Peluang Usaha Penetasan Telur Untuk Ternak Bebek

Peluang usaha penetasan ternak bebek berpotensi meraup laba tinggi. Pasalnya permintaan Day Old Duck (DOD) selalu kontinyu dan terus-menerus bertambah. Kemajuan teknologi penetasan telur juga terus-menerus berkembang. Mengikuti permintaan pasar yang terus-menerus meningkat. Untuk skala kecil, peternak bisa menggunakan metode entog, sekam dan mesin penetasan sederhana. Namun, untuk skala besar tentu dibutuhkan mesin tetas berkapasitas jumbo yang bisa menetaskan telur sampai ribuan ekor dalam satu waktu. Dari semua metode tersebut, kunci keberhasilan penetasan telur bebek yaitu mampu menjaga sanitasi dan kebersihan selama proses penetasan berlangsung.

Produksi anak bebek akan baik apabila ditangani secara baik sejak telur dihasilkan oleh indukan hingga menetas. Perlu diingat, telur merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme. Karenanya, setiap tahap dari semua proses penetasan yakni penanganan telur tetas sebelum dimasukkan ke dalam incubator, di dalam incubator, masuk ke dalam penetas dan penanganan setelah anak bebek menetas harus dilakukan secara baik dan benar.
Penetasan ternak bebek
Penetasan telur bebek
Secara umum tujuan penetasan telur adalah memberikan lingkungan yang optimal bagi perkembangan embrio di dalam mesin tetas. Penampakan akhir yang bisa dicapai tergantung dari penanganan penetasan yang baik dan pengontrolan pada tahap-tahap penetasan terutama diarahkan pada sanitasi dan kebersihannya.

Pra-penetasan
Penanganan pra-penetasan ditujukan pada penanganan telur sebelum masuk mesin tetas. Proses ini terdiri dari pengumpulan telur, pengangkutan dari kandang ke penetasan, seleksi telur, pencucian telur dan penyimpanan telur.

Waktu pengumpulan telur sebaiknya dilakukan pagi hari sebelum pekerjaan lain dilakukan. Bebek biasanya bertelur pada pukul 04.00-06.00 pagi, sehingga telur tidak terlalu lama dibiarkan dan tidak memberi kesempatan mikroorganisme untuk berkembang dan masuk ke dalam telur. Pengumpulan dilakukan secara berurutan agar bebek tidak kaget yang dapat menyebabkan banyak telur yang pecah akibat terinjak-injak. Telur-telur yang dikumpulkan disusun dalam tempat telur (egg tray).

Setelah telur-telur dikumpulkan sebaiknya telur yang berukuran besar ditempatkan di tumpukan paling atas supaya tidak terimpit dan pecah. Tumpukan tempat telur jangan lebih dari lima tingkat. Apabila menggunakan kendaraan saat mengangkut telur dari dari kandang ke tempat penetasan aturlah kecepatannya terutama pada jalan yang rusak dan belokan. Akan lebih baik lagi jika dalam pengangkutannya menggunakan egg tray holder.

Selanjutnya telur diseleksi, berat telur yang ideal berkisar 60-80 gram, telur-telur yang beratnya di bawah 60 gram dan di atas 80 gram sebaiknya jangan ditetaskan. Bentuk telur normal bulat lonjong, yang abnormal dan telur retak meskipun sehalus rambut jangan ditetaskan. Selain itu, telur yang sangat kotor juga jangan ditetaskan. Pisahkan telur yang bersih dan agak kotor pada tempat berbeda.

Pencucian telur dilakukan 2 kali tidak hanya ditujukan untuk membersihkan telur tapi juga menghilangkan seluruh mikroorganisme yang melekat di kulit telur. Selain itu, selaput lendir yang menutupi kerabang (kutikula) perlu dikeluarkan supaya saat menetas anak bebek tidak sulit memecahkan kerabang yang menutupinya. Dalam pencucian ini digunakan mesin yang bisa mempertahankan temperatur secara konstan dan mengalirkan air dari satu sisi ke sisi lainnya. Aliran air ini digerakkan oleh motor berkecepatan 1400 rpm dengan baling-baling. Baling-baling ini berfungsi menyedot dan mengalirkan air yang telah dicampur dengan bahan kimia.

Pencucian pertama dengan temperatur air 37 derajat celcius yang dicampur desinfektan mengandung chlorine seperti Germex, Vircons, Biocide dan lainnya., selama 10 menit. Kedua, dengan temperatur air 38 derajat celcius yang dicampur desinfektan yang mengandung bahan klor dan soda seperti sodium hipoklorit ditambah sodium karbonat selama 7 menit.


Telur sebaiknya disimpan paling lama 7 hari dengan temperatur ruang penyimpanan sekitar 18 derajat celcius dan kelembaban 75-80%. Ventilasi ruang penyimpanan harus baik supaya sirkulasi udara di dalam ruangan tersebut selalu segar. Akan lebih baik lagi jika dilakukan pembalikan telur 3 kali sehari. Untuk sanitasi dan kebersihan ruang penyimpanan telur sebaiknya dilakukan seminggu sekali.