjak duduk dari posisi berbaring pun ia harus dibantu. Sebulan berselang, ia mampu berjalan tanpa dipapah. Dalam kunjungan berikutnya ke tampat Paulus, ia tidak lagi memerlukan kursi roda untuk masuk keluar pesawat.

Dalam kunjungan berikutnya, Paulus pun takjub melihat kemajuan Peter. "Dia memperoleh mujizat," ungkap dokter kelahiran Padang, Sumatera Barat, itu.

Sumber: Trubus 535-Juni 2014/XLV hal. 110

Air Kelapa Atasi Hepatitis

Rasa mual, lemas, dan sakit di bagian perut sebelah kanan mengawali derita Daniel Isanto. Semula, Daniel menduga itu hanya sakit masuk angin saja. Untuk mengatasi itu, ia mengonsumsi obat yang dijual di warung. Meski mengonsumsi obat antimasuk angin, gejala itu tidak kunjung sirna sampai dua pekan. Pehobi bonsai itu pun memeriksakan diri ke dokter perusahaan di tempatnya bekerja.

Dokter mendiagnosis Daniel mengalami masalah pencernaan dan memberikan obat untuk 3 hari. Sayang, rasa mual dan sakit di bagian perut tetap bercokol sampai obat habis dikonsumsi. Anggota staf bagian keuangan di perusahaan itu pun kembali memeriksakan diri ke dokter yang sama. Kali ini dokter mendiagnosis Daniel mengidap penyakit kuning dan memberikan obat. Lantaran tak kunjung sembuh sampai sepekan, akhirnya sang dokter merujuk Daniel ke rumahsakit di Kudus, Jawa Tengah.

Hepatitis B
Dokter di rumahsakit menganjurkan Daniel memeriksakan darahnya di laboratorium. Hasilnya, kadar Serum Glutamic Piruvic Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) mencapai angka ribuan. "Saya lupa berapa tepatnya," kata Daniel. Kadar SGPT dan SGOT normal masing-masing 21-72 UL dan 14-50 UL. Selain itu, kadar HBv Ag Dna menunjukkan angka 7.964. Normalnya, berada di angka nol. Kadar SGPT, SGOT, dan HBv Ag Dna yang tinggi itu indikator adanya kerusakan hati.

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium itu, dokter mendiagnosis Daniel terkena hepatitis B. Dalam jurnal kedokteran dan farmasi, ahli hati dari Divisi Hepatologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof dr H Nurul Akbar SpPD KGEH, mengungkapkan hepatitis B merupakan penyakit infeksi virus yang menyerang hati. 

Virus hepatitis B masuk ke hati melalui darah atau cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi seperti kasus human imuno-deficiency virus (HIV).

Menurut Nurul Akbar, hepatitis menyebar dengan dua cara: vertikal dan horizontal. Penularan vertikal dari ibu kepada anak. Sementara penularan horizontal, antara lain: pada transfusi darah dan pemakaian alat suntik yang tidak steril.

Pemicu
Daniel tak menyangka  sama sekali bakal mengidap penyakit akibat virus itu. Apalagi pada 1989 itu hepatitis B tergolong penyakit "baru" di tanahair. "Saya sangat terpukul dengan hasil diagnosis dokter itu," kata pria kelahiran kudus itu. Menurut dokter yang memeriksa, kebiasaan Daniel mengonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang salah satu faktor pemicu hepatitis.

Akibat hepatitis B, Daniel mesti menjalani rawat inap di rumahsakit. Dokter memberikan obat seperti intron A dan imreg. Intron berupa obat suntik yang diberikan dua hari sekali, sedangkan imreg seperti suplemen. Satu setengah bulan di rumahsakit kondisi Daniel tidak menunjukkan perubahan berarti. "Saya tidak terbiasa mengonsumsi obat-obatan. Apalagi setelah mengonsumsi intron A, saya kerap merasa pusing, lemas, dan mual," tutur pria berumur 46 tahun itu.

Atas seizin dokter, Daniel keluar dari rumahsakit dan melakukan rawat jalan. Dokter membekali Daniel intron A dan obat lainnya meskipun ia tidak menyukainya.

Aktivitas Daniel saat itu hanya berbaring di kasur. Rasa bosan dan tidak bisa beraktivitas normal membulatkan tekad Daniel menghentikan penggunaan intron A. Ia pun kembali bekerja. Namun, cobaan masih menghadang. Di tempat kerja ia merasa "dikucilkan". Musababnya peralatan makan seperti piring, sendok, dan gelas diberi tanda khusus.

Artinya benda bertanda itu hanya Daniel yang menggunakan, sedangkan karyawan lain tidak boleh memakainya. "Mungkin mereka takut tertular penyakit yang saya derita saat itu," kata warga Kaliwungu, Kudus, itu. Meski diperlakukan seperti itu tak membuat Daniel patah semangat. Ia berusaha mencari pengobatan alternatif untuk mengatasi penyakitnya. Daniel pun teringat pada air kelapa hijau (Cocos nucifera).

Sewaktu pesta minum-minuman beralkohol dulu, ada teman yang mabuk hingga muntah darah. Daniel pun mencarikan air kelapa hijau dan memberikannya kepada si teman. Berangsur-angsur keadaan teman yang mabuk membaik. Lalu saat anjing kesayangan keracunan makanan hingga muntah berwarna kuning, Daniel pun memberikan klangenannya itu air kelapa hijau. Hewan sahabat manusia itu pun terhindar dari kematian.

Dua kejadian itu membulatkan tekad Daniel mengonsumsi air kelapa hijau. Ia yakin air kelapa hijau berfungsi sebagai penetralisir racun dalam tubuh. Daniel lalu membuat "ramuan" air kelapa hijau. Sebuah kelapa hijau dipotong bagian atasnya sampai tampak air kelapa. Selanjutnya, ia memasukkan 3 iris kunyit seruas jari dan garam secukupnya ke dalam air kelapa lalu ditutup kembali dengan potongan bagian kelapa tadi. Selanjutnya kelapa itu dibakar sampai air kelapa mendidih.

Menyebar
Selain hangat, Daniel menenggak ramuan itu. "Mengonsumsi air kelapa hijau dicampur es juga nikmat," kata Daniel. Itu meminum ramuan itu dua hari sekali pada pagi dan malam. Selang 3 pekan ia merasakan kondisinya membaik. "Saya tidak merasa pusing dan mual lagi. Selain itu badan terasa lebih sehat," ujar Daniel. Tiga bulan kemudian ia memeriksakan diri ke dokter.

Hasil pemeriksaan menunjukkan indikator kerusakan hati-SGPT, SGOT, dan HBv Ag Dna-menurun mendekati angka normal. Sayang, Daniel lupa angka pasti. Kini ia hanya mengonsumsi air kelapa saat tubuh terasa letih. Pemeriksaan pada Februari 2014 menunjukkan SGPT, SGOT, dan HBv Ag Dna normal. Artinya, Daniel kembali sehat.

