Beberapa parameter kualitas air
budidaya ikan koi yang harus diperhatikan, antara lain; derajat kemasaman (pH),
suhu, kesadahan (alkalinitas), ammonia, nitrit-nitrat dan faktor-faktor
lainnya. Parameter-parameter tersebut dipakai untuk menjaga kualitas air biar
sesuai dengan kehidupan ikan-ikan koi. Selain ikan-ikan dapat hidup sehat,
ikan-ikan ini juga bisa memperlihatkan penampilan yang menawan secara maksimal.
Ikan koi yang berkualitas akan
tetap menampilkan kecantikannya walau dalam lingkungan air yang ekstrim. Di Indonesia
yang beriklim relatif hangat, warna ikan koi akan tampak lebih memudar bila
dibandingkan dengan yang ada di negara Jepang. Di Jepang, suhu air relatif
lebih dingin sehingga koi bisa menampilkan warna-warna yang lebih cerah. Di iklim
tropis, warna-warna cerah koi bisa tampil bila dipelihara di daerah dataran
tinggi yang suhunya rendah.
Bioball, pengurai senyawa amonia yang beracun itu |
Beberapa parameter kualitas air
budidaya ikan koi yang perlu diperhatikan
Derajat kemasaman (pH)
Parameter ini untuk mengetahui
tingkat asam atau basa air kolam. Koi menghendaki tingkat pH berada di kisaran
angka 7-7,2. Walaupun begitu, pH di angka 8,5, ia masih bisa tetap hidup. Namun,
jangan sampai terjadi perubahan mendadak tingkata pH air karena ikan akan
stress yang dintandai dengan keluarnya banyak lendir, permukaan kulit tampak
kering dan insang seperti terbakar.
Angka pH dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Bisa saja karena terlalu banyak sinar matahari yang masuk ke
kolam, air tak pernah diganti, tambahan air hujan dll. Untuk mengatasi air yang
ber-pH rendah bisa menggunakan perlakua pemberian zeolit atau produk buffer pH
seperti black power.
Suhu
Parameter kualitas air budidaya
ikan koi yang berpengaruh besar pada tampilan warnanya. Di Jepang, ikan koi
dapat hidup pada kisaran suhu di angka 8-30 derajat celcius. Namun, di daerah
tropis, sebaiknya dipilih di daerah yang bersuhu 24-28 derajat celcius. Suhu air
yang hangat di daerah tropis menyebabkan warna ikan koi memudar. Jika ikan koi
ditempatkan di air yang bersuhu rendah akan berakibat pada penurunan nafsu
makan walau tampilan warnanya cerah.
Untuk mengatasi
keterbatasan-keterbatasan tersebut perlu pemakaian penutup kolam yang
transparan untuk mengurangi intensitas matahari yang masuk secara langsung. Gunakan
plastik atau fiberglass yang bergelombang untuk mengendalikan suhu air. Pemakaian
shading net bisa juga diterapkan supaya sirkulasi udara lancar.
Kesadahan atau alkalinitas
Kesadahan atau alkalinitas
dipakai untuk mengetahui kadar senyawa-senyawa mineral yang terkandung di dalam
perairan. Senyawa-senyawa mineral yang diukur, antara lain; kadar kalsium dan
magnesium terlarut. Angka kesadahan air yang disarankan yaitu kurang dari 20
derajat Hardness (dH). Penyebab kesadahan tinggi biasanya terletak pada bahan
dasar pembuatan kolam yang menggunakan batu atau kapur. Kesadahan yang tinggi
bisa menyebabkan koi lemas, gerakan berenangnya tidak luwes, terkadang dijumpai
perdarahan dibagian bawah kulit.
Cara mengatasi angka kesadahan
yang tinggi yaitu menambahkan asam asetat atau asam fosfor ke dalam kolam. Dosis
yang diberikan sebanyak 500 gram asam asetat atau asam fosfor yang dilarutkan
ke dalam air sebanyak 1 meter kubik. Larutan ini dimasukkan ke dalam kolam
selama 7-10 hari. Sesudah itu air kolam dibuang dan kolam dicuci sampai bersih.
