Showing posts with label Gizi dan Nutrisi. Show all posts
Showing posts with label Gizi dan Nutrisi. Show all posts

Khasiat Dibalik Kelezatan Sayuran (Gambas, Kacang panjang, Terong)

Untuk selalu sehat, alam sudah menyediakan keperluan itu bagi tubuh kita. Tak perlu jauh-jauh memikirkan suplemen, obat, atau produk-produk kesehatan lainnya. Di meja makan yang setiap harinya terhidang aneka menu masakan ternyata sangat berkhasiat bagi tubuh. Sebut saja bayam, kangkung, terong, wortel, kacang panjang. Khasiat dibalik kelezatan sayuran seperti gambas, kacang panjang, bayam, terong,  labu siam tak kalah manjurnya dengan produk-produk kesehatan yang beredar di pasaran. Bahkan, sayuran tersebut memiliki kelebihan yaitu sangat minim menimbulkan efek samping bagi tubuh. Nah, apa saja khasiat sayuran mayur tersebut. Berikut ini ulasannya.
Khasiat Dibalik Kelezatan Sayuran (Gambas, Kacang panjang, Terong)
Terong enak dimasak balado, juga berkhasiat untuk perhalus kulit wajah

1. Buah gambas atau oyong
Buah muda gambas yang biasa hadir di dalam masakan sup dan tumis ini sangat segar disantap dan memberikan efek mendinginkan bagi tubuh. Buah sayur ini juga berkhasiat bagi tubuh, yaitu mengobati demam atau panas dingin. Cara membuat ramuan herbal ini: ambil biji oyong yang sudah tua, lalu dijemur sampai benar-benar kering. Setelah itu, dibuang kulit bijinya, lalu isi atau keping lembaganya kita makan layaknya kita memakan kuaci. Alternatif lainnya, bisa langsung diminum layaknya kita minum obat pil.

2. Kacang panjang
Baik daun dan buahnya yang masih muda bisa dibuat untuk aneka masakan seperti tumis, sup, sup bersantan atau lodeh, lalapan, pecel, rujak, dll. Rasanya enak, segar, dan bersifat mendinginkan. Bagi kaum hawa sehabis melahirkan, tanaman ini sangat berguna untuk mengobati rasa sakit dan payudara yang membengkak. Cara membuat ramuan dari sayuran ini: ambil satu kepal daun kacang panjang, lalu cuci bersih dengan air kapur sirih. Selanjutnya diremas-remas sampai lumat dan tempelkan ke bagian payudara yang membengkak. Lumatan daun kacang panjang ini akan cepat mengering, karena hawa panas payudara yang membengkak. Oleh karena itu, bila lumatan daun telah kering, segera ganti dengan yang baru. Lakukan hal seperti terus-menerus sampai payudara tak terasa bengkak, panas, dan sakit.

3. Terong
Terong memang sangat enak kalau dimasak balado, tumis, sayur lodeh, bahkan dibuat lalapan juga sangat enak. Hampir semua orang menyuka aneka masakan berbahan dasar tanaman kerabat tomat ini. Tak hanya enak dimakan, buah ini juga berkhasiat sebagai penghalus kulit wajah dan mengobati panu.
Resep untuk mengobati penyakit panu
Ambil buah terong, bersihkan, lalu belah jadi dua, selanjutnya cacah-cacah bagian permukaan atasnya sampai berair. Ambil sedikit belerang, tumbuk sampai halus, lalu taburkan di atas permukaan terong yang telah dicacah-cacah tadi. Selanjutnya, gosokkan pada bagian yang terkena panu. Lakukan beberapa kali sampai sembuh.
Resep untuk penghalus kulit wajah
Ambil buah terong ungu berukuran agak besar, bersihkan, lalu belah dua tapi tidak sampai terputus. Ambil sedikit belerang, taburkan di atas permukaan belahan buah terong tersebut, katupkan lagi, ikat kuat-kuat, selanjutnya kukus selama kurang lebih 30 menit atau sampai matang. Setelah dingin, gosokkan pada wajah dan leher Anda. Lakukan secara teratur, dan lihat perkembangan kulit wajah Anda. Halus dan cerah.

Itulah khasiat dibalik kelezatan sayuran untuk gambas, kacang panjang, dan terong. Selain nikmat disantap saat menjadi aneka masakan berselera, sayuran tersebut juga bisa menjadi obat yang manjur untuk menjaga kesehatan dan kecantikan Anda.

Rempah, Saus, Bumbu, Kondimen,

Rempah, saus, bumbu, dan kondimen memiliki arti yang berbeda-beda. Rempah merupakan bahan-bahan yang masih utuh dan belum diolah sama sekali. Saus adalah bahan rempah-rempah yang sudah diolah dalam bentuk cairan kental. Bumbu atau seasoning adalah bahan yang terdiri dari 1 atau lebih jenis rempah untuk masakan. Sedangkan kondimen adalah ramuan yang terdiri 1 atau lebih jenis rempah yang ditambahkan ke bahan makan saat disajikan. Kesemuanya nanti bermuara untuk melezatkan makanan yang akan kita santap. Di samping memberikan cita rasa dan aroma pada masakan, semua bahan tersebut berkhasiat bagi tubuh untuk kesehatan dan pengobatan. Asalkan, bahan dan sifatnya tetap terjaga dengan baik.
Rempah, Saus, Bumbu, Kondimen,
Bumbu dan rempah siap pakai

Di zaman yang serba cepat dan praktis ini, orang-orang membutuhkan produk-produk yang serba cepat dan praktis pula. Termasuk juga dalam hal masak memasak. Mereka tak ingin banyak direpotkan dalam membuat masakan. Terutama pada saat membuat bumbu-bumbunya. Oleh karena itu, diberilah solusi dengan membuat produk olahan bumbu yang berasal dari aneka rempah-rempah. Itulah mengapa, ada istilah rempah, saus, bumbu, dan kondimen.

1. Rempah
Rempah masih berupa asli dari bagian tanaman. Biasanya ditambahkan ke masakan dalam jumlah sedikit dengan tujuan memperbaiki cita rasanya. Tak hanya untuk makanan saja, beberapa minuman juga ditambahkan rempah-rempah. Pada umumnya, rempah mengandung minyak asiri dan oleoresin. Minyak asiri memiliki karakteristik mudah menguap. Untuk memperolehnya dipakai teknik destilasi uap. Oleoresin adalah hasil ekstraksi dari pelarut organik setelah minyak asiri terambil.

2. Saus
Saus adalah cairan panas atau dingin, atau produk semi cair yang ditambahkan ke dalam makanan pada saat disajikan. Tujuannya untuk menambah daya tarik makanan melalui penampilannya, aroma, cita rasa, dan tekstur makanan. Saus bisa saja terdiri dari campuran berbagai jenis rempah, ekstrak rempah, atau tak mengandung bahan rempah sama sekali. Contoh saus, antara lain; saus salad, saus sayur, saus buah, saus daging, saus hidangan laut, dll.

3. Bumbu
Bumbu atau yang lebih keren disebut seasoning adalah bahan yang terdiri dari 1 atau lebih rempah yang ditambahkan ke dalam bahan makanan saat diolah. Tujuannya, untuk memperbaiki cita rasa sehingga makanan terasa lebih sedap dan lezat. Contohnya, bumbu tumis kangkung, bumbu rendang, bumbu soto, bumbu tongseng, bumbu sate kambing, dll.

4. Kondimen
Kondimen adalah ramuan yang terdiri dari 1 atau lebih jenis rempah yang ditambahkan pada makanan saat makanan tersebut dihidangkan di meja makan. Tujuannya, memberikan cit rasa makanan tersebut lebih meningkat. Misalnya saja, lada hitam bubuk, lada putih bubuk, daun kemangi, rosemery, dll.

Nah, sekarang bisa membedakan apa itu rempah, saus, bumbu, kondimen dengan jelas bukan? Sekarang Anda bisa memperoleh rempah olahan dalam bentuk siap pakai atau instan saat Anda akan memasak untuk keluarga tercinta. Tinggal membeli bumbu instan di warung atau supermarket. 

