Bagian udang yang akan diambil ekstraknya adalah kulit kepalanya. Ini sebenarnya limbah sehingga bisa dengan mudah diperoleh di pabrik pengolahan udang. Bahan lainnya yang diperlukan untuk pengekstrakan yaitu asam benzoat atau asam sitrat. Bahan-bahan ini nantinya berfungsi sebagai antioksidan sehingga pigmen yang terkandung di dalam cairan hasil ekstrak tak teroksidasi (rusak).
Kulit udang yang akan diekstrak |
Bersihkan kepala udang dari berbagai macam kotoran. Setelah bersih, kulit udang dihancurkan untuk dijadikan tepung. Alat pembuat tepung bisa memakai penggilingan kopi, penggilingan daging atau blender. Selanjutnya, tambahkan air hingga terbentuk adonan. Selanjutnya tinggal dipanaskan sampai pada suhu 95 derajat Celcius. Untuk melepaskan pigmen dari dalam adonan, lakukan pengadukan terus-menerus. Antioksidan dicampurkan setelah pemanasan selesai. Takarannya cukup setengah sendok teh untuk adonan sebanyak 1 panci ukuran standar. Aduk-aduk lagi sampai tercampur merata.
Adonan ini siap diekstrak. Gunakan alat press seperti yang biasa dipakai untuk menyadap minyak ikan. Alat alternatif lainnya yang bisa dipakai yaitu alat pencetak kue kering yang selanjutnya dilakukan penyaringan atau diperas menggunakan kain halus. Hasil perasan berupa cairan. Selanjutnya diendapkan selama 12 jam. Hasilnya, akan tampak dua lapisan yaitu cairan jernih pada lapisan atas dan endapan di bagian bawah. Cairan jernih inilah yang berupa minyak dan mengandung pigmen warna.
Langkah akhir cara membuat pellet untuk mencerahkan ikan hias yaitu tinggal mencampurkan cairan jernih tersebut ke dalam pakan ikan hias. Bisa dicampurkan bersama bahan-bahan lainnya saat meramu pellet ikan. Atau disiram ke dalam pakan pabrikan yang sudah jadi (dibibis) sebelum diberikan ke ikan-ikan hias. Sekarang, warna-warna ikan hias akan semakin cerah, sehat dan cantik.