Sampai saat ini belum ada riset ilmiah yang menunjukkan peran air kelapa hijau menundukkan virus. Menurut herbalis di Sidoarjo, Jawa Timur, Ahmad Zain, air kelapa hijau yang dididihkan berefek antibiotik dan detoksifikasi. Sementara hasil riset Hartono dan rekan dari Fakultas Kedokteran UNS, Surakarta, Jawa Tengah, menunjukkan rimpang kunyit berkhasiat hepatprotektor. Rimpang kunyit mengandung senyawa aktif kurkumin yang mengandung hati.

Khasiat Bawang Putih Sebagai Penghambat Pembentukan Kanker Usus

Sejak ribuan tahun silam, bawang putih tak sekedar penyedap alami dalam masakan. "Bawang putih memberikan aroma dan rasa tertentu dalam masakan," ujar Prof Dr C Hanny Wijaya dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor. Itulah sebabnya, perannya dalam masakan tak tergantikan. 

Mungkin karena itu pula bawang putih menjadi bumbu wajib di hampir semua jenis masakan di tanah air. Allium sativum itu juga berkhasiat herbal untuk mengatasi berbagai penyakit. Itu berkat kandungan senyawa aktif alisin dalam umbi bawang putih. LD Lawson dalam jurnal "Phytomedicines of Erupe: Chemistry and Biological Activity" menyebutkan, setiap gram bawang putih mengandung 2.500-4.500 mikrogram alisin. Bobot satu siung bawang putih 2-4 gram.

Kanker usus
Dalam dunia kesehatan, masyarakat mengenal scorodon (sebutan bawang putih di Yunani kuno yang berarti mawar bau) sebagai salah satu herbal penurun kadar kolesterol, tekanan darah, dan antibiotik alami. Menurut ahli nutrisi di Jakarta, dr Danny Kasim, bawang putih bersifat antikolesterol karena memiliki zat antipenggumpal darah.

Namun, manfaat umbi tanaman anggota famili Liliaceae itu tak sebatas itu. Shunso Hatono, Arnie Jimenez, dan Michael J Wargovich, peneliti di Departemen Gastrointestinal Onkologi, The University of Texa Houston, Texas, Amerika Serikat, membuktikan taisan alias bawang putih dapat menurunkan kerusakan usus dan menghambat pembentukan tumor usus. Peneliti lain, Hiromichi Sumiyoshi, dari departemen dan universitas yang sama juga mengungkapkan bawang putih mencegah kanker usus besar.

Dr Aru Wisaksono Sudoyo SpPD, KHOM, FCAP, FINASIM dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menuturkan faktor dominan pemicu munculnya kanker kolorektal adalah gaya hidup tak sehat seperti konsumsi makanan lemak tinggi, terutama dari bahan makanan hewani.

Menurut dr Oetjoeng Handajanto, sekitar 50% timbulnya kanker akibat lingkungan serta gaya hidup tidak sehat seperti jarang berolahraga, merokok, gemar konsumsi daging, dan kurang serat. Pilihan makanan secara langsung mempengaruhi perkembangan kanker usus besar. Contohnya konsumsi makanan tinggi lemak yang memerlukan asam empedu untuk memprosesnya. Semakin banyak konsumsi lemak dan lambatnya perjalanan makanan karena kurang konsumsi serat menyebabkan asam empedu terlalu lama kontak dengan usus besar. Hasilnya, "Terjadi iritasi pada dinding kolon yang dapat berkembang menjadi kanker," kata Aru.

Dr Yu-Yan Yeh, ahli nutrisi dari Penn State University, Kalifornia, menyebutkan bawang putih mengandung beberapa kelompok senyawa sulfur, antara lain: S-alil sistein (SAS), S-etil sistein (SES), S-propil sistein (SPS), dan dialil sulfida (DAS). SAS itulah yang berperan menghambat kanker usus besar sebagaimana riset Shunso dan rekan. Mereka memperoleh SAS berkemurnian di atas 98% dari perusahaan Farmasi Wakunaga, Hiroshima, Jepang.

Dalam semua percobaan, mereka melarutkan SAS dalam air suling lalu memberikan secara oral kepada hewan percobaan. Dosis pemberian 5 ml/kg bobot tubuh. Shunso menggunakan hewan uji tikus fischer jantan berumur 6 pekan berbobot 116-135 gram. Untuk mengetahui efek kemopreventif Shuso membuat hewan uji menderita kerusakan usus besar dengan menyuntikkan karsinogen dimethylhydrazine (DMH).

Para periset itu melarutkan DMH dalam 0,1% EDTA (ethylene diamine tetraacetic), pH 6,8, lalu menyuntikkan ke tikus. Dosis larutan DMH 25 mg/kg bobot tubuh sepekan sekali selama 2 pekan. Untuk menguji efek kemopreventif, Shunso membagi satwa percobaan dalam 2 waktu berbeda. Pada masa inisiasi, yakni sepekan sebelum penyuntikkan DMH, tikus mengonsumsi pakan yang mengandung SAS.

Shunso membagi tikus menjadi 3 kelompok pada masa inisiasi. Untuk tikus kelompok pertama mengonsumsi 0,125 gram pakan mengandung SAS; kelompok kedua, 0,25 gram pakan mengandung SAS per kg bobot tubuh. Itu setara 40% dan 80% dosis toleransi maksimum (DTM). Kelompok ketiga adalah kontrol.

Sementara pada masa perkembangan, periset menyuntikkan DMH terlebih dahulu pada hewan percobaan. Kemudian, mereka membagi secara acak menjadi 3 kelompok. Dua pekan setelah penyuntikkan DMH terakhir, tikus mengonsumsi pakan mengandung SAS (dosis sama dengan pengujian pada saat inisiasi) selama 4 pekan. Sementara tikus kontrol hanya mengonsumsi pakan AIN-76A. Semua tikus dimatikan 6 pekan setelah penyuntikan DMH terakhir.

Tingkatkan GST
Hasil riset mengungkap SAS mujarab menekan penyimpangan aberrant crypt foci-prekursor kanker usus besar secara signifikan pada masa inisiasi. Pemberian pakan mengandung SAS 0,25 mg menurunkan penyimpangan aberrant crypt foci (ACF) sebesar 55%. Namun, pemberian SAS tidak berpengaruh pada penyimpangan ACF selama masa perkembangan.

Pemberian SAS meningkatkan aktivitas glutathione S-transferase (GST) pada mukosa usus besar hingga 68%. GST merupakan enzim yang membantu proses detoksifikasi karsinogen atau zat pemicu kanker. Sementara mukosa di saluran pencernaan merupakan lapisan pertama yang kontak dengan xenobiotik-zat asing yang masuk dalam tubuh manusia, seperti obat-obatan, insektisida, zat kimia tambahan pada makanan (pemanis, pewarna, pengawet, dan zat karsinogen lainnya).