Cara Simpan Rempah-rempah dan Pemanfaatannya (jahe, pala, dan fuli)

Cara simpan rempah-rempah pada masing-masing jenis tentu diberi perlakuan yang berbeda-beda. Hal ini bisa dilihat dari bentuknya. Penyimpanan rempah-rempah dalam bentuk segar seperti cabai, jahe, kunyit, kencur, serai, daun salam harus membuang terlebih dahulu bagian-bagian yang tak berguna. Lalu dibilas sampai bersih, selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong plastik, setelah itu baru dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Bila ingin disimpan dalam bentuk kering, perlu memperhatikan suhu pengeringannya, karena rempah-rempah mengandung minyak asiri yang akan mudah menguap. Suhu pengeringan optimal berkisar 50-60 derajat Celcius (bisa memakai bantuan sinar matahari).
Cara Simpan Rempah-rempah dan Pemanfaatannya (jahe, pala, dan fuli)
Jehe segar dimasukkan ke dalam kantong plastik sebelum masuk ke lemari pendingin

Sebelum masuk ke tahap pengeringan yang memakai oven atau di bawah sinar matahari, rempah-rempah perlu diberi beberapa perlakuan. Misalnya saja, jahe segar dicelupkan ke dalam air mendidih selama 2-3 menit atau dicelupkan ke dalam air yang mengandung kalsium klorida 1%. Cabai segar dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung klaium karbonat 1-2%, antioksidan BHA 0,001%. Kunyit segar dicelup dan direbus selama kurang lebih 1 jam dalam larutan natrium karbonat 0,1% supaya penampilannya tetap cerah. Untuk jenis rempah-rempah lainnya seperti cengkih, ketumbar, pala, merica, kayu manis, kapulaga sebaiknya disimpan ke dalam wadah tertutup rapat. Letakkan di tempat yang dingin dan kering supaya aroma rempah-rempahnya tidak hilang.

Cara simpan rempah-rempah dan pemanfaatannya (jahe, pala, dan fuli)

1. Jahe segar dan kering
Penyimpanan terbaik untuk jahe segar yaitu dengan cara membungkusnya dengan kertas atau dimasukkan ke dalam kantong plastik. Jahe segar bisa diolah menjadi jus dengan cara diparut terlebih dahulu atau hanya digeprek saja. Cara penyimpanan yang terbaik untuk jahe kering yaitu dimasukkan ke dalam wadah tertutup rapat di tempat dingin dan gelap. Jahe kering biasanya baru ditambahkan saat masakan sedang mendidih. Masakan-masakan yang menggunakan rempah jahe segar dan kering, antara lain; kari, kecap, masakan daging yang direbus, pikel, steak, kue puding, roti manis, biskuit.

2. Pala dan fuli
Pala dan fuli, baik dalam bentuk utuh maupun bubuk disimpan ke dalam wadah gelas dan letakkan di tempat dingin serta gelap. Pemanfaatannya, pala yang ditumbuk atau yang sudah berupa bubuk biasanya akan ditambahkan jelang akhir pemasakan. Karena aroma pala cepat menguap bila terkena pemanasan yang terlalu lama. Fuli sangat enak dipakai ke dalam aneka kue, puding, custard, saus, sup, masakan berbahan dasar ayam, dan ikan. Pala akan memberi cita rasa dan aroma kuat pada buah yang dipanggang atau direbus, custard, dan saus. Pala juga sangat bagus berpadu dengan rempah-rempah lainnya seperti kapol, kayu manis, cengkeh, jahe, dan lada.

Cara simpan rempah-rempah di atas perlu diterapkan di dapur Anda supaya cita rasa, aroma, dan khasiatnya tetap terjaga. Dengan demikian, saat nanti dipakai untuk berbagai aneka masakan favorit Anda, akan tetap memberi cita rasa dan aroma yang sedap dan lezat. Apa lagi jahe, pala dan fuli banyak digunakan untuk berbagai jenis masakan nusantara.

Khasiat Rempah-rempah Untuk Tubuh

Rempah-rempah tak hanya bermanfaat sebagai bumbu masakan atau membuat cita rasa masakan menjadi lezat saja, tapi juga berkhasiat sebagai bahan pengawet dan obat-obatan. Khasiat rempah-rempah untuk tubuh kita sangat banyak, misalnya saja; memasok vitamin dan mineral, antibiotik, antiseptik, mengobati aneka penyakit dalam, memperlancar proses berbagai macam metabolisme di dalam tubuh, perangsang gairah seksual (afrodisiak), dll. Hampir semua jenis rempah-rempah memiliki khasiat tersebut, misalnya saja; bawang putih, lada, cengkih, pala, kayu manis, cabe, dll. Dengan perpaduan beberapa bahan rempah-rempah, khasiat untuk mengobati penyakit tertentu akan semakin kuat dan manjur.

Peran rempah-rempah sebagai bahan pengawet berkat adanya komponen senyawa-senyawa aktif yang berfungsi sebagai bakterisida  atau antibiotika. Pada awalnya, pemakaian rempah-rempah tidak ditujukan sebagai sumber gizi dan nutrisi. Rempah-rempah banyak dipakai sebagai bahan pengawet dan pengharum. Namun, ternyata, rempah mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang cukup. Misalnya saja, vitamin A dan vitamin C banyak terkandung dalam rempah-rempah. Di dalam rempah-rempah itu ternyata terkandung juga bermacam-macam mineral seperti fosfor, kalsium, natrium, dll. 
Khasiat Rempah-rempah Untuk Tubuh
Bawang merah dan bawang putih, penyedap masakan sekaligus berkhasiat obat

Selain menyediakan vitamin dan mineral, khasiat rempah-rempah untuk tubuh juga sangat banyak. Terutama untuk membunuh bakteri-bakteri berbahaya di dalam perut, mengatasi aneka penyakit, dan juga mengatasi gangguan-gangguan yang terjadi di dalam tubuh. Misalnya saja, jahe bisa mengatasi kembung, melancarkan sistem pencernaan, dan menambah gairah seksual (afrodisiak). Cengkih bermanfaat sebagai antiseptik, antibiotik, dan pencahar pada pengobatan gigi. Kayu manis berkhasiat mengobati perut kembung, disentri, gangguan pencernaan, dan sakit liver.

Seluruh bagian tanaman bawang terbukti kaya khasiat, antara lain; merangsang pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tubuh, anti lesu, menunjang pengobatan diabetes, pencegah penyumbatan pembulh darah, memasok mineral selenium, bersifat antioksidan, menetralkan racun-racun dalam tubuh, antikanker, obat kembung, membantu penyerapan makanan di dalam usus, antibiotik dan antiseptik. Minyak bawang putih mampu mengobati TBC, rematik, kemandulan, dan impotensi. Jus bawang putih berkhasiat sebagai obat tetes dan obat kulit. Daun bawang putih mampu mengobatai sakit asma.

Bawang merah juga berkhasiat untuk pengobatan, misalnya saja; mengobati sakit kepala, mengurangi dahak, meningkatkan rangsangan seksual, menawarkan racun bisa ular, dan melancarkan pembuangan air seni. Bila bawang merah dicampur dengan lada, lalu dipanaskan dengan sinar matahari mampu menurunkan sakit demam. Khasiat rempah-rempah untuk tubuh memang sangat kaya. Tak hanya membuat lezat masakan saja, tapi menyehatkan tubuh juga.

Bumbu Instan Solusi Buat Orang Sibuk

Perkembangan zaman memang menuntut orang-orang saat ini untuk serba praktis dalam segala hal. Termasuk dalam hal masak memasak. Oleh karena itu, kebutuhan bumbu instan atau bumbu siap pakai merupakan solusi terbaik buat orang-orang sibuk. Kebutuhannya pun semakin meningkat dari waktu ke waktu. 

Saat ini, di pasar swalayan maupun online shop sudah tersedia bumbu-bumbu instan siap pakai untuk berbagai jenis masakan. Misalnya saja, bumbu kari, bumbu rawon, bumbu rendang, bumbu soto, bumbu frankfurter, bumbu bologna untuk membuat masakan khas Italia, bumbu nasi goreng, dll. Bahkan, Anda bisa dengan mudah mendapatkannya di warung-warung atau lewat transaksi online.

Bumbu Instan Solusi Buat Orang Sibuk
Cabe bubuk dan kering siap pakai
Bumbu instan tersebut dikemas dalam suatu wadah yang tertutup rapat. Biasanya dalam bentuk sachet aluminium foil, botolan plastik atau gelas yang benar-benar rapat. Pengemasan seperti ini bertujuan untuk melindungi komponen-komponen aktif yang ada di dalam bumbu dari reaksi oksidasi karena adanya rangsangan kelembaban, panas, dan suhu.

Untuk menyimpan bumbu-bumbu instan agar tidak sampai berubah sifat-sifatnya, pilih ruang yang dingin, kering dan gelap. Tempatkan botol-botol berisi bumbu kering di ruang kabinet atau lemari penyimpan yang berdinding kaca supaya mudah terlihat karena bumbu-bumbu ini akan sering dipakai. Sedangkan untuk bumbu instan kemasan sachet hanya sekali pakai. Harus dihabiskan pada saat itu juga. Tidak boleh disimpan kembali karena akan terkontaminasi dengan udara luar yang nantinya akan terjadi reaksi oksidasi atau ketengikan.

