Budidaya jamur tiram tanpa baglog
terbukti lebih menghemat tempat dan meniadakan baglog yang harganya mahal itu.
Sebagai ganti dari penggunaan baglog yaitu memakai bak semen berukuran 4 m x 1
m. Media yang digunakan sama seperti halnya pada pemakaian baglog. Dan
hasilnya, batang-batan jamr tiram tumbuh subur di atas bak semen. Penghematan
pun didapat, laba besar siap diraih.
Ada dua jenis jamur yang sudah
umum dibudidayakan oleh petani, yaitu jamur tiram putih (Pleurotus astreatus)
dan jamur tiram coklat (Pleurotus abalones). Untuk pemasaran jamur tiram putih
diminati oleh konsumen Indonesia, Malaysia dan Singapura. Sedangkan pemasaran
jamur tiram coklat diminati oleh konsumen dari negeri Tiongkok dan Jepang.
Jamur tiram putih |
Cara budidaya jamur tiram tanpa
baglog
Siapkan rumah tanam atau kumbung.
Di dalamnya, buat bak semen berukuran 4 m x 1 m. Bak semen harus disucihamakan
dengan penyemprotan larutan formalin 1%. Setelah disemprot, taburi dengan air
kapur. Kumbung harus ditutupi dengan palstik supaya kebersihan tetap terjaga
dan terhindar dari udara terbuka. Perlakuan ini dilakukan 2 minggu sebelum
penanaman. Tiga hari sebelum penanaman perlakuan sanitasi tersebut diulang
kembali.
Media tanam yang dipakai terdiri
dari 100 kg serbuk gergaji, dedak atau katul sebanyak 5%, kapur 2%, polard 5%
dan air 60-70%. Pertahankan pH media tanam pada kisaran angka 6. Media tanam
yang sudah tercampur merata tersebut, selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong
atau karung plastik sebanyak 10 kg. Media dalam karung ini disterilkan selama
12 jam. Bila boks pensterilan yang digunakan bisa diatur suhunya sampai 1200
C, proses pemanasan cukup 3-4 jam saja.
Setelah media tanam dingin, media
dalam kantong plastik dikeluarkan dan ditaburkan ke atas bak semen dengan
ketebalan 20 cm. Namun, sebelumnya, ditabur dulu bibit jamur tiram di dasar bak
semen. Dosis pemberian bibit untuk luasan 2-3 meter persegi setara dengan bibit
1 kg baglog. Setelah bibit tersebar merata, saatnya ditaburkan media tanam
hingga merata. Pada dasarnya, kelebihan dari budidaya jamur tiram tanpa baglog
ini yaitu menghemat pemakaian kantong plastik yang harganya mahal itu.
Media ini masih harus diberi
bibit tambahan. Caranya, buat lubang tanam berjarak 5 cm x 10 cm atau bisa
disesuaikan dengan kondisi bak. Benamkan bibit ke dalam lubang tambahan dengan
bantuan pinset. Tutup kembali lubang dengan media, tapi jangan ditekan. Cukup diratakan
dengan papan.
Lapisi media dengan kertas Koran dan
plastik. Lapisan pertama berupa Koran yang berguna untuk menjaga kelembaban. Yang
kedua dengan lapisan plastik yang berfungsi untuk menutupi seluruh media supaya
rapat. Plastik yang dipilih tidak harus mahal maupun tahan panas. Mulsa plastik
bisa dipakai. Supaya lapisan plastik ini tidak mudah terlepas, pakai batu bata
sebagai pemberat atau diikat secara melintang dengan bantuan tali atau bambu.
Lakukan pengecekan pada minggu
ke-2 dan ke-3 untuk budidaya jamur tanpa baglog ini. Pada saat itu, miselium
sudah berkembang menjalar walaupun belum penuh. Supaya tumbuh lebih subur,
rangsang penyebaran miselium dengan membuat lubang di antara miselium yang
belum menyebar di sisinya. Cara ini akan membuat aerasi lancar sehingga memicu
pertumbuhan miselium. Saat pembuatan lubang, gunakan tongkat yang sudah
disterilisasi secara perlahan-lahan supaya miselium tidak rusak.
Awasi kehadiran media yang terkontaminasi
jamur jenis lain. Tanggulangi dengan semprotan fungsida. Cara lain yang lebih
aman yaitu dengan menaburkan garam dapur atau disiram air garam di atasnya. Alternatif
lainnya memakai larutan formalin 1% dan probiotik 1-2%. Pada minggu ke-4 sampai
dengan minggu ke-5, perkembangan miselum sudah hampir penuh. Lapisan kertas Koran
yang menghalangi pertumbuhan miselium diangkat. Nantinya, pinhead atau calon
jamur kecil akan mulai muncul. Segera saja lapisan plastik yang menyelimuti
media digeser. Seminggu kemudian, lapisan plastik sudah bisa dibuka dan lakukan
semprot kabut supaya tumbuh pinhead. Pada saat itu pertumbuhan miselium sudah
memenuhi media.
Hasil akhir budidaya jamur tiram
tanpa baglog yaitu pemanenan jamur yang telah berukuran cukup besar. Pengambilan
jamur tersebut harus hati-hati, jaga jangan sampai merusak bagian miselium yang
masih bisa muncul pinhead lagi. Cara pemetikannya, yaitu dengan memutar
batangnya sambil sedikit diangkat. Dengan cara ini, jamur akan terlepas dari
media, sementara media tetap utuh.
Dari hasil uji coba budidaya
jamur tiram tanpa baglog ini bisa dihasilkan 400 gram jamur dari 1 kg media. Memang
sedikit lebih ringan bila dibandingkan menggunakan baglog yang bisa mencapai
500 gram tiap 1 kg media. Namun, penanaman jamur tiram tanpa baglog bisa
didongkrak hasilnya dengan cara perlakuan sterilisasi yang lebih cermat.