Sampai hari ini, dalam budidaya
buah naga, bibit asal perbanyakan setek masih menjadi pilihan yang terbaik. Bibit
setek ini diperoleh dari bagian batang, cabang/sulur, atau tunas tanaman. Tentunya
pengambilan bahan setek harus dari indukan tanaman yang sehat, pertumbuhan
normal, dan pernah berbuah.
Batang yang bagus sebagai bahan
setek haruslah berbatang keras sehingga tahan terhadap ancaman serangan
penyakit. Bagian batang yang bagus diambil terletak pada ketinggian 80-100 cm.
Dari batang ini nantinya bisa dipotong menjadi 3 bagian yang masing-masing
bagian berukuran panjang kurang lebih 30 cm. Untuk bibit yang berasal dari
tunas harus memiliki panjang yang cukup. Bibit yang bagus dicirikan berwarna
hijau tua, keras dan tampak berlilin. Untuk bibit asal sulur harus berasal dari
tanaman yang tua. Ditandai dengan warnanya yang hijau tua dan tampak kokoh.
Bibit buah naga |
Menurut pekebun budidaya buah
naga, bibit yang bagus memiliki ciri-ciri sebagai berikut; panjang 20-30 cm
supaya bisa tumbuh banyak calon cabang yang tumbuh, tumbuh kembangnya cepat,
memiliki potensi produktivitas tinggi. Jika ingin lebih cepat berbuah, bisa
mengambil bibit yang berukuran 50-60 cm. Panjang bibit seperti ini bisa mulai
belajar berbuah sekitar 8 bulanan.
Diameter batang bibit juga
berpengaruh pada kualitasnya. Bibit berdiameter besar memiliki vigor tanaman
yang baik dan tidak mudah terserang hama penyakit. Diameter bibit minimal 8 cm.
Media untuk bibit-bibit ini bisa menggunakan campuran pasir dan kompos dengan
perbandingan 1:1. Bibit dengan panjang 10-15 cm dibenamkan ke dalam media
tanam. Jaga jangan sampai mata tunas ikut terbenam. Sekitar umur 3 minggu,
bibit setek sudah tumbuh akar. Biarkan bibit sampai berumur 3-6 bulan atau
setelah tumbuh tunas. Setelah itu bibit siap dipindahkan ke lapangan.
Bisa juga pembibitan menggunakan
polibag. Gunakan media tanam yang terdiri dari pasir, tanah dan pupuk kandang
dengan perbandingan 1:1: 1/3. Untuk merangsang tumbuhnya akar, gunakan Rootone
F atau Atonik. Larutkan 1 sendok teh Rootone F ke dalam 100 cc air. Celupkan bahan
setek ke dalam larutan tersebut dan diangin-anginkan. Selanjutnya semprot etrel
1 cc per liter air. Setek siap ditanam ke dalam polibag. Seminggu sesudah
ditanam, kocor dengan larutan urea 2 gram per liter air supaya tumbuh tunas.
Bibit setek yang telah berakar
dan bertunas siap dipindahkan ke lahan budidaya buah naga. Untuk menghindari
serangan penyakit busuk batang, celupkan bibit setek ke dalam larutan fungsida
dan semprot dengan air kapur. Tangki sprayer berkapasitas 15 liter bisa dipakai
untuk menyemprot bibit sebanyak 50-60 buah.