Trawas terletak di perbatasan antara tiga kabupaten. Tiga
kabupaten tersebut, antara lain Mojokerto, Sidoarjo dan Pasuruan. Lokasi Trawas
dekat dengan pintu wisata Surabaya dan Malang, Jawa Timur. Topografinya berupa
lembah yang terselip di antara dua gunung yaitu Gunung Welirang dan
Penanggungan. Di sini, nuansanya berupa pegunungan, udara sejuk dan keindahan
bentang alam yang unik dan bervariasi.
Bukan Cuma keindahan alam yang menjadi daya tarik
utamanya. Di sekitarnya, terdapat beberapa titik situs-situs kepurbakalaan pada
era kerajaan Majapahit dan Airlangga. Kedua kerajaan besar tersebut sempat
menguasai kepulauan nusantara di masa keemasannya.
Lansekap Trawas yang indah dan sejuk
Bentang alam yang indah, sejuk menjadikan Trawas
cocok sebagai tempat wisata alam. Tidak heran, di sekitar wilayah ini, dijumpai
banyak hotel dan vila. Tarif sewa hotel dan vila ini bervariasi. Tergantung pada
fasilitas yang ditawarkan oleh pengelolanya. Kisaran tarif antara Rp 150 ribu
hingga Rp 400 ribu per malam. Untuk vila, tarifnya sekitar satu jutaan lebih. Sewa
vila lebih mahal karena bisa menampung puluhan orang.
Air Terjun Dlundung
Daya tarik wisata utama yang mampu menarik wisatawan, antara lain air
terjun, camping ground, playground, Pusat pendidikan Lingkungan
Hidup (PPLH), naik kuda keliling wisata alam, rute pendakian Gunung
Penanggungan melalui basecamp Tamiajeng atau basecamp Jolotundo.
Obyek wisata sejarah yang perlu
disambangi yaitu situs Reco. Di kompleks situs Reco ini terdapat arca
lanang-reco wadon. Keberadaan arca tersebut diperkirakan sebagai area pembuatan
patung batu pada era kerajaan Majapahit. Situs candi Jolotundo berfunsi sebagai
tempat pemandian suci Raja Airlangga. Di kompleks candi ini terdapat sekitar 14
candi. Lokasinya tersebar di lereng utara Gunung Penanggungan. Pada era Raja
Airlangga, Gunung Penanggungan memang disucikan.
Bagi wisatawan yang ingin membawa oleh-oleh
hasil pertanian dan perkebunan dapat mampir ke pasar wisata. Di pasar ini,
tersedia aneka jenis buah-buahan seperti durian, aneka pisang, umbi-umbian
bahkan bunga potong dan tanaman hias tersedia lengkap.
Daya
tarik wisata air terjun
Daya tarik air
terjun yang ditawarkan antara lain air terjun Sedudo, dan air terjun Dlundung. Untuk sampai ke lokasi terjun ini, hanya dibutuhkan
1,5 jam dari kota Surabaya.
Air terjun Dlundung berada di Dusun Ketapang,
Desa Kemloko, Trawas, Mojokerto. Lokasinya terletak di kaki Gunung Welirang. Ketinggian
air terjun sekitar 50-60 m. Air terjun ini berada di tebing-tebing berundak. Jadi
jatuhnya air tidak langsung mengenai dasarnya. Jatuhan air tidak deras, terasa
gemericik, lebih lembut sehingga enak dipandang dan dirasakan. Luas kawasan
wisata air terjun kurang lebih 4,5 ha. Udaranya sejuk karena berada di
ketinggian 760 m dpl.
Fasilitas yang disediakan di kawasan
air terjun, antara lain; outbound
yang terdiri dari aktivitas fun game,
dan flying fox. Pada akhir pekan,
pengunjung memadati kawasan ini.
Terdapat dua lokasi bumi perkemahan yang biasa dipakai oleh
pecinta alam, yaitu area dekat pintu gerbang dan area di dalam lokasi air
terjun yang lebih dalam lagi. Tersedia fasilitas kamar mandi dan warung makan
di area bumi perkemahan tersebut.
Harga tiket masuk ke lokasi air terjun
sebesar Rp 3.500 per orang. Tarif parkir mobil Rp 2.000 dan tarif parkir motor
Rp 1.000.
Masuk lokasi situs Reco
Terdapat arca lanang yang berwujud
laki-laki. Perwujudan dari Dhyani sang Buddha, yang berarrti menguasai arah
mata angin timur. Arca ini terbuat dari batu andesit. Tingginya 5,7 m, berat
diperkirakan 70 ton. Letak arca berada di Desa Kemloko lereng Gunung Butak (40
km dari kota Mojokerto). Para pengunjung yang ingin melihat arca ini gratis
alias tidak dipungut biaya. Tapi, pengunjung diharapkan kerelaannya untuk
mengisi kotak dana pemeliharaan yang tersedia di lokasi situs. (Yusnu iman nurhakim)