Tips Olah Aneka Bahan-bahan Masakan

Berikut ini 3 tips olah aneka bahan-bahan masakan yang baik dan benar. Dengan pengolahan atau penanganan yang tepat, tak hanya memberikan cita rasa yang lezat pada setiap masakan, tapi juga menyehatkan. Kali ini akan memberikan perhatian pada bawang putih, terasi, dan wijen.

1. Bawang putih
Bawang putih selain memberikan rasa lezat pada setiap masakan, ia juga berkhasiat untuk mencegah kanker. Namun, pengolahannya harus benar. Bila salah mengolahnya, khasiatnya akan hilang dan tak ada bedanya dengan makanan sampah (junk food).  Bawang putih memiliki enzim-enzim yang berkhasiat sebagai antikanker (senyawa sulfur).
Cincangan bawang putih

Enzim-enzim ini akan terurai dan tak berkhasiat antikanker bila bawang putih dipanaskan dalam keadaan utuh. Cara terbaik mengolahnya, yaitu dengan mengiris-iris bawang putih, selanjutnya dicincang sampai halus, lalu biarkan selama kurang lebih 10 menit. Setelah itu baru diolah menjadi masakan tumis atau masakan berkuah.

Dengan cara mencincang bawang putih, selaput sel-selnya akan terurai dan mengeluarkan enzim yang akan mengaktifkan senyawa-senyawa sulfur yang berkhasiat antikanker. Bila terpaksa harus membiarkan bawang putih dalam keadaan utuh, potong sedikit di bagian atasnya, lalu biarkan sebentar sebelum diolah menjadi masakan sesuai selera Anda.

2. Terasi
Terasi merupakan bahan bumbu masakan hasil dari olahan udang-udang kecil yang telah difermentasikan selama 2-3 hari yang selanjutnya dihaluskan bersama garam dan dikeringkan. Di pasaran, sudah tersedia terasi dalam keadaan mentah maupun matang. Biasanya, yang mentah dijual dengan kemasan plastik atau dibungkus dengan daun pisang kering. Sedangkan terasi matang dijual dalam kemasan botol tertutup rapat.

Sebelum dicampur bersama aneka masakan seperti sambal atau masakan lainnya, terasi sebaiknya dipanaskan terlebih dahulu. Pemanasan akan membuat aroma masakan lebih harum dan masakan jadi tak terasa mentah. Cara pemanasannya bisa dengan disangrai, dipanggang, atau digoreng dengan sedikit minyak.

Bila terasi akan dipanggang, bungkus terlebih dahulu dengan daun pisang supaya terasi tidak gosong. Hindari pengukusan terasi karena membuatnya lembab, aroma kurang harum dan tajam, serta mudah berjamur. Sebagai persediaan, terasi bisa dimatangkan dalam jumlah banyak, selanjutnya dimasukkan ke dalam botol tertutup rapat, simpan ke dalam lemari pendingin supaya aroma dan mutu terasi tetap terjaga.

3. Wijen
Di pasaran, ada 3 jenis wijen, yaitu wijen putih, wijen hitam, dan wijen coklat muda. Wijen putih banyak dipakai dalam aneka masakan China, wijen hitam banyak dipakai dalam aneka masakan Jepang, wijen coklat muda banyak dipakai dalam aneka masakan India. Cita rasa wijen netral sehingga cocok dipadukan untuk aneka jenis masakan.
Wijen coklat muda
Cita rasa wijen yang netral ini cocok untuk masakan yang memiliki rasa gurih dan manis. Oleh karena itu, tak mengherankan kalau wijen sering dipakai untuk campuran kue kering, roti, saus selada, bumbu perendam hidangan panggang, tumis sayuran, sampai dengan adonan pembalut ayam goreng.

Pilih wijen yang tampak utuh, terbebas dari segala kotoran atau kutu, dan beraroma segar. Biji wijen mengandung minyak. Oleh karena itu, simpan wijen ke dalam wadah atau botol yang tertutup rapat dan letakkan di tempat kering yang tak terkena sinar matahari langsung. Dengan demikian, wijen tidak gampang rusak atau tengik.

Untuk mengolahnya, sangrai wijen terlebih dahulu supaya aroma yang menguar lebih tajam dan menambah cita rasa kelezatannya. Wijen bisa dipadukan dengan aneka bahan makanan, juga bisa menjadi hiasan makanan.