Dengan penanganan yang baik, rempah-rempah segar dan bumbu instan bisa tahan cukup lama |
Dengan penambahan garam sebanyak 1-2%, akan membatasi pertumbuhan dan perkembangan mikroba-mikroba yang bisa tahan hidup di dalam bumbu instan. Hanya jenis-jenis mikroba tertentu yang bisa hidup pada kondisi garam dengan konsentrasi tinggi. Sedangkan, pada bumbu yang masih segar, dengan kadar air sekitar 70% atau bumbu berbentuk pasta dengan kadar air sekitar 25-65%, perlu ditambahkan bahan pengawet Natrium benzoat (0,1-0,5%) atau asam sorbat supaya bisa tahan agak lama.
Dengan menerapkan metode pengeringan, daya tahan bumbu instan bisa lebih lama. Asalkan bumbu-bumbu instan kering ini diberi perlakuan dan ditangani dengan baik. Bumbu siap pakai kering atau rempah-rempah kering dengan kadar air maksimal 10%, tak perlu penambahan bahan pengawet apapun. Yang terpenting, ruag tempat penyimpanan baik (tempat sejuk, tidak lembab, dan tidak terkena sinar matahari langsung).
Untuk bumbu-bumbu segar atau rempah-rempah segar, bisa disimpan di dalam lemari pendingin dengan daya tahan antara 7-10 hari. Untuk rempah-rempah giling segar yang banyak dijual di pasar-pasar tradisional biasanya hanya bertahan selama 2-3 hari saja karena kadar airnya masih tinggi dan biasanya cara pengolahan masih kurang higienis.
Daya tahan bumbu instan yang dikemas ke dalam botol bisa bertahan cukup lama. Bila sehabis dipakai, tutup kembali tutup botol rapat-rapat dan simpan kembali di lemari pendingin. Bumbu instan botolan ini bisa bertahan lebih lama bila disimpan ke dalam freezer atau lemari pembeku karena sudah pasti berbagai macam jenis mikroorganisme dan senyawa-senyawa di dalamnya tak akan mampu aktif.
Baca juga
Penyebab penurunan kualitas bumbu
Khasiat bumbu dapur tangkal anek penyakit
Bumbu instan siap pakai
Bahan-bahan bumbu masakan nusantara