Ini adalah peluang usaha makanan
sehat yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Ia adalah makanan gado-gado. Kandungan
nutrisi yang terkandung di dalam gado-gado terbilang lengkap sehingga sangat
dianjurkan dikonsumsi harian. Gado-gado memiliki penggemar yang luas dan sudah
dikenal olej masyarakat luas sehingga peluang sebagai mesin pencetak Rupiah
sangat berprospek tinggi. Tinggal bagaiman si pemilik mengelola usahanya.
Gado-gado adalah jenis makanan
yang terdiri dari beragam sayuran ditambah telur rebus, lontong, kerupuk dan
disiram dengan bumbu kacang. Enak disantap dan terasa segar saat makan siang
tiba. Oleh karena itu, tak mengherankan kalau penjual gado-gado hanya bisa
ditemui saat siang hari saja. Penyebutan nama gado-gado memang sudah umum
dikenal oleh masyarakat luas. Namun, di daerah-daerah tertentu, penamaannya
bisa berbeda walau jenis makanan yang dimaksud sama. contohnya, orang sunda
biasanya dengan sebutan lotek, orang banyumas menyebutnya rujak, orang
Yogyakarta sampai Madiun menyebutnya lotek atau pecel.
Gado-gado |
Analisa usaha makanan gado-gado
Asumsi-asumsi yang dipakai untuk
usaha makanan ini, antara lain;
- Gerobak memiliki masa pakai selama 3 tahun
- Peralatan memasak memiliki masa pakai 1 tahun
- Meja kursi memiliki masa pakai 3 tahun
Adapun biaya-biaya yang
diperlukan untuk mengelola usaha makanan gado-gado memiliki rincian sebagai
berikut:
Biaya investasi
- Gerobak atau etalase
- Peralatan memasak seperti kompor, panci, ulekan dll
- Peralatan makan seperti piring, sendok, gelas dll
- Meja kursi
Biaya operasional
Biaya tetap
- Penyusutan etalase dan meja
- Penyusutan peralatan memasak
- Penyusutan peralatan makan
- Penyusutan meja kursi
- Gaji karyawan untuk 1 orang
- Sewa tempat
Biaya variabel
- Aneka sayuran, tempe, tahu, kacang dll
- Beras dan lontong
- Gas
- Kebersihan dan keamanan
Peluang usaha makanan gado-gado
layak dijalankan bila setiap harinya bisa terjual habis dan jumlah pelanggan
mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hasil penjualan gado-gado beserta
minumannya bisa segera mengembalikan semua biaya dikeluarkan dalam jangka waktu
sekitar 1,5-2 bulan saja. Pelanggan akan semakin bertambah bila penjual mampu
menciptakan cita rasa khas tersendiri yang berbeda dengan lainnya dan selalu
menjaga sanitasi lapak tempat mereka berjualan. Kesuksesan di bisnis kuliner
nusantara siap menanti.