Menanam Kangkung Darat (Ipomoea sp.)

Menanam kangkung darat (Ipomoea sp.) terbilang mudah. Perawatan dan pemeliharaannya tidak terlampau sulit. Yang terpenting, persyaratan tempat tumbuhnya memadai. Tanaman kangkung membutuhkan sinar matahari yang banyak. Dapat tumbuh dan berkembang dengan bagus di daerah dataran rendah. Curah hujan yang dibutuhkan sedang.
Menanam kangkung darat (Ipomoea sp.)
Kecambah kangkung darat

Nilai ekonomi kangkung sebagai sayur sangat tinggi. Kangkung merupakan sayuran yang merakyat. Hampir semua masyarakat mengenal dan rutin mengkonsumsinya. Kaya kandungan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan zat-zat tertentu yang terdapat di dalamnya bisa dimanfaatkan sebagai obat.


Teknis menanam kangkung darat hampir sama dengan teknis menanam tanaman sayur lainnya. Mulai dari persiapan lahan, pemupukan dasar, penyiapan benih kangkung, penanaman, penyiraman rutin, pencegahan serangan hama penyakit hingga pemanenan.
Perbanyakan kangkung bisa dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Cara generatif melalui bijinya. Cara vegetatif melalu setek batang. Pada umumnya, petani melakukan kedua cara tersebut, tergantung pada ketersediaan sumber daya yang ada di sekitarnya.

Banyak perusahaan pembenihan yang telah me-launching benih-benih kangkung unggulan hasil dari pemuliaan mereka. Benih-benih ini mudah diperoleh di toko-toko pertanian. Harganya mulai dari Rp 7.500/bungkus hingga Rp 12.000/bungkus. Pada saat Anda memutuskan untuk membeli benih-benih ini, periksa tanggal kadaluwarsanya. Benih-benih yang telah lewat masa kadaluwarsanya tidak akan berkecambah. Periksa juga kemasannya jangan sampai sudah terbuka walaupun hanya sedikit. Karena, dipastikan benih-benih ini telah terjadi kontak dengan udara yang mengakibatkan jamur bisa saja telah meng-infeksi biji-biji ini.

Teknis menanam kangkung darat (Ipomoea sp.)
Lahan yang akan ditanami dengan kangkung harus diolah terlebih dahulu. Cangkul tanah supaya gembur dan membalikan tanah. Biarkan tanah terbuka dan terpapar oleh sinar matahari langsung. Paparan sinar matahari langsung ini akan membuat organisme pengganggu tanaman (OPT) mati. Buang bahan-bahan organik yang ada seperti dedaunan, ranting-ranting maupun batang-batang mati. Lakukan pemupukan dasar seperti menggunakan pupuk kandang atau kompos.

Siapkan benih-benih kangkung yang akan ditanam. Teknik penanaman biji-biji kangkung bisa dilakukan dengan cara penyebaran secara merata atau dengan penugalan. Masing-masing teknik memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari teknik penyebaran yaitu mudah dan cepat pelaksanaannya. Sayangnya, biji-biji yang ditabur sering tidak teratur dan terkadang dijumpai ada bagian benih yang tumbuh terkumpul pada satu tempat saja. Kelebihan dari penugalan, jarak tanam teratur dan merata. Hanya saja diperlukan waktu yang cukup untuk membuat lubang-lubang tugal.

Untuk penanaman yang disebar, lapisi biji-biji yang telah ditabur dengan tanah halus. Hal ini dilakukan supaya biji-biji terlindungi dari terik sinar matahari dan dimakan oleh hewan-hewan pemakan biji. Lapisan tanah ini tidak perlu tebal. Cukup hanya menutupi biji-biji kangkung ini.

Setelah penanaman selesai, siram biji-biji kangkung ini. Lakukan penyiraman secara rutin. Pertahankan kelembaban tanah sesuai kehidupan tanaman. Dalam waktu 4-5 hari setelah tanam, biji-biji biasanya sudah berkecambah. Lakukan pemupukan lanjutan dengan memberikan pupuk NPK dengan kadar ntrogen (N) tinggi. Perawatan dan pemeliharaan selanjutnya tinggal mempertahankan kelembaban tanah dan pencegahan serangan dari organisme pengganggu tanaman (OPT).

Teknis menanam kangkung darat (Ipomoea sp) dengan setek
Untuk bahan setek diambil dari bagian pangkal yang terlihat bagus dan sehat. Potong batang kangkung sepanjang kurang lebih 15 cm atau terdiri dari 3-4 ruas. Buang daun-daunnya. Batang-batang setek ini siap ditanam.

Tanam setek kangkung, minimal satu pangkal ruas tertanam di dalam tanah. Bagian pangkal yang tertanam ini nantinya akan tumbuh perakaran. Sedangkan bagian pangkal lain yang terletak di atas tanah akan tumbuh tunas-tunas baru.

Pemeliharaan dan perawatan setek kangkung sama seperti dengan penanaman pada biji-biji kangkung. Pertahankan kelembaban tanah dan dilakukan pemupukan. Lakukan juga upaya pencegahan dari serangan organisme pengganggu tanaman. Kedua cara menanam kangkung darat (Ipomoea sp) mulai bisa dipanen setelah berumur kurang lebih 25-30 hari setelah tanam.