Cara Menghasilkan Susu Sapi Hingga 18 liter/hari

Produktivitas susu sapi perhari nasional rata-rata 6,5 liter. Padahal, bisa lebih dari angka itu. Lalu, bagaimana cara menghasilkan susu sapi hingga 18 liter/hari. Kuncinya ada pada pemberian pakan, lingkungan kandang yang nyaman dan sanitasi yang baik.
Cara Menghasilkan Susu Sapi Hingga 18 liter/hari
Sapi Friesian Holstein yang memang bertujuan untuk menghasilkan produksi susu yang tinggi
Pemberian pakan, jenis pakan, jumlah dan komposisi pakan berpengaruh pada produksi dan kualitas susu. Pemberian pakan konsentrat bisa meningkatkan produksi susu, tapi kadar lemaknya menurun. Sebaliknya, pemberian rumput dalam jumlah banyak akan meningkatkan kadar lemak, tapi menurunkan produksi susu.

Besaran komposisi antara rumput dengan konsentrat tergantung pada kualitas rumput yan diberikan. Semakin tinggi kualitas rumput yang diberikan, semakin sedikit konsentrat yang ditambahkan ke pakan sapi perah. Ada 3 kategori kualitas rumput. Kategori rumput berkualitas rendah, antara lain: jerami padi, jagung dan pucuk tebu. Kategori rumput berkualitas sedang, antara lain: jenis-jenis rumput lapangan, rumput gajah dan benggala. Kategori rumput berkualitas tinggi, antara lain: daun lamtoro, daun umbi-umbian, gamal atau gliricidae dan daun-daunan dari famili Leguminosae.

Bila komposisi pakan yang diberikan ke sapi sudah tepat, langkah berikutnya yaitu frekuensi pemberian pakan dan pemerahan susu yang perlu ditingkatkan. Frekuensi pemerahan yang ditingkatkan dari 2 kali sehari menjadi 4 kali sehari, berarti pemberian pakannya ditingkatkan menjadi 8 kali. Dengan demikian produksi susu bisa meningkat sampai 54,8%.

Sistem perkandangan harus dibuat senyaman mungkin bila ingin menghasilkan susu sapi hingga 18 liter/hari. Bahan-bahan yang dipakai untuk membuat kandang harus bisa menyerap panas. Lingkungan kandang yang nyaman untuk sapi-sapi asal Eropa bersuhu 16 derajat Celcius. Sedangkan untuk jenis-jenis sapi tropis suhu lingkungan kandang berkisar di angka 15-30 derajat Celcius.

Lingkungan perkandangan harus tercipta senyaman mungkin untuk sapi-sapi perah ini. Sudah menjadi sifat alami sapi-sapi yang mengeluarkan panas sebagai cara adaptasi terhadap lingkungan. Panas ini berasal dari konversi bahan pakan yang sebenarnya diperlukan untuk pembentukan susu. Bila sapi-sapi ini terlalu banyak mengeluarkan panas, banyak energi yang terbuang sehingga berakibat pada penurunan produksi susu yang dihasilkan.

Perhatikan juga kondisi sanitasi sapi-sapi yang dipelihara. Jangan sampai sapi-sapi mudah terserang penyakit. Bersihkan kandang-kandang sapi dengan baik beserta lingkungan sekitarnya. Tempat pakan harus rutin dibersihkan dari sisa-sisa rumput dan konsentrat supaya tidak terlanjur ditumbuhi jamur. Kondisi lantai kandang diupayakan tetap relatif kering dan tak ada genangan air. Kotoran sapi-sapi diletakkan sejauh mungkin sebagai upaya pencegahan dari serangan berbagai penyakit.

Dengan memperhatikan tiga faktor yaitu pakan, lingkungan nyaman dan sanitasi yang baik, menghasilkan susu sapi hingga 18 liter/hari bisa terwujud. Tinggal bagaimana para peternak mau menerapkannya.

Jadwal pemberian pakan dan pemerahan yang ditingkatkan
03.30
Pemberian konsentrat yang diikuti dengan pemberian air minum dan umbi-umbian.
04.00
Pemerahan (bisa dibarengi pemberian sedikit konsentrat saat memerah)
Setelah pemerahan selesai bisa diberi pakan hijauan.
09.30
Pemberian konsentrat yang diikuti dengan pemberian air minum dan umbi-umbian.
10.00
Pemerahan yang bisa dibarengi dengan pemberian sedikit konsentrat
Pemberian hijauan (silase dan hay) setelah pemerahan.
15.30
Pemberian konsentrat yang diikuti dengan pemberian air minum dan umbi-umbian
16.00
Pemerahan yang dibarengi dengan pemberian sedikit konsentrat
Pemberian hijauan (silase dan hay) setelah pemerahan selesai.
21.00
Pemberian konsentrat yang diikuti dengan pemberian air minum dan umbi-umbian.
22.00
Pemerahan yang dibarengi dengan pemberian konsentrat
Pemberian hijauan (silase dan hay) setelah pemerahan