Kapasitas sel mukosa mendetoksifikasi xenobiotik sangat penting untuk perlindungan terhadap karsinogenesis yang dapat menyebabkan kanker kolon. Artinya, jika ingin terbebas kanker kolon yang mematikan, konsumsilah secara rutin umbi bawang putih. Senyawa sulfur S-alil sistein yang terkandung dalam umbi bawang putih mujarab mencegah kanker kolon.

Sumber : Trubus 535-Juni 2014/XLV hal.98

Si Pahit Lawan Sakit Manis (Diabetes mellitus)

Pahit jangan segera dimuntahkan, manis jangan segera ditelan. Biji mahoni yang berwarna krem kecoklatan itu memang luar biasa pahit. Namun, dibalik rasa pahit, tersimpan bermacam manfaat, antara lain: sebagai obat diabetes mellitus. Margaret Jong membuktikan bahwa pahit mahoni mujarab menurunkan kadar gula darah. Margaret merasa mudah lelah dan letih ketika memasuki usia 65 tahun. Semula ia menganggap biasa saja. Namun, ketika kebiasaan berurine meningkat, perasaan was-was mulai melanda.

"Kalau malam hari, minimal 3 kali saya bolak balik ke kamar mandi," kenangnya. Kekhawatiran itu gejala diabetes mellitus pun menyeruak. Maklum, orangtua Margaret juga menderita penyakit yang sudah dikenal sejak 1552 itu. Benar saja, pemeriksaan darah di laboratorium menunjukkan kadar gula dalam darah kondisi puasa mencapai angka 200-an mg/dl. Padahal, kadar glukosa normal hanya 120 mg/dl. Itu tanda diabetes menyerang.

Tak berpantang
Untuk mengatasi diabetes mellitus, Margaret rutin senam dan jalan kaki pada pagi hari. Sayang, nenek 7 cucu itu enggak berpantang makanan. Asupan karbohidrat seperti nasi tetap seperti porsi semula. Ia pun senang menyeruput sirop dan teh manis untuk minuman sehari-hari. Padahal, "Diet karbohidrat dan makanan yang mengandung gula serta olahraga kunci penting dalam mengontrol kadar gula penderita diabetes," kata kepala Poliklinik Obat Tradisional Rumahsakit Umum Dokter Soetomo di Surabaya, Jawa Timur, dr Arijanto Jonosewojo SpPD.

Herbalis di Bogor, Jawa Barat, Valentina Indrajati, berpendapat sama. Makanya, minuman ringan dan mengandung gula terlarang untuk penderita. Penderita sebaiknya mengurangi asupan karbohidrat. Misal, porsi nasi jadi sepertiga takaran biasa. Atau sumbernya diganti, kalau semula nasi, bisa diganti menjadi kentang hitam atau pisang kapok rebus.

Pada Maret 2013 Margaret mulai mengonsumsi 2 kapsul ekstrak biji mahoni 2 kali sehari, yaitu setelah sarapan dan makan malam. Selain biji mahoni, kapsul itu juga mengandung bahan lain seperti brotowali, sambiloto, mengkudu, dan temulawak. Dua herbal tambahan pertama juga berasa pahit. Setelah mengonsumsi kapsul ekstrak biji mahoni selama 6 bulan hingga Agustus 2013, kondisi tubuh perempuan itu membaik. "Tubuh saya lebih segar dan tidak mudah mengantuk lagi," katanya. 

Hasil pemeriksaan darah secara berkala menunjukkan kadar glukosa terus turun. "Awalnya turun 169 mg/dl lalu turun menjadi 140 mg/dl," kata Margaret. Setelah 6 bulan berlalu, kadar gula dalam darah penggemar masakan oriental itu berada di kisaran 110-120 mg/dl. Padahal, sama seperti dahulu ia tidak berpantang makanan. Tubuh yang semula mudah letih dan lesu pun terasa bugar.

Bukti ilmiah
Khasiat biji mahoni (Swietenia macrophylla) untuk mengobati diabetes itu terbukti secara ilmiah. Itu hasil riset peneliti Tinny Endang H dan rekan dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Mereka menguji biji mahoni secara praklinis pada tikus pengidap diabetes mellitus. Periset itu memberikan 20 mg per kg bobot tubuh Multiple Low Dose-Streptozotocin (MLD-STZ) untuk memicu diabetes pada satwa percobaan. Periset membagi tikus-tikus itu menjadi 5 grup masing-masing terdiri atas 5 ekor.

Untuk mengatasi penyakit itu, mereka memberikan air destilasi pada kelompok 1 dan 2. Adapun kelompok 3 hingga 5 mengonsumsi larutan serbuk biji kering mahoni berdosis 100 mg, 250 mg, dan 400 mg per kg bobot tubuh. Setelah 7 hari perlakuan, Tinny Endang menghitung kadar glukosa darah hewan sampel itu. Hasil riset menunjukkan, biji mahoni mampu menurunkan glukosa darah. Penurunan glukosa darah terbesar pada tikus yang mengonsumsi dosis 250 mg, yakni 81%.

Bandingkan dengan dosis 400 mg, penurunan kadar gula darah 73% dan 100 mg (55%). Selain itu terjadi peningkatan kadar insulin sebesar 78,38%; 275,68% dan 145,95% pada perlakuan 3 hingga 5. Hasil riset juga menunjukkan adanya perbaikan kerusakan jaringan pankreas sehingga dapat disimpulkan biji mahoni obat mujarab diabetes. Itu lantaran kandungan swietenine dalam biji mahoni.

Hasil riset Saikat Dewanjee dan rekan dari Departemen Farmasi, Jadavpur University, Kolkata, India, menunjukkan senyawa tetranortriterpenoid itu berefek hipoglikemik atau menurunkan kadar gula darah pada percobaan tiku diabetes tipe 2. Pemberian swietenine berdosis 25 mg dan 50 mg per kg bobot tubuh selama 5 hari mengurangi tingkat glukosa sebanyak 47,34 mg/dl dan 55,85 mg/dl.

Angka kematian akibat diabetes mencapai 3,2 juta orang. Badan kesehatan dunia memprediksi penderita diabetes menjadi 366 juta pada 2030. Masyarakat memang sudah lama mengenal biji mahoni sebagai obat tradisional untuk mengatasi darah tinggi maupun malaria. Kini biji tanaman kerabat duku itu terbukti berkhasiat sebagai antidiabetes mellitus.

