Showing posts with label Keluarga. Show all posts
Showing posts with label Keluarga. Show all posts

Cara Memperoleh Anak Laki-laki atau Perempuan

Kita bisa merencanakan punya anak laki-laki atau perempuan. Namun, tingkat keberhasilannya tak lebih dari 70%. Dalam prakteknya, ada yang berhasil, ada juga yang tidak. Setidaknya kita sudah berusaha dan membuat peluang tingkat keberhasilan memperoleh anak sesuai dengan jenis kelamin yang kita inginkan. 

Cara memperoleh anak perempuan
Buat larutan asam cuka, yang terdiri dari campuran 1 sendok teh cuka yang dimasukkan ke dalam air sebanyak 200 cc. Larutan cuka ini dicucikan pada area organ intim wanita selama 10 menit sebelum berhubungan intim. Dengan perlakuan seperti ini, ekosistem sekitar organ intim wanita akan menjadi lebih asam dan secara teoritis akan memberi peluang lebih besar pada sperma berkromosom XX (pembawa sifat perempuan) untuk membuahi sel telur di ovarium. Dengan demikian, peluang jenis kelamin anak perempuan yang akan diperoleh menjadi besar.
Cara Memperoleh Anak Laki-laki atau Perempuan
Ibu hamil

Cara memperoleh anak laki-laki
Bila ingin memperoleh anak laki-laki, 10 menit sebelum berhubungan intim, pada organ intim wanita dicuci dengan larutan soda kue (dosis larutan 1 sendok soda kue dilarutkan ke dalam air sebanyak 200 cc). Dengan memberikan ekosistem yang basa di area sekitar vagina, peluang sperma berkromosom XY (pembawa sifat laki-laki) akan membuahi sel telur di salurang telur.

Pengaturan jadwal
Selain cara memperoleh anak laki-lakai atau perempuan dengan metode di atas, pengaturan saat berhubungan intim juga bisa memperbesar peluang memperoleh jenis kelamin sesuai dengan keinginan. Untuk memperoleh anak perempuan, cobalah berhubungan intim 2-3 hari sebelum atau sesudah masa subur. Sedangkan, untuk memperoleh anak laki-laki, peluangnya akan lebih besar bila berhubungan intim pada saat tepat masa subur si wanita.

Apapun metode yang dipakai, cara memperoleh anak laki-laki atau perempuan di atas hanya sebuah usaha atau ikhtiar saja. Pada kenyataan nantinya yang terbentuk anak laki-laki atau perempuan itu adalah hak sang kuasa.

Perawatan Bayi Baru Melahirkan

Sehat tidaknya bayi yang dilahirkan dinilai dalam 1 menit pertama setelah dilahirkan, dan 5 menit berikutnya. Penilaian dilakukan menurut cara Apgar (Apgar score) untuk menilai denyut jantung, upaya pernapasan, ketegangan otot, warna kulit dan ada tidaknya reaksi terhadap rangsangan luar.

Jika nilai Apgar bayi baru lahir kurang dari 7 (nilai tertinggi 10), setelah ditunggu 2 menit, maka perlu dilakukan tindakan pernapasan buatan atau alat respirasi (resusitasi). Bayi yang dibiarkan kekurangan zat asam lebih dari 5 menit, akan merusak sel-sel sarafnya,. Hal ini bisa berpotensi adanya gangguan gejala syaraf  pada tumbuh kembangnya kelak.
Tangisan pertama, kurang lebih 30 detik setelah lahir

Bayi yang sehat akan menangis setelah 30 detik. Denyut jantung masih 120-140/menit, dengan kekerapan pernapasan mencapai 80 kali/menit. Pada 15 menit pertama, pernapasan bayi disertai dengan kembang kempisnya cuping hidung, rintihan serta tarikan otot-otot dada, lalu tertidur dalam 4 jam pertama.

Kulit merah menyertai tangisan yang kuat, mau minum, suhu tubuh bayi berkisar 36-37 derajat Celcius. Bila ternyata suhu tubuh bayi kurang dari itu, harus dimasukkan ke dalam ruang inkubator.