Bumbu instan memang menjadi solusi bagi orang yang memiliki waktu terbatas karena kesibukan bekerja atau berkarir. Walaupun sudah tersedia bumbu-bumbu instan siap pakai, alangkah baiknya juga menyimpan rempah-rempah segar yang awet dalam kondisi tempat kering, seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay, jahe, kunyit, daun salam, cabai bubuk, cengkeh, ketumbar, lada, pala, kayu manis bubuk, kapulaga dll.

Cita Rasa Rempah-rempah Untuk Masakan

Masing-masing daerah, bahkan negara memiliki cita rasa rempah-rempah untuk masakan khasnya. Lewat makanan inilah, tercermin pola cita rasa yang menjadikan identitas suatu wilayah. Bisa kita rasakan dari racikan bumbu atau rempah-rempah yang mereka pakai pada masakan khasnya.

Cita Rasa Rempah-rempah Untuk Masakan
Tiap daerah memiliki cita rasa khas bumbu untuk masakannya
Bahan-bahan masakan dipengaruhi oleh keadaan iklim dan tanah setempat. Misalnya saja 'kari', akan selalu mengingatkan kita dengan masakan khas wilayah Asia Selatan dan Timur seperti India dan Thailand. Masakan kari memiliki cita rasa tajam, beraroma kuat karena terdiri dari bahan rempah-rempah sebanyak kurang lebih 10 jenis.


Berbeda dengan masakan 'kari' yang berasal dari Thailand. Aroma bumbu lebih sedikit lembut, walau terasa pedas. Aroma lembut ini berasal dari bahan rempah-rempah seperti serai, jeruk limau, dan daun ketumbar. Masakan China identik dengan pemakaian monosodium glutamat atau vetsin. Kuliner khas Jepang selalu menghadirkan kecap dalam setiap jenis masakan dan menghadirkan aroma murni bumbu-bumbu musiman.

Sedangkan cita rasa rempah-rempah untuk masakan Indonesia pada umumnya merupakan perpaduan antara rasa asam dan manis dengan bumbu-bumbu khasnya. Bumbu-bumbu tersebut terdiri dari berbagai bahan rempah-rempah seperti serai, salam, asam, daun jeruk purut, dan cabai. Tiap-tiap daerah memiliki ciri khas rasa masakannya. Misalnya saja, masakan Minang terkenal dengan cita rasa pedasnya. Kuliner asal Jawa Tengah dan Jawa Timur terasa cenderng manis dan pedas. Sedangkan masakan asal Jawa Barat bercita rasa sedikit asin dengan bumbu beraroma lembut. Kuliner asal Sumatera Selatan memiliki cita rasa asam dan pedas.

Kuliner asal Eropa sudah dikenal memakai bumbu-bumbu yang cenderung berpasangan, terutama untuk masakan jenis acar-acaran (pickle) dan roti. Masakan asal Timur Tengah sampai kawasan Mediteranian memiliki ciri khas pemakaian rempah-rempah segar seperti thyme, sage, basil, oregano, dan rosemary.

Sedangkan cita rasa rempah-rempah untuk masakan asal Amerika Utara, hampir tak ada bedanya dengan masakan Eropa. Hanya saja, masakan Amerika Utara sedikit terpengaruh dengan masakan asal Meksiko dan masakan dari kawasan Pasifik. Untuk masakan asal Meksiko, dominan berbahan baku jagung seperti tortila dan jenis rempah cabe rawit panggang. Masakan berbumbu tajam juga menjadi ciri khas masakan asal Amerika Selatan dan kawasan Karibia.

Tips Diet Sehat, Aman, dan Gampang

Penting kita ketahui, dalam keseharian perlu menjalankan tips diet sehat yang memenuhi persyaratan standar kesehatan. Tujuannya, tentu supaya badan senantiasa sehat, memiliki daya pertahanan alami yang kuat, dan tidak mudah terserang berbagai macam penyakit. Tujuan ini bisa terwujud bila kita bisa meramu jenis-jenis makanan apa saja yang dikonsumsi. Tak hanya sekedar enak saja, tapi memenuhi gizi dan nutrisi sesuai kebutuhan tubuh.

Tak sedikit, orang yang kelihatannya sehat, tapi ternyata ia menderita malnutrisi. Ia butuh sumber-sumber gizi yang dipakai untuk membangun tubuhnya. Mereka justru dari golongan orang-orang kaya. Ini semua terjadi karena mereka lebih mementingkan gaya hidup makan enak dan gaya hidup lainnya. Misalnya ingin tetap langsing dan dipandang menarik saja.
Tips Diet Sehat, Aman, dan Gampang
Urap, makanan sehat murah meriah

Berikut ini tips diet sehat yang perlu Anda butuhkan oleh tubuh:
1. Zat putih telur (protein)
Zat putih telur diperlukan sebagai bahan pembangun tubuh dan pengganti bagian-bagian tubuh yang sudah tua maupun rusak. Bahan-bahan makanan lainnya yang mengandung protein, antara lain: daging, telor, susu, keju, tahu, tempe, kacang-kacangan, dan beras jagung.

2. Karbohidrat (zat gula)
Zat ini merupakan sumber tenaga penggerak dan pengatur panas supaya suhu badan stabil. Bahan-bahan makanan yang menjadi sumber karbohidrat, antara lain; nasi, gula, singkong, daging, roti, kentang, jagung, aneka macam kacang, madu.

3. Zat lemak (fat)
Lemak sebagai sumber panas bagi tenaga (energi). Ia bekerja bersama dengan karbohidrat untuk melepaskan kalori dalam jumlah banyak. Bahan-bahan yang mengandung lemak, antara lain; daging, mentega, minyak kelapa, ikan, kacang tanah, telor, keju.

4. Air
Air berguna untuk melarutkan dan mengalirkan makanan ke seluruh tubuh, mulai dari mulut sampai pada akhirnya keluar dari tubuh dalam bentuk kotoran. Fungsinya juga untuk melancarkan pekerjaan buah pinggang. Air berperan sangat vital di dalam tubuh untuk berbagai aktivitas. Hampir 60% tubuh kita terdiri dari air.

5. Garam-garam mineral
Garam penting antara lain kalsium atau kapur, yodium, ferrum, dan fosfor. Garam-garam mineral tersebut bermanfaat supaya cairan darah tetap kental dan cairan-cairan lain tak mudah berubah, dan sebagai pembentuk struktur alat-alat tubuh. Bahan-bahan yang mengandung garam mineral, antara lain; susu, telor, keju, sayur-mayur, ikan laut, air minum, daging, hati, telur, keju.

6. Vitamin-vitamin
Semua jenis vitamin penting bagi tubuh untuk memelihara fungsi-fungsi tubuh supaya tetap dapat bekerja secara normal. Semua jenis vitamin banyak terkandung di dalam buah-buahan, sayuran, daging dan ikan. Vitamin ada yang larut dalam lemak ada juga yang larut dalam air

Itulah tips diet sehat yang harus terpenuhi setiap harinya supaya tetap tampil menarik dan sehat.

Bahaya Dioksin Di Bahan Makanan

Bahaya dioksin di bahan makanan yang bisa mengenai kita, antara lain; penurunan kualitas dan kuantitas sperma, kanker testikel, kanker prostat, endometriosis pada wanita, kanker payudara, kemandulan, ketidakseimbangan hormonal, dan memperlemah sistem imunitas tubuh. Dioksin bisa terdapat pada bahan-bahan makanan yang biasa kita santap, seperti daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, dan olahannya.
Bahaya Dioksin Di Bahan Makanan
Jenis-jenis bahan pangan seperti ini tak luput terkena paparan dioksin

Sudah semestinya kita berhati-hati dengan masakan yang biasa tersaji di meja makan atau tempat-tempat makan lainnya. Siapa sangka, dibalik kenikmatan dan kelezatannya, terkandung dioksin yang diam-diam mengancam kehidupan Anda. Dioksin merupakan zat racun yang mampu berdiam diri di semua bahan-bahan makanan yang biasa kita lihat, baik bahan makanan hewani maupun nabati.

Asal dioksin
Dioksin terbentuk oleh aktifitas pembakaran bahan-bahan yang mengandung klorin seperti plastik PVC (polivinil klorida), kertas dengan bahan pemutih, zat-zat kimiawi pestisida, logam baja, bahan baku baterai, dan cat. Dioksin juga dihasilkan dari limbah-limbah cair pabrik PVC dan kertas yang memakai zat klorin sebagai bahan pemutihnya.

