Budidaya Mutiara Laut Perawatan dan Pemeliharaan

Tahap perawatan dan pemeliharaan kerang-kerang dalam budidaya mutiara laut memerlukan penanganan yang cukup ekstra. Pasalnya, kerang-kerang yang sudah ditanami inti atau nucleus rawan dari risiko kematian. Hama dan penyakit setiap saat mengancam kehidupannya. Berbagai macam organisme parasit ada di sekitar perairan budidaya yang terbuka luas itu.

Kerang-kerang yang sudah berisi inti atau nucleus selanjutnya harus dirawat dan dipelihara. Pada kedalaman perairan sekitar 7-9 m dari permukaan air, akan banyak berbagai macam organisme yang akan menumpan hidup pada kerang-kerang mutiara ini. Jenis organisme yang sering ditemukan hidup menempel yaitu teritip. Hewan ini hidup sebagai parasit. Di dalam tubuh teritip hidup berbagai organisme seperti cacing dan ikan-ikan predator yang bisa mengganggu kehidupan kerang-kerang. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembersihan teritip dan organisme lainnya untuk upaya pencegahan dari ancaman berbagai macam penyakit.
Pada perairan yang kandungan kalsium karbonatnya tinggi, harus lebih sering membersihkan teritip-teritip yang menempel. Teritip ternyata tidak menyukai wilayah perairan yang dasarnya berupa lumpur. Oleh karena itu, pemilihan lokasi perairan budidaya mutiara laut yang dasarnya berupa lumpur patut dijadikan pertimbangan. Karena bisa menghemat biaya pembersihan teritip.
Budidaya mutiara laut
Teritip, bersifat parasit
Pada saat pembersihan kerang-kerang dari teritip, lakukan juga pemeriksaan kondisi kerang-kerang. Bila ditemukan kerang yang mati harus segera dibuang. Terkadang berbagai hama seperti bintang laut, aneka jenis Gastropoda, Murex sp, Thais sp dan kura-kura bisa memangsa kerang-kerang ini. Tak luput juga ancaman dari berbagai macam penyakit seperti bunga karang (boring sponge), Cliona spp, cacing Polydora, Plychaeta dan boring bivalves.

Penyakit yang kerapkali dijumpai di dalm budidaya mutiara laut yaitu bunga karang. Penyakit ini menimbulkan bintik cokelat kecil memanjang atau seperti jaringan di cangkang. Cara mengatasinya dengan merendam kerang di larutan garam pekat selama 15 menit, selanjutnya dijemur selama kurang lebih 60 menit. Supaya perlakuan ini efektif, jaga kerang sakit ini sampai terkena air hujan. Cara lainnya yang bisa dilakukan yaitu dengan merendam kerang-kerang ke dalam air tawar selama 5-10 menit, selanjutnya rendam ke dalam larutan garam pekat dengan konsentrasi 30-40% selama 5-10 menit.


Kerang-kerang yang sudah dibersihkan, selanjutnya dimasukkan kembali ke dalam kerangkeng yang bersih dan digantung kembali ke rakit pemeliharaan budidaya mutiara laut. Untuk kerang-kerang yang mati, diambil sebagian dan dijadikan sampel untuk mengetahui ketebalan proses pelapisan mutiara yang sedang terbentuk.