Bonsai di atas batu memang populer dan banyak digemari oleh hobiis. Biasanya terdiri dari banyak tanaman yang diatur dengan komposisi tepat sehingga memberi kesan suatu pemandangan sebuah pulau karang atau tebing. Tema pemandangan seperti ini akan mudah dicerna oleh orang umum bila dibandingkan dengan bonsai bergaya biasa.
Terinspirasi dari pulau karang di alam |
Gaya bonsai yang tumbuh di atas batu ada dua macam. Pertama, tanaman tumbuh di atas batu dengan perakaran yang menjulur ke bawah hingga mencapai media tanam sehingga bonsai itu tampak mencengkeram batu tersebut. Kedua, tanaman tumbuh menempel di atas batu. Dengan demikian, batu tersebut berfungsi sebagai pot sekaligus tatakan tanaman. Biasanya jumlah pohon yang ditanam lebih dari satu.
Batu yang dipilih sebaiknya memiliki rongga-rongga, porous dan memiliki cekungan-cekungan. Jenis batu apa saja bisa dipilih, bisa batu karang, kapur, batu lava berongga. Yang terpenting, tingkat kekerasannya cukup dan memiliki bobot yang cukup. Jangan batu apung karena biasanya mudah terkikis dan ringan. Pilih bentuk batu yang mengesankan sebuah pulau karang yang seperti kena abrasi atau bentuk tebing yang tinggi menjulang. Batu berbentuk seperti ini memiliki nilai artistik yang tinggi.
Untuk tanaman yang akan dibuat bonsai di atas batu, hendaknya dipilih yang bergaya tegak, semi menggantung dan miring. Kombinasikan ketiganya untuk memperoleh kesan tema "alam" yang serasi dan seimbang. Aturan baku bonsai segitiga keseimbangan harus tetap dipatuhi, yaitu langit, bumi dan manusia. Untuk mempercantik penampilan, tambahkan aneka jenis lumut yang beraneka warna sehingga kesan alam menjadi lebih kuat. Jenis tanaman bonsai yang bisa dipilih, antara lain; Ficus retusa, hokkian tea, ulmus cina (Streblus taxoide), cemara laut, cemara buaya, buxus kecil.