Tiap daerah memiliki cita rasa khas bumbu untuk masakannya |
Berbeda dengan masakan 'kari' yang berasal dari Thailand. Aroma bumbu lebih sedikit lembut, walau terasa pedas. Aroma lembut ini berasal dari bahan rempah-rempah seperti serai, jeruk limau, dan daun ketumbar. Masakan China identik dengan pemakaian monosodium glutamat atau vetsin. Kuliner khas Jepang selalu menghadirkan kecap dalam setiap jenis masakan dan menghadirkan aroma murni bumbu-bumbu musiman.
Sedangkan cita rasa rempah-rempah untuk masakan Indonesia pada umumnya merupakan perpaduan antara rasa asam dan manis dengan bumbu-bumbu khasnya. Bumbu-bumbu tersebut terdiri dari berbagai bahan rempah-rempah seperti serai, salam, asam, daun jeruk purut, dan cabai. Tiap-tiap daerah memiliki ciri khas rasa masakannya. Misalnya saja, masakan Minang terkenal dengan cita rasa pedasnya. Kuliner asal Jawa Tengah dan Jawa Timur terasa cenderng manis dan pedas. Sedangkan masakan asal Jawa Barat bercita rasa sedikit asin dengan bumbu beraroma lembut. Kuliner asal Sumatera Selatan memiliki cita rasa asam dan pedas.
Kuliner asal Eropa sudah dikenal memakai bumbu-bumbu yang cenderung berpasangan, terutama untuk masakan jenis acar-acaran (pickle) dan roti. Masakan asal Timur Tengah sampai kawasan Mediteranian memiliki ciri khas pemakaian rempah-rempah segar seperti thyme, sage, basil, oregano, dan rosemary.
Sedangkan cita rasa rempah-rempah untuk masakan asal Amerika Utara, hampir tak ada bedanya dengan masakan Eropa. Hanya saja, masakan Amerika Utara sedikit terpengaruh dengan masakan asal Meksiko dan masakan dari kawasan Pasifik. Untuk masakan asal Meksiko, dominan berbahan baku jagung seperti tortila dan jenis rempah cabe rawit panggang. Masakan berbumbu tajam juga menjadi ciri khas masakan asal Amerika Selatan dan kawasan Karibia.