Zat pencemar dioksin bisa tersebar melalui media udara dan air. Dioksin akan mencemari tanah, masuk ke jaringan tanaman dan hewan. Lewat rantai makanan dan faktor abiotik, dioksin bisa mencapai sel-sel dan jaringan makhluk hidup. Bahkan, sampai pada ASI bahkan bayi yang sedang dikandung oleh ibu.

Dampak negatif dioksin
Dioksin bisa menyebabkan gangguan pada tubuh dan memicu kemunculan berbagai macam penyakit. Misalnya saja, jumlah sperma pada pria yang terpapar dioksin bisa berkurang sampai 50%. Meningkatnya jumlah penderita kanker testikel dan kanker prostat. Wanita juga tak luput mengalami dampak negatif dari dioksin, antara lain; memicu penyakit kanker payudara pada wanita muda, diabetes, kemandulan, ketidakseimbangan hormon dan menurunnya sistem kekebalan tubuh.

Masih Pe-Er buat kita
Karena tingkat bahaya yang tinggi bagi kesehatan, perlu ada pengawasan dan peraturan ketat tentang standar keamanan bahan pangan dari kandungan dioksin. Di Indonesia sendiri, dioksin masih dipandang sebelah mata. Kita masih melihat lahan pertanian aneka sayur mayur yang berdekatan dengan lokasi pabrik-pabrik pulp dan kertas, pabrik manufaktur, dan pabrik-pabrik logam lainnya yang masih belum memiliki instalasi pengolahan air limbah yang benar-benar bebas dari zat-zat pencemar ini. Bahkan, kita masih dengan mudah melihat penggembalaan-penggembalaan sapi di Tempat Pembuangan Akhir dan sapi-sapi tersebut masuk ke tempat-tempat pejagalan dengan mudah.

Tips Olah Aneka Bahan-bahan Masakan

Berikut ini 3 tips olah aneka bahan-bahan masakan yang baik dan benar. Dengan pengolahan atau penanganan yang tepat, tak hanya memberikan cita rasa yang lezat pada setiap masakan, tapi juga menyehatkan. Kali ini akan memberikan perhatian pada bawang putih, terasi, dan wijen.

1. Bawang putih
Bawang putih selain memberikan rasa lezat pada setiap masakan, ia juga berkhasiat untuk mencegah kanker. Namun, pengolahannya harus benar. Bila salah mengolahnya, khasiatnya akan hilang dan tak ada bedanya dengan makanan sampah (junk food).  Bawang putih memiliki enzim-enzim yang berkhasiat sebagai antikanker (senyawa sulfur).
Cincangan bawang putih

Enzim-enzim ini akan terurai dan tak berkhasiat antikanker bila bawang putih dipanaskan dalam keadaan utuh. Cara terbaik mengolahnya, yaitu dengan mengiris-iris bawang putih, selanjutnya dicincang sampai halus, lalu biarkan selama kurang lebih 10 menit. Setelah itu baru diolah menjadi masakan tumis atau masakan berkuah.

Dengan cara mencincang bawang putih, selaput sel-selnya akan terurai dan mengeluarkan enzim yang akan mengaktifkan senyawa-senyawa sulfur yang berkhasiat antikanker. Bila terpaksa harus membiarkan bawang putih dalam keadaan utuh, potong sedikit di bagian atasnya, lalu biarkan sebentar sebelum diolah menjadi masakan sesuai selera Anda.

2. Terasi
Terasi merupakan bahan bumbu masakan hasil dari olahan udang-udang kecil yang telah difermentasikan selama 2-3 hari yang selanjutnya dihaluskan bersama garam dan dikeringkan. Di pasaran, sudah tersedia terasi dalam keadaan mentah maupun matang. Biasanya, yang mentah dijual dengan kemasan plastik atau dibungkus dengan daun pisang kering. Sedangkan terasi matang dijual dalam kemasan botol tertutup rapat.

Sebelum dicampur bersama aneka masakan seperti sambal atau masakan lainnya, terasi sebaiknya dipanaskan terlebih dahulu. Pemanasan akan membuat aroma masakan lebih harum dan masakan jadi tak terasa mentah. Cara pemanasannya bisa dengan disangrai, dipanggang, atau digoreng dengan sedikit minyak.

Bila terasi akan dipanggang, bungkus terlebih dahulu dengan daun pisang supaya terasi tidak gosong. Hindari pengukusan terasi karena membuatnya lembab, aroma kurang harum dan tajam, serta mudah berjamur. Sebagai persediaan, terasi bisa dimatangkan dalam jumlah banyak, selanjutnya dimasukkan ke dalam botol tertutup rapat, simpan ke dalam lemari pendingin supaya aroma dan mutu terasi tetap terjaga.

3. Wijen
Di pasaran, ada 3 jenis wijen, yaitu wijen putih, wijen hitam, dan wijen coklat muda. Wijen putih banyak dipakai dalam aneka masakan China, wijen hitam banyak dipakai dalam aneka masakan Jepang, wijen coklat muda banyak dipakai dalam aneka masakan India. Cita rasa wijen netral sehingga cocok dipadukan untuk aneka jenis masakan.
Wijen coklat muda
Cita rasa wijen yang netral ini cocok untuk masakan yang memiliki rasa gurih dan manis. Oleh karena itu, tak mengherankan kalau wijen sering dipakai untuk campuran kue kering, roti, saus selada, bumbu perendam hidangan panggang, tumis sayuran, sampai dengan adonan pembalut ayam goreng.

Pilih wijen yang tampak utuh, terbebas dari segala kotoran atau kutu, dan beraroma segar. Biji wijen mengandung minyak. Oleh karena itu, simpan wijen ke dalam wadah atau botol yang tertutup rapat dan letakkan di tempat kering yang tak terkena sinar matahari langsung. Dengan demikian, wijen tidak gampang rusak atau tengik.

Untuk mengolahnya, sangrai wijen terlebih dahulu supaya aroma yang menguar lebih tajam dan menambah cita rasa kelezatannya. Wijen bisa dipadukan dengan aneka bahan makanan, juga bisa menjadi hiasan makanan.

Monitoring Penurunan Berat Badan, Timbangan vs Lingkar Badan

Progress penurunan berat badan yang sedang mengikuti program diet dan olah raga teratur memang akan berjalan secara bertahap pada setiap tahapan. Pada tahapan pertama untuk mengurangi kalori, akan terjadi penghilangan lemak, lalu otot, dan selanjutnya air di dalam tubuh. Setelah berjalan kurang lebih 2 minggu, akan lebih banyak terjadi penurunan berat dari bagian otot dan air yang berkurang.
Gunakan ukuran lingkar badan ketimbang timbangan untuk melihat progress penurunan berat badan Anda

Selanjutnya, memasuki minggu ke-3 dan ke-5, tubuh akan mulai sedikit ada penambahan berat badan dari bagian otot dan air. Dalam kondisi ini, Anda disebut sedang mengalami 'plateu' yaitu suatu kondisi berat badan yang tak mengalami perubahan baik turun maupun naik. Terkadang malah cenderung terjadi sedikit pertambahan berat badan, karena otot yang bertambah akan lebih berat daripada kehilangan lemak. Namun, bila Anda terus-menerus melakukan kombinasi program penurunan berat badan dengan cara diet dan olah raga, hasilnya akan lebih baik lagi.

Progress penurunan berat badan memang sebaiknya terjadi secara perlahan-lahan dan secara bertahap. Orang-orang yang menerapkan program penurunan berat badan lebih dari setengah kilogram dalam waktu 1 minggu, akan kehilangan lebih banyak otot dan air, disusul selanjutnya dengan meningkatnya berat badan kembali. Kondisi seperti ini tak bisa terelakkan bagi orang yang sedang menerapkan program ini.

Kondisi 'plateu' memang membuat kecewa. Supaya tak kecewa dengan angka timbangan, jangan menggunakan timbangan untuk memonitor perkembangan penurunan berat badan Anda, tapi pakailah ukuran lingkar badan Anda. Dalam hal ini, penurunan ukuran tubuh akan lebih berarti daripada angka penurunan berat badan. Karena, hal yang terpenting yaitu berkurangnya lemak dari dalam tubuh Anda.

Bila seseorang yang menjalani program diet dan dibarengi olah raga, ternyata mengalami penurunan sebesar 10% dari berat badannya, maka sebaiknya disarankan untuk dihentikan sementara dulu. Hal ini bertujuan supaya tubuh memiliki waktu untuk melakukan penyesuaian. Berdasarkan hasil penelitian, progress penurunan berat badan sebaiknya hanya di kisaran 5-10% saja pada satu waktu. Setelah 12 minggu, berat badan masih bisa dipertahankan, maka tubuh Anda siap melaksanakan program penurunan berat badan selanjutnya. Target menurunkan berat badan selanjutnya maksimal 10% saja. Demikian seterusnya sampai Anda memperoleh berat badan yang diinginkan.

