Burung parkit, cantik dan pandai berbicara |
Untuk keperluan ternak burung parkit, perhatikan saat membeli burung cantik ini. Terutama dari umur dan kesehatannya. Sebagai permulaan, hendaknya membeli parkit usia muda yang masih berumur 3 bulan. Pada usia ini, parkit sudah mampu makan sendiri dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Untuk menentukan usianya, cukup diamati dari warna kulit di sekitar hidung. Parkit usia muda akan tampak berwarna pucat dan terlihat sangat lembut. Kalau sudah dewasa, warna kulit di sekitar hidung berubah menjadi biru. Burung parkit sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut; mata cerah, hidung bersih, kaki halus, dan kuku-kukunya pendek. Saat berdiri tampak gagah, dan sayap terlihat kokoh. Parkit yang berkelamin jantan maupun betina bisa dilatih berbicara.
Jenis sangkar untuk burung parkit tersedia beragam. Yang terbaik tentunya sangkar yang berukuran besar. Ukuran ideal sangkar untuk burun parkit yaitu tinggi 18 inci, panjang 24 inci, jeruji berbentuk kotak. Jeruji ini berfungsi sebagai panjatan parkita karena burung ini senang memanjat.
Wadah pakan dan minuman diletakkan agak jauh dari tenggeran supaya tidak tercemar oleh kotorannya. Pilih tenggeran kayu, jangan yang terbuat dari logam. Jenis kayu pohon jambu biji sangat cocok sebagai tenggeran karena kuat dan tahan lama. Tenggeran kayu ini biasanya kan sering digigiti oleh parkit. Biarkan saja karena secara alami, burung ini memliki perilaku seperti itu. Sesekali burung parkit dibiarkan terbang di luar sangkar. Sebelum terbang, potong sayapnya sedikit supaya jarak terbangnya tidak jauh dan ia akan sering kembali ke tanah.
Sifat alami burung parkit. Di alam, parkit suka berkelompok. Parkit akan suka memberikan makanan kepada teman-temannya sendiri. Bila parkit dipelihara soliter, perlu disediakan mainan. Pilih mainan yang terbuat dari kayu. Mainan ini akan sering dipatuk-patuk oleh parkit itu sendiri. Tambahkan variasi mainan lainnya seperit bandul yang bisa bersuara saat tersentuh. Jenis mainan lainnya yaitu ayunan. Letakkan ayunan ini pada bagian atas sangkar. Biasanya ayunan ini akan menjadi tempat favorit parkit untuk tidur.
Sangkar parkit harus selalu terjaga kebersihannya. Sangkar juga tidak terkena langsung sinar matahari. Hal yang sering terjadi pada parkita yaitu kegemukan. Untuk mencegahnyan, membiarkan parkit berlatih memanjat dan terbang pada waktu-waktu tertentu.
Bagi penggemar burung pemula, ternak burung parkit sangat dianjurkan. Pasalnya, ia mudah dirawat, tanpa banyak perlakuan khusus di sangkar, ia akan kawing dan menetaskan telur calon anakannya. Proses perkawinan akan lebih mudah bila parkit yang dipelihara berjumlah banyak. Musim kawin parkit terjadi satu kali tiap tahun. Oleh karena itu, sangkar yang berisi sepasang parkit perlu diberi sarang untuk bertelur. Sarang terbuat dari kayu, tak perlu diberi alas supaya mudah dipatuk oleh parkit betina.
Sarang sebaiknya berukuran besar supaya parkit betina bisa mengerami telur dalam jumlah banyak (3-8 butir telur sekaligus). Pengeraman selama 18-19 hari akan mulai menetaskan telur-telur. Pada awal menetas, piyik-piyik parkit akan disuapi oleh induknya. Sampai berumur 25 hari, piyik sudah bisa makan sendiri. Jenis makanan yang diberikan untuk piyik-piyik ini tentunya yang lunak-lunak.
Para penangkar ternak burung parkit biasanya memberikan pakan berupa millet dicampur 40% biji kenari dan sedikit gandum. Pakan tambahan lainnya seperti sayur dan buah-buahan untuk asupan vitamin dan mineral. Buah apel, pisang, jeruk, kentang, caisim bisa diberikan ke burung-burung parkit ini.
Burung parkit termasuk burung yang malas mandi. Namun, bila cuaca sedang panas-panasnya, sebaiknya ia dimandikan. Caranya, semprot dengan sprayer dengan butiran-butiran air yang halus. Semprotan diarahkan ke atas, tidak langsung ke badannya. Perawatan lainnya, kuku jangan dibiarkan tumbuh terlalu panjang. Potong kuku bila sudah tampak mulai bengkok. Dengan perawatan yang baik, ternak burung parkit akan menuai banyak kesuksesan.