Supaya usaha ternak ikan nila
lebih efisien, di kalangan peternak ikan membagi 3 segmen usaha, yaitu
pembenihan, pendederan dan pembesaran konsumsi. Semua segmen menguntungkan,
asalkan tahu teknik budidayanya dengan benar. Usaha ternak ikan ini akan tetap
eksis sepanjang masa karena memiliki pasar yang stabil dari mulai hulu sampai
hilir. Bukankah, warung tenda pecel lele dan nila bertebaran di sepanjang
jalan.
Nila merupakan ikan introduksi
dari Afrika. Mudah berkembang biak dan berperilaku agresif sehingga bisa
mendesak populasi ikan jenis-jenis lokal. Tidak heran, di beberapa daerah, nila
terkadang disebut hama. Daya adaptasinya tinggi, suhu air yang dikehendakinya
berkisar di angka 20-30 derajat celcius. Bisa hidup di air tawar, payau atau
air laut asalkan sudah mengalami proses adaptasi.
Nila merah |
Untuk pemijahan secara intensif,
perlu kolam dengan desain khusus. Desain kolam dibuat bersekat-sekat. Ada tiga
bagian sekat kolam yang berbentuk lingkaran. Sekat untuk lingkaran pertama
khusus untuk indukan jantan (diambil nila jantan yang berukuran besar, lebih
dari 500 gram/ekor), tapi induk betina leluasa masuk ke dalam lingkaran ini.
sekat untuk lingkaran kedua khusus untuk indukan betina (nila betina berukuran
lebih kecil, 250 gram/ekor), nila jantan tidak bisa masuk ke dalam sekat ini.
Sekat bagian ketiga hanya bisa dimasuki oleh larva, induk betina tidak bisa
masuk ke dalamnya. Dasar kolam dibuat tetap berlumpur seperti layaknya pada
pemijahan cara alami.
Pada penerapan ternak ikan nila
secara intensif, komposisi jumlah indukan jantan dan betina untuk kolam bentuk
lingkaran bersekat ini yaitu 40 ekor nila jantan dan 250-300 ekor nila betina. Pada
lingkaran pertama untuk induk jantan luasnya 10 meter persegi, lingkaran kedua
untuk nila betina luasnya 10 meter, lingkaran ketiga untuk larva luasnya 44
meter persegi.
Mekanisme kerja desain kolam ini
yaitu setelah pemijahan selesai, telur akan dierami oleh nila betina dan dibawa
keluar dari lingkaran pertama. Nila betina akan mengasuh larva-larva ini di
kolam lingkaran kedua. Larva-larva akan berkembang sampai pada ukuran kurang
lebih 1 cm. Anakan-anakan nila ini akan terkumpul di kolam bagian lingakaran
ketiga. Anakan-anakan nila ini secara otomatis terusir dari lingkaran kedua
karena diganggu oleh kumpulan nila betina. Selanjutnya, peternak tinggal
mengambil benih-benih ikan nila ini. Ternak ikan nila secara intensif terbukti
lebih efektif dan efisien dalam produktivitasnya.