Daya Tahan Bumbu Instan dan Rempah-rempah Segar

Walaupun di dalam rempah-rempah terkandung senyawa antimikroba dan antioksidan yang mampu mencegah kerusakan bumbu, bukan berarti bumbu-bumbu instan tersebut bisa awet selama mungkin. Rempah-rempah yang sudah berubah wujud akan lebih mudah mengalami kerusakan daripada rempah-rempah yang belum diolah atau masih segar. Oleh karena itu, supaya daya tahan bumbu instan bisa lebih lama, ditambahkan bahan-bahan pengawet.
Daya Tahan Bumbu Instan dan Rempah-rempah Segar
Dengan penanganan yang baik, rempah-rempah segar dan bumbu instan bisa tahan cukup lama

Dengan penambahan garam sebanyak 1-2%, akan membatasi pertumbuhan dan perkembangan mikroba-mikroba yang bisa tahan hidup di dalam bumbu instan. Hanya jenis-jenis mikroba tertentu yang bisa hidup pada kondisi garam dengan konsentrasi tinggi. Sedangkan, pada bumbu yang masih segar, dengan kadar air sekitar 70% atau bumbu berbentuk pasta dengan kadar air sekitar 25-65%, perlu ditambahkan bahan pengawet Natrium benzoat (0,1-0,5%) atau asam sorbat supaya bisa tahan agak lama.

Dengan menerapkan metode pengeringan, daya tahan bumbu instan bisa lebih lama. Asalkan bumbu-bumbu instan kering ini diberi perlakuan dan ditangani dengan baik. Bumbu siap pakai kering atau rempah-rempah kering dengan kadar air maksimal 10%, tak perlu penambahan bahan pengawet apapun. Yang terpenting, ruag tempat penyimpanan baik (tempat sejuk, tidak lembab, dan tidak terkena sinar matahari langsung).

Untuk bumbu-bumbu segar atau rempah-rempah segar, bisa disimpan di dalam lemari pendingin dengan daya tahan antara 7-10 hari. Untuk rempah-rempah giling segar yang banyak dijual di pasar-pasar tradisional biasanya hanya bertahan selama 2-3 hari saja karena kadar airnya masih tinggi dan biasanya cara pengolahan masih kurang higienis.

Daya tahan bumbu instan yang dikemas ke dalam botol bisa bertahan cukup lama. Bila sehabis dipakai, tutup kembali tutup botol rapat-rapat dan simpan kembali di lemari pendingin. Bumbu instan botolan ini bisa bertahan lebih lama bila disimpan ke dalam freezer atau lemari pembeku karena sudah pasti berbagai macam jenis mikroorganisme dan senyawa-senyawa di dalamnya tak akan mampu aktif.

Baca juga
Penyebab penurunan kualitas bumbu
Khasiat bumbu dapur tangkal anek penyakit
Bumbu instan siap pakai
Bahan-bahan bumbu masakan nusantara

Penyebab Penurunan Kualitas Bumbu

Bumbu segar yang diberi perlakuan dengan baik, pada umumnya akan aman dikonsumsi dan baik untuk kesehatan tubuh. Namun, aneka rempah-rempah yang dijual di pasar swalayan maupun tradisional tidak menutup kemungkinan berkualitas rendah. Bisa saja, rempah-rempah tersebut mengalami kontaminasi yang diakibatkan oleh residu pestisida akibat penyemprotan hama penyakit, atau bisa pula adanya kontaminasi kuman-kuman karena cara pemanenan yang tak baik, dll. Hal-hal seperti inilah yang menjadi penyebab penurunan kualitas rempah-rempah di pasaran.
Penyebab Penurunan Kualitas Bumbu
Selama tak terkontaminasi zat-zat berbahaya atau mikroba patogen, rempah-rempah aman dikonsumsi

Menurunnya kualitas bumbu bisa juga disebabkan oleh pengolahan rempah-rempah yang kurang higienis. Misalnya saja, rempah-rempah kurang bersih saat tahap pencucian sebelum masuk ke pengolahan selanjutnya menjadi bumbu. Alat-alat dan mesin pengolahan yang kurang higienis. Atau bisa juga kondisi tempat pengolahan yang kurang memenuhi syarat standar sanitasinya.

Beberapa jenis rempah diketahui juga mengandung senyawa antinutrisi seperti asam fitat, tanin, dan asam oksalat. Senyawa-senyawa tersebut bisa menjadi penyebab penrurunan kualitas bumbu. Senyawa-senyawa tersebut bisa mempengaruhi kesehatan tubuh karena dapat mengikat mineral-mineral dalam tubuh seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), zat besi (Fe), dan seng (Zn). Padahal, mineral-mineral tersebut dibutuhkan oleh tubuh yang seharusnya diserap oleh sistem pencernaan kita. Bila zat antinutrisi ini terdapat dalam konsentrasi tinggi, bisa berakibat kemunculan penyakit karena defisiensi (kekurangan) mineral.

Komponen senyawa fitat terkandung di dalam cengkih, biji pala, ketumbar, dan bawang putih. Senyawa tanin terdapat pada cengkih, kayu manis, daun salam, dan cabe rawit. Sedangkan senyawa oksalat terkandung di dalam cengkih dan daun jeruk purut. Asalkan dalam mengkonsumsi rempah-rempah tersebut masih dalam batas kewajaran, senyawa-senyawa tersebut tidak berpengaruh negatif pada tubuh.

Sampai saat ini belum ada laporan negatif terkait oleh rempah-rempah sebagai penyusun bumbu tradisional bagi kesehatan tubuh. Baik yang bersifat karsinogenik (penyebab kanker) atau mutagenik (yang bisa mengakibatkan perubahan gen). Dengan demikian, penyebab penurunan kualitas bumbu lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal seperti terkontaminasi zat-zat pencemar dan akibat pengolahan rempah-rempah yang tak higienis.

Bumbu Dapur Tangkal Aneka Penyakit

Aroma dan cita rasa khas dari rempah-rempah berkat adanya kandungan komponen bioaktif (komponen-komponen di dalam bahan alami yang bersifat fungsional tertentu di dalam tubuh, misalnya saja; sebagai antimikroba, antioksidan, antiinflamasi dll). Kompoen bioaktif tersebut bisa berupa minyak asiri, flavonoid atau fenolik, alkaloid, dan terpenoid. Dengan demikian, aneka jenis rempah sebenarnya bumbu dapur yang mampu tangkal aneka penyakit.
Bumbu Dapur Tangkal Aneka Penyakit
Bawang merah dan bawang putih, selain menyedapkan masakan juga berkhasiat obat

Adanya komponen-komponen senyawa inilah yang membuat rempah-rempah tak hanya berperan sebagai penyedap cita rasa aneka masakan saja, tapi juga berperan sebagai obat pencegah aneka penyakit dan zat pengawet makanan alami. Itulah kenapa masakan rendang mampu tahan lama, tidak cepat tengik sampai berhari-hari.

Rempah-rempah memiliki kemampuan untuk mengawetkan makanan karena mengandung senyawa antioksidan yang akan melindungi makanan terhadap proses ketengikan (proses oksidasi). Selain itu, di dalam rempah-rempah terkandung senyawa antimikroba yang dapat melindungi makanan dari pertumbuhan dan perkembangan mikroba perusak makanan maupun penyebab penyakit. Semua jenis rempah-rempah ada di bumbu dapur yang sering kita jumpai.

Bawang merah, bawang putih, wijen, cengkeh, lada, cabai, jahe, kunyit, lengkuas, pala, jinten merupakan rempah-rempah yang terbukti memiliki komponen-komponen senyawa bioaktif yang bersifat antioksidan. Pada cengkeh, aktifitas antioksidan setara dengan antioksidan sintetis Butylated Hydroxytoluene (BHT) yang sering dipakai di industri-industri pangan.

Bawang putih, cengkeh, asam jawa, jinten, lada, dan berbagai rimpang lainnya seperti jahe, kunyit berkhasiat antiseptik atau pembunuh mikroba yang ampuh. Semua bumbu dapur tersebut dicampur menjadi berbagai bumbu masakan seperti bumbu opor, gulai, rendang, dan rawon. Bumbu dapur tersebut mampu tangkal aneka penyakit yang disebabkan oleh bakteri Eschericia coli, Salmonella typhimurium, dan Vibrio cholera.

Bumbu Instan Siap Pakai

Di zaman yang serba praktis ini, kini di pasaran bisa ditemui beragam jenis bumbu instan siap pakai. Di pasar tradisional, bumbu-bumbu yang dijajakan biasanya berupa aneka rempah dalam keadaan masih segar. Ada yang masih berwujud utuh, ada pula yang sudah dalam bentuk olahan (misalnya saja bawang putih giling, bawang merah giling, kemiri giling, dll).