Sumber: Trubus

Anggur Musuh Stroke

Buah anggur berasa enak? Semua sepakat. Reputasi buah Vitis vinifera itu sudah tersohor sejak zaman nabi-nabi. Beberapa ayat kitab suci agama besar menyebutkan anggur untuk menggambarkan kenikmatan atau kemuliaan. Tak terhitung makanan minuman, sampai produk toiletris dan sanitasi menambahkan sari buah maupun perisa anggur untuk memikat pembeli. Bahkan, awetan anggur kering berupa kismis menjadi penghias makanan kelas atas.

Tidak semua bagian buah anggur enak dikonsumsi. Kebanyakan orang menyukai citarasa legit daging dan air buah anggur, tetapi menghindari kulit dan bijinya. Maklum, rasa kulit dan biji anggur sepat dan pahit. Itulah sebabnya banyak penikmat buah membuang biji-biji itu ketika menikmati buah anggur. Kulit dan biji pun menjadi ampas dalam proses pengolahan. Padahal, ampas yang sepat dan pahit itu berkhasiat obat. Itu dibuktikan oleh riset  Zanella Yolanda Lie dan rekan dari Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Uji fungsi gerak
Zanella menguji khasiat kulit dan biji buah anggur merah terhadap tikus penderita stroke iskemik. Menurut dokter spesialis saraf di Rumahsakit Angkatan Darat Gatot Subroto, dr Hardhi Pranata SpS MARS, stroke iskemik terjadi ketika aliran darah menuju otak tersumbat. Biang kerok sumbatan itu, antara lain penumpukan lemak alias aterosklerosis atau pembekuan darah. Akibatnya penderita mengalami gangguan motorik seperti sulit bicara, pusing tak tertahankan, linglung, susah melihat, dan lumpuh.

Mereka menggunakan hewan uji 25 tikus wistar jantan berumur 8-10 pekan dengan bobot rata-rata 150 gram. Ia mengeringkan kulit dan biji anggur merah, menggiling hingga menjadi serbuk, lantas merendam serbuk kulit dan biji masing-masing 100 gram dalam larutan 80% etanol dan 20% air selama 24 jam. Cairan kental itu, ia uapkan dalam oven bersuhu 60 derajat Celcius selama 15 menit. Hasilnya, ekstrak berbentuk cairan atau serbuk. Selanjutnya, perempuan berusia 21 tahun itu menambahkan 18% ekstrak dengan 99% air.

Zanella membagi hewan uji menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri atas 5 ekor. Kelompok pertama sebagai kontrol negatif yakni tikus sehat tanpa pemberian ekstrak Kelompok kedua, kontrol positif: tikus dibuat stroke tanpa tanpa pemberian ekstrak. Sementara tikus di kelompok 3-5 dibuat stroke lalu diberi ekstrak kulit dan biji anggur. Pemberian ekstrak masing-masing sebanyak 50 mg, 100 mg, dan 200 mg per kg bobot tubuh.

Ia lantas membuat hewan uji menjadi stroke menggunakan metode Unilateral Carotid Artery Occlusion. Ia membeli arteri karotis eksterna dan interna, mengikat selama 45 menit, lalu membuka dan menjahit kembali. Cara itu menghambat pasokan darah sehingga sebagian sel otak mati. Akibatnya terjadi gangguan fungsi motorik. Untuk mengukur fungsi gerak tikus, Zanella menggunakan uji Ladder Rung Walking Test. Caranya, tikus diletakkan pada silinder besi yang disusun secara teratur dengan jarak tertentu sepanjang 1 m. Bila terpeleset, tandanya terjadi gangguan fungsi gerak.

Zanella memberikan ekstrak kulit dan biji anggur secara oral setiap hari selama 2 pekan. Setelah itu ia kembali menguji fungsi gerak. Jika ada selisih nilai antara sebelum dan sesudah pemberian ekstrak, berarti ada perbaikan. "Semakin besar selisih, semakin banyak perbaikan," kata Zanella. Hasilnya, kelompok ketiga menunjukkan perbaikan fungsi gerak paling optimal. Kelompok itu mengonsumsi 50 mg per kg berat badan ekstrak kulit dan biji anggur. Selisih skor kelompok 3 yakni 0,12 jauh diatas kontrol positif yang tidak mengonsumsi ekstrak, yakni 0,001.

Resveratrol
Menurut Zanella, biji dan kulit anggur kaya resveratrol, bahan yang tergolong dalam kelompok polifenol. "Resveratrol berperan mempercepat regenerasi sel saraf otak," katanya. Menurut Ana Romero Perez dan rekan dari Fakultas Farmasi, Universiitas Barcelna, Spanyol, kandungan resveratrol dalam ekstrak kulit anggur mencapai 24,06 mikrogram/mililiter. Sementar pada ekstrak biji anggur sebanyak 0,98 mikrogram/mililiter.

Menurut ketua sub unit Laoratorium Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Malang, Jawa Timur, Agus Heri Santoso STP MSi, warna kulit anggur secara tidak langsung menunjukkan kadar polifenol. Semakin pekat kulit, semakin tinggi kandungan polifenol. "Polifenol bersifat antioksidan," ujarnya. Sementara rasa pahit biji anggur lantaran kandungan sapogenin, tetapi jumlahnya minim.

Agus menuturkan sebagian orang membuang kulit anggur sebab khawatir akan bahaya pestisida yang menempel. Padahal mengatasinya mudah: rendam anggur ke dalam air yang sudah dibubuhi garam, lalu bilas dengan air mengalir. Jika kurang suka dengan rasa kulit dan biji anggur, konsumen bisa membuatnya menjadi jus. Namun, proses pembuatan jus buahh kadang merusak sebagian kandungan gizinya. Untuk mencegahnya, celupkan anggur ke dalam air hangat selama beberapa detik. Dengan demikian, seluruh khasiat buah anggur dapat dipetik maksimal.

Sumber: Trubus-534 Mei 2014/XLV hal. 54 

Khasiat Susu Kambing Atasi Mag, Diabetes Mellitus, Stroke, Dll

Kehilangan anak kesayangan, tangis Mariani Nainggolan tak kunjung usai. Ibu 3 anak itu seakan tak percaya anaknya yang bugar pulang ke haribaan-Nya terlalu cepat. Sang putra berpenampilan bugar dan aktif. Kepergian putranya membuat Nainggolan sangat terguncang. Perasaan perempuan kelahiran Samosir, Sumatra Utara, itu kalut sehingga ia nyaris kehilangan semangat hidup. Tanpa ia sadari, produksi asam dalam lambungnya melonjak tak terkendali.