Begitu bayi lahir dan dalam keadaan normal, bayi dibersihkan, setelah jalan napasnya disedot, dan amati sampai 2 jam kalau-kalau ada cairan yang terhisap masuk ke dalam paru-parunya.

Suhu lingkungan bagi bayi yang baru lahir harus minimal 33 derajat Celcius supaya suhu tubuhnya bisa bertahan pada kisaran 36-37 derajat Celcius.

Selesai dibersihkan, bayi diberi tanda pengenal. Setiap rumah sakit (bersalin) memiliki cara dan tanda yang berbeda-beda dalam memberikan tanda pengenal. Namun, pada prinsipnya, tanda pengenal harus tidak mudah dilepaskan kecuali dengan cara mengguntingnya, baik dari plastik, kertas atau pita kain yang tertera nama orang tua (ibu atau ayah, atau kedua-duanya).

Berat dan panjang bayi diukur, lalu bayi dimasukkan ke dalam inkubator untuk beberapa saat, lalu dipindahkan ke boks bayi. Ada boks khusus bayi, ada pula yang sistem 'rooming in', yaitu menyatunya tempat tidur ibu dengan bayinya. Sistem ini mulai kembali dipakai  di beberapa rumah sakit modern, karena memudahkan ibu menyusukan setiap saat bayinya. Terutama saat bayi menangis ingin minum. Hal ini juga dalam rangka menggalakan gerakan pemberian ASI ekslusif.

Berat badan bayi akan menyusut tak lebih dari 10% dalam waktu 3 hari pertama, dan akan kembali naik setelah hari ke-4, karena keluarnya air seni dan tinja pertama (mecomin, yang sudah ada sejak janin berumur 16 minggu). Tinja ini berwarna hijau tua sampai 2-3 hari. Selanjutnya, warna tinja bayi mengalami perubahan menjadi coklat hijau pada hari ke-4 dan ke-5. Setelah itu, warna tinja ditentukan oleh jenis susu yang diminumnya. Jika bayi diberikan ASI, warna tinjanya kuning lembek, dan tinja berwarna keabu-abuan serta berbau yang berasal dari bayi yang diberi susu formula.

Ada tidaknya tinja pertama ini penting untuk menguji apakah saluran pencernaan bagian terbawah (anus) bayi normal ataukah tersumbat atau adanya kelainan bawaan lainnya.

Bayi yang baru lahir, kulitnya bisa saja berwarna kuning karena adanya zat empedu dalam darah yang tinggi. Kadarnya perlu diukur dan disimak beberapa hari. Jika kian bertambah dan berlangsung terus-menerus hingga lebih dari hari ke-4, kemungkinan adanya kelainan pada enzim. Bayi seperti ini memerlukan penukaran darah.

Bayi yang dalam kondisi normal, warna kuning akan lenyap dengan sendirinya. Hilangnya warna kuning akan lebih cepat dengan menjemurnya atau menyinari dengan ultraviolet dan pemberian obat khusus.

Proses Masa Pascamelahirkan

Ada sepuluh keadaan yang mungkin terjadi setelah pascamelahirkan. Terutama pemulihan alat reproduksi setelah mengemban tugasnya selama kehamilan berlangsung. Seperti yang kita ketahui bersama, saat hamil terjadi banyak perubahan pada tubuh seorang ibu, baik di bagian fisik luar maupun organ dalamnya.

Organ reproduksi akan pulih seperti sedia kala setelah 3 bulan seorang ibu menyelesaikan persalinannya. Namun yang dinilai sebagai masa nifas (puerperium), adalah masa sejak persalinan sampai 6 minggu sesudahnya.

Rahim sendiri akan mengecil begitu bayi dilahirkan, sampai setinggi pusat ibu. Ukurannya masih sekitar 15 cm x 12 cm x 10 cm. Baru pada hari kelima, tinggi puncak rahim menurun di pertengahan antara pusat dengan puncak vagina, dan pada hari ke-12, rahim sudah tak teraba lagi dari dinding usus.

