Budidaya Jamur Merang

Budidaya jamur yang benar yang didukung oleh penggunaan bibit bagus akan menjamin produksinya tinggi baik kuantitas maupun kualitasnya. Lantas, seperti apakah bibit jamur merang bermutu bagus itu? Bibit berkualitas baik dicirikan adanya bintik-bintik basah berwarna seperti daging mentah (coklat kemerahan) di bagian atasnya. Namun, cukup hanya sebagian saja yang terlihat bintik-bintiknya. Kalau keseluruhan bungkus bibit sudah terlihat bintik-bintik, itu berarti bibit sudah terlalu tua.
Budidaya jamur merang
Kumbung jamur merang
Sebelum ditanam sebaiknya bibit tidak terkena cahaya sama sekali. Tempat penyimpanan haruslah ruangan gelap dan tidak terkena cahaya matahari langsung. Kantung bibit ditaruh di atas lantai dan bagian atasnya ditutup dengan karung. Namun, jangan sampai tertutup seluruhnya karena bisa menaikkan suhu terlalu tinggi pada bibit-bibit tersebut sehingga mengurangi mutu bibit dan daya tumbuh bibit.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembibitan budidaya jamur merang

  1. Pembibitan dilakukan pada sore hari mulai pukl 14.00 supaya bibit tak "teler" karena intensitas sinar matahari telah berangsur-angsur turun.
  2. Tangan para pekerja harus dalam keadaan steril dengan cara dicuci desinfektan. Gunakan larutan kreolin. Pekerja saat menaburkan bibit harus memakai alas kaki saat memasuki kumbung, dan selanjutnya, alas kaki dilepas saat akan menabur bibit pada rak-rak di atasnya.
  3. Jendela dan pintu kumbung sebaiknya dibuka, tetapi hanya satu saja yang dibuka. Selanjutnya, letakkan kipas angin menghadap pintu yang terbuka. Tujuannya meminimalkan kontaminasi (hanya udara dari dalam kumbung yang bisa keluar).
Penanaman bibit bisa dilaksanakan sehari setelah proses pasteurisasi. Pada saat suhu di dalam kumbung turun maksimal sampai sekitar 35 derajat Celcius (untuk idealnya 32-34 derajat Celcius) penanaman sudah bisa dimulai. Satu kumbung berukuran 6 m x 4 m dan mempunyai 10 buah rak bisa menampung bibit jamur merang sekitar 50-80 buah. Tiap rak dijatah 5-8 bungkus bibit. Alat penanaman memakai ajir berdiameter 1 cm.

Dengan menggunakan ajir, lubangi media jerami di beberapa tempat tersebar merata. Kedalaman lubang cukup 3/4 dari ketebalan kompos. Setelah selesai membuat lubagn, saatnya kantung bibit diguling-gulingkan di atas media. Selanjutnya, kantung dibuka dan bibit mulai dipecah-pecah dan pecahan bibit ini dibenamkan ke dalam lubang. Selain bibit dibenamkan ke dalam lubang juga ditebar secara merata di atas media. Sisa bibit, kantung plastik wadah bibit dan tangan penebar bibit dioleskan di bawah media.

Kelebihan penanaman seperti ini yaitu; jika kelembaban di dalam dan di luar media sama, maka secara otomatis akan langsung terjadi infeksi. Jika media di bagian luar kering sedangkan kelembaban di dalam media basah, bibit masih berpeluang tumbuh. Demikian juga sebaliknya, jika media di bagian dalam terlalu lembab yang mengakibatkan kematian bibit, sedangkan bagian luar media kering masih bisa berpeluang bibit jamur merang tumbuh. Bibit jamur yang dioleskan pada bagian bawah media bisa juga menghasilkan jamur. Dengan demikian, kondisi lingkungan kumbung yang baik akan menghasilkan perkembangan jamur yang semakin banyak.

Jika ada bibit yang terkontaminasi jenis jamur lainnya atau lumut, maka cara penanamannya dimulai dari bibit yang tidak terkontaminasi. Setelah semua bibit ditanam, bibit yang terkontaminasi dibuang untuk bagian yang memang terkontaminasi. Sisanya yang tak terkontaminasi bisa ikut disebar. Hal ini bisa mencegah tangan penebar ikut terkontaminasi dan mencegah penyebarannya.

Bagian lantai lumbung sebaiknya disiram dengan air supaya kelembaban terjaga selama pertumbuhan miselia jamur berlangsung. Semua jendela dan pintu ditutup rapat. Bagian luar kumbung ditutup dengan dinding anyaman bambu. Usahakan bagian dalam kumbung tak terkena cahaya matahari barang sedikit saja. Kumbung dibiarkan selama 2-3 hari tanpa diganggu supaya pertumbuhan miselia jamur optimal. Bila sedikit saja ada sinar matahari masuk ke dalam kumbung bisa mengakibatkan pertumbuhan pinhead yang tak merata dan pertumbuhan miselia yang tak merata pula. Otomatis hal ini juga membuat pertumbuhan jamur tak merata pula. Suhu ruangan kumbung juga harus dijaga tidak boleh lebih dari angka 37 derajat Celcius.

Empat hari berselang, kumbung dikontrol. Jika suhu kumbung melebihi angka 35 derajat Celcius, hendaknya jendela dibuka dan kipas angin dinyalakan supaya suhu stabil kembali di kisaran 30-35 derajat Celcius. Bila ada bagian media yang bibitnya tak tumbuh, segera saja ditaburi bibit jamur lagis.

Bila media kompos kering dan primordia belum juga tumbuh, lantai kumbung perlu disiram air sampai kelembabannya cukup. Pembasahan ini akan membuat uap air naik sehingga kelembabannya juga meningkat. Cara meningkatkan kelembaban lainnya yaitu dengan pengkabutan menggunakan sprayer. Namun, jaga jangan sampai terkena langsung pada media komposnya. Sekarang, tinggal menunggu hasil budidaya jamur merang yang telah dilakukan hingga panen tiba.