Bumbu Instan Siap Pakai
Bumbu instan siap pakai
Bila kita ingin memasak rendang, nasi goreng, sambal goreng hati, tapi tak hafal ragam bumbu yang diperlukan, di pasar-pasar swalayan sudah tersedia aneka jenis bumbu siap pakai yang sudah lengkap komposisi rempah-rempahnya. Bumbu olahan ini dikemas ke dalam botol plastik, sachet, atau plastik kemasan. Pengemasan bumbu-bumbu olahan ini akan membuat bahan-bahan rempah di dalamnya bisa awet berhari-hari, bahkan berbulan-bulan.

Di pasar swalayan, selain tersedia bumbu-bumbu dalam keadaan segar, juga tersedia bumbu siap pakai dalam bentuk tepung (untuk menggoreng ayam atau pisang), atau berbentuk bubuk kering (bubuk kunyit, bubuk pala). Ada pula bumbu yang sudah matang dalam bentuk adonan pasta yang biasanya dikemas menggunakan aluminium foil atau dimasukkan ke dalam botol gelas. Misalnya saja, bumbu gulai, bumbu rendang, bumbu nasi goreng, bumbu soto, dll.

Keuntungan memakai bumbu instan, antara lain; praktis dipakai karena bisa langsung digunakan dan tak membutuhkan waktu maupun proses yang lama untuk membuat masakan. Meskipun demikian, masih banyak yang berpendapat bahwa memakai bahan-bahan bumbu segar yang diolah sendiri lebih memiliki aroma dan cita rasa yang lebih enak dibandingkan dengan bumbu olahan. Dalam hal soal harga jelas lebih menghemat bumbu-bumbu segar.

Walaupun begitu, bumbu instan siap pakai tetap layak disediakan di rumah Anda. Karena ia memiliki kepraktisan tinggi. Terutama untuk kaum wanita karir yang tak memiliki banyak waktu untuk meracik-racik aneka jenis bumbu dan harus membelinya di pasar tradisional atau swalayan. Wanita karir juga biasanya tak hafal dengan jenis-jenis rempah yang dibutuhkan untuk membuat bumbu jenis masakan tertentu. Bumbu siap pakai mempermudah keperluan memasak Anda.

Baca juga

Bahan-bahan Bumbu Masakan Nusantara

Masakan nusantara memiliki banyak ragam jenis dan cita rasa. Semua masakan Indonesia memakai rempah-rempah dengan komposisi yang berbeda-beda dan takaran yang berbeda-beda pula untuk setiap jenis masakan. Bahkan, ada jenis masakan yang sama, tapi berasal dari daerah yang berbeda, ternyata bahan-bahan bumbu berbeda sehingga berbeda pula cita rasanya. Keanekaragaman jenis masakan Indonesia ini yang menjadikan negeri kita terkenal dengan sebutan 1001 jenis makanan.
Bahan-bahan Bumbu Masakan Nusantara
Rempah-rempah dalam bentuk serbuk

Rempah-rempah yang biasa dipakai dalam aneka masakan nusantara sangat beragam. Ada yang berasal dari rimpang (bagian akar) seperti kunyit, jahe, lengkuas. Ada juga dari batang tanaman seperti serai. Kayu manis yang berasal dari kulit pohon, bahan bumbu dari dedaunan seperti daun jeruk purut, daun kunyit, daun salam. Ada juga bumbu yang berasal dari bunga seperti cengkeh, bahan berasal dari buah seperti asam jawa, asam kandis. Biji tanaman tak luput juga sebagai bahan bumbu seperti biji pala, lada, dan ketumbar. Bahan-bahan bumbu lainnya masih banyak lagi.

Jenis bumbu wajib ada
Dari sekian banyak bahan-bahan bumbu masakan nusantara tersebut, bawang merah dan bawang putih menjadi jenis rempah utama dalam setiap masakan Indonesia. Hampir setiap masakan Indonesia tak pernah ketinggalan menggunakan rempah kedua jenis ini. Bawang merah dan bawang putih memang mampu mengeluarkan aroma yang pasti menggugah selera  setiap jenis masakan.

Bukan cuma bawang merah dan bawang putih, rempah-rempah lain juga mampu memberi aroma yang khas dan memberi cita rasa yang lezat dan sedap. Aroma harum dan tajam dari aneka jenis rempah ini biasanya akan muncul bila dipanaskan. Oleh karena itu, tak perlu heran kalau pada umumnya bahan-bahan bumbu masakan nusantara ditumis atau disangrai terlebih dahulu sebelum dicampurkan dengan bahan-bahan lainnya.

Bumbu olahan
Aneka jenis rempah-rempah tersebut bisa diolah dalam keadaan segar maupun dikeringkan. Rempah-rempah yang sudah berubah wujud dari aslinya biasanya lebih mudah mengalami kerusakan. Contohnya, rimpang kunyit yang digiling menjadi bentuk bubuk atau serbuk. Bumbu olahan seperti ini mudah rusak karena sistem perlindungan alami rempah-rempah tersebut sudah mengalami kerusakan yang diakibatkan selama pemrosesan seperti penggilingan, pemotongan, pengeringan dll.

Bahan-bahan bumbu masakan Indonesia yang sudah dalam bentuk olahan kering bisa mengalami kerusakan dengan ditandai adanya ketengikan. Terjadinya ketengikan ini karena adanya reaksi oksidasi lemak pada bumbu olahan kering tersebut. Bisa dilihat dari penampilannya yang ditumbuhi miselium kapang yang berupa benang-benang halus atau adanya pertumbuhan spora yang berwarna putih, hitam, abu-abu, atau hijau.

Bahan-bahan bumbu masakan nusantara yang siap pakai (instan) dalam bentuk pasta, kerusakannya bisa ditandai dengan adanya aroma tengik atau aroma khas yang menyimpang dari keadaan normal, tampak pula busa atau muncul gas dan lendir. Semua reaksi kimiawi ini terjadi karena adanya pertumbuhan bakteri yang menyebabkan kerusakan bumbu-bumbu masakan.

Baca juga

Tips Memilih Buah dan Sayur Sehat, Bergizi, Aman

Vitamin dan mineral dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai keperluan metabolisme. Untuk memperolehnya sangat mudah, bisa dengan mengkonsumsi buah dan sayur. Di pasar swalayan maupun tradisional berlimpah aneka jenis buah dan sayur. Aneka buah dan sayur yang tersedia ini biasanya tertata rapi, tampak segar, dan mulus-mulus. Baik di pasar swalayan maupun tradisional memang menggunakan trik-trik cantik seperti ini buat memikat hati para pembeli. Supaya kita bisa memperoleh buah dan sayur yang sehat, bergizi, dan aman dikonsumsi, simak tips memilih buah dan sayur berikut ini.
Buah dan sayur di pasar

1. Wortel
Pilih wortel yang muda, karena warna kulitnya cerah, rasa lebih manis, dan renyah saat digigit. Selain memeriksa warna kulitnya, amati juga bagian potongan tempat tumbuh tunas dan daun-daunnya. Semakin tua wortel, semakin besar diameter bekas potongan tersebut. Pilih wortel dengan bekas potongan yang berdiameter kecil.

2. Kembang kol
Ada dua jenis kembang kol yaitu yang berwarna putih dan hijau, pilih yang bunganya tampil kompak, rapat dan tak ada bercak coklat.

3. Kacang panjang
Pilih kacang panjang yang muda karena rasanya renyah, segar, dan enak dimakan. Kacang panjang yang masih muda bisa diamati dari warnanya yang masih hijau segar dan tempat bijinya yang tidak terlalu besar atau menonjol.

4. Sawi hijau
Amati penampilan daun-daunnya. Jangan memilih daun sawi yang sudah terlihat berlubang-lubang karena itu adalah bekas gerekan ulat. Pilih daun sawi yang masih tampak utuh dan warnanya hijau segar.

5. Tomat
Ambil tomat yang berwarna cerah, permukaannya terasa masih keras, utuh, dan tak tampak terdapat adanya bekas gigitan ulat.

6. Buncis
Pilih buncis muda yang bisa dilihat dari warnanya yang masih hijau segar, batang tidak terlalu besar, dan mudah dipatahkan. Amati bagian tempat bijinya, bila tampak sudah membesar, itu berarti buncis sudah tua.

7. Kentang
Ambil kentang yang matanya tidak terlalu banyak, kulit berwarna coklat kekuningan, tidak berwarna hitam. Tampilannya juga harus kering dan bersih, tidak ada tanah yang menempel.