Enam minggu pascamelahirkan, berat rahim yang selama kehamilan mencapai 1.000 gram, menciut tinggal 40-60 gram saja. Dan selanjutnya berangsur-angsur mencapai ukuran normalnya, yaitu hanya sekitar 30 gram saja.
Proses Masa Pascamelahirkan
Bayi baru lahir

Kita tahu, selama kehamilan darah ibu mengencer, demi memenuhi kebutuhan darah bayi dalam kandungan. Keadaan setelah bersalin, darah kembali mengental (hemokonsentrasi). Pada ibu-ibu tertentu, keadaan ini dapat membawanya ke dalam suatu payah-jantung. Keluhan sesak napas, berdebar-debar dan perasaan tidak enak di dada, menjadi petunjuk adanya kemungkinan ini.

Rahim dan organ di sekitarnya di sangga oleh seperangkat jaringan pengikat (ligamentum) dan pembungkus (fascia), sehingga kedudukannya tak goyah. Juga selama kehamilan berlangsung, berkat kelenturan jaringan-jaringan tersebut.

Setelah kehamilan berakhir, ligamentum dan fascia tersebut akan menciut kembali. Tidak jarang sebuah ligamentum (rotundum) pulihnya mengenor. Ligamentum ini bertugas menyangga rahim. Dengan mengendurnya jaringan penyangga ini, rahim dapat jatuh ke arah belakang dari kedudukannya semula.

Ligamentum dan fascia yang mengendur dapat pula berakibat turunnya kedudukan rahim. Mulut rahim melorot ke luar, sehingga tampak dari liang vagina, atau bahkan mencolot keluar. Keadaan ini harus dikoreksi, untuk mengembalikan posisi rahim. Kasus serupa terjadi pada ibu yang telah sering melahirkan anak. Hal ini dapat dicegah dengan melakukan latihan senam. Biasanya pada hari kedua setelah persalinan.

Persalinan yang dilakukan oleh bidan maupun dokter, biasanya dilakukan dengan cara penyanyatan jalan lahir (episiotomi), agar memudahkan keluarnya kepala anak. Luka sayat ini selanjutnya dijahit kembali. Jika perawatan bekas luka kurang steril, bisa saja terjadi infeksi, tertimbunnya nanah serta penjalaran infeksi ke dalam darah. Kasus-kasus seperti ini bisa saja terjadi.

Luka-luka juga dapat terjadi secara spontan di sepanjang jalan lahir, berupa koyakan, baik di mulut rahim maupun di vagina itu sendiri. Penyembuhan luka ini pun memerlukan kondisi steril, dengan perawatan  pascamelahirkan yang higienis, baik dalam kekerapan penggantian pembalut wanita maupun kebersihan di sekitar vagina, serta kebiasaan berkemih.

Dua-tiga hari sehabir bayi lahir, ibu dapat juga mengeluh munculnya rasa nyeri di perut (afterpain), terutama pada saat menyusukan bayi. Keadaan ini dalam batas-batas normal, kecuali jika ada kemungkinan tertinggalnya sisa plasenta atau bekuan darah yang belum tuntas terkeluarkan. Keadaan yang terakhir ini biasanya rasa nyerinya berkepanjangan, dan tidak dipengaruhi oleh proses menyusukan.

Pada saat bersalin, suhu tubuh ibu meningkat 0,5 derajat Celcius, dan kembali normal sesudahnya. Namun, bila suhu tubuh ibu tetap meninggi, bahkan lebih dari 38 derajat Celcius, kemungkinan adanya infeksi jalan lahir perlu dipikirkan dan perlu diperiksa lebih seksama.

Hari pertama dan kedua, pascamelahirkan, akan keluar cairan kemerahan dari liang vagina ibu, yang disusul dengan cairan bercampur lendir. Setelah seminggu, cairan berubah menjadi bening, dan selanjutnya menjadi putih setelah 2 minggu kemudian.

Tidak jarang, kuman-kuman yang biasa berada di dalam vagina, pada akhir masa nifas akan memasuki rahim dan terjadilah infeksi rahim, dengan gejala demam dan perubahan warna cairan rahim (lokia) pada akhir-akhir nifas.