Cara lainnya yaitu mengalirkan
air melalui tabung resin. Cara yang lebih praktis lagi yaitu mengecat dinding
kolam dengan cat vinil sebanyak 4-5 kali. Usahakan pilih warna cat biru atau
hitam untuk memberi nilai tambah keindahan pada ikan-ikan koi.
Ammonia
Parameter kualitas air budidaya
ikan koi yang sering dijadikan biang kematian ikan-ikan di kolam. Senyawa ammonia
terbentuk dari hasil dekomposisi sisa-sisa pakan yang tidak terurai dan
bersifat racun. Kadar ammonia yang hanya 0,01-0,02 mg/l sudah bisa berakibat
pada terhambatnya pertumbuhan ikan. Kadar ammonia akan semakin meningkat
seiring dengan meningkatknya angka pH.
Dampak dari kadar ammonia yang
tinggi pada ikan koi yaitu mereka akan bergerombol di mulut saluran air, insang
akan bergerak cepat, nafas terengah-engah dan warna ikan akan memudar. Cara mengatasi
kondisi kolam yang tidak sehat ini yaitu dengan mengalirkan air ke dalam bak
filter yang berisi bioball. Benda bioball itu sendiri berupa plastik bulat
berongga-rongga yang di dalam rongga-rongga ini hidup bakteri nitrosomonas dan
nitrobacter. Kedua jenis bakteri ini akan mengubah senyawa ammonia menjadi senyawa
yang lebih rendah daya racunnya bagi koi (nitrit-nitrat). Tambahkan juga
perlakuan aerasi untuk mengurai ammonia supaya lepas ke udara (ammonia
stripping).
Nitrit dan nitrat
Senyawa nitrit memiliki kadar
racun yang lebih rendah dibandingkan dengan ammonia. Namun, pada kadar
0,25-0,50 mg/l bisa berakibat ikan-ikan koi stress. Upaya yang termudah untuk
mengurangi kadar nitrit yaitu dengan mengganti air kolam sebanyak 25%. Cara penanganan
lainnya yaitu dengan membuat perlakuan filter biologis yang memakai bakteri
pengurai. Untuk pengecekan nitrit, gunakan test kit setiap 1-2 minggu sekali.
Senyawa nitrat merupakan hasil
akhir dari penguraian ammonia dari siklus nitrogen. Senyawa ini tidak
membahayakan ikan koi. Sayangnya, kadar yang berlebih di air kolam akan
mengakibatkan pertumbuhan lumut dan alga. Kadar senyawa nitrat tinggi bisa
disebabkan oleh berkembangbiaknya bakteri nitrosomonas dan nitrobacter. Bisa juga
disebabkan oleh kapasitas filter yang terlalu kecil sehingga jumlah bakteri
terbatas.
Oksigen terlarut (DO)
Senyawa oksigen merupakan sumber
kehidupan makhluk hidup di kolam. Kadar DO yang baik untuk pertumbuhan ikan koi
yaitu 2-2,5 mg/l. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar DO yaitu suhu,
kebersihan filter dan arus air.
Kadar oksigen bisa turun apabila
jumlah ikan dan pemberian pakannya berlebihan. Kadar oksigen akan semakin
menurun bila filter kotor dan jarang dibersihkan. Untuk meningkatkan kadar DO
bisa dilakukan dengan cara pemberian aerator, gemericik air yang melewati
bebatuan, air terjun buatan.
Parameter kualitas air budidaya
ikan koi lainnya yaitu tumbuhan lumut. Populasi lumut yang masih pendek-pendek
berarti kualitas air bagus, tapi lumut yang tumbuhnya panjang-panjang berarti
kualitas air kolam buruk atau kurang subur. Sinar matahari yang mengenai kolam
juga tidak boleh terlalu banyak karena akan mengurangi kecerahan warna ikan.