8. Jeruk
Ambil buah jeruk yang warnanya cerah, tampak mulus, ukuran buah cukup besar. Hindari memilih buah jeruk yang kulitnya telah keriput dan berwarna kusam.

9. Pisang
Pisang yang sudah tua akan tampak berisi, padat, bagian ujungnya berisi penuh, kulit tidak keriput atau layu. Pisang yang diambil sudah dalam keadaan tua akan matang serempak dan warna kuningnya merata.

10. Apel
Pilih apel yang masih terasa keras, permukaan kulit berwarna cerah, dan tidak ada bintik coklatnya. Ada anggapan yang keliru kalau apel impor terasa lebih lunak dan enak. Padahal, apel impor yang lunak ini justru sudah terlalu lama disimpan.Yang benar, apel yang masih baik itu terasa keras seperti pada buah apel lokal dari Malang.

11. Belimbing
Pilih belimbing yang kulitnya halus, warna merata, tak ada bercak-bercak coklat atau hitam, dan tidak layu. Di pasar swalayan maupun tradisional, jenis belimbing demak paling dominan.

12. Jambu biji
Pilih jambu biji yang permukaan kulitnya halus, berwarna cerah dan tak ada bercak-bercak coklat atau hitam. Jambu biji segar terasa keras. Jangan pula pilih jambu biji yang sudah terlalu tua karena sangat lembek dan mudah pecah.

Mengenal Beras Merah, Kaya Gizi dan Nutrisi

Beras merah bukan bahan makanan yang asing bagi masyarakat Indonesia. Tapi, agaknya kita tak terbiasa untuk mengkonsumsinya. Padahal kandungan nutrisinya sangat baik untuk tubuh kita. Apa yang perlu diperhatikan saat membelinya? Bagaimana pula cara menyimpannya?

Memilih Minyak Goreng Sehat dan Bergizi

Siapa pun, terlebih ibu rumah tangga tak akan pernah meninggalkan minyak goreng. Karena minyak goreng dibutuhkan untuk segala keperluan memasak. Entah itu untuk menggoreng lauk pauk, makanan ringan pengantar minum teh, atau pun hanya untuk menumis bumbu-bumbu masakan lainnya. Pokoknya, minyak goreng tidak pernah ketinggalan dalam hampir setiap pengolahan makanan.

Warna dan label
Sekarang ini banyak produk minyak goreng yang beredar di pasaran dengan berbagai merek, dan mempunyai warna yang bervariasi. Dari yang tak berwarna sampai yang kuning emas. Oleh beberapa produsen, keadaan visual ini digunakan untuk menarik perhatian konsumen, sehingga dikhawatrikan konsumen mempunyai gambaran yang salah dalam memilih minyak goreng.

Misalnya saja, konsumen menganggap mutu minyak goreng bisa ditentukan hanya dengan melihat warna, sebagaimana yang dipromosikan oleh produsen. Mengenai hal ini, ada seorang konsumen, seorang ibu rumah tangga yang sampai bersitegang dengan tetangganya karena warna minyak goreng. Ada sebagian ibu rumah tangga yang yakin kalau warna bening pasti minyak itu bersih, sehat, dan tidak pakai zat warna apa-apa.

Namun, ada produsen yang mempromosikan warna kuning minyak gorengnya itu sebagai suatu kelebihan, yang mungkin sebenarnya warna kuning tersebut berasal dari bahan baku yang dipakai dan sulit untuk dihilangkan.

Selain itu, bila kita perhatikan label-label minyak goreng yang beredar di pasaran, maka akan timbul kecurigaan terhadap beberapa produk minyak goreng tersebut. Ada beberapa label minyak goreng yang mencantumkan gambar jagung, tetapi tanpa keterangan yang jelas dan harganya lebih murah daripada minyak goreng lainnya.

Dengan kemajuan teknologi sekarang ini, memang minyak goreng dapat dibuat dari berbagai bahan baku, misalnya: kacang tanah, jagung, kedelai, kelapa sawit, dan kelapa. Masing-masing jenis minyak ini dalam pemakaiannya bergantung dari kebutuhan. Misalnya, minyak kacang kedelai banyak disukai di negara-negara Barat, karena titik bekunya rendah. Sehingga untuk makanan dingin atau di udara dingin tidak cepat beku. Minyak jagung banyak dipakai dalam makanan diet untuk konsumen yang harus menjaga atau menurunkan kadar kolesterol darahnya.

Pengujian
Ketidakpastian atau ketidakjelasan konsumen akan produk minyak goreng yang setiap hari dikonsumsi itu, membuat konsumen merasa cemas, kurang aman dalam pemakaian minyak goreng. Itulah kenapa minyak goreng yang beredar di pasaran perlu dilakukan pengujian oleh lembaga-lembaga independen. Hal-hal yang perlu diuji, antara lain: kadar air, bilangan peroksida, kandungan logam berbahaya, minyak pelikan, identifikasi bahan baku, kotoran, bilangan iod, asam lemak bebas, asam-asam lemak laurat, miristat, palmitat, stearat, oleat, linoleat, dan asam kaprat.

Air
Kandungan air yang terlalu banyak dapat menyebabkan hidrolisis pada minyak sehingga bisa terjadi reaksi ketengikan. Reaksi ketengikan ini disebut ketengikan hidrolitik, yaitu proses ketengikan yang dipengaruhi oleh adanya enzim dan air pada suhu tertentu. Akibat dari proses ketengikan hidrolitik ini minyak yang terdiri atas ester trigliserida akan terpecah menjadi asam lemak bebas dan alkohol. Asam lemak bebas inilah yang dapat menyebabkan minyak goreng menjadi tengik. Kadar air menurut Standar Industri Indonesia maksimal 0,3%.

Bilangan peroksida
Bilangan peroksida ini menunjukkan jumlah ikatan rangkap pada asam lemak yang mengikat oksigen. Bila minyak sudah banyak mengikat oksigen, minyak akan menjadi tengik sehingga dengan bilangan peroksida dapat diketahui tingkat ketengikan dari minyak. Bilangan peroksida menurut SII maksimun 1,0.

Identifikasi bahan baku
Minyak goreng dapat dibuat dari berbagai bahan baku. Selain mempengaruhi kegunaannya juga mempengaruhi harga. Misalnya, harga minyak goreng yang berasal dari jagung lebih mahal daripada minyak yang berasal dari kelapa. Bahan baku ini juga mempengaruhi tinggi rendahnya kandungan asam lemak jenuh dan tidak jenuh dari minyak goreng.

Untuk orang yang mempunyai penyakit tertentu (misalnya jantung, darah tinggi) akan memilih minyak goreng yang banyak mengandung asam lemak tidak jenuh karena dapat mengikat kolesterol bebas dalam darah. Sebagai contoh, minyak jagung atau minyak kedelai. Karena minyak goreng tersebut mengandung asam lemak tidak jenuh lebih tinggi dibandingkan dengan minyak goreng yang berasal dari kelapa atau kelapa sawit. Keadaan ini oleh sebagian produsen dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

Bilangan iod
Minyak goreng dengan bahan baku yang berbeda mempunyai karakteristik yang berbeda pula. Salah satu karakteristik yang bisa membedakan jenis minyak goreng adalah bilangan iod. Karena iod ini dapat menunjukkan jumlah asam lemak yang tidak jenuh, dan dari bilangan tersebut dapat diketahui jenis bahan baku minyak goreng. Misalnya, bilangan iod untuk minyak kelapa 8-12, bilangan iod minyak sawit 50-59 dan minyak jagung 112-128.

Harga
Minyak yang berasal dari bahan baku kelapa atau kopra dihargai lebih mahal dibandingkan dengan minyak sawit. Minyak goreng yang berasal dari bahan baku kacang kedelai atau jagung lebih mahal dibandingkan dengan yang berbahan baku kelapa sawit atau kelapa/kopra.
 
Karena pengujian-pengujian di atas hanya bisa dilakukan di laboratorium-laboratorium dengan tim peneliti yang bersertifikat, hasil pengujian minyak goreng kemasan dari suatu produsen hanya bisa dilihat di lembaga resmi seperti YLKI. Konsumen bisa langsung menanyakan ke lembaga tersebut untuk mengetahui kebenaran informasi label minyak goreng kemasan ke lembaga tersebut.

Cara Mengenali Madu Murni

Madu murni dari lebah merupakan satu-satunya bahan pemanis alamiah yang rasanya lezat, menyehatkan dan aman dikonsumsi oleh anak-anak sampai orang dewasa. Madu atau Mel depuratum dihasilkan dari sarang lebah, berupa cairan kental seperti sirup, dan berwarna kuning pucat sampai coklat. Madu berasa enak dan beraroma khas. Untuk mengenali kualitasnya, bisa diketahui dari jenis lebah penghasil madu dan teknis pengambilan madu dari sarang lebah.

