Cara Melebatkan Buah Tabulampot Jeruk

Kunci sukses bisa melebatkan buah tabulampot jeruk dimulai sejak pemilihan bibit. Selanjutnya, komposisi media yang tepat, penyiraman dan pemupukan yang tepat sehingga perangsangan bunga bisa berjalan optimal. Pada akhirnya, buah akan tumbuh baik sebesar bola tenis yang lazimnya hanya seukuran jeruk kip yang berukuran kecil-kecil.
Cara Melebatkan Buah Tabulampot Jeruk
Bibit jeruk hasil perbanyakn sambung pucuk
Hal yang pertama dilakukan bagi hobiis yaitu memilih bibit yang berkualitas baik. Ambil bibit yang berasal dari perbanyakan okulasi atau sambung pucuk dengan kondisi bibit yang sehat, daun-daun tampak hijau segar dan mulus. Jangan pernah ambil bibit yang daun-daunnya tampak berwarna kuning karena sudah dipastikan bibit tersebut sedang terkena penyakit.

Selanjutnya, sediakan wadah atau pot yang ukurannya disesuaikan dengan tumbuh kembang tanaman kelak. Masukkan media tanam berupa campuran pupuk kandang atau kompos, sekam dan tanah merah dengan perbandingan 1:2:3. Campuran media tanam tersebut diaduk rata. Selanjutnya, bibit jeruk tinggal ditanam ke dalam pot. Tentunya pembungkus plastik polibag bibit harus dibuang. Lakukan penyiraman dengan frekuensi 2 hari sekali sebab pada awal-awal penanaman, tanaman jeruk ini tidak begitu banyak membutuhkan air.
Cara Melebatkan Buah Tabulampot Jeruk
Tunas-tunas calon bunga muncul di ketiak daun
Pemeliharaan selama 3 bulan, saatnya ditambahkan pupuk kandang pada media sebanyak 1/2 ember atau 5 kg. Taruh pupuk kandang di bagian sisi dinding wadah atau pot. Hal ini mengingat pertumbuhan akar yang menyebar menjauhi batang sehingga penyerapan haranya justru banyak terjadi di bagian sisi dinding pot. Pemupukan ini diulang kembali tiap 3-4 bulan sekali.

Lakukan pemangkasan cabang dan ranting untuk membentuk tajuk. Cabang-cabang yang tumbuh di bagian sisi dalam tanaman dibuang habis. Hal yang sama dilakukan juga pada tunas-tunas liar yang tumbuh. Tujuan pemangkasan ini supaya sinar matahari dan angin bisa mencapai pada bagian dalam tajuk.

Bila tanaman tumbuh sehat yang dapat dilihat dari hijau daunnya yang segar, barulah tanaman ini bisa dirangsang pembungaan dan pembuahannya. Sebelum perlakuan dilaksanakan, batang tanaman dicuci dari kotoran-kotoran yang melekat karena bila dibiarkan saja bisa menghambat pembuahan dan mengundang penyakit.

Perlakuan selanjutnya yaitu stress air. Biasanya penyiraman dilakukan tiap 2 hari sekali, sekarang diundur menjadi 3-4 hari sekali. Biarkan media tampak mengering, barulah disemprotkan zat perangsang buah. Penyemprotan dilakukan pada pukul 8.30-10.00. Penyemprotan di luar waktu tersebut tidak disarankan karena tidak efektif, bahkan bisa mengakibatkan tanaman keracunan.

Dosis zat perangsang tumbuh yang diberikan sebanyak 5 ml/2 liter air. Larutan ini bisa diberikan ke tanaman sebanyak 6 pohon kecil berumur 1 tahun dengan tinggi 1 m atau setiap pohon akan menerima 1/3 liter. Semprotkan larutan tersebut pada 3/4 bagian tanaman, terutama pada batang dan cabang. Sisanya disiramkan ke media tanam. Untuk tanaman berukuran besar atau berumur 3 tahun dengan tinggi 2-2,5 meter, dosis 5 ml/2 liter air hanya untuk 1 pohon saja.

Zat perangsang tumbuh hanya dipakai sekali tiap 11 bulan. Tiap kali pemberian ZPT ini sudah mampu membuat tanaman berbunga 2-3 kali/tahun. Setelah pemberian ZPT, tanaman disiram seperti biasa dengan volume penyiraman minimal 2,5 liter air. Biasanya setelah 2-3 minggu sejak pemberian ZPT, tunas-tunas calon bunga akan tumbuh.

Untuk membuat rasa manis jeruk, tambahkan pupuk KCl. Dosis pemberian 1 sendok makan untuk pot ukuran 50 cm. Frekuensi pemberian tiap 2 minggu. Untuk buah yang masih seukuran pentil, pemberiannya bisa dengan cara disemprot. Bila buah ada yang sudah tampak matang, pemberian KCl dihentikan.