Budidaya Lobster Air Tawar, Masa Bertelur

Perlakuan masa-masa bertelur perlu kehati-hatian ekstra bagi para peternak budidaya lobster air tawar. Pasalnya, sedikit ceroboh perlakuan pada lobster yang sedang bertelur bisa berakibat merontokkan telur-telur yang menempel di abdomennya. Hal ini bisa saja terjadi bila gerakan tangan kita saat memegang lobster secara mendadak atau tiba-tiba. Trik yang biasa dipakai oleh peternak yaitu memindahkan lobster yang sedang bertelur bersama peralon secara bersamaan. Cara ini akan membuat lobster merasa nyaman.

Budidaya lobster air tawar
Lobster moulting, saat-saat rawan
Indukan lobster membawa telur-telur yang menempel pada abdomennya selama kurang lebih sebulan. Selama sebulan tersebut, terjadi perkembangan mulai dari warna telur yang coklat menjadi kehitam-hitaman hingga pada akhirnya menetas menjadi burayak. Anakan-anakan lobster ini akan berjatuhan atau turun dengan sendirinya dari abdomen induknya. Biarkan semua burayak-burayak itu terlepas semua. Setelah terlepas semua, indukan lobster masih tetap dibiarkan di kolam ini. Jangan langsung dipindah, biarkan selama kurang lebih sebulan lagi.
Sehabis burayak-burayak melepaskan dari indukannya, para peternak budidaya lobster air tawar harus siap-siap mengawasi dengan seksama para indukan-indukan ini. Karena, indukan-indukan ini akan mengalami fase moulting atau pergantian kulit yang mana pada fase-fase tersebut sangat riskan terhadap perkembangannya. Indukan yang diketahui akan moulting, harus terisolasi dari lobster-lobster lainnya.

Perkembangan moulting ini tidak terjadi serta merta dalam satu hari, tapi mengalami beberapa tahapan. Biasanya mulai terjadi pada hari ke-5 sampai hari ke-20. Baik indukan betina maupun indukan jantan akan mengalami fase-fase moulting. Untuk indukan jantan, moulting akan terjadi setelah mengalami 4-5 kali kawin.
Pada saat kejadian moulting, kulit ekskeleton akan mengelupas yang merupakan tahapan awal dari pertumbuhan lobster. Ekskeleton lama akan tergantikan oleh ekskeleton baru. Pada awal perkembangan, kulit akan terasa sangat lunak, seiring perkembangannya, kulit pun mengeras sesuai dengan tumbuh kembang tubuhnya. Pada saat pembentukan kulit baru ini, lobster membutuhkan kalsium karbonat supaya kitin bisa terbentuk sempurna.

Bagi peternak budidaya lobster air tawar, peristiwa moulting ini harus mendapatkan perhatian yang ekstra. Pasalnya, baik indukan betina maupun indukan jantan sedang mengalami stress berat. Nafsu makan mereka turun drastis dan energinya terkuras habis. Mereka juga rentan terhadap serangan penyakit. Para peternak harus menjaga kualitas air tetap sehat dan sesuai untuk kehidupan lobster-lobster ini.

Pada hari ke-20, perkembangan kulit pada indukan-indukan ini sudah mengeras dan siap dikembalikan ke kolam indukan atau kolam-kolam lainnya. Pada awalnya, warna kulit ini tidak begitu mencolok. Seiring dengan perkembangannya, warna akan berubah lebih cerah dan mencolok.


Peternak budidaya lobster air tawar sudah bisa mulai memijahkan kembali. Rangsang indukan-indukan lobster dengan memberi pakan cacing tanah sebanyak 1-2 ekor dalam satu minggu. Pakan lainnya sebagai perangsang yaitu keong mas. Dengan pemberian pakan perangsang birahi ini, pada hari ke-7 hingga ke-20, induk betina siap berkopulasi dan siap bertelur kembali. Dengan demikian, proses pemijahan dari mulai moulting hingga kopulasi butuh waktu sekitar 3 bulan. dalam 1 tahun. Indukan lobster bisa mengalami proses pemijahan sebanyak 4 kali.