Laktasi atau keluarnya air susu ibu, biasanya terjadi pada hari kedua atau ketiga sehabis bayi dilahirkan. Sifat cairan susu ini pada awalnya masih khas. Kita menyebutnya kolostrum, bagian terpenting dari air susu ibu, dan perlu diberikan kepada bayi baru lahir, karena mengandung zat anti (albumin dan globulin).

Dua hal penting pada perawatan pascamelahirkan bagi seorang ibu, yaitu infeksi dan perdarahan. Sejak ari-ari dilahirkan, kemungkinan ibu terinfeksi atau mengalami perdarahan cukup besar.

Selama 8 jam pertama sehabis ibu bersalin, sebaiknya tidur terlentang untuk mencegah kemungkinan timbulnya perdarahan. Baru setelah itu, ibu dapat tidur miring ke kiri atau ke kanan untuk mencegah tersangkutnya bekuan darah di dalam pembuluh darah.

Setelah pada hari kedua, bisa melakukan senam, hari ketiga dapat duduk di tempat tidur, hari keempat mulai bisa berjalan dan baru pada hari kelima, ibu sudah bisa dipulangkan ke rumah.

Segera setelah melahirkan, ibu mengosongkan kandung kemih. Jika tidak, otot klep saluran kemih (sphincter vesica urethrae) yang selama persalinan tertekan kepala anak, akan terganggu fungsinya, dan ibu tak mampu mengendalikan berkemihnya.

Ibu sudah harus buang air besar dalam 3 hari sehabis persalinan selesai. Jika lebih lama dari itu, dapat timbul demam yang juga akan mengganggu masa pemulihan.

Air susu ibu sendiri sesungguhnya sudah dapat keluar dalam waktu 8 jam. Rangsangan isapan bayi merupakan cara terbaik untuk mengeluarkannya. Tapi, tidak setiap ibu diperkenankan menyusukan bayinya. Ada keadaan-keadaan yang boleh atau tidak boleh, seorang ibu memberikan ASI pada bayinya. Misalnya saja, ibu mengidap penyakit tipus, TBC, jantung, dll. Demikian juga bila bayi ternyata mengalami sumbing, bayi yang dilahirkan dengan alat bantu, bayi yang lahir dengan jejas, dan bayi prematur.

Dapat saja terjadi, selama dalam perawatan, seorang ibu masih saja mengeluarkan darh, padahal sudah memasuki hari ke-40 pascamelahirkan. Keadaan ini merupakan pemulihan organ reproduksi yang kurang sempurna (subinvolusio), dan memerlukan suntikan penguat kontraksi otot rahim. Jika masih tak teratasi, dapat dilakukan kerokan ulangan untuk membersihkan sisa-sisa darah di dalam rahim. Ibu yang menyusukan bayinya, dapat membantu percepatan proses pengecilan rahim dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui.

Memilih Hadiah Bagi Anak Berusia Satu Tahun

Terkadang, bila kita ingin memberikan suatu hadiah untuk anak yang berusia satu tahun sering merasa bingung. Hadiah apa yang cocok untuk anak-anak seumuran itu. Kadang berpikir, perlukah memberinya hadiah, sedangkan mereka adalah keluarga yang termasuk kaya dan segalanya serba ada. Kebingungan seperti ini sebenarnya kurang tepat, walau kita sering juga mengalaminya. Lalu, bagaiman memilih hadiah bagi anak berusia satu tahun yang tepat?

Mengajak Anak Ke Dokter Gigi

Masih banyak orang tua yang merasa ngeri kalau harus pergi ke dokter gigi, apalagi dengan anak-anak. Dapat dibayangkan betapa takutnya seorang anak melihat peralatan dokter yang dipakai untuk memeriksa gigi-giginya. Kemungkinan besar, si anak akan menangis kuat-kuat, bahkan meronta-ronta tidak mau diperiksa giginya oleh dokter. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, orang tua perlu memperkenalkan anaknya kepada dokter gigi sejak dini. Dengan cara demikian, bila si anak berhadapan dengan dokter gigi, ia tidak lagi dihinggapi perasaan takut. Perlu dipikirkan juga cara yang paling baik sebelum memperkenalkan anak kepada dokter. Jangan sampai perkenalan pertama antara si anak dengan dokter gigi malah berkesan horor bagi si anak. Hal ini yang membuat si anak menolak ketika diajak mengunjungi dokter di lain waktu.