Saat ini, di pasaran tersedia madu yang sudah dalam bentuk kemasan botolan. Label kemasan yang terdapat pada botol biasanya tertera kata-kata 'Madu Murni', 'Madu Asli', 'Madu Hutan'. Jangan terkecoh dengan kata-kata tersebut. Untuk mengenali madu murni yang benar-benar asli, kita perlu melakukan tes kecil sebagai berikut:

  1. Madu murni tak akan berubah sifatnya walau telah disimpan lama. 
  2. Madu murni juga tak akan berubah sifatnya bila mengalami pemanasan.
  3. Untuk tes pengujian kemurniannya, ambil secarik kertas, lalu celupkan sedikit ke madu yang akan diuji. Madu murni tidak akan membuat kertas basah, ia akan lengket seperti lilin.
Madu Murni mengandung gula invert 65-80%, sakarosa 8%, dekstrim 10%, abu 0,25%, air 25%, zat asiri aromatik dan sedikit asam semut. 

Madu langsung diserap oleh sistem pencernaan tanpa terjadi banyak proses pengolahan. Madu menambah rasa lezat pada aneka jenis masakan dan minuman. Untuk pengobatan luar, ia bisa dipakai layaknya salep. Untuk mengobati luka bakar, eksim karena alergi, yang nantinya akan mempercepat proses penyembuhan.

Cara Mengenali Madu Murni
Lebah madu sedang mengambil pollen
Daerah-daerah penghasil madu murni yang berkualitas tinggi di seluruh wilayah nusantara yaitu berasal dari Sumbawa. Madu murni impor yang berkualitas bagus berasal dari Mesir, Senegal, Afrika Selatan, dan Madagaskar.

Kiat Bebas Jerawat

Jerawat hanya problem para remaja? Ah, siapa bilang. Orang dewasa pun banyak yang mengalami masalah kulit yang satu ini. Bagi wanita (terutama), jerawat bukan hanya mengganggu penampilan, tapi bisa menurunkan kepercayaan diri. Karena itu, siapa pun yang berjerawat, biasanya sibuk mencari obat atau penangkalnya. Untuk menanggulangi dan mencegah jerawat, simak beberapa tip berikut ini.
Banyak konsumsi sayuran hijau untuk tanggulangi jerawat

Jerawat dan penyebabnya
Bagian tubuh yang sering mengalami masalah jerawat adalah wajah. Kadangkala jerawat juga muncul di punggung bagian atas, dada, atau kulit kepala. Penyebabnya, daerah tersebut memiliki kelenjar minyak lebih banyak dibandingkan pada bagian tubuh lain.

Pada lapisan kulit, terdapat kelenjar minyak yang bermuara pada akar rambut, membentuk suatu unit yang disebut pilosebasea. Kelenjar minyak yang menghasilkan lemak, keluar bersama lemak kulit ari lewat pilosebasea untuk memberi pertahanan pada kulit.

Jika ada penyumbatan pada saluran pilosebasea maka terjadilah jerawat. Sumbatan tersebut bisa berasal dari penumpukan lemak atau kotoran, yang selanjutnya membesar, disebut komedo tertutup (white-head). Bila di atasnya menjadi kehitaman, disebut komedo terbuka (black-head). Komedo yang meradang akan menjadi bisul bernanah, dan jika tidak diobati akan menyebar. Jerawat semacam ini, bila tidak ditangani dengan benar, akan menimbulkan noda-noda hitam.

Ada beberapa faktor yang dianggap memicu timbulnya jerawat, antara lain:

  • Faktor hormonal. Hormon androgen berperan penting dalam memicu timbulnya jerawat. Oleh karena itu, jerawat akan bermunculan atau jumlahnya bertambah pada masa sebelum haid atau pada masa pubertas, yaitu saat-saat hormon androgen meningkat.
  • Seringkali tanpa disadari, gaya hidup dapat memicu timbulnya jerawat, misalnya diet atau pola makan yang salah dan tubuh kurang istirahat (misalnya karena banyak begadang).
  • Faktor keturunan. Enam puluh persen dari penderita jerawat 'menurun' dari orang tua mereka.
  • Penggunaan kosmetik yang salah. Misalnya, kosmetik yang mengandung minyak dan bersifat komedogenik (dapat merangsang munculnya komedo), seperti alas bedak, pelembab, atau bedak padat. Oleh karena itu, periksalah terlebih dulu kosmetik Anda, apakah sesuai dengan jenis dan kondisi kulit Anda.
  • Terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari, atau terlalu lama berada di udara panas, lembab, dan berpolusi.
  • Penggunaan hormon androgenik (testoteron, progesteron, kortikosteroid), B12, dan obat yang mengandung khlor, brom, yodium.
Upaya pencegahan
Bila Anda menerapkan gaya hidup sehat, maka akan terpancar dari kulit Anda yang sehat pula. Bila Anda memelihara dengan cermat kesehatan dan kebersihan, kulit pun akan terpelihara. Maka, hal yang utama dalam menghindari tumbuhnya jerawat adalah kebersihan dan mengurangi kebiasaan yang tidak sehat, misalnya; banyak makan makanan yang berlemak, merokok, kurang tidur, dan sebagainya.

Dengan makan makanan yang sehat dan seimbang, akan membantu tubuh untuk mengeluarkan racun dan bahan-bahan tertentu yang tidak dapat ditoleransi oleh tubuh. Supaya metabolisme tubuh lancar, cobalah untuk makan makanan berserat pada pagi hari, lalu minum minuman hangat. Serat makanan ini berfungsi 'menyikat' (membersihkan) usus, sedangkan cairan hangat akan mengendurkan usus besar, sehingga akan membantu aliran keluar sisa-sisa makanan.

Selain itu, minum air putih kurang lebih sebanyak 2 liter tiap hari. Air ini berfungsi 'mengguyur' (membersihkan) ginjal, hati, serta organ tubuh yang lain yang 'bertanggungjawab' mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Dengan keluarnya racun-racun dari dalam tubuh, kulit pun menjadi sehat.

Hindari stres, karena stres dapat menyebabkan reaksi kimia tertentu dalam otak dan bisa mengganggu kerja fungsi organ tubuh lain. Tekanan psikis juga bisa membuat ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Oleh karena itu, lakukan olahraga pernapasan, seperti yoga atau meditasi yang akan membantu Anda lebih rileks dan tenang. Ingat juga bahwa kulit mengalami regenerasi pada malam hari. Oleh karena itu, tidur cukup di malam hari amat diperlukan.

Selain gaya hidup yang sehat, kebersihan juga amat penting untuk menghindari jerawat. Bersihkan wajah paling tidak dua kali sehari. Gunakan pembersih berbentuk lotion atau sabun khusus untuk kulit berjerawat (acne soap). Bila Anda memakai sabun, pilih yang mengandung pH 5 (sesuai dengan pH kulit). Bagi Anda yang berkulit kering, pilih pembersih yang mengandung pelembab.

Untuk merias wajah, pilih kosmetik yang larut dalam air. Hindari kosmetik yang mengandung minyak karena dapat memperburuk kondisi kulit.

Cara penanggulangan jerawat
Beberapa peneliti mengatakan bahwa pemberian vitamin bagi penderita penyakit kulit, membuahkan hasil yang cukup baik. Beberapa vitamin yang dibutuhkan kulit dan bisa membantu menanggulangi jerawat, antara lain:
  • Vitamin A. Bila Anda kekurangan vitamin A, kulit akan menjadi tebal, kasar, dan kering. Vitamin ini terdapat pada sayuran berwarna hijau dan buah-buahan berwarna kuning dan merah.
  • Vitamin C. Merupakan antioksidan yang cukup penting. Gunanya untuk menstimulasi produksi kolagen, dan meredakan peradangan, bahkan mencerahkan kulit. Terdapat pada sayuran dan buah-buahan segar.
  • Vitamin E. Dapat mencegah gangguan regenerasi pada kulit, dan terdapat pada sayuran, kacang-kacangan, atau biji-bijian.
Selain mengkonsumsi makanan bergizi, serta membersihkan wajah secara rutin dan benar, jerawat juga bisa ditanggulangi dengan pengobatan khusus. Obat topikal (setempat) yang biasanya mengandung antibakteri, dapat mengeringkan jerawat. Beberapa obat jerawat bersifat mengeringkan kulit. Namun, setelah obat tak digunakan, kulit bisa pulih kembali. Sedangkan obat tertentu (sistemik), diterapkan pada penderita yang kondisinya parah, dan harus di bawah pengawasan dokter ahli kulit. (Femina, 1998)