Ia pernah merasakan nyeri hebat di ulu hati. Saking sakitnya, perempuan 78 tahun itu tidak mampu bangkit dari peraduan. Sang menantu, Norma Manurung segera melarikan Nainggolan ke rumahsakit di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Dokter meresepkan pereda asam lambung dan mengizinkannya pulang. Namun, perasaan kalut akibat kehilangan anak kembali mereda. Akhirnya, ia kembali ambruk dan menjalani perawatan selama 5 hari di rumahsakit.
Kambing Etawa penghasil susu terbaik

Pikiran
Kondisi Nainggolan seolah membuktikan pepatah Cina kuno yang menyatakan bahwa penyakit berasal dari pikiran. Menurut dr Fetty Amalita Madjid, dokter dan praktikus pengobatan holistik di Cibubur, Jakarta Timur, pemicu utama penyakit degeneratif (penyakit akibat gangguan fungsi organ) adalah pikiran. Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Jakarta itu, stres akibat pikiran kacau memicu gangguan di locus minorus alias organ paling lemah. Setiap orang mempunyai locus minorus resistentiae berbeda. 

Dalam kasus Nainggolan, organ terlemahnya adalah sistem pencernaan, terutama lambung. Menurut dr Prapti Utami, dokter dan herbalis di Klinik Evergreen, Bintaro, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, stres memicu peningkatan produksi hormon adrenalin. Hormon itu memicu peningkatan aliran darah ke otak, meningkatkan tekanan darah, dan memicu produksi asam lambung. Efeknya seseorang menjadi sulit tidur. Produksi asam lambung sejatinya menyebabka rasa lapar.

"Itu sebabnya salah satu bentuk pelampiasan stres adalah makan banyak," kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu. Namun, bagi beberapa orang, produksi asam lambung justru menyebabkan rasa mual dan malas makan. Itulah yang terjadi pada Nainggolan. Dalam sistem pencernaan, asam itu akan membantu melumat bahan makanan, melarutkan beberapa jenis nutrisi, sekaligus membunuh mikrob berbahaya yang terbawa masuk lewat saluran cerna.

Asam lambung alias asam klorida tergolong asam kuat. "Jika lambung kosong terlalu lama, asam itu menggerus dinding lambung sehingga menyebabkan luka dan peradangan," ungkap Prapti. Jika itu terjadi, penderita tambah malas makan sehingga semakin sulit sembuh.

Membaik
Pulang dari rumahsakit, Nainggolan belum sepenuhnya pulih. Ia hanya menghabiskan waktu dengan berbaring di peraduan. Seorang rekan kerja Norma menyarankan agar Nainggolan mengonsumsi susu kambing. "Kasih susu ini, bagus buat orang berumur," ucap Norma menirukan ucapan sang teman. Ingin mertuanya segera pulih, Norma pun menyajikan susu kambing untuk Nainggolan. Ia menyeduh 2 sendok makan susu kambing bubuk dalam segelas air panas lalu menyajikan kepada ibu mertuanya. 

Norma menyajikan pada pagi setelah bangun tidur dan malam hari, kira-kira 2 jam setelah makan malam. Norma melakukannya setiap hari. Bersamaan dengan itu kerabat dan rohaniawan bergantian menasihati Nainggolan agar mengikhaskan putranya. Dengan asupan susu kambing dan taumbuhnya kepasrahan dalam hati, kondisi perempuan yang merantau di ibukota sejak 1975 itu mulai membaik. Rasa mual dan sensasi penuh dalam perut reda sehingga ia bisa menikmati makanan.

Semula ia kerap terbangun tengah malam dan sulit terlelap kembali. Namun sejak mengonsumsi susu kambing, Nainggolan bisa tidur nyenyak hingga pagi. Suatu pagi, ia terkejut menyadari baju yang biasa ia kenakan terasa sesak. Saat menimbang, ternyata bobot Nainggolan naik 2 kg. Itu terjadi setelah sepekan mengonsumsi susu kambing. Ia tidak lagi merasakan derita asam lambung tinggi. Akhirnya, Norma menghentikan sajian susu kambing untuk sang mertua.

Ia tetap menyimpan sekotak berisi 200 gram serbuk susu kambing untuk berjaga-jaga kalau pikiran Nainggolan kembali kalut. Lalu bagaimana duduk perkara sembuhnya Nainggolan? Riset Hong Tao Xu dan rekan dari Universitas Pertanian Cina membuktikan konsumsi susu kambing menghambat pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori di kelenjar lendir lambung. Bakteri itu salah satu pemicu gangguan lambung yang lebih terkenal sebagai penyakit mag. Penghambatan terbesar, hingga 83% terjadi 42 jam pascakonsumsi susu kambing.

Lepas insulin
Susu kambing bukan hanya ampuh meredakan radang lambung. Sa'adiyah yang enam tahun mengidap diabetes mellitus akhirnya terbebas setelah rutin mengonsumsi susu kambing. Dokter mendiagnosis perempuan di Desa Pasirgintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mengidap gula darah tinggi pada 2006. Kadar gula darahnya 300 ml/dl, kadar normal kurang dari separuhnya. Dokter memberi obat penurun gula darah agar ia bisa menunaikan berbagai ritual haji yang menguras tenaga itu tanpa gangguan.

Tanpa ia sadari diabetes yang ia idap semakin serius. Saat tidur malam, ia bisa terbangun 3-4 kali untuk berkemih. Ketika mengambil air untuk beribadah, ia limbung sampai jatuh. Setelah itu Sa'adiyah tidak mampu beranjak dan tidak bisa menggerakan sisi kanan tubuh. Anaknya melarikan Sa'adiyah ke rumahsakit di Kota Tangerang. Dokter mendiagnosis ia terkena stroke ringan akibat darah yang terlalu kental. Pemeriksaan menunjukkan kadar gula dalam darah ibu 9 anak itu melebihi 400 ml/dl.

Menurut dr Erna Cipta Fahmi MParm, dokter di Klinik Sehat Mulya, Pondokindah, Jakarta Selatan, kadar gula tinggi menyebabkan darah mengental. Konsekuensinya jantung mesti memompa lebih kuat untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Efeknya tekanan darah meningkat. Dalam jangka panjang, tekanan darah tinggi itu merusak kapiler-kapiler halus di ujung pembuluh darah. Salah satu kapiler rusak, terjadilan stroke.

Di rumahsakit, dokter memberikan suntikan insulin selama sebulan untuk menurunkan kadar gula darah Sa'adiyah. Meski berangsur membaik, ia kerap merasakan tangan maupun kaki kanannya gemetar. Pada pekan ketiga pemberian insulin, salah seorang menantu Sa'adiyah menyajikan susu kambing. "Ternyata rasanya enak, gurih tanpa amis maupun prengus," kata Sa'adiyah yang semula tak terbiasa mengonsumsi susu. Ia pun meminum 2 kali sehari: pagi setelah bangun tidur ketika perut kosong dan malam menjelang tidur. Setelah sepekan mengonsumsi, Sa'adiyah bisa berjalan tegak seperti orang normal. Pemeriksaan menunjukkan kadar gula darahnya stabil di angka 200 ml/dl. Meski lebih tinggi ketimbang orang sehat, nenek 24 cucu itu bisa beristirahat nyenyak tanpa kerap terbangun untuk berkemih. Ia pun tidak lagi memerlukan suntikan insulin.