Supaya sukses, sebaiknya orang tua membuat janji dengan dokter terlebih dahulu. Dengan cara ini, usaha orang tua memperkenalkan anaknya dengan dokter gigi bisa membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Dokter gigi yang dihubungi biasanya akan menyambut baik rencana ini, karena dokter tentu memahami arti penting penjagaan dan perawatan gigi anak semenjak usia dini.

Perlu keramahan
Jangan sekali-kali memperkenalkan anak Anda kepada dokter gigi, sewaktu Anda dalam keadaan sakit gigi atau sedang menderita gangguan gigi yang memerlukan perawatan. Karena sewaktu dokter memeriksa atau mengobatik gigi Anda, si anak akan melihat bagaimana Anda 'disakit' oleh dokter tersebut. Dengan melihat orang tua yang menahan rasa sakit diikuti terdengarnya suara bor, semua ini dapat menimbulkan kesan mengerikan pada anak. Dan suasana seperti ini tidak akan membuat si anak berkenalan dengan dokter gigi secara menyenangkan.

Memang, menghadapi pasien anak-anak, bagi dokter gigi bukan hal yang mudah. Seorang dokter harus memperlihatkan keramahan dan berhati-hati agar si anak mendapa kesan yang kurang baik bagi dirinya. Pada awal perkenalan, dokter gigi mungkin akan memperkenalkan tentang alat-alat dokter. Misalnya saja, mengajak si anak duduk di kursi pemeriksaan, memperlihatkan isi lacinya, menyalakan mesin bos atau menyemprotkan air pembersih ke tangan anak.

Dokter gigi juga dapat menjelaskan apa itu kesehatan gigi, jenis makanan apa saja yang berpotensi mengganggu kesehatan gigi, atau mendemonstrasikan cara menggosok gigi yang benar. Penjelasan seperti ini sebenarnya bisa juga dilakukan oleh orang tua, tapi kadang anak-anak lebih mempercayai perkataan orang lain dibandingkan dengan orang tuanya sendiri. Di sinilah peran seorang dokter gigi yang utama.

Memperkenalkan si anak dengan dokter gigi memiliki tujuan supaya anak menjadi dekat dengannya, dan tak merasa asing saat berhadapan dengan anek jenis macam peralatan yang dipakai oleh dokter saat memeriksa dirinya. Apabila hubungan antara dokter gigi dengan anak sudah terjalin akrab, si anak tak perlu merasa takut bila nantinya saat dokter memeriksa giginya. Si anak sendiri juga akan lebih menurut kepada dokter tersebut karena telah menaruh kepercayaan pada dokter yang merasa sudah seperti sahabatnya.

Di sekolah
Cara lain untuk memperkenalkan anak terhadap dokter gigi yaitu dilakukan oleh guru di sekolahnya. Seorang guru bisa menjelaskan apa dan siapa dokter gigi itu. Di sekolah bisa saja melakukan sandiwara bertema memeriksa gigi. Di situ ada yang berperan sebagai dokter gigi, pasien, replika alat-alat kedokteran gigi dll. Buat sandiwara tersebut menjadi sesuatu yang menyenangkan tapi mendidik sehingga si anak kelak tak merasa takut dengan namanya periksa gigi ke dokter. Dijelaskan pula arti penting perawatan dan pemeliharaan gigi. Ajarkan merawat gigi secara teratur, disiplin, jenis-jenis makanan sehat untuk gigi dan yang tidak sehingga mereka terhindar dari sakit gigi.

