Bagi pemain budidaya mutiara
laut, ketersediaan kerang bakalan yang siap inersi sepanjang waktu adalah suatu
kewajiban. Para pembudidaya jelas tak bisa mengandalkan dari hasil tangkapan
alam. Alasannya, ukuran kerang hasil tangkapan alam sangat bervariasi, hasil
jumlah tangkapan juga terbatas. Oleh karena itu, solusi yang bisa dijalankan
yaitu pasokan kerang bakalan dari hasil budidaya.
Kerang akan memijah pada bulan
Juli-Agustus. Pada saat musim memijah, kita akan sangat mudah mendapatkan
bibitnya, tapi di luar bulan-bulan tersebut akan sangat sulit diperoleh. Aral
rintangan masih belum berakhir, pada saat awal musim penghujan tiba, tingkat
kematian bibit-bibit kerang ini sangat tinggi. Bisa lebih dari separuhnya
berakhir dengan kematian.
Pembesaran sistem kantung (pocket net) |
Melihat kenyataan seperti ini,
mau tidak mau pelaku usaha budidaya mutiara laut harus mengambil bibit kerang
hasil hatchery. Ini pun masih belum menjamin ketersediaan bibit kerang secara
kontinyu. Pada bulan-bulan tertentu, masih terjadi produksi bibit-bibit kerang
yang sangat minim. Oleh karena itu, sampai sekarang ini masih dilakukan
penelitian dan pengembangan teknik-teknik pemijahan kerang yang lebih baik
supaya produksi bibit-bibit kerang stabil tiap bulan.
Untuk pembesaran awal, digunakan
waring berkantung yang terbuat dari jaring bermata halus. Masukkan kerang ke
kantung-kantung tersebut. Bibit kerang berukuran 0,5 cm atau umur 60 hari dari
hatchery siap dibesarkan ke rakit. Dengan metode ini akan diperoleh pertumbuhan
bibit sekitar 1 cm/bulan.
Dua bulan kemudian, lakukan
penjarangan. Pertumbuhan bibit-bibit kerang pada saat itu sudah mencapai 3-4
cm. Selanjutnya, pindahkan bibit-bibit kerang ke kantung berukuran 40 cm x 60
cm yang bisa diisi sejumlah 6 kerang. Pada saat kegiatan penjarangan, lakukan
juga pembersihan bibit-bibit kerang dengan sikat atau parang dari teritip. Kegiatan
penjarangan diulangi lagi tiap bulan. Bibit-bibit kerang dimasukkan ke dalam
waring yang ukurannya lebih besar. Untuk ukuran waring berkantung 6 bisa memuat
bibit-bibit kerang ukuran 8 cm, untuk ukuran waring berkantung 4 bisa memuat
bibit-bibit kerang ukuran 8-10 cm, dan ukuran waring berkantung 3 memuat
bibit-bibit kerang ukuran 12 cm.
Kelemahan dari penggunaan waring
yaitu pertumbuhan kerang-kerang relatif lambat dan mudah kotor. Ada teknik
pembesaran yang lebih efektif yaitu menggunakan sistem kotak yang terbuat dari
fiberglass berukuran 40 cm x 70 cm. Kotak ini disekat-sekat lagi berdasarkan tumbuh
kembang ukuran kerang. Ukuran kotak 2 cm x 4 cm x 4 cm untuk menampung
bibit-bibit kerang ukuran 2-4 cm, ukuran kotak 4 cm x 8 cm x 8 cm untuk
menampung bibit-bibit kerang ukuran 6-8 cm. Teknik ini memiliki kelebihan
pertumbuhan kerang lebih cepat besar, ruang gerak leluasa dan tetap bersih. Pemeliharaan
selama 1 bulan, bibit-bibit kerang sudah bisa bertambah 1,3-1,5 cm.
Kelebihan sistem kotak lainnya,
tingkat kematian bibit-bibit kerang rendah karena terlindungi dari para
predator seperti ikan buntal, kakatua dan penyu. Pemeliharaan dengan sistem
kotak bisa menghasilkan kerang-kerang siap inersi sebanyak kurang lebih 80%
dari total jumlah bibit yang dipelihara. Bandingkan dengan penerapan sistem
kantung yang hanya menghasilkan kerang-kerang siap inersi sebanyak 40-50% saja.
Kelebihan lainnya, cangkang tumbuh lebih gemuk sehingga bisa dimasuki inti
mutiara yang berukuran lebih besar.
Bibit-bibit kerang yang sudah
berukuran 12-18 cm atau yang sudah berumur 1,5-2 tahun siap dimasuki inti
mutiara. Untuk mengukur kerang memakai jangka sorong yang dimulai dari dorsal
atau engsel ke arah ventral. Kerang-kerang yang berukuran kecil sebaiknya
jangan di-inersi walau sudah cukup umur karena pertumbuhannya bisa sangat
lambat dan produksi lendir sangat kurang. Biasanya, kerang-kerang yang berasal
dari tangkapan alam bisa mencapai ukuran 30 cm, tapi lendir yang dihasilkan
relatif sedikit. Kerang-kerang ini kurang baik memproduksi mutiara bulat. Namun,
masih bisa diberi perlakuan blister.
Keberhasilan budidaya mutiara
laut ditentukan juga oleh seleksi kerang-kerang siap inersi. Pilih kerang-kerang
yang sehat, bentuk cangkang bulat, tebal, tidak cacat, berwarna cerah, sisik
dan garis radier jelas. 95% dari kerang-kerang sehat ini bisa menghasilkan
mutiara dengan baik. Kerang yang sakit tampak jelas dari mantelnya yang turun. Kerang
sakit disebabkan oleh adanya perubahan suhu yang drastis, terserang cendawan
atau bakteri patogen. Suhu perairan yang optimal untuk pertumbuhannya berkisar
di angka 28-300 C. Jika suhu perairan kurang dari itu, kerang-kerang
bisa stress.