Multikhasiat
Selain mag dan diabetes mellitus, banyak penderita penyakit lain seperti asam urat, asma, disfungsi ereksi, dan tuberkulosis yang merasakan khasiat susu kambing. Apa kunci khasiat susu kambing untuk beragam penyakit? Menurut Prof Dr Ir Ali Khomsan MS, guru besar ilmu pangan dan gizi IPB, susu kambing tersusun oleh asam lemak rantai pendek sehingga sistem pencernaan mudah menyerap. Efeknya nutrisi susu kambing mudah dicerna sehingga membantu penderita gangguan pencernaan, seperti pengalaman Nainggolan.

Ukuran butiran lemak susu kambing juga lebih kecil ketimbang susu sapi. Menurut dr Zen Djaja MD, dokter dan pendiri Balai Pengobatan Umum Tri Dharma, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, susu kambing tidak mengandung bahan penggumpal molekul lemak seperti susu sapi. Selain itu, susu kambing kaya potassium yang menstabilkan kadar gula darah Sa'adiyah. Wahyu Suprapto, herbalis di Kota Batu, Jawa Timur, menganjurkan konsumsi susu kambing untuk pemulihan pascabedah, anak-anak dengan fisik lemah, serta meningkatkan vitalitas pria maupun wanita dewasa. Musababnya, susu kambing tinggi kalori tetapi rendah kolesterol sehingga ama untuk penderita hipertensi.

Bagi penderita gangguan saluran pernapasan, kalori tinggi susu kambing menimbulkan rasa hangat sehingga melonggarkan jalan napas. Konsumsi susu kambing terbukti membantu mengatasi beragam gangguan kesehatan.

Sumber: Trubus 534-Mei 2014/XLIV hal. 44

Propolis Tepis Kanker Serviks

Hasil pap smear-tes untuk mendeteksi kelainan pada serviks atau leher rahim-pada Juli 2012 di sebuah rumahsakit di Yogyakarta itu bagai godam yang menghantam dada Yani Wulandari. Ia meyakinkan diri bahwa apa yang dialaminya hanya mimpi. Sayangnya, hasil tes meneguhkan Yani mengidap kanker serviks. Sel kanker itu datang dengan isyarat flek seperti gumpalan darah di luar jadwal haid dan rasa nyeri pada perut bagian bawah.

Ibu satu anak itu mengabaikan flek yang kerap muncul saat ia merasa keletihan selama 5 bulan terakhir. "Saya pikir itu hanya darah sisa haid," ujarnya. Untuk menghilangkan sel kanker di serviks Yani, dokter menyarankannya untuk menjalani proses pengangkatan rahim.

Kemoterapi
Jiwa Yani pun terguncang mendengar vonis yang dijatuhkan. Ia mencoba menguatkan diri agar menghadapinya dengan tenang. Yani pun menjalani operasi pengambilan jaringan tubuh (biopsi). Hasil biopsi menyatakan perempuan yang gemar mengonsumsi goreng-gorengan itu harus menjalani kemoterapi dan terapi penyinaran (radiasi). Perempuan 45 tahun itu sempat ketakutan. Betapa menderitanya. Demi kesembuhannya, Yani menyingkirkan semua kekhawatirannya. 

Selama 6 bulan Yani menjalani 6 kali kemoterapi dan 35 kali penyinaran. Saban 2 hari Yani disinar, sementara kemoterapi dilakukan setiap 1 bulan sekali. Setiap kemoterapi ia harus menginap 2 malam di rumahsakit. Sebab, kemoterapi menghabiskan waktu lebih dari 10 jam. Efek terapi itu membuat Yani mudah letih, lesu, diare, dan nafsu makannya berkurang. "Dalam sehari saya bisa 10-20 kali buang air besar," katanya.

Yani pun tidak dapat beraktivitas seperti biasanya. Setelah terapi memang flek darah tidak pernah muncul lagi. Namun, hasil tes yang dilakukan sepekan pascakemoterapi terakhir menunjukkan sel kanker masih bersarang di leher rahim Yani. Padahal, ia sudah menghabiskan puluhan juta rupiah untuk kemoterapi dan penyinaran. Gara-gara terapi.

Beragam vitamin diresepkan dokter demi menjaga stamina Yani. Penggemar kuliner itu terpaksa melupakan makan-makanan enak yang biasa dikonsumsi. "Saya hanya diizinkan mengonsumsi buah dan sayur," Itupun hanya jenis-jenis tertentu saja," kata Yani. Tak ingin berpangku tangan, Yani pun mencari pengobatan tradisional. Secercah titik terang muncul saat sang kakak, Joko Sunyoto, mengenalkan propolis padanya. 

Propolis
Perempuan yang sudah bekerja menjadi staf di rumahsakit selama lebih dari 20 tahun itu pun mencoba membeli 6 botol propolis berukuran 6 ml untuk sebuah pemakaian. Dosisnya 7 tetes propolis yang dicampur dalam segelas air putih. Setelah diaduk rata warna air berubah menjadi bening kehijauan. Pada pekan pertama Yani hanya meminum 3 kali sehari. Atas saran seorang rekan, ia kemudian meminumnya setiap 3-4 jam sekali.

Sepekan pascakonsumsi Yani merasa tubuhnya sangat bugar. Merasa senang dengan perkembangan yang terjadi, pada Oktober 2013, ia pun memeriksakan diri ke rumahsakit. Sebuah kabar gembira yang tak disangka-sangka keluar dari tes yang dilakukannya. "Dokter menyatakan serviks saya sudah terbebas dari sel kanker," kenang Yani.

Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terletak di bawah vagina. Menurut dr Paulus W Halim, Med Chir, dokter sekaligus herbalis di Serpong, Tangerang Selatan, Provinsi Banten, "Kanker erviks sulit dideteksi secara dini," ujarnya. Hal itu disebabkan sel kanker butuh waktu lama untuk berkembang, 10-20 tahun. Alumnus Universitas Degli Studio Padova, Italia, itu pun menyatakan pasien kanker erviks yang datang padanya umumnya sudah fase stadium lanjut. "Pasien kanker leher rahim stadium lanjut memang biasanya mengalami perdarahan pada vagina," kata Paulus.

Akibat pasien tidak menyadari, maka angka kematian karena kanker serviks cukup tinggi. Berdasarkan Sistem Informasi Rumahsakit (SIRS), Kementerian Kesehatan Indonesia, pada 2013 jumlah pasien rawat inap akibat kanker serviks menduduki posisi ke-2 setelah kanker payudara dengan jumlah 5.439 orang atau 12,8%. Survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2013 pun menggambarkan prevalensi kanker serviks di Indonesia mencapai 1,4 per 1.000 orang.

Keampuhan propolis menumpas sel kanker lantaran kandungan senyawa flavonoid yang terkandung bersifat antioksidan. Menurut Sadyawisman, presiden direktur PT Rhizoma, produsen nano propolis asal Brazil, senyawa aktif pada propolis juga bersifat antimikrob, antibakteri, anticendawan, dan antivirus sehingga bermanfaat untuk mengatasi beragam penyakit. "Propolis nano seukuran 12 nanometer efektif gempur sel kanker," katanya. Ukurannya yang sangat kecil membuat nano propolis menyerang sel kanker hingga ke intinya. Dengan sifat itulah propolis menumpas kanker serviks yang diderita Yani.

Sumber : Trubus 539-Oktober 2014/XLV hal. 88

Kefir dan Daun Mimba Atasi Alergi

Kefir dan daun mimba bisa atasi alergi yang disebabkan oleh makanan, udara, kontak langsung dengan bahan-bahan tertentu seperti deterjen, sabun mandi, karet, dll. Alergi biasanya ditandai dengan kemunculan ruam-ruam pada kulit yang bisa berupa bintil-bintil nanah atau hanya bentol-bentol saja. Kefir yang merupakan hasil fermentasi susu kambing bisa diaplikasikan sebagai obat luar atau dikonsumsi untuk mengatasi alergi ini. Daun mimba dalam bentuk kapsul yang dikonsumsi dengan dosis tepat juga bisa menyembuhkan alergi. Hal yang terpenting sebenarnya menghindari pencetus terjadinya alergi.

Alergi terjadi karena sistem imun tubuh menolak adanya alergen di dalam tubuh. Reaksi yang timbul biasanya muncul di kulit (dermatitis). Kulit yang mengalami peradangan ini bisa berkembang menjadi nanah atau cairan. Dokter biasanya memberikan salep untuk mengatasi peradangan dan antibiotik untuk alergi yang berupa nanah atau cairan. Antibiotik ini mencegah terjadinya perkembangbiakan bakteri.
Kefir dan Daun Mimba Atasi Alergi
Kefir yang mengandung bakteri baik bagi tubuh
Kefir dan daun mimba mampu atasi alergi. Namun, efeknya tak bisa secepat mengkonsumsi obat kimia. Kefir mengandung lebih dari 10 jenis bakteri baik, seperti Lactobacillus kefir, Acetobacter aceti, dan Streptococcus thermophilus. Kefir ini bisa diminum rutin 3 kali, pagi, siang, dan malam hari. Sekali minum, dosisnya 30-50 ml. Bagian alergi yang terjadi ruam-ruam atau bernanah dikompress dengan handuk yang sudah dicelupkan ke dalam kefir. Aplikasi kefir ini baru terasa khasiatnya setelah pemakaian selama 6 bulan.

Kefir adalah minuman probiotik yang berperan sebagai penyeimbang tubuh. Bakteri baik yang terkandung di dalamnya akan membantu sel-sel dalam tubuh supaya bekerja secara optimal sehingga proses regenerasi sel-sel berjalan dengan baik. Di dalam kefir, terkandung aneka vitamin dan protein yang berguna dalam pembentukan antibodi. Dengan demikian, sistem imun tubuh kita akan meningkat. Kefir juga berkhasiat melembutkan kulit karena globula lemaknya mampu masuk ke dalam kulit.

Proses pemulihan tubuh yang alergi dengan aplikasi kefir tergantung pada kondisi tubuh seseorang. Bila orang tersebut menerima asupan nutrisi yang cukup dan seimbang, maka proses pemulihan akan lebih cepat. Tak hanya kefir yang bisa membantu proses penyembuhan penyakit kulit akibat alergi. Daun mimba (Azadirachta indica) bisa juga turut diaplikasikan. Daun mimba berkhasiat anticendawan, antibakteri, dan antiparasit. Cara aplikasi, bisa mengkonsumsi daun mimba dalam bentuk ekstrak yang sudah berupa kapsul. Dosisnya, 1 kapsul untuk dikonsumsi 3 kali sehari. Orang yang memiliki alergi sebaiknya mandi dengan daun mimba kering. Jadi, kefir dan daun mimba memang kombinasi yang pas untuk atasi alergi Anda.

Herbal Pengharum Badan

Cengkih, bunga honje atau kecombrang, akar wangi, jeruk purut, daun sirih, lobak, tomat, temulawak, cuka apel adalah bahan-bahan herbal pengharum badan yang akan memberi aroma segar pada tubuh Anda. Terlebih lagi bahan-bahan herbal tersebut dikonsumsi secara rutin setiap hari. Keringat yang dihasilkan dari kelenjar apocrine pun tak berbau lagi. Maklum kelenjar aprocin ini terdapat di area-area yang ditumbuhi rambut seperti area ketiak, hidung, dan kemaluan yang notabene menghasilkan keringat dengan aroma tak sedap.

Sumber bau itu berasal dari bakteri Staphylococcus epidermidis yang berukuran sangat kecil. Bakteri ini menyebabkan keringat berbau setelah bercampur. Keringat itu sendiri memiliki fungsi yang vital bagi tubuh, yaitu membuang berbagai zat-zat toksin dari dalam tubuh dan mengatur keseimbangan panas tubuh. Keringat dihasilkan dari kelenjar accrine dan apocrine. Kelenjar accrine akan menghasilkan keringat yang berwarna lebih terang sampai bening dan tidak berbau. Kelenjar ini terdapat pada telapak tangan, dahi, dan punggung. Sedangkan kelenjar apocrine terdapat di area-area yang ditumbuhi rambut seperti ketiak, hidung, dan kemaluan.
Herbal Pengharum Badan
Daun sirih, ampuh atasi bau badan
Herbal pengharum badan
Pada masa pubertas, kelenjar apocrine sangat begitu aktif sehingga keringat yang keluar dan bercampur dengan bakteri akan berbau semakin menyengat. Aroma yang menyengat ini bisa diredam dengan mengkonsumsi herbal pengharum badan. Beberapa orang sudah terbiasa konsumsi daun kemangi atau daun beluntas untuk mengatasi bau badan ini. Padahal, masih banyak jenis-jenis herbal lainnya yang memiliki khasiat untuk mengharumkan badan.

Salah satu herbal yang mampu mengatasi bau badan yaitu bunga kecombrang atau honje (Nicolia speciosa). Caranya, bunga kecombrang ditumbuk, lalu tumbukan kecombrang ini digosok-gosokkan ke area yang menjadi sumber bau badan. Untuk mendukung pengobatan dari dalam, konsumsi bunga kecombrang sesering mungkin. Setelah bunga kecombrang dikukus supaya lunak, campurlah suwiran bunga kecombrang ini bersama urap atau pecel.