Pertumbuhan gigi pada anak
Rahang Atas
Gigi tetap (pengganti gigi susu)                                                     Tumbuh pada usia
1. Geraham belakang pertama                                                       6-7 tahun
2. Gigi seri pertama                                                                       7-8 tahun
3. Gigi seri kedua                                                                          8-9 tahun
4. Gigi geraham dengan pertama dan kedua                                   10-12 tahun
5. Gigi taring                                                                                 11-12 tahun
6. Geraham belakang kedua                                                          12-13 tahun

Rahang Bawah
Gigi tetap (pengganti gigi susu)                                                      Tumbuh pada usia
1. Geraham belakang pertama dan gigi seri pertama                       6-7 tahun
2. Gigi seri kedua                                                                          7-8 tahun
3. Gigi taring                                                                                 9-10 tahun
4. Gigi geraham depan pertama dan kedua                                    10-12 tahun
5. Gigi geraham kedua                                                                  11-13 tahun

Memandikan Bayi Baru Lahir

Mandikan si kecil pada saat ia perlu dimandikan. Jangan gunakan sabun secara berlebihan, karena dapat mengurangi minyak alami yang dimiliki oleh kulit bayi. Si kecil tak perlu dimandikan terlalu lama, cukup mengusap tubuh si kecil supaya daki atau kotoran yang melekat bisa terangkat.

Pada saat memandikan si kecil, jagalah daerah sekitar tali pusar agar senantiasa kering, sampai tali pusar ini terlepas dengan sendirinya. Gunakan spons pembersih atau handuk basah yang lembut dan air hangat. Mulailah dengan mengusap bagian mata, yang biasanya terdapat kotoran-kotoran kecil di pelupuknya.

Ketika membersihkan bagian kelamin si kecil, usap dengan lembut mulai dari depan ke arah belakang untuk membersihka kotoran yang ada di daerah tersebut. Bila tanpa sengaja tali pusar basah, usap lembut dengan kapas yang sudah diberi alkohol.

Pada dasarnya, si kecil tidak selalu harus keramas pada saat ia mandi, keramasi si kecil hanya bila perlu. Minyak dari kulit kepala menyebabkan rambut dan kulit kepala si kecil menjadi sedikit lengket. Oleh karena itu, gunakanlah sabun yang lembut atau shampo bayi yang aman untuk mata. Usapkan pada kepala si kecil untuk beberapa saat saja dan bilas, tidak perlu digosok. Sebaiknya keramasi si kecil setelah dimandikan, sehingga ia tidak berendam dalam air yang penuh busa.

Setelah mandi, keringkan rambut si kecil dengan lembut. Beri pelembab pada kulitnya agar tetap lembut alami. Akan lebih baik bila Anda dibantu oleh seseorang pada saat Anda memandikan si kecil untuk pertama kalinya.

Cara perawatan tali pusar untuk bayi berusia 0-3 minggu
Tali pusar si kecil akan mengering dan menjadi coklat serta mengeras. Dalam waktu 2 atau 3 minggu, tali pusar itu akan terlepas. Sampai tali pusar itu lepas dengan sendirinya, Anda harus menjaga daerah tersebut agar tetap kering.

Caranya:
Setiap kali Anda mengganti popok si kecil, bersihkan tali pusar dengan kapas yang telah direndam alkoho, usapkanlah daerah sekitar pusar dengan lembut sampai benar-benar bersih.

Yang terpenting adalah pastikan udara dapat masuk dan mengeringkan tali pusar tersebut serta jagalah agar tali pusar tidak tergesek oleh popok.

Kadang-kadang bisa terjadi perdarahan, hal ini normal karena pada saat itu terjadi pemisahan pembuluh-pembuluh darah. Anda cukup menekan tali pusar itu sebentar, jika pendarahan tidak berhenti setelah ditekan selama 5-7 menit, hubungi segera dokter.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:
Jika bagian tali pusar itu merah atau berbau, ada kemungkinan terkena infeksi yang disebabkan oleh ujung tali pusar yang mengering. Untuk mengetahuinya, pindahkan posisi ujung tali pusar ke arah lain dan tandai bagian merah tersebut dengan spidol, tunggu selama 30 menit kemudian periksa kembali. Jika bagian yang ditandai tadi masih merah bahkan meluas, segera hubungi dokter. Bila hal ini hanya merupakan iritasi yang disebabkan ujung tali pusar, warna merah tersebut akan berangsur-angsur hilang dengan sendirinya.