Daun Sirsak Memulihkan Gangguan Penglihatan Akibat Katarak

Betapa pedih hati Eliana Margaretha, bukan nama sebenarnya, menyaksikan cucu kesayangan belajar membaca. Musababnya, ia tak bisa membantu sang cucu mengenali abjad di buku bacaan. "Huruf seperti k, h, b, d, i, dan l tampak sama," ujar Eliana. Bahkan, wajah cucunya pun hanya terlihat samar di mata wanita berusia 58 tahun itu. Nenek 2 cucu itu juga sulit menyaksikan tayangan televisi. Gambar di layar kaca itu kelihatan kabur. Matanya hanya mampu menangkap sosok orang sebagai benda putih.

Pandangan terbatas hanya beberapa meter. Matanya, terutama yang kanan, kerap gatal, perih, dan terasa mengganjal. Gangguan itu sampai menghambat aktivitasnya. Harap mafhum, meski sudah pensiun, ia aktif mengikuti arisan di kompleks perumahannya. Ibu 2 anak itu hanya bisa mengenali tetangganya dari suara. Ia pun kerap dituduh sombong lantaran enggan menegur tetangganya. "Padahal justru saya takut salah panggil," kata Eliana. Ia tidak memeriksakan diri ke rumahsakit lantaran takut mengetahui diagnosis dokter. Dari beberapa sumber yang ia baca, Eliana yakin ia menderita katarak.

Mata keruh
Menurut dr Gilbert WS Simanjuntak, SpM dari rumahsakit PGI Cikini, Jakarta Pusat, katarak adalah perubahan lensa mata yang sebelumnya jernih dan tembus cahaya menjadi keruh. Lensa yang keruh menyebabkan cahaya sulit mencapai retina dan menghasilkan bayangan kabur pada retina. Efeknya penderita tidak bisa melihat objek dengan jelas. Jumlah dan bentuk kekeruhan pada setiap lensa mata bervariasi.

Penderita kadang tidak menyadari terserang katarak lantaran kekeruhan tidak di bagian tengah lensa mata. Penyakit itu terjadi secara perlahan-lahan sehingga penglihatan penderita terganggu secara berangsur. Menurut Gilbert, katarak tidak menular dari satu mata ke mata yang lain. Namun, katarak dapat terjadi di kedua mata dalam waktu bersamaan.

Gilbert menyatakan bahwa katarak bukan disebabkan pemakaian mata yang berlebihan. Kebanyakan kasus katarak terjadi karena proses degeneratif sel-sel saraf pelapis lensa mata. Menurunnya fungsi sel saraf seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Penderita katarak biasanya berusia 50 tahun ke atas. Namun, katarak dapat menyerang mata bayi karena ibu terinfeksi virus saat hamil muda.

Penanggulangan katarak hanya dapat diatasi melalui operasi. Namun, jika gejala katarak tidak mengganggu, penanganan sementara cukup dengan mengganti kacamata. Untuk mencegahnya, Gilbert menganjurkan perbaikan kualitas visual pasien. Antara lain: menggunakan pencahayaan yang lebih terang di rumah, menghentikan konsumsi rokok maupun alkohol, dan menggunakan kacamata pelindung dari radiasi ultraviolet jika keluar rumah.

Salah satu penyakit degeneratif pemicu katarak adalah diabetes mellitus. Kencing manis mengganggu pembuluh darah halus (mikro) sehingga pasokan nutrisi ke mata terhambat. Eliana termasuk penderita diabetes dengan kadar gula 400 mg/dl, jauh melebihi kadar gula normal 110-159 mg/dl.

Membaik
Jalan kesembuhan terbuka ketika ia mendengar acara di sebuah radio yang memperdengarkan pentas bincang bersama Ning Harmanto, herbalis di Koja, Jakarta Utara. Sehari berselang, ia mendatangi klinik Ning Harmanto. Ning memberikan daun sirsak Annona muricata dan ramuan herbal kombinasi yang mengandung pegagan Centella asiatica dan ashitaba (Angelica keiskei). Eliana mengonsumsi daun sirsak dan herbal lain dua kali sehari, pada pagi dan sore hari. Dua hari pascakonsumsi, ia justru mual dan pusing. Namun, berikutnya ia merasakan tubuhnya lebih segar. "Penglihatan menjadi lebih terang," ujarnya.

Selain teratur mengonsumsi daun sirsak, Eliana juga menerima terapi akupunktur dari Ning. Tujuannya memperlancar aliran darah. Dua bulan pascakonsumsi, Eliana mampu membedakan huruf dan mengajari cucunya membaca. Berikutnya, ia mulai mengenali wajah orang di sekitarnya. Namun, masih ada selaput yang membayang di matanya sehingga Eliana tetap rajin mengonsumsi teh sirsak agar sembuh total.

Belum ada riset senyawa yang bisa membuat anggota famili Annonaceae itu mengatasi gangguan mata. Namun, daun sirsak mampu menurunkan kadar gula darah, salah satu pemicu katarak. Penelitian Febbyola S. Moniaga dan rekan dari bagian Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado, membuktikan daun sirsak ampuh menurunkan kadar gula darah tikus wistar yang telah diinduksi senyawa peningkat kadar gula darah. Hasil itu menunjukkan efektivitas daun dua kali lebih baik ketimbang insulin buatan yang beredar di pasaran.

Ning menuturkan, daun sirsak memiliki senyawa antioksidan tinggi, lebih tingg dibanding teh hijau. Senyawa antioksidan itu mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Itu sejalan dengan hasil penelitian Eka Purwatresna dari Departemen Biokimia, Institut Pertanian Bogor. Eka Purwatresna membuktikan bahwa ekstrak daun sirsak mengandung flavonoid, alkaloid, dan tanin. Zat-zat itu menghambat enzim alfa-glukosidase hingga 89%. Alfa-glukosidase termasuk enzim yang memecah karbohidrat menjadi glukosa di usus halus.

Selain daun sirsak, kulit manggis juga terkenal memiliki antioksidan tinggi. Riset Dr Ir Raffi Paramawati dari Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Serpong, Kotamadya Tangerang Selatan, Provinsi Banten, membuktikan kandungan antioksidan kulit manggis 66,7 kali wortel dan 8,3 kali jeruk. Nilai oxygen radical absorbance capacity (ORAC) xanthone atau senyawa aktif dalam kulit manggis yang berperan sebagai antioksidan mencapai 17.000-20.000.

Herbal lain yang meningkatkann kualitas penglihatan, antara lain: biji buah keben dan takokak. Pemakaiannya hanya dengan meneteskan langsung ke mata. Belum ada riset senyawa yang bisa membuat anggota famili Lecythidaceae itu mengatasi gangguan mata. Yang diketahui biji keben mengandung saponin sebesar 14%.

Menurut dr Hanny M Kartosen SpM, spesialis mata di RSUD Sidoarjo, Jawa Timur, pemakaian herbal untuk memperbaiki lensa mata, memerlukan pengujian lanjut. "Mata merupakan organ penting yang bila rusak sulit diperbaiki lagi," kata Hanny. Untuk memperbaiki kondisi mata, ia menyarankan pasien mengonsumsi sayuran dan buah kaya vitamin A seperti wortel dan pepaya.

Sumber: Trubus 536-Juli 2014/XLV hal. 108