Bunga cengkih juga berkhasiat untuk mengharumkan badan. Kandungan senyawa eugenol pada minyak asiri cengkih berperan sebagai antiseptik yang mampu mengurangi perkembangbiakan bakteri penyebab bau badan. Cara aplikasinya, 3 bunga cengkih direbus sampai mendidih dan cengkih tampak mengembang. Selanjutnya tinggal air rebusan tersebut dioleskan ke bagian area badan yang berbau.

Herbal pengharum badan lainnya, yaitu akar wangi (Vetiveria zizanioides). Akar wangi mengandung senyawa-senyawa vetiveron, vetiverol, vetivenil, asam palmitat, asam benzoat, dan vetivena. Senyawa-senyawa tersebut mampu mengikat zat-zat aromatik sekaligus mengharumkan badan. Cara aplikasi: rendam akar wangi selama minimal 2 jam. Lalu pakai air rendaman tersebut untuk mandi dan membasuh badan. Terutama pada area-area yang menjadi sumber bau badan.

Herbal pengharum badan dengan cara dioleskan
Jeruk purut (Citrus bystrix) bersama rimpang kencur (Kaempferia galanga) manjur mengenyahkan bau badan. Kedua bahan tersebut dihaluskan, lalu tambahkan air secukupnya, aduk sampai rata. Lalu diminum. Kencur mengandung zat antibakteri dan antijamur yang bisa menghambat perkembangbiakan bakteri penyebab bau badan. 

Daun sirih (Piper betle) juga ampuh mengharumkan badan. Zat-zat yang terkandung di dalam daun sirih, antara lain: minyak asiri yang teridiri dari kadinen, kavikol, sineol, euganol, karvakol, dan zat samak. Zat-zat tersebut bersifat antiseptik yang akan menghambat perkembangbiakan bakteri dan jamur penyebab bau badan. Cara aplikasi: ambil 5 daun sirih segar, lalu diseduh dengan air panas. Biarakan sampai dingin, minum air seduhan ini secara rutin tiap pagi dan sore. Supaya enak, seduhan air daun sirih boleh ditambahkan dengan gula pasir atau gula aren secukupnya saja. Cara lainnya, ambil 1-2 daun sirih, lalu ditumbuk sampai halus, tambahkan kapur. Selanjutnya halusan daun sirih plus kapur dioleskan ke area badab yang berbau. Diamkan olesan tersebut sampai sekitar 15 menit, lalu dibilas.

Lobak (Rhaphanus sativus) juga salah satu herbal pengharum badan yang benar-benar tokcer. Zat-zat yang terkandung di dalamnya mampu mengurangi produksi keringat yang berlebih. Caranya, umbi lobak dihaluskan, lalu tambahkan dengan sedikit air sampai terbentuk mirip bubur. Oleskan bubur ini ke bagian ketiak sambil dipijat-pijat lembut. Setelah itu dibilas dengan air bersih. Lakukan perawatan seperti ini rutin tiap hari.

Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) juga memiliki khasiat yang sama sebagai herbal pengharum badan. Caranya, ambil buah jeruk nipis, lalu diambil airnya dengan cara diperas, tambahkan sedikit kapur sirih sehingga berbentuk cream. Oleskan cream ini ke bagian badan yang menjadi sumber bau atau bagian-bagian tubuh lainnya yang sering mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak. Di dalam buah jeruk nipis terkandung zat minyak asiri dan biosulfur yang memiliki sifat antiseptik sehingga mampu menghambat perkembangbiakan bakteri penyebab bau badan. 

Buah-buahan Penghalus Kulit

Berikut ini buah-buahan yang mampu menghaluskan dan meremajakan kulit, antara lain; pepaya, mentimun, lemon, pisang, dan apel. Prinsip kerjanya, buah-buahan tersebut membantu pengelupasan lapisan kulit mati sekaligus mengaktifkan pembentukan sel-sel baru yang lebih sehat. Hasilnya berupa lapisan kulit baru yang segar, sehat, dan tampak cerah. Disarankan bagi Anda untuk menghindari paparan langsung sinar matahari pada pukul antara 10.00 sampai dengan 15.00. Selain itu, hindari konsumsi makanan dan zat-zat pencetus alergi, iritasi, dan kulit kering.

Buah pepaya
Senyawa-senyawa antioksidan yang ada di dalamnya akan membantu pengelupasan kulit mati. Terutama kulit-kulit yang terbakar sinar matahari dan kulit yang terkena alergi. Caranya, buah pepaya masak dikupas, lalu dihaluskan. Halusan buah pepaya ini dioleskan ke kulit secara merata. Biarkan selama kurang lebih 15 menit, lalu dibersihkan dengan air hangat.
Buah-buahan Penghalus Kulit
Pisang yang dihaluskan ini sangat bagus untuk kesehatan kulit
Buah mentimun
Buah mentimun memang segar rasanya karena kandungan airnya yang banyak. Buah ini juga kaya vitamin dan mineral yang akan menjaga kelembaban kulit. Rasa gatal-gatal dan panas pada kulit juga bisa didinginkan. Caranya, kupas buah mentimun, lalu dihaluskan. Oleskan halusan buah mentimun pada wajah atau bagian-bagian kulit lainnya secara merata. Biarkan selama 15-20 menit, lalu bilas dengan air hangat. Lakukan perawatan ini dua kali sehari atau  1-2 kali dalam seminggu. Perawatan rutin, niscaya akan diperoleh kulit lembab dan cerah.

Cara lainnya, yaitu menghancurkan buah mentimun secukupnya saja, tambahkan dua sendok makan gel lidah buah. Oleskan pada kulit. Diamkan selama 10 menit, lalu bilas dengan air hangat. Lakukan 2 kali sehari sampai diperoleh kulit halus dan cerah.

Buah lemon
Cara aplikasinya mudah, tinggal diperas buah lemon, lalu oleskan pada kulit yang telah bersih. Diamkan selama 10-15 menit. Lalu bilas dengan air hangat. Boleh dicampurkan dengan gula pasir. Oleskan pada kulit sambil gosok-gosokkan secara ringan. Selanjutnya, bilas dengan air hangat.

Buah pisang
Salah satu buah-buahan penghalus kulit yang mudah dan murah didapatkan. Buah pisang yang telah masak, dihaluskan sambil ditambah dengan yogurt secukupnya saja sampai membentuk krim. Oleskan krim ini pada kulit. Diamkan beberapa saat, lalu bilas dengan air hangat.

Buah apel
Caranya, buah apel diparut, lalu dioleskan pada kulit. Diamkan selama kurang lebih 15 menit. Selanjutnya dibilas dengan air hangat.

Buah-buahan penghalus kulit di atas mudah diperoleh di pasar. Harganya juga murah sehingga siapa pun bisa membelinya. Selama aplikasi buah-buahan ini pada kulit Anda, jaga diri Anda sendiri dari sengatan langsung sinar matahari dan jauhkan konsumsi makan-makanan yang menjadi pencetus alergi